BlueTooth Meylanie Olivya, S.T., M.T.
Bluetooth Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) Bluetooth menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Sinyal dari bluetooth adalah omni-directional yang dapat menembus tembok. Dapat menerima data dan juga suara
Bluetooth (2/2) Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam.
Bluetooth Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan dalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera digital, printer, router dan masih banyak peralatan lainnya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch (notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya
Contoh modul aplikasi beberapa Bluetooth
Bluetooth Dalam transceiver bluetooth ada tiga kelas pembagian daya yaitu : Daya kelas 1 beroperasi antara 100 mW (20dBm) dan1mW (0dBm) dan didesain untuk peralatan dengan jangkauan yang jauh hingga 100m. Daya kelas 2 beroperasi antara 2,5 mW (4dBm) dan 0,25mW (-6dBm) dan didesain untuk peralatan dengan jangkauan yang jauh hingga 10m. Daya kelas 3 beroperasi pada 1 mW (0dBm) dan didesain untuk peralatan dengan jangkauan pendek atau sekitar 1m.
Sejarah Bluetooth Bluetooth pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 oleh Ericsson (phone) di Swedia sebagai cara bagi perangkat mobile untuk berkomunikasi dengan perangkat mobile lainnya dengan jarak sekitar 30 feet atau 10 meter. Th 1998, Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba membentuk Bluetooth Spesial Interest Group (SIG) untuk mengembangkan open specification Bluetooth. Semenjak itu lebih dari 2000 perusahaan bergabung dengan Bluetooth SIG, termasuk perusahaan perangkat phone, computer dan PDA.
Sejarah Bluetooth Nama Bluetooth terinspirasi oleh seorang raja Viking (Denmark) yang bernama Harald Blatand. Raja Harald Blatand ini berkuasa pada abad ke-10 dengan menguasai sebagian besar daerah Denmark dan daerah Skandinavia pada masa itu. Dikarenakan daerah kekuasaannya yang luas, raja Harald Blatand ini membiayai para ilmuwan dan insinyur untuk membangun sebuah proyek berteknologi metamorfosis yang bertujuan untuk mengontrol pasukan dari suku-suku di daerah Skandinavia tersebut dari jarak jauh. Maka untuk menghormati ide raja Viking tersebut, yaitu Blatand yang berarti bluetooth (dalam bahasa Inggris) proyek ini diberi nama.
Kelebihan Bluetooth Bluetooth, wireless dan otomatis. Kita tidak perlu memasang kabel, konektor, dan membangun koneksi, dan juga tidak perlu melakukan hal khusus untuk menginisiasi komunikasi. Perangkat-perangkat yang menggunakan bluetooth saling mencari secara otomatis dan mulai berkomunikasi tanpa input user, kecuali jika otentikasi dibutuhkan; misalnya login. Bluetooth, tidak mahal. Pita frekuensi ISM yang digunakan Bluetooth telah diregulasi, namun tidak berlisensi. Pemerintah telah melakukan standarisasi, jadi kita dapat menggunakan bluetooth dimana saja dan tidak perlu memperoleh izin sebelum menggunakan teknologi tersebut.
Kelebihan Bluetooth Bluetooth menangani data dan suara. Sinyal dipancarkan omni-directional dan dapat menembus tembok maupun tas. Bluetooth menggunakan frekuensi hopping. Pendekatan penyebaran spektrum frekuensinya mengurangi resiko untuk penyadapan.
Aplikasi bluetooth File transfer. Ad-hoc networking Sinkronisasi perangkat: konektivitas yang tidak terputus antar PDA, komputer, dan ponsel memungkinkan aplikasi untuk memperbaharui informasi pada banyak perangkat secara otomatis ketika data pada perangkat berubah. Konektivitas periferal. Car kits: Hands-free Mobile payments
Macam-macam Bluetooth Bluetooth Headphones
Macam-macam Bluetooth Bluetooth Headsets
Macam-macam Bluetooth Bluetooth printer
Macam-macam Bluetooth Bluetooth PDA
Macam-macam Bluetooth Bluetooth Mouse dan Keyboard
Macam-macam Bluetooth Bluetooth Access Point
Macam-macam Bluetooth Bluetooth Adapter untuk komputer non-Bluetooth
Macam-macam Bluetooth Bluetooth Projectors
Macam-macam Bluetooth Bluetooth Cameras
Macam-macam Bluetooth Bluetooth MP3 Players
Topologi jaringan Bluetooth Perangkat Bluetooth-enabled diorganisasikan dalam grup yang disebut piconet. Suatu piconet terdiri atas sebuah master dan paling banyak 7 active-slaves. Sebuah master dan sebuah slave menggunakan komunikasi point-to-point; Jika terdapat banyak slaves, digunakan komunikasi point-to- multipoint. Master menginisiasi komunikasi. Sebuah perangkat dalam satu piconet dapat berkomunikasi ke perangkat lain dalam piconet lainnya, membentuk scatternet, Perhatikan bahwa master dalam satu piconet mungkin menjadi slave dalam piconet lainnya.
Scatternet yang terdiri dari 3 piconet
Struktur protokol Bluetooth
Struktur protokol Bluetooth Radio layer : lapisan fisik pada koneksi wireless. Bertugas untuk menghindari gangguan dengan perangkat lain yang berkomunikasi di ISM band, modulasi berdasarkan pada fast frequency hopping. Baseband layer : bertanggung jawab untuk mengendalikan dan mengirim data paket melalui radio layer. Lapisan ini menyediakan channel transmisi untuk data dan suara. Baseband layer mengatur Synchronous Connection- Oriented (SCO) link untuk suara dan Asynchronous Connectionless (ACL) link untuk data. SCO paket tidak pernah ditransmisi ulang tetapi ACL paket memastikan integritas data.
Struktur protokol Bluetooth Link Manager Protocol (LMP) menggunakan link yang diatur oleh baseband untuk mendirikan dan mengatur piconet. Tanggung jawab LMP juga termasuk otentikasi dan keamanan, danmonitoring kualitas layanan. Host Controller Interface (HCI) adalah pemisah antara software dan hardware. L2CAP dan layer yang ada diatasnya diimplementasikan pada software, sedangkan LMP dan layer yang dibawahnya diimplementasikan pada hardware. HCI yang merupakan driver intereface untuk menghubungkan dua komponen. HCI yang mungkin tidak diperlukan. L2CAP yang dapat diakses langsung oleh aplikasi, atau melalui protokol tertentu untuk mempermudah programmer.
Struktur protokol Bluetooth Logical Link Control dan Adaptasi Protocol (L2CAP) menerima aplikasi data dan mengadaptasikannya ke format Bluetooth.
Struktur protokol Bluetooth Protokol dasar bluetooth adalah Radio layer, Baseband dan Link Manager Protocol (LMP) yang disebut protokol inti. Protokol-protokol yang diatasnya adalah protokol- protokol terapan yang dapat diadaptasikan pada arsitektur protokol bluetooth Protokol inti bluetooth adalah persyaratan yang mutlak ada di semua perangkat teknologi Bluetooth sedangkan protokol lainnya digunakan sesuai keperluan.
Profil Bluetooth Generic Access Profile mendefinisikan prosedur koneksi, pencarian perangkat, dan pengolahan link. Selain itu, juga mendefinisikan posedur yang berkaitan dengan penggunaan model sekuritas yang berbeda dan parameter yang dapat diakses oleh user dalam level antarmuka. Semua perangkat Bluetooth harus mendukung profil ini. Service Discovery Application and Profile mendefinisikan fitur dan prosedur untuk aplikasi dalam perangkat bluetooth untuk mencari layanan dari bluetooth lainnya, dan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan layanan tersebut.
Struktur Profil Bluetooth
Profil Bluetooth Serial Port Profile mendefinisikan spesifikasi kebutuhan untuk perangkat Bluetooth yang ingin membangun koneksi yang mirip dengan komunikasi kabel serial dan menggunaan protokol RFCOMM LAN Access Profile mendefinisikan bagaimana perangkat Bluetooth mampu mengakses layanan dari sebuah LAN menggunakan PPP (Point to Point Protocol), dan menunjukkan bagaimana mekanisme PPP dapat digunakan untuk membentuk jaringan yang terdiri dari perangkat Bluetooth. Synchronization Profile mendefinisikan spesifikasi kebutuhan aplikasi untuk perangkat Bluetooth yang ingin melakukan sinkronisasi data pada dua atau lebih perangkat.
Komunikasi Untuk satu perangkat lokal yang ingin menggunakan layanan pada perangkat tertentu, kedua perangkat tersebut harus memiliki protokol komunikasi yang sama. Sehingga aplikasi dapat mengakses layanan Bluetooth, Java APIs untuk Bluetooth menyediakan mekanisme yang memungkinkan koneksi untuk layanan yang menggunakan protokol RFCOMM, L2CAP, dan OBEX. OBEX adalah high-level API dan protokol untuk bertukar obyek seperti e-business card yang ditransmisikan dalam vCard Serial Port Profile RFCOMM untuk emulasi komunikasi serial