Operating System Security
Operating System Security Ada 2 langkah dalam proses login: Identifikasi Proses untuk memberitahu kepada sistem operasi kalau kita mau login Otentikasi Proses untuk membuktikan bahwa yang mau login adalah benar kita.
Operating System Security Ada 3 cara untuk otentikasi: Sesuatu yang kita tahu, misalnya password, PIN secara teori, yang mengetahui password adalah pemiliknya sendiri, namun dalam prakteknya terdapat beberapa permasalahan: diberikan ke orang lain lalu orang lain itu memberitahukan ke orang lain dicuri orang lain dituliskan di suatu tempat terlalu mudah ditebak
Operating System Security Sesuatu yang kita miliki, misalnya ID Card, security token, kunci Secara teori, yang punya kunci adalah pemilik. Masalahnya: Kunci hilang atau dipinjam ke seseorang lalu diduplikasi Sesuatu yang ada di tubuh kita, misalnya fingerprint, signature, voice Saat ini yang masih paling sering digunakan untuk identifikasi dan otentikasi adalah account dan password
Operating System Security Tipe penyerangan terhadap password Brute Force Mencoba segala kombinasi huruf dan angka (trial and error) Dictionary based Dengan bantuan file yang berisi daftar password-password yang sering dipakai orang Password sniffing Menyadap data yang lewat di jaringan komputer Social Engineering Menyadap pembicaraan orang Membuat agar orang menyebutkan passwordnya
Operating System Security Petunjuk Proteksi Dengan Password Jangan biarkan user/account tanpa password Jangan biarkan password awal yang berasal dari sistem operasi Jangan menuliskan password Jangan mengetik password, selagi diawasi Jangan mengirim password secara online Segera ubah bila password kita bocor Jangan menggunakan password sebelumnya
Operating System Security Memilih password yang baik Pilih yang sukar ditebak dan mudah diingat Jangan menggunakan data pribadi, seperti nama, tanggal lahir, no. telepon Pilih password yang panjang, minimal 8 karakter Gunakan gabungan antara huruf, angka dan spesial karakter. Jangan semuanya angka atau huruf Bedakan password antar host yang satu dengan yang lain Jangan menggunakan password sebelumnya Hati-hati dengan penggunaan kata dalam bahasa Inggris sebagai password Boleh juga menggunakan kata-kata yang tidak ada artinya, misalnya: s1(z/a%zo2
Operating System Security Pengontrolan Login/Password Membatasi kesalahan gagal login Periode waktu login setiap user dibatasi Munculkan pesan login terakhir Munculkan pesan kapan terakhir gagal login User dapat merubah password Password disediakan oleh suatu sistem Password diberi batas waktu Panjang minimum suatu password harus ditentukan
Operating System Security Password Sniffing Target machine Network Hub 192.168.0.20 192.168.0.30 192.168.0.101 Sniffer 192.168.0.22
Operating System Security
Operating System Security Pencegahan Password sniffing Gunakan switch (jangan hub) Gunakan aplikasi yang mendukung enkripsi VPN
Operating System Security Pencegahan Social Engineering Perlunya pelatihan dan pendidikan bagi user dalam masalah keamanan komputer
Operating System Security Comparative Analysis for password breaking (assumption : software can calculate 500.000 words/sec)
Operating System Security ACCESS CONTROL Sekali user login ke sistem, maka user tersebut diberikan otorisasi untuk mengakses sumber daya sistem, misalnya file, directory, dll Yang perlu diperhatikan adalah: Siapa saja yang boleh membaca isi file kita Siapa saja yang boleh merubah isi file kita Bolehkah file kita di-share ke user lain
Operating System Security Ada 3 tipe dasar pengaksesan file Read (r) Write (w) Execute (x)
Operating System Security Metode Ownership Pembuat file adalah pemilik file Id pembuat file disimpan Hanya pemilik yang dapat mengakses file miliknya Administrator dapat mengakses juga Metode File Types File akan didefinisikan sebagai public file, semipublic file atau private file Public file -> semua user mempunyai hak penuh (rwx) Semi public file -> user lain hanya mempunyak hak read execute(rx) Private file -> user lain tidak punya hak
Operating System Security Metode Self/Group/Public Controls Disebut juga user/group/other user – pemilik file group – sekelompok user other – user yang tidak termasuk di atas Setiap file/directory memiliki sekumpulan bit-bit yang disebut file permissions/ Protection mode Tipe proteksi untuk file: r -> hak untuk membaca file w -> hak untuk menulis ke file x -> hak untuk menjalankan file - -> tidak mempunyai hak
Operating System Security Tipe proteksi untuk directory: r -> hak untuk membaca Isi directory w -> hak untuk membuat dan menghapus file x -> hak untuk masuk ke directory - -> tidak mempunyai hak
Operating System Security Contoh: -rwxrw-r-- 1 budi staff 81904 nov 7 13:25 program.c -rwx rw- r-- S G P Tanda (–) menunjukkan bahwa user tidak punya hak Abaikan tanda (-) pertama Pemilik file (budi) mempunyai hak rwx Anggota group staff mempunyai hak rw User lainnya hanya mempunyai hak r
Operating System Security Metode Access Control Lists Berisi daftar users dan groups dengan haknya masing-masing. Contoh: file penggajian.exe diberi ACL <john.akun,r> <jane.pengj,rw> <*.persn,r>