Materi Inti. 5 Makanan bagi Bayi yang Lahir dari Ibu HIV Disampaikan pada: Pertemuan PPIA Klungkung, 30 September 2014
Deskripsi singkat WHO: penularan HIV dari ibu ke bayi melalui laktasi adalah 5-20% ASI nutrisi terbaik bagi bayi baru lahir Nutrisi selain ASI harus memenuhi syarat AFASS ASI harus diberikan secara eksklusif
Definisi Bayi Menyusui eksklusif Menyusui campur Susu formula bayi Bayi Menyusui eksklusif Menyusui campur Susu formula bayi Makanan pendamping Relaktasi
POKOK BAHASAN 1: Penularan HIV kepada bayi dan anak melalui pemberian makanan
Fakta ASI adalah gizi yang terbaik bagi bayi Ibu dengan HIV, kemungkinan menularkan HIV melalui ASI. Orangtua memilih setelah mendapat konseling Pemilihan: pencegahan penularan HIV dan pemeliharaan status nutrisi Pemberian makanan tidak tepat: meningkatkan risiko infeksi, kurang gizi, bahkan kematian
Transmisi vertikal HIV Tanpa intervensi: Risiko 5-10% Risiko 10-20% Risiko 10-15% Intrauterin intrapartum Pasca persalinan Antiretrovirus (ARV) ARV SC Bayi: ARV Susu formula Intervensi/PMTCT
Transmisi HIV melalui ASI Transmisi melalui laktasi adalah 5-15% (WHO) Analisis tahun 2002 (Ghent) menunjukkan tingkat penularan sebagai berikut: Kumulatif - 1 - 6 bulan: 4% 4% - 7 -12 bulan: 5% 9% - 13-24 bulan: 7% 16% Meta-analisis tahun 2004 menunjukkan penularan kumulatif sebesar 9.3% pada usia 18 bulan (8.9 per 100 child-years of breastfeeding) Late postnatal transmission of HIV-1 in breast-fed children: an individual patient data meta-analysis. Coutsoudis A, Dabis F, J Infect Dis. 2004 Jun 15;189(12):2154-66.
Probabilitas kumulatif terinfeksi HIV AIDS. 2001;15:379-87
POKOK BAHASAN 2: Pemberian makanan bagi bayi dari ibu HIV
Pemilihan makanan Pertimbangkan dengan baik: banyak faktor peran penting penyuluh kesehatan: Informasi risiko penularan HIV melalui pemberian ASI Keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian dari tiap pilihan yang tersedia Menghargai adat-istiadat, praktik-praktik, dan kepercayaan-kepercayaan setempat
Nutrisi bayi yang belum diketahui status HIV-nya Didahului konseling terkait risiko penularan HIV sejak sebelum persalinan Pengambilan keputusan oleh ibu/keluarga setelah konseling lengkap → harus didukung Pilihan harus antara ASI saja atau susu formula saja Sangat tidak dianjurkan pemberian ASI bersama susu formula (menyusui campur/mixed feeding)
5. Ibu boleh memberikan susu formula bagi bayinya yang HIV atau tidak diketahui status HIVnya jika seluruh syarat AFASS terpenuhi (affordable, feasible, acceptable, sustainable, safe) Bila syarat AFASS terpenuhi maka ASI dihentikan dan diberikan susu formula dengan penyiapan yang baik
7. Penghentian ASI dilakukan secara total (sehingga tidak mixed feeding). Mastitis dicegah dengan memerah ASI secara bertahap tanpa diberikan pada bayi 8. Usia 6 bulan AFASS belum terpenuhi: ASI diperah dan dipanaskan (heat treated) dan diberikan dengan gelas kaca atau gelas/botol plastik no 5. Usia 12 bulan ASI harus dihentikan dan mendapat makanan keluarga
Tanda AFASS terpenuhi Jaminan atas akses air bersih dan sanitasi yang baik Ibu (atau pengasuh) sepenuhnya mampu menyediakan susu formula secara cukup /adekuat untuk mendukung tumbuh kembang anak Ibu (atau pengasuh) mampu menyiapkan susu formula dengan bersih dan dengan frekuensi yang cukup, sehingga aman dan terhindar dari diare dan malnutrisi Ibu (atau pengasuh) dapat memenuhi kebutuhan susu formula secara eksklusif/terus-menerus sampai bayi berusia 6 bulan Keluarga mampu memberikan dukungan; dan Ibu (atau pengasuh) dapat mengakses pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi bayinya.
Jika bayi telah diketahui HIV positif Sangat dianjurkan ASI eksklusif untuk usia 6 bulan pertama Setelah usia 6 bulan diberi MP-ASI dan ASI diteruskan hingga 2 tahun.
Persiapan pemberian pengganti ASI ASI perah dipanaskan membebaskan dari virus HIV aktif, aman, bergizi mudah diperoleh, tersedia, dan melindungi Menurunkan beberapa faktor pelindung namun tetap ada Dapat untuk: - jika bayi: BBLR, sakit atau tidak bisa menyusu, ATAU - jika ibu sakit, sementara tidak bisa menyusui, atau bermasalah di payudara, ATAU -bayi dalam persiapan penyapihan -
Metode pemanasan ASI Cara cepat (flash heating) ASI dalam wadah gelas terbuka Cara cepat (flash heating) Letakkan ASI perah dalam wadah terbuka berbahan gelas dalam panci berisi air, panaskan panci sampai air mendidih. Matikan api, segera angkat ASI perah, tutup dan biarkan berangsur dingin Pasteurisasi cara Pretoria letakkan ASI dalam tempat berbahan gelas, tutup, masukkan dalam air panas yang sudah dididihkan selama 20 menit, lalu angkat dan biarkan dingin ASI dalam wadah gelas tertutup Air dididihkan 20 menit
Penting bila memberi ASI perah Air bersih yang terus menerus ada Bahan bakar cukup Penghasilan yang tetap yang dapat dikontrol oleh ibu
Persiapan pemberian pengganti ASI B. Susu Formula bayi Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik. Peralatan sudah dicuci bersih dan kering. Rebus air hingga mendidih selama setidaknya 1-2 detik Perhatikan takaran yang tepat untuk air dan susu formula. Satu sendok susu formula perlu 30 ml air atau 60 ml air tergantung kemasan. Siapkan air mendidih yang masih panas sesuai kebutuhan, baru masukkan susu formula sesuai takaran. Susu disiapkan hanya untuk 1 kali minum. Berikan susu formula ke bayi dengan menggunakan cangkir. Susu yang tersisa jangan diminumkan kepada bayi Cuci semua peralatan dengan bersih dan simpan di wadah tertutup.
Penting diingat! Pemberian susu formula maupun ASI perah dengan persiapan yang kurang baik dapat menyebabkan bayi menjadi sakit dan meninggal karena infeksi seperti diare atau pneumonia. Pada banyak situasi risiko kematian akibat infeksi lainnya sama hebatnya dengan risiko memperoleh HIV
Persiapan pemberian pengganti ASI C. Susu dari ibu lain yang tidak terinfeksi HIV/ASI donor Harus memenuhi syarat: Permintaan ibu kandung atau keluarga bayi yang bersangkutan; Identitas, agama, dan alamat pendonor ASI diketahui dengan jelas oleh ibu atau keluarga dari bayi penerima ASI; Persetujuan pendonor ASI setelah mengetahui identitas bayi yang diberi ASI; Pendonor ASI dalam kondisi kesehatan baik dan tidak mempunyai indikasi medis yang menjadi kontraindikasi pemberian ASI; dan ASI tidak diperjualbelikan.
POKOK BAHASAN 3: Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui
Hal yang perlu diperhatikan Ibu tahu risiko dan alasan memilih menyusui anaknya Ibu menyiapkan diri Ibu tahu tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Ibu menyusui dengan cara yang baik dan benar Ibu menyusui sesering mungkin semau bayi Ibu tahu tanda-tanda harus menghentikan menyusui
Butir-butir Penting Semua ibu dg HIV ( +) butuh konseling dan dukungan dalam memberikan makanan pada bayinya Resiko penularan HIV menetap selama ibu menyusui Ibu berhak memilih cara pemberian makanan pada bayinya, petugas penyuluh kesehatan mendukung pilihan ibu Ibu dg HIV ( + ) tidak dianjurkan menyusui bila susu formula dapat diterima, memungkinkan, mampu membeli, berkesinambungan dan aman
Butir-butir Penting Pemberian ASI eksklusif dengan penghentian dini pada usia 6 bulan atau sebelumnya, pilihan yang tepat bila ingin memberikan ASI Konseling, pendidikan dan dukungan, kunci keberhasilan melakukan dan mempertahan- kan praktek pemberian makanan bayi yang aman Konseling postnatal dan follow up diperlukan selama 2 tahun pertama kehidupan bayi Mencegah penggunaan susu formula yang tidak tepat
Terima kasih Perlindungan menyeluruh dan dinamis terhadap penularan HIV dari ibu ke bayi 27