Advanced Enterprise Java Beans Concept I oleh: Ade Melani1203000064 Lusiana Darmawan1203000617 Suryamita Harindrari1203001087 Pamela Indrajati1203000846.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
OVERVIEW • Transaksi merupakan bagian dari pengeksekusian sebuah program yang melakukan pengaksesan basis data dan bahkan juga melakukan serangkaian pengubahan.
Advertisements

LDAP (Lightweight Directory Access Protocol)
Continous DBMS DATA MODELS
Try, Catch, Finally Throws
STORED PROCEDURED Stored procedure dan stored function merupakan fasilitas baru dari MySQL versi 5.0.
EJB Best Practices and Performance Optimizations
Chapter 9 Adding Functionality to Your Beans [menambahkan fungsi-fungsi pada Bean] Sumber : Ed Roman, Scott Ambler, Tyler Jewell, Mastering Enterprise.
Pendahuluan  Entity Beans : Bean yang berinteraksi dengan data dan penyimpanannya 2 cara memanage persistence : - Bean-Managed Persistence -> punya banyak.
Abstract Class & Interface
Proteksi data BASIS DATA.
Flow Control & Exception Handling
Pemrograman Berorientasi Objek
Presentasi Keamanan Basis Data “Transaction Management”
Metode Perancangan Program
Manajemen Basis Data menggunakan SQL Server
Web Teknologi 2Minggu …3… Page 1 MINGGU Ke Tiga Pemrograman Visual 2 Pokok Bahasan: Dasar-dasar Pengembangan Web ASP.NET Tujuan Instruksional Khusus:
KONSEP DAN ARSITEKTUR SISTEM BASIS DATA
Konsep Database. S D L C Strategy and Analysis Design Build n Document Transition Production.
DATABASE CONTROL.
CONCURENCY CONTROL DISTRIBUTED DATABASE. M AIN TOPICS Transaction managements Centralized database Distributed database Consistency control Centralized.
PENGONTROLAN KONKURENSI & RECOVERY
Database Management System
PERTEMUAN KE 2 JAVA SERVER PAGES (JSP) BY : TITO SUGIHARTO
PERTEMUAN 8 Teknik recovery.
Kelompok Advanced Enterprise Java Bean I Chapter 10 dan 11
Manajemen Transaksi (1)
Transaksi Konsep Transaksi Status transaksi
Class and Object Matakuliah : XXXX / Algoritma dan Metode Object Oriented Programming II Pertemuan : 2 Tahun : 2008 Versi : 1/0.
Advanced Enterprise Java Beans Concept I oleh: Ade Melani Lusiana Darmawan Suryamita Harindrari Pamela Indrajati
JDBC Java2 Advanced.
Collabnet Overview v Informatika BAB XIII Menangani Transaksi.
Review. Fakultas Ilmu Komputer UI 2 Database Introduction Database vs File Processing Database Actors DBA, Database Designers, Database users, Application.
Yufis Azhar – Teknik Informatika – UMM.  Model data adalah sekumpulan konsep yang digunakan untuk menjelaskan struktur dari database (database structure)
TRANSACTION MANAGEMENT
Pemrograman Berorientasi Obyek Lanjut (IT251) Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
1 JDBC-Update Java2 Advanced JDBC Update – Java2 Advanced.
PEMROGRAMAN VISUAL II Agenda Perkuliahan :
Manajemen Transaksi #5 D. SINAGA, M.KOM.
Recovery Adapted from: Connolly, Thomas., et.al., Database System. Wokingham England: Addison-Wesley Publishing Company.
Penanganan Eksepsi Disusun Oleh: Reza Budiawan Untuk:
Outline: Relational Data Model Entity Relationship Diagram
Proteksi data BASIS DATA.
FONDASI PEMROGRAMAN & STRUKTUR DATA #8
Pengamanan Sistem Basis Data
Visual Basic.NET – Flow Control Statement
Pertemuan 13 LINGKUNGAN DATABASE.
Backup & Recovery.
TRANSACTION MANAGEMENT
KEAMANAN PADA SISTEM TERDISTRIBUSI
KONSEP DAN ARSITEKTUR SISTEM BASIS DATA
Pertemuan 8 Foreign Key & Contraints
Manajemen Basis Data menggunakan SQL Server
Sistem Basis Data ABU SALAM, M.KOM.
Materi Kuliah ke 14 Proteksi data BASIS DATA.
Pertemuan <<10>> Transaksi Manajemen
OLEH : Slamet Sn Wibowo Wicaksono
Pertemuan 2 Database Environment
PIBJ (PEMROGRAMAN INTERNET BERBASIS JAVA)
Flow Control & Exception Handling
KEAMANAN PADA SISTEM TERDISTRIBUSI
Pemulihan Basis Data D. Sinaga, M.Kom.
Manajemen Transaksi D. SINAGA, M.KOM.
KONSEP DAN ARSITEKTUR SISTEM BASIS DATA
Penjelasan : Tingkat/level abstraksi data
Konsep Database.
Java Database Connectivity (JDBC)
KEAMANAN PADA SISTEM TERDISTRIBUSI
Lingkungan Basis Data.
PENDAHULUAN MySQL Oleh: Rudianto.
Proteksi Data Pertemuan 13.
Transcript presentasi:

Advanced Enterprise Java Beans Concept I oleh: Ade Melani Lusiana Darmawan Suryamita Harindrari Pamela Indrajati Tirza Varananda Yoanna Widyanti Copyright ( Hak Cipta ) 2004 Silahkan menyalin, mengedarkan, dan / atau memodifikasi bagian dari dokumen ini tanpa mengubah nota hak ciptanya.

2 Agenda I. Transactions  Transactions Motivation  The ACID Properties  Transaction Models  Controlling Transactions Boundaries in EJB  Choosing Transaction Style  Transaction & Entity Bean  Container-Managed Transaction  Transaction & Message-Driven Bean  Programmatic Transaction in EJB  Transactional Isolation  Concurrency Control  Distributed Transaction: Durability and the Two-phase Commit Protocol  Distributed Transaction: Transactional Communication Protocol and Transaction Context  Designing Transactional Conversations in EJB

3 Transactions Motivation Apa yang mungkin terjadi pada sebuah database yang terhubung dengan beberapa application server ? Client Code Application Server Database

4 Transactions Motivation( cont. ) PPerhatikan kode di bawah : try { // Withdraw funds from account 1 } catch (Exception e) { // If an error occurred, do not proceed return; } try { // Otherwise, deposit funds into account 2 } catch (Exception e) { // If an error occurred, do not proceed, // and redeposit the funds back into account 1 return; } AApa yang salah dengan kode di atas ? Exception saja tidak cukup untuk Enterprise Computing

5 The ACID Properties  Atomicity “All or nothing”  Consistency - Menjamin konsistensi berdasarkan invarian - You don’t get consistency for free !  Isolation - Operasi pada data yang di-share diisolasi - Pilihan: safety atau concurrency ? Safety Concurrency  Durability - Perubahan data disimpan di transactional log - Jika sistem crash, perubahan data tidak hilang sehingga dapat diperbaiki

6 Transactional Models  Flat Transactions - Modifikasi data disimpan ke permanent storage jika transaksi diakhiri dengan commit - Jika terjadi problem  semua transactional statement harus rollback  Nested Transactions - Pohon transaksi dengan akar  transaksi utama & cabang  sub-transaksi - Sub-transaksi dapat rollback tanpa mempenga- ruhi bagian lain yang lebih tinggi - Sub-transaksi tidak bisa di-commit  transaksi gagal

7 Controlling Transaction Boundaries in EJB Transaction Boundaries - Menandai awal dan akhir dari transaksi - Berisi command: Begin : mengawali transaksi baru Commit: menerapkan semua operasi / perubahan yang diinginkan dan mengakhiri transaksi Rollback: mengembalikan ke kondisi semula semua operasi/perubahan dan mengakhiri tran- saksi Dikontrol dengan:  Programmatic Transactions - Bean code mengawali & mengakhiri transaksi - Bean membuat begin statement & commit atau abort statement - Hanya bekerja dengan session beans

8 Controlling Transaction Boundaries in EJB ( cont. )  Declarative Transactions - EJB Object mengawali & mengakhiri transaksi - EJB container yang membuat begin statement & commit atau abort statement  Client-Initiated Transactions - Client-code mengawali & mengakhiri transaksi - Client – Server harus dekat - Dikontrol dengan JTA

9

10

11 Programmatic Transaction sangat rumit, menggunakan JTA  Corba’s Object Transaction Service (OTS) Menspesifikasi transaksi yang berjalan di balik layar, API-nya terdiri dari JTS & JTA  Java Transaction Service (JTS) Pada system-level vendor, tidak ditangani oleh programmer  Java Transaction API (JTA) Terdiri atas 2 set interface,yaitu untuk resource manager & kontrol transaksi secara programmatic

12

13 Transactional Isolation 4 level Transactional Isolation dalam EJB:  Read Uncommitted Mode Tidak menjamin isolasi, highest performance  Read Committed Mode Solusi Dirty Read Problem  Repeatable Read Mode Solusi Dirty Read dan Unrepeatable Read Problem  Serializable Solusi Dirty Read, Unrepeatable Read, dan the Phantom Problem

14

15

16 Distributed Transaction ( cont. ) Transactional Communication Protocol and Transaction Context TTransactional Communication Mekanisme komunikasi standar dalam transaksi distributed two-phase commit TTransaction Context Object yang berisi informasi mengenai current transactional state suatu sistem SSpesifikasi EJB tidak mendukung distributed two - phase commit transaction

17 Agenda II. BMP & CMP Relationships  Perbedaan antara CMP dan BMP  Kardinalitas  One-to-many (1:N) Relationship  Many-to-many (M:N) Relationship  Implementasi M:N Relationship  Aggressive Loading & Lazy Loading  OrderBean.java  Aggregation vs Composition & Cascading Delete  EJB-QL  Recursive Relationships, Circular Relationships, and Referential Integrity

18 Perbedaan antara CMP dan BMP  BMP me-manage relasinya di dalam bean itu sendiri  CMP - Bagaimana relasi bekerja  dideklarasi- kan dalam deployment descriptor - Kemudian kode-kode relasi yang dibutuhkan di-generate oleh container

19 Kardinalitas  One-to-one (1:1) Relationship  One-to-many (1:N) Relationship  Many-to-many (M:N) Relationship

20 One-to-many (1:N) Relationship public abstract class CompanyBean implements EntityBean { // no fields public abstract Collection getEmployees() ; public abstract void setEmployees(Collection employees) ;... public void ejbLoad() {} // Empty public void ejbStore() {} // Empty } CMP

21 Many-to-many (M:N) Relationship  Contoh: students:courses, people:websites  Direpresentasikan sebagai suatu association table  Association table berisi foreign key ke dua tabel yang lain Student Table Association Table Course Table StudentNoStudentName 10101Joe EnrollmentN o StudentNoCourseNo CourseNo CourseName E-commerce

22 Implementasi M:N Relationship  Pilihan 1 : Fake the M:N relationship by introducing a third entity bean  Membuat entity bean baru  Menggunakan intermediary yang mempunyai dua 1:N relationship  Memperkecil M:N relationship menjadi dua1:N relationship

23 Implementasi M:N Relationship ( cont. )  Pilihan 2 : Model the M:N relationship as a true M:N relationship  Tidak perlu membuat entity bean baru  Setiap entity bean merepresentasikan setengah relationship dan berisi Collection dari entity bean yang lain.

24 Implementasi M:N Relationship ( cont. ) Pendekatan secara fake lebih dipilih karena : 1. Membuat entity bean bersih. Semakin sedikit relationship code yang dimasukkan ke dalam entity bean, maka semakin reusable entity bean untuk dipakai dalam berbagai kondisi. 2.Kemiripan antara entity bean dan database sehingga proses mapping lebih mudah dilakukan.

25 Directionality  Menerangkan arah untuk menavigasikan suatu relationship  Berlaku untuk semua macam kardinalitas (1:1, 1:N, M:N) 1. Bidirectional ( Dua arah ) Bisa ke entity B dari entity A dan juga ke entity A dari entity B Entity A Entity B

26 Directionality ( cont. ) 2. Undirectional ( Satu arah ) Bisa ke entity B dari entity A, tapi tidak ke entity A dari entity B ( atau ke entity A dari entity B, tapi tidak sebaliknya ) Entity A Entity B Entity A

27 Aggressive Loading & Lazy Loading Aggressive Loading Saat me-load bean, maka semua yang mempu- nyai relationship itu juga di-load Lazy Loading Hanya me-load yang berhubungan dengan bean yang akan diakses

28 OrderBean.java

29 Aggregation vs Composition & Cascading Delete  Aggregation contoh: murid yang mengikuti kursus  Composition contoh: antrian tersusun dari sesuatu yang mengantri  Cascading Delete - Aggregation tidak menyebabkan cascading delete - Compositon menyebabkan cascading delete

30 EJB-QL Perbedaan antara EJB-QL dan SQL: memungkinkannya memakai dot notation untuk relationship

31 Recursive Relationships, Circular Relationships, and Referential Integrity RRecursive Relationships Relationship dengan bean pada kelas yang sama CCircular Relationships Melibatkan beberapa bean RReferential Integrity Jaminan bahwa reference dari satu kesatuan ke kesatuan yang lainnya valid

32 QUESTIONS ?