Pertemuan 25 Pondasi Dalam

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: Bigman Hutapea Prodi Teknik Sipil,FTSL-ITB
Advertisements

Pertemuan 23 Titik Berat Benda dan Momen Inersia
Pertemuan 2 Matakuliah : R0186 – Teknologi Bangunan IV Tahun : 2006
TIANG DENGAN BEBAN LATERAL
Pertemuan 6 Pondasi Dangkal dan Dalam
Pertemuan Cahaya Pembiasan dan Dasar-Dasar Optik Geometri
Pertemuan 4 Momen Inersia
Gaya Geser Pada Penampang Beton Prategang Pertemuan 12
Profil Gabungan Pertemuan 16
Pertemuan 4 Aplikasi Perhitungan Gaya Dengan Program Komputer
Pertemuan 13 Turap (cont’d)
Pertemuan 3 Mencari Titik Berat Penampang Majemuk
Pertemuan 9 Portal Dan Kerangka Batang
Pertemuan 23 Pondasi Dalam
Perencanaan Batang Tarik
Pertemuan 3 Pondasi dalam
Pertemuan 06 PERALATAN PONDASI
Pertemuan 23 Metode Unit Load
Pertemuan 24 Diagram Tegangan dan Dimensi Balok
Matakuliah : S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut
Pertemuan 5 Balok Keran dan Balok Konsol
Pertemuan 15 Flexibility Method
Pertemuan 10 Gaya – gaya dalam
Mengambar kurva fungsi linier Pertemuan 4
1 Pertemuan 9 Gaya Horisontal Matakuliah: S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut Tahun: 2006 Versi: 1.
Pertemuan 26 Conjugate Beam Method
1 Pertemuan 25 Mathrix laboratory Matakuliah: S0114 / Rekayasa Struktur Tahun: 2006 Versi: 1.
1 Pertemuan > > Matakuliah: > Tahun: > Versi: >. 2 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : >
Pertemuan 13 Hukum Castigliano I
PERENCANAAN PENULANGAN PONDASI DALAM Pertemuan 26
Pertemuan 7 Tegangan Normal
1 Pertemuan 22 Stiffness method Matakuliah: S0114 / Rekayasa Struktur Tahun: 2006 Versi: 1.
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Matakuliah : S2094 / Rekayasa Pondasi Tahun : 2005 Versi : 1.1
Static Loading Test Oleh: Bigman Hutapea.
Pertemuan 24 Metode Unit Load
Pertemuan 4 MOMEN DAN KOPEL
Pertemuan 10 Tegangan dan Regangan Geser
Pertemuan 01 Dasar-Dasar Mekanika Teknik
D E S A I N F O N D A S I Workshop G1 HATTI.
Pertemuan 4 BESARAN DALAM ELEMEN MESIN
Pertemuan 5 GAYA-MOMEN DAN KOPEL
Pertemuan 17 Tegangan Lentur dengan Gaya Normal yang bekerja Sentris
Pertemuan 10 ANALISA GAYA PADA KERANGKA BATANG
KRITERIA DESAIN, STANDAR DESAIN, DAN METODE ANALISIS PERTEMUAN 6
Pertemuan 6 Jari-jari girasi
TEORI CASTIGLIANO UNTUK MENGHITUNG DEFLEKSI
PERENCANAAN KEKUATAN BATAS Pertemuan 04
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
Pertemuan 09 Pemakaian dari Hukum Hooke
STRUKTUR BETON DI DALAM GESER DAN TORSI PERTEMUAN 08
Pertemuan 16 Tegangan pada Balok (Tegangan Lentur Murni)
Perencanaan Batang Tarik Pertemuan 3-6
Pertemuan 20 Tegangan Geser
Pertemuan 13 Turap (cont’d)
DESAIN PONDASI DANGKAL GABUNGAN PERTEMUAN 22
Pertemuan 13 Konstruksi komposit
Pertemuan 9 Algoritma Program Analisis Balok
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Pertemuan 12 Energi Regangan
Pertemuan 19 Tegangan Lentur dengan Gaya Normal yang bekerja Eksentris
KEBUTUHAN PENULANGAN PADA PONDASI DANGKAL DAN DALAM Pertemuan 24
Pertemuan 11 Torsi dan Tekuk pada Batang
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
Pertemuan 25 Conjugate Beam Method
KAPASITAS PENAMPANG MENAHAN GAYA LINTANG Pertemuan 13
TIANG DENGAN BEBAN LATERAL
Pertemuan 22 Pondasi Dalam
Pertemuan 8 Tegangan danRegangan Normal
DEFLEKSI ELASTIS BALOK METODA MOMEN AREA. Teorema bidang-momen 1 Sudut dalam radian atau beda kemiringan antara dua garis singgung pada kurva elastis.
Transcript presentasi:

Pertemuan 25 Pondasi Dalam Matakuliah : S2094 / Rekayasa Pondasi Tahun : 2005 Versi : 1.1 Pertemuan 25 Pondasi Dalam

Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa mampu membuat pilihan jenis pondasi dalam perancangan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lapangan

Outline Materi Aplikasi desain pondasi sesuai kondisi lapangan

Pendahuluan Kualitas akhir dari tiang meliputi 2 aspek, yaitu : integritas struktural dari tiang. Kemampuan tiang untuk mendukung beban yang biasanya berupa kekuatan elemen struktur dan hubungan penurunan-beban antara tiang dengan tanah yang mendukungnya Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

UJI PEMBEBANAN STATIK Metode Pengujian Uji pembebanan statik Hasil uji pembebanan statik Pengujian 200% dari beban kerja Persiapan sebelum pengujian Pembebanan Pengukuran pergerakan tiang Instrumentasi Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

UJI PEMBEBANAN STATIK Metode Pembebanan Prosedur Pembebanan Standar‑SML, Monotonik Prosedur Pembebanan Standar‑SML, siklik Quick Load Test (Quick ML) Prosedur Pembebanan dengan Kecepatan Konstan (Constant Rate of Penetration Method = CRP) Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Typical arrangements for axial compressive load test Anchor Pile Dead Load

UJI PEMBEBANAN STATIK

UJI PEMBEBANAN STATIK Dari hasil uji pembebanan, dapat dilakukan interpretasi untuk menentukan besarnya beban ultimit. Ada banyak metode interpretasi, diantaranya : Metode Davisson M.T. Metode Mazurkiewick Metode Chin Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Gbr. 3. Interpretasi Beban Ultimit Metode Davisson M. T. Prosedur penentuan beban ultimit dari pondasi tiang dengan menggunakan metode ini adalah sbb: Gambarkan kurva beban terhadap penurunan Penurunan elastis dihitung dengan menggunakan rumus berikut : di mana: Se = penurunan elastis. Q = beban uji yang diberikan. L = panjang tiang. A = luas penampang tiang. E = modulus tiang. Tarik garis OA seperti gambar 3. berdasarkan persamaan penurunan elastic (Se) Tarik garis BC sejajar dengan garis OA dengan jarak X, dimana X : Perpotongan antara kurva beban penurunan dengan garis lurus merupakan daya dukung ultimit. Gbr. 3. Interpretasi Beban Ultimit (Metode Davisson M.T.) Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

(Metoda Mazurkiewich) Metode Mazurkiewich Prosedur penentuan beban ultimit dari pondasi tiang dengan menggunakan metode Mazurkiewich adalah sebagai berikut : Gambarkan kurva beban terhadap penurunan Tentukan beberapa titik pada sumbu penurunan dengan interval penurunan yang sama Tarik garis sejajar dengan sumbu beban dari beberapa titik penurunan yang telh ditentukan hingga memotong kurva,dan ditarik garis sejajar sumbu penurunan hingga memotong sumbu beban. Tarik garis lurus yang mewakili titik yang terbentuk. Perpotongan garis lurus ini dengan sumbu beban merupakan beban ultimit tiang (lihat gambar 5) Gbr. 5. Interpretasi Beban Ultimit (Metoda Mazurkiewich) Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Gbr. 6. Interpretasi Beban Ultimit (Metoda Chin) Metode Chin Perhitungan beban ultimit dari pondasi tiang menggunakan metode Chin adalah sebagai berikut : a. Gambarkan kurva antara rasio penurunan terhadap beban (s/Q), dimana s adalah penurunan dan Q adalah beban seperti ditunjukkan pada gambar 6 b. Tarik garis lurus yang mewakili titik-titik yang telah digambarkan, dengan persamaan garis tersebut adalah s/Q = c1­. s + c2 c. Hitung c1 dihitung dari persamaan garis atau dari kemiringan garis lurus yang telah ditentukan d. Beban ultimit adalah 1/c1. Metode ini biasanya menghasilkan beban ultimit yang terlalu tinggi, sehingga harus. dikoreksi (dibagi 1.2 s/d 1.4). Gbr. 6. Interpretasi Beban Ultimit (Metoda Chin) Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

UJI PEMBEBANAN DINAMIK PDA (Pile Driving Analyzer), Case Institute od Technology DLT (Dynamic Load Test), TNO Teori perambatan gelombang Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Contoh interpretasi hasil uji PDA Strain gauge dan accelerometer Komputer PDA Strain gauge dan accelerometer

UJI PEMBEBANAN TARIK Uji tarik perlu dilakukan pada pondasi tiang yang menahan gaya tank seperti akibat gaya angkat oleh air, gaya gempa, momen dan lain – lain. Pembebanan dilakukan dengan menempatkan dongkrak diatas balok Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

UJI PEMBEBANAN LATERAL Uji lateral dilakukan dengan cara mendorong kepala tiang dengan dongkrak hidrolis yang disandarkan pada suatu sistem reaksi yang dapat berupa blok beban, pondasi tiang dan blok jangkar. Pada saat pembebanan, pergerakan kepala tiang dapat diukur dengan dial gage dan bila dibutuhkan defleksi sepanjang tiang juga dapat diukur dengan menanam inklinometer ke dalam tiang. Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

UJI PEMBEBANAN LATERAL

UJI INTEGRITAS TIANG Pondasi tiang bor dapat mengalami necking saat konstruksi dan pondasi tiang pancang dapat retak pada saat pemancangan. Para praktisi membutuhkan kcyakinan bahwa pondasi tiang yang diproduksi utuh secara struktural. Beberapa metoda yang sudah mulai umum dilaksanakan adalah dengan menggunakan prinsip perambatan gelombang. Metoda pengujian adalah dengan cara memberikan getaran dan mengevaluasi pantulan. Cara ini dapat mendeteksi cacat (defect) pada tiang. Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC