Manajemen Risiko Rika Yunitarini
1.Pendahuluan Robert Charette: “Pertama, risiko berhubungan dengan kejadian di masa yang akan datang. Sekarang dan kemarin tidak mendapat perhatian aktif, karena kita telah mendapatkan apa yang telah kita tabur lewat sepak terjang kita di masa lalu. Persoalannya adalah, dengan mengubah sepak terjang kita, kita dapat menciptakan kesempatan untuk suatu keadaan yang lebih baik dan berbeda untuk kita sendiri besok. Ini berarti, kedua, bahwa risiko melibatkan perubahan, seperti dalam perubahan pikiran, pendapat aksi, atau tempat…. Ketiga, risiko melibatkan pilihan dan ketidakpastian bahwa pilihan itu akan dilakukan.” 2
2.Strategi Risiko: Reaktif vs Proaktif
3. Risiko Perangkat Lunak Ketidakpastian, kejadian yang menandai risiko mungkin atau tidak mungkin terjadi, yaitu ada 100% risiko yang mungkin. Rugi, bila risiko menjadi realitas, akibat yang tidak diinginkan atau kerugian akan dialami.
4. Kategori risiko Risiko proyek, Mengidentifikasi hal potensial yang berhubungan dengan pembiayaan, jadwal, personil, sumber- sumber daya, pelanggan, masalah persyaratan. Risiko teknis,. Mengidentifikasi desain potensial, implementasi, interfacing, verfikasi, dan masalah pemeliharaan meliputi ambiguitas, spesifikasi, ketidakpastian teknik, keusangan teknik.
Risiko pasar, Risiko strategi, Risiko pemasaran, Risiko managemen, 4. Kategori Risiko lanj. 1 Risiko pasar, Risiko strategi, Risiko pemasaran, Risiko managemen, Risiko biaya,
5. Identifikasi Risiko Usaha sistematis, untuk menentukan ancaman terhadap rencana proyek (perkiraan, jadwal, sumber daya dll). Checklist item risiko: Ukuran produk (PS) Pengaruh bisnis (BU) Karakteristik pelanggan (CU) Definisi proses (PR) Lingkungan pengembangan (DE) Teknologi yang akan dibangun (TE) Ukuran dan pengalaman staf (ST)
a. Risiko ukuran produk Check list item risiko ukuran produk: Ukuran produk diperkirakan dalam LOC atau FP? Tingkat kepercayaan dalam estimasi ukuran yang diperkirakan? Ukuran produk yang diestimasi dalam jumlah program, file, transaksi? Ukuran database yang dibuat atau digunakan oleh produk? Jumlah pemakai produk?
b. Risiko yang mempengaruhi bisnis Checklist risiko pengaruh bisnis: Pengaruh produk terhadap hasil perusahaan? Visibilitas produk terhadap manajemen senior? Kelayakan deadline penyampaian? Jumlah pelanggan yang akan menggunakan? Jumlah dan kualitas produk yang harus diproduksi? Biaya keterlambatan?
c. Risiko yang dihubungkan dengan pelanggan Pressman dan Herron menyampaikan semua pelanggan tidak diciptakan sama:
c.Risiko yang dihubungkan dengan pelanggan (lanjutan) Checklist item risiko para pelanggan: Pernahkah anda sebelumnya bekerja dengan pelanggan? Apakah pelanggan memiliki gagasan yang mengenai apa yang diperlukannya? Apakah pelanggan bersedia membangun sambungan komunikasi cepat dengan pengembang? Apakah pelanggan bersedia berpartisipasi dalam kajian? Apakah pelanggan secara teknis pandai dalam area produk tersebut?
d. Risiko Proses Masalah-masalah proses Apakah manajemen mendukung pentingnya suatu proses standar untuk pengembangan proses? Sudahkah dikembangkan suatu diskripsi tentang proses SI yang akan digunakan? Apakah proses SI digunakan untuk proyek lain? Sudahkah dikembangkan? Apakah kajian teknis formal terhadap spesifikasi persyaratan, desain, dan kode dilakukan secara reguler? Apakah mekanisme kerja yang dilakukan sesuai dengan standar? Apakah digunakan mekanisme untuk mengontrol perubahan ke persyaratan pelanggan? Adakah prosedur untuk menelusuri dan mengkaji kinerja subkontrak?
Risiko Proses (lanjutan 1) Masalah-masalah teknis Apakah digunakan teknik spesifikasi aplikasi untuk membantu komunikasi di antara pelanggan? Apakah digunakan metode spesifik untuk analisis? Apakah digunakan metode spesifik untuk data dan desain arsitektur? Apakah konvensi spesifik untuk dokumentasi kode didefinisikan dan digunakan? Apakah digunakan metode spesifik untuk mendesain test case? Apakah digunakan peranti perangkat lunak untuk mendukung analisis SI dan desain proses? Apakah digunakan peranti untuk menciptakan prototipe SI?
e. Risiko Teknologi Checklist item risiko teknologi: Apakah teknologi yang dibangun adalah hal yang baru? Apakah persyaratan pelanggan memerlukan kreasi algoritma baru atau teknologi input/output? Apakah SI berinterface dengan perangkat keras baru ? Apakah SI yang akan dibangun berinterface dengan suatu database yang fungsi dan kinerjanya belum terbukti? Apakah diperlukan interface pemakai khusus oleh persyaratan produk? Apakah persyaratan memerlukan pemakaian analisis, desain, atau metode pengujian baru? Apakah pelanggan tidak yakin bahwa fungsionalitas yang diminta dapat ‘dilakukan’?
f. Risiko lingkungan pengembangan Checklist item risiko lingkungan pengembangan: Apakah piranti pengembangan proyek dapat diperoleh? Apakah piranti pengembangan proses dapat diperoleh? Apakah piranti untuk analisis dan desain dapat diperoleh? Apakah kompiler atau generasi kode dapat diperoleh dan sesuai dengan produk yang akan dibangun? Apakah piranti pengujian dapat diperoleh dan sesuai dengan produk yang akan dibangun? Apakah piranti manajemen konfigurasi SI dapat diperoleh? Apakah lingkungan menggunakan suatu database? Apakah semua piranti SI diintegrasikan satu dengan lainnya?
g. Risiko yang berhubungan dengan ukuran staf dan pengalaman Pertanyaan-pertanyaan berikut untuk memperkirakan risiko: Apakah orang-orang terbaik dapat diperoleh? Apakah orang-orang tersebut memiliki gabungan ketrampilan yang benar? Apakah orang-orang yang ada mencukupi? Apakah staf dimasukkan ke dalam seluruh durasi proyek? Akankah staf proyek bekerja hanya dalam paruh waktu? Apakah staf memiliki pengharapan yang tepat mengenai pekerjaan yang ada sekarang? Sudahkah staf menerima pelatihan yang memadai? Apakah pergantian staf akan cukup rendah untuk kontinuitas?
h. Komponen risiko dan driver Komponen risiko didefinisikan dengan cara: Risiko kinerja – Risiko biaya Risiko dukungan – Risiko jadwal –
h. Komponen risiko dan driver (lanjutan) Pengaruh driver risiko terhadap komponen risiko dibagi kedalam satu dari empat kategori pengaruh: diabaikan, marjinal, kritis, dan katatropis.
5. Proyeksi risiko (perkiraan risiko) Berusaha menjangkau risiko dengan cara: kemungkinan/probabilitas risiko adalah nyata adanya Konsekuensi masalah yang berhubungan dengan risiko Aktifitas proyeksi risiko: Membangun suatu skala yang merefleksikan kemungkinan risiko yang dirasakan Menggambarkan konsekuensi risiko Memperkirakan pengaruh risiko pada proyek dan produk Mencatat keseluruhan akurasi proyeksi risiko sehingga tidak akan ada kesalahpahaman
a. Mengembangkan tabel risiko Tabel risiko menampilkan daftar prediksi risiko yang mungkin terjadi Tahapan membuat tabel risiko: Mendaftar semua risiko dengan bantuan checklist risiko (kolom 1) Menentukan kategori risiko (kolom 2) Memberikan nilai probabilitas kejadian risiko (kolom 3) Memberikan nilai pengaruh (kolom 4) Melakukan pengurutan (sorting) sehingga risiko tertinggi berada pada puncak tabel.
Contoh tabel risiko
6. Pengurangan, Monitoring dan manajemen risiko Semua aktivitas analisis risiko bertujuan untuk mengembangkan strategi yang berkaitan dengan risiko. Strategi yang efektif adalah: Menghindari risiko Memonitor risiko Manajemen risiko dan perencanaan kemungkinan Bila pendekatan proaktif terhadap risiko yang diambil, maka penghindaran selalu menjadi strategi yang terbaik.
contoh Diasumsikan pergantian staf (turnover) yang tinggi sebagai risiko proyek. Kemungkinan turnover sebesar 70% dan pengaruh diprediksi berdampak pada kritis terhadap biaya proyek dan jadwal. Untuk mengurangi risiko tersebut, manajemen proyek harus mengembangkan strategi untuk mengurangi jumlah turnover staf.
Langkah-langkah antisipasi turnover Temui staf yang ada untuk mencari tahu penyebab keluar Bertindak mengurangi penyebab-penyebab yang ada di bawah kontrol manajemen sebelum proyek di mulai Asumsikan turnover akan terjadi dan kembangkan teknik-teknik untuk memastikan kontinuitas pada saat orang-orang pergi Kumpulkan tim proyek sehingga informasi mengenai masing-masing aktivitas dapat disebarluaskan Tentukan standar dokumentasi dan buat mekanisme untuk memastikan dokumen dikembangkan secara tepat waktu. Lakukan kajian antar teman terhadap semua pekerjaan sehingga lebih dari satu yang terbiasa dengan pekerjaan itu. Tentukan backup anggota staf untuk setiap teknologi kritis
Faktor-faktor yang dimonitor dalam kasus turnover ??
Langkah Manajemen risiko dan perencanaan kemungkinan jika terjadi turnover ??
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Definisi (Menurut beberapa ahli) Menurut Aronoff,1989. SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian. Menurut Burrough,1986. SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia. Menurut Marble et al,1983. SIG merupakan sistem penanganan data keruangan. Menurut Berry,1988. SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan. KEYWORDS???
Definisi Sistem Informasi Geografis (SIG) / Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi berbasis komputer, yang digunakan untuk memproses data spasial yang ber-georeferensi (berupa detail, fakta, kondisi, dsb) yang disimpan dalam suatu basis data dan berhubungan dengan persoalan serta keadaan dunia nyata (real world). Manfaat SIG secara umum memberikan informasi yang mendekati kondisi dunia nyata, memprediksi suatu hasil dan perencanaan strategis.
Gambaran SIG SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa Pertanyaan seperti; lokasi,kondisi, trend,pola dan pemodelan. Kemampuan inilah Yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.
Contoh Kasus Untuk mengatasi permasalahan informasi dalam pemaksimalan penempatan tenaga medis dan sarana prasarana kesehatan di kabupaten Gresik, maka dibuat sistem informasi untuk penempatan tenaga kesehatan dalam hal pengambilan keputusan dari data lapangan yang telah divisualisasikan di dalam SIG. Selain itu dapat meningkatkan monitoring khususnya dalam hal penempatan tenaga kesehatan sehingga jumlah tenaga kesehatan sesuai dengan yang dibutuhkan. SIG ini juga dapat memonitoring penempatan tenaga kesehatan di tiap puskesmas, mengetahui jumlah penduduk tiap kecamatan per tahun, mengetahui kriteria-kriteria puskesmas di tiap daerah. Dalam SIG ini terdapat 2 aktor yang terlibat. Pertama yaitu Dinas Kesehatan yang bertugas sebagai pemberi data serta pengguna aplikasi. Kedua yaitu Admin yang berfungsi sebagai pembuat aplikasi serta yang menangani jika terjadi kesalahan dalam aplikasi tersebut.
Data Spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis,memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute) yang dijelaskan berikut ini:
Data Spasial(contd..) 1. Informasi lokasi (spasial) ? 2. Informasi deskriptif (atribut) ? contohnya: jenis vegetasi,populasi,luasan,kode pos
Format Data Spasial Data Raster Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari Sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster,obyek geografis direpresentasikan sebagai Struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element).
Format Data Spasial (contd…) DataVektor Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam Kumpulan garis,area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada Titik yang sama),titik dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis). Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan
Komponen SIG
Hardware SIG membutuhkan hardware atau perangkat komputer yang memiliki spesifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan sistem informasi lainnya untuk menjalankan software-software SIG, seperti kapasitas Memory (RAM), Hard-disk, Prosesor serta VGA Card.
Software Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis.
Data Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara fundamental SIG bekerja dengan dua tipe model data geografis yaitu model data vektor dan model data raster.
Model Data Vektor
Model Data Vektor (contd…) Informasi posisi point, garis dan polygon disimpan dalam bentuk x,y koordinat. Suatu lokasi point dideskripsikan melalui sepasang koordinat x,y.
Model Data Raster
Model Data Raster (contd…) Model data ini erdiri dari sekumpulan grid/sel seperti peta hasil scanning maupun gambar/image. Masing-masing grid/sel atau pixel memiliki nilai tertentu yang bergantung pada bagaimana image tersebut digambarkan. Sebagai contoh, pada sebuah image hasil penginderaan jarak jauh dari sebuah satelit, masing – masing pixel direpresentasikan sebagai panjang gelombang cahaya yang dipantulkan dari posisi permukaan bumi dan diterima oleh satellit dalam satuan luas tertentu yang disebut pixel.
Sumber Data Spasial Peta Analog Data Sistem Penginderaan Jauh Data Hasil Pengukuran Lapangan Data GPS (Global Positioning System)
Manusia Teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi dunia nyata. Sama seperti pada Sistem Informasi lain pemakai SIG pun memiliki tingkatan tertentu , dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk menolong pekerjaan mereka sehari-hari
Proses Sistem Informasi Geografis
Tugas Utama SIG Input Data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Proses konversi data dari peta kertas atau foto ke dalam bentuk digital disebut dengan digitizing. SIG modern bisa melakukan proses ini secara otomatis menggunakan teknologi scanning.
Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel dibandingkan dengan cara manual atau pendekatan kartografi otomatis. Prosesnya diawali dengan pembuatan database. Peta kertas dapat didigitalkan dan informasi digital tersebut dapat diterjemahkan ke dalam SIG. Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan berbagai skala dan dapat menunjukkan informasi yang dipilih sesuai dengan karakteristik tertentu.
Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau manipulasi untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem. Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi data yang ada dan menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.
Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah data user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah menggunakan database management system (DBMS) untuk membantu menyimpan, mengatur, dan mengelola data
Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG digunakan untuk menganalisis data geografis untuk melihat pola dan tren.
Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis, hasil akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat efisien untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi geografis. Namun saat ini SIG juga sudah mengintegrasikan tampilan peta dengan menambahkan laporan,tampilan tiga dimensi, dan multimedia.
Beberapa alasan penggunaan SIG SIG sangat efektif dalam membantu proses-proses pembentukan, pengembangan, atau perbaikan peta mental yang telah dimiliki oleh setiap orang yang selalu berdampingan dengan lingkungan dunia nyata. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang effektif, menarik, dan menantang dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman, pengertian, dan pendidikan mengenai ide atau konsep lokasi, ruang (spasial), kependudukan dan unsur-unsur geografis yang terdapat dipermukaan bumi berikut data atribut terkait yang menyertainya.
alasan penggunaan SIG(contd...) SIG dapat memberikan gambaran yang lengkap dan komprehensif terhadap suatu masalah nyata yang terkait spasial permukaan bumi. Semua entitas yang dilibatkan dapat divisualkan untuk memberikan informasi baik yang tersirat (implisit) maupun yang tersurat (eksplisit). SIG menggunakan baik data spasial maupun atribut secara terintegrasi hingga sistemnya dapat menjawab baik pertanyaan spasial maupun non-spasial, memiliki kemampuan analisis spasial dan non-spasial.
alasan penggunaan SIG(contd...) SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data spasial berikut atribut-atributnya. SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi ke dalam bentuk layer, tematik, atau coverage data spasial. SIG dapat menurunkan informasi secara otomatis tanpa keharusan untuk selalu melakukan interpretasi secara manual.
Manfaat SIG di berbagai bidang Lingkungan : pencemaran sungai, danau, laut, evaluasi pengendapan lumpur di sekitar sungai, danau atau laut, pemodelan pencemaran udara, dll. Perencanaan : pemukiman transmigrasi, tata ruang wilayah, tata kota, relokasi industri, pasar, pemukiman, dll. Ekonomi dan bisnis : penentuan lokasi bisnis yang prospektif untuk bank, pasar swalayan, mesin ATM, show room, dll. Kependudukan : penyediaan informasi kependudukan, pemilihan umum, dll
Transportasi: inventarisasi jaringan (seperti jalur angkutan umum), analisis rawan kemacetan dan kecelakaan, manajemen transit perencanaan rute, dll. Telekomunikasi : inventarisasi jaringan, perizinan lokasi-lokasi BTS beserta pemodelan spasialnya, sistem informasi pelanggan, perencanaan pemeliharaan dan analisis perluasan jaringan, dll. Militer : penyediaan data spasial untuk rute perjalanan logistic, peralatan perang, dll