Perilau dan Pengembangan Organisasi Kepribadian dan Pembelajaran
Kelompok 3 Eftin Ula Kurnia (115030200111069) Yoshi Suryo Dhanti (115030200111059) Nia Octavia (115030200111054) M. Ega Lutfi (115030207111066)
Kepribadian Kepribadian meruapakan keseluruhan cara dimana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian membentuk perilaku setiap individu. Apabila ingin memahami dengan baik perilaku seseorang dalam organisasi, sangatlah berguna jika kita memngetahui sesuatu tentang kepribadiannya.
Teori Kepribadian Teori Kepribadian Sifat (Trait) Sifat (traits) adalah dugaan kecendurungan yang mengarahkan perilaku dengan cara konsisten dan ciri karakteristik tertentu. Lebih jauh lagi, sifat menghasilkan konsistensi pada perilaku, sebab sifat menghasilkan atribut dan cangkupannya luas atau umum. Teori sifat telah mendapat kritik sebagai bukan teori yang nyata sebab tidak menjelaskan terjadinya perilaku. Pendekatan sifat tidak berhasil dalammeramalkan perilaku dalam meramalkan spektrum situasi, karena fakta bahwa situasi (pekerja, aktivitas kerja) sangat diabaikan dalam teori-teori sifat.
Teori kepribadian psikodinamis adalah Pendekatan Freudian yang membicarakan id, superego, dan egopenekanan khusus diletakkan pada determinan yang tidak disadari dari pelaku. Identitas diri adalah bagian yang sederhana, bagian yang tidak disadari dari kepribadian, tempat penyimpanan dari pergerakan dasar. Superego adalah tempat peniyimpanan nilai-nilai individu, termasuk sikap moral yang dibentuk oleh masyarakat superego bertentangan dengan id (identitas diri) karena id ingin melakukan apa yang dirasa baik, sementara super ego memaksa melakukan apa yang benar. Ego bertindak sebagai penengah konflik.
Teori kepribadian humanistik Pendekatan humanistik untuk memahami kepribadian menekankan pada perkembangan individu dan aktualisasi diri dan pentingnya bagaimana seseorang mempersepsi dunianya dan semua kekuatan yang mempengaruhi mereka. Pendekatan Carl Rogers dalam memahami kepribadian adalah humanistik (berpusat kepada manusia). Nasihatnya adalah dengarkan apa yang orang katakan tentang mereka dan memperhatikan pendapat dan arti dari pengalaman orang-orang tersebut. Rogers percaya bahwa yang paling dasar dari organisme manusia adalah untuk mengarah pada aktualisasi diri.
Faktor-faktor Penentu Kepribadian 1.Faktor Keturunan Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu yang meliputi tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi, dan irama biologis yang dipengaruhi dari orang tua. 2.Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan tempat kita tumbuh dan dibesarkan yang meliputi keluarga, teman-teman dan kelompok sosial.
Sifat-sifat Kepribadian Sifat-sifat kepribadian merupakan karakteristik yang sering muncul dan mendeskripsikan perilaku seorang individu. Ada dua pendekatan yang dijadikan kerangka untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan sifat-sifat seseorang, yaitu 1.Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) Merupakan instrumen penilaian yang berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana individu akan merasa atau bertindak dalam situsai tertentu. 2.Model Lima Besar Ekstraversi (extraversion) Mudah akur atau mudah sepakat (agreeableness), Sifat berhati-hati (conscientiousness), Stabilitas emosi (emotional stability), Terbuka terhadap hal-hal yang baru (openness to experience)
Menilai Kepribadian 1.Survei mandiri 2.Survei peringkat oleh pengamat 3.Ukuran proyeksi
Sifat Kepribadian Utama yang Mempengaruhi Perilaku Organisasi 1.Evaluasi inti diri 2.Marchiavellinisme 3.Narsisme 4.Pemantauan diri 5.Pengambilan resiko 6.Kepribadian tipe A 7.Kepribadian Proaktif
Kepribadian dan Kultur Nasional Kultur suatu negara mempengaruhi karakteristik kepribadian yang dominan dari populasinya, meskipun tidak ada kepribadian yang umum untuk suatu negara tertentu. Setelah mendiskusikan sifat-sifat kepribadian, karakterisetik abadi yang mendeskripsikan perilaku seseorang, sekarang beralih pada pembelajaran. Kepribadian dengan pembelajaran hampir sama. Pembelajaran acap kali sangat spesifik dan lebih banyak mendeskripsikan sistem keyakinan bila dibandingkan kecenderungan perilaku.
Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses di mana terjadi perubahan yang bersifat abadi dalam perilaku sebagai suatu hasil dari praktik.Tiga tipe pembelajaran penting dalam pengembangan dan perubahan perilaku. Ketiga tipe itu ialah pengkondisian klasik, pengkondisian opera, dan pembalajaran sosial.
Empat konsep yang harus dimengerti dalam memahami ketiga tipe tersebut 1.Perangsang (drive) seseorang harus dipertimbangkan. Perngsang adalah suatu keadaan yang berkembang dari dalam diri atau stimulus khusus. 2.Stimulus adalah petunjuk adanya peristiwa untuk tanggapan. 3.Respons adalah hasil perilaku dari stimulus. Yakni aktivitas dari orang bersangkutan, tanpa memandang apakah stimulus tersebut dapat diidentifikasikan atau tindakan dapat diamati. 4.Penguat (reinforcer) adalah setiap obyek atau kejadian yang meningkatkan atau mempertahankan kekuatan suatu tanggapan.
Empat Teori-teori Pembelajaran: 1.Berhavioristik 2.Kognitivisme 3.Humanistic 4.Sosial/Pemerhatian/permodelan
Syarat Proses Pembelajaran Schiffman dan Kanuk (2000):London dan Delta Bitta (1993) dalam Sumarwan (2004), menyatakan bahwa proses biasa terjadi karena adanya empat unsur yang mendorong proses tersebut adalah : Motivasi (motivation), adalah daya dorong dalam diri konsumen. Isyarat (cues), adalah stimulus yang mengarahkan motivasi tersebut. Respons (response), adalah reaksi konsumen terhadap isyarat.
Penerapan Khusus Metode Pembelajaran Menggunakan lotre untuk mengurangi kemangkiran Tunjangan sehat lawan tunjangan sakit Disiplin karyawan Mengembangkan program pelatihan Menciptakan program mentor Swa-manajemen