Perkembangan Pemikiran Ekonomi Sayifullah
Tiga alur pemikiran ekonomi Alur utama : mazhab Klasik, mazhab Neo- Klasik, mazhab Keynes dan mazhab Neo- Keynes. Alur ini berkisar pada teori mikro dan teori makro. Alur kedua : mazhab Histrorismus, mazhab Institusionalisme dan mazhab Marxisme. Alur ketiga : siklus ekonomi
Pemikiran ekonomi praklasik Pemikiran Ekonomi Yunani Kuno : Plato (427-347 SM), Aristoteles (384-322 SM) dan Xenophon (440-355 SM) Pemikiran Ekonomi Skolastik : St. Albertus Magnus (1206-1280) dan St. Thomas Aquinas (1225-1274) Pemikiran Jean Bodin (1530-1596) Mazhab Merkantilis : Thomas Mun (1571-1641), Jean Baptist Colbert (1619-1683), Sir William Petty (1623-1687) dan David Hume (1711-1776) Mazhab Physiokrat : Francois Quesnay (1694- 1774), Anne Robert Jacques de Turgot (1727- 1781).
Mazhab klasik Tata susunan ekonomi masyarakat : kegiatan perseorangan atau kegiatan satuan-satuan usaha harus diberi kebebasan untuk mengurus kepentingannya sendiri dan memperbaiki kedudukannya di bidang ekonomi. Nilai dan harga barang, tingkat upah, tingkat sewa tanah, tingkat laba, satu sama lain ditentukan oleh peran kekuatan-kekuatan pasar. Peran pemerintah hendaknya dibatasi pada prasarana pekerjaan umum, hukum, pertahanan, pendidikan dan jasa-jasa publik lainnya. Para pemikir mahzab Klasik mendukung dan memperkuat tuntutan dan anjuran yang sebelumnya telah dikemukakan oleh pemikir mazhab Physiokrat. Kebijakan yg dianjurkan : adanya perdagangan bebas, persaingan secara leluasa, kestabilan nilai mata uang berdasarkan standar emas, hukum perburuhan untuk melindungi wanita dan anak-anak.
Tokoh-tokoh mazhab klasik (1780-1850) A. Smith (1723-1790) Jean Baptist Say (1767-1832) David Ricardo (1772-1823) Thomas Robert Malthus (1766-1834)
Mazhab neo-klasik (i) marginalisme dan perilaku konsumen Dalam Mazhab Klasik, pembentukan harga ditentukan oleh faktor biaya produksi atau dari pihak pemasok. Neo-Klasik mengutamakan segi permintaan yang dipengaruhi selera konsumen. Dalam tingkat akhir, nilai suatu barang ditentukan oleh penilaian subyektif (faedah marginal) peminta/pembeli. Berdasarkan penilaian subyektif ini dikembangkannya pengertian faedah marginal. Mazhab Neo-Klasik I aliran faedah marginal.
Tokoh-tokoh Mazhab neo-klasik (i) Herman Heinrich Gossen (1810-1858) Aliran Austria (Universitas Wina) : Karl Menger (1841-1921), Eugen von Bohm-Bawerk (1851- 1914), Friedrich von Wieser (1851-1926) Aliran Inggris (Cambridge dan Oxford) : William Stanley Jevons (1835-1882), Alfred Marshall (1842-1924), Pigou (1877-1959), Hicks (Oxford) Amerika Serikat : John Bates Clark (1847-1938, Universitas Colombia), Irving Fisher (1867-1947, Universitas Yale), Frank W. Taussig (1859-1940, Universitas Harvard) Aliran Lausanne, Swiss : Leon Walras (1834- 1910), Vilfredo Pareto (1848-1923)
Mazhab neo-klasik (ii) persaingan monopolistik dan pasar tidak sempurna Piero Sraffa (1898-1983, Cambridge, Inggris) : The Laws of Returns under Competitive Conditions (Economic Journal, 1926) Joan V. Robinson (1903-1983, Cambridge, Inggris) : The Theory of Monopolistic Competition, 1933) Edward H. Chamberlin (1899-1967, Harvard, AS) : The Economics of Imperfect Competition, 1933)
Mazhab keynes dan neo-keynes John Maynard Keynes (1883-1946), Universitas Cambridge, Inggris Alvin H. Hansen (1887-1975), Universitas Hardvard, AS Paul Samuelson (1915-…), Massachusetts Institute of Technology, AS Simon Kuznet (1901-1985), Universitas Columbia, Universitas Harvard, AS Wassily Leontief (1906-…), Universitas Harvard, AS
Milton Friedman (1912-…), Universitas Chicago dan Hoover Institute Aliran monetaris dan ekspektasi rasional (kontra revolusi terhadap Mazhab keynes) Milton Friedman (1912-…), Universitas Chicago dan Hoover Institute Robert Lucas, Universitas Chicago Thomas Sargent, Hoover Institute Robert J. Barro