Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028 Coping Stress Pada Pengemudi Mobil Pribadi Dalam Menghadapi Kemacetan di Jakarta
LATAR BELAKANG Jakarta sebagai pusat perekonomian Jumlah penduduk yang padat dan banyaknya penduduk BOTABEK yang berkativitas di Jakarta Tingginya jumlah perjalanan setiap hari Jenis kendaraan yang digunakan Kawasan yang rawan terjadi kemacetan
LATAR BELAKANG Penyebab kemacetan : Ketidakdisplinan pengendara Kapasitas jalan yang tidak sebanding dengan jumlah kendaraan Kondisi fisik jalan yang rusak Pembangunan jalur Busway Pejabat yang melintas
LATAR BELAKANG Dampak kemacetan : Bagi pemilik kendaraan Bagi kalangan industri Bagi lingkungan sekitar jalan
LATAR BELAKANG Terjadinya stres pada pengemudi mobil pribadi Dampak stres Usaha untuk mengurangi stres di kemacetan
PERTANYAAN PENELITIAN Bagaimana gambaran stres yang dialami pengemudi mobil pribadi ketika berada dalam kemacetan ? Bagaimana proses terjadinya stres pada pengemudi mobil pribadi ketika berada dalam kemacetan ? Bagaimana bentuk Coping stres yang digunakan pengemudi mobil pribadi untuk mengurangi stresnya dalam menghadapi kemacetan ?
TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran stres yang dialami pengemudi mobil pribadi saat berada dalam kemacetan dan bagaimana proses terjadinya stres pada pengemudi itu, serta bentuk Coping yang digunakan oleh pengemudi itu untuk mengurangi stres yang dialaminya
MANFAAT PENELITIAN Praktis Membantu masyarakat umum yang menggunakan kendaraan untuk meningkatkan pengelolaan stresnya dalam menghadapi kemacetan 2. Teoritis Memberi masukan yang berguna pada bidang ilmu Psikologi, terutama psikologi klinis Dapat digunakan dan dikembangkan bagi penelitian selanjutnya Menjadi masukan yang bermanfaat untuk menjadi salah satu cara menanggulangi stres yang dialami pengemudi mobil pribadi dalam menghadapi kemacetan
TINJAUAN PUSTAKA Kemacetan situasi dimana arus kendaraan yang bergerak lambat atau tersendat, serta terjadi antrian kendaraan sebagai akibat dari kondisi di jalan raya yang tidak bagus dan fasilitas angkutan yang tidak sebanding dengan permintaan jasa angkutan.
TINJAUAN PUSTAKA Faktor yang mempengaruhi kemacetan : - Tingkat pelayanan - Kapasitas jalan - Karakteristik volume lalu lintas dlm kota Penyebab kemacetan Usaha pemerintah mengatasi kemacetan Dampak kemacetan : - Bagi pengguna jalan - Bagi lingkungan
TINJAUAN PUSTAKA STRES kesimpulan dari beberapa tokoh (Lazarus, Launier dan Taylor) ketegangan-ketegangan yang berasal dari dalam diri inividu sebagai akibat dari ketidak mampuan individu dalam beradaptasi dengan suatu kondisi lingkungan yang negatif
TINJAUAN PUSTAKA Gambaran Stres Sumber-sumber Stres : 1. Fenomene Catalismic kejadian yang tiba-tiba dan menyangkut banyak orang 2. Kejadian yang memerlukan penyesuaian respon seseorang terhadap suatu kejadian 3. Daily Hassel masalah yang sering ditemui setiap hari 4. Ambient Stressor kondisi yang di latar belakangi oleh lingkungan
TINJAUAN PUSTAKA Gejala-gejala Stres : 1. Gejala Perilaku menarik diri dari teman dan keluarga, ledakan emosi dan agresi 2. Gejala Emosi cemas, takut, mudah marah dan frustasi 3. Gejala Kognitif hilangnya motivasi dan konsentrasi, menurunnya kemampuan mengambil keputusan dan memecahkan masalah 4. Gejala Fisik mengalami kelelahan, pegal-pegal, sakit punggung dan ketegangan otot
TINJAUAN PUSTAKA Proses Terjadinya Stres Berdasarkan konsep General Adaptation Syndrome, menurut Selye (dalam Sarafino, 1994) : 1. Tahap Alarm (The Alarm Reaction) respon awal yang merupakan tanda-tanda bahaya akibat hadirnya sumber stres 2. Tahap Resistance dimana tubuh mampu beradaptasi dengan stres yang berkepanjangan 3. Tahap Exhaustion kondisi yang muncul jika stres berkelanjutan sehingga individu menjadi kehabisan energi
TINJAUAN PUSTAKA Jenis-jenis Stres Menurut Atwater (1983) Eustress Stres yang berdampak positif dan merupakan pengalaman yang menantang serta meningkatkan produktivitas Distress Stres yang berdampak negatif dan merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan
TINJAUAN PUSTAKA Coping Lazarus & Folkman (1984) menggambarkan coping sebagai suatu proses dimana individu mencoba mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stressful (keadaan dimana seseorang menerima banyak tekanan).
TINJAUAN PUSTAKA Coping Menurut Tache dan Selye (dalam Rice, 2000) Coping adalah menyesuaikan diri dari situasi stres dengan memindahkan stresor dari hidup kita, tidak membiarkan kejadian yang biasa menjadi stresor, dengan mengembangkan kemampuan untuk menghadapi situasi yang tidak bisa kita hindari dan dengan mencari ketenangan atau pengalihan dari gangguan.
TINJAUAN PUSTAKA Kesimpulan dari definisi Coping suatu bentuk respon yang dilakukan oleh individu sebagai suatu usaha untuk menanggulangi stres (tekanan) yang dialaminya dengan menggunakan segala kemampuan individu yang bersumber dari dalam dirinya maupun dari lingkungan sekitarnya, dan segala sesuatu yang di lakukan individu untuk mengurangi reaksi stres atau menghilangkan ketidak nyamanan yang di akibatkan oleh stres
TINJAUAN PUSTAKA Fungsi dan Jenis Coping Problem Focus Coping berfokus pada masalah dilakukan dengan cara memodifikasi atau melakukan pengembangan yang dimiliki individu Emotion Focus Coping digunakan untuk mengatur respon emosional terhadap stres dan pengaturan ini melalui perilaku individu
TINJAUAN PUSTAKA Faktor yang mempengaruhi Coping Kesehatan fisik Keyakinan atau pandangan positif Keterampilan memecahkan masalah Keterampilan sosial Dukungan sosial Materi
TINJAUAN PUSTAKA Definisi Pengemudi Dalam PP 44, tahun 1993. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan bermotor atau orang yang secara langsung mengawasi calon pengemudi yang sedang belajar mengemudikan kendaraan bermotor Menurut Yasyin (1995) pengemudi adalah seseorang yang mengendarai sebuah kendaraan
TINJAUAN PUSTAKA Tanggung Jawab Pengemudi Dapat terlihat oleh pengemudi lain Mengkomunikasikan kehendak pengemudi dengan pengemudi lain Menjaga jarak dengan kendaraan di depannya Mencermati lintasan yang akan dilalui Mengamati bahaya yang dihadapi Siap bereaksi jika ada bahaya yang menghadang
METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dalam bentuk studi kasus. menurut Stake (dalam Heru Basuki, 2006) studi kasus adalah suatu bentuk penelitian (inquiry) atau studi tentang suatu masalah yang memiliki sifat kekhususan (particularity) Peneliti memilih studi kasus untuk memahami individu lebih mendalam sehingga mengetahui pengalaman apa yang dialaminya
METODOLOGI PENELITIAN Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah seorang pegawai negeri sipil yang bekerja di STIP Jl. Marunda Raya dan selalu menggunakan mobil untuk pergi berkerja Jumlah subjek adalah 1 (satu) orang pengendara mobil dan 1 (satu) orang significant other
METODOLOGI PENELITIAN Tahap Penelitian Tahap Persiapan Penelitian Tahap Pelaksanaan Penelitian Melakukan Analisis Data Alat Bantu Penelitian Panduan Wawancara Panduan Observasi Alat Rekam Alat Tulis dan Kertas
METODOLOGI PENELITIAN Teknik Pengumpulan Data Observasi Langsung-non partisipan Wawancara Wawancara dengan pedoman umum namun tetap fleksibel tergantung perkembangan saat wawancara
METODOLOGI PENELITIAN Keakuratan Penelitian salah satu caranya menggunakan teknik triangulasi Dalam Moleong (2004), triangulasi merupakan suatu bentuk teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu Triangulasi dalam Penelitian ini : 1. Triangulasi data data primer subjek didukung data sekunder S.O 2. Triangulasi Pengamat Expert Jugdement dari pembimbing 3. Triangulasi Teori berbagai teori untuk mendukung dan menjelaskan data 4. Triangulasi Metode observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data serta analisis intra kasus untuk menganalisis data
METODOLOGI PENELITIAN Teknik Analisis Data 1. Mengorganisasikan Data mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis secara verbatim 2. Mengelompokan Data (coding) memberikan kode-kode pada data yang diperoleh 3. Analisis Kasus melakukan analisis pada hasil wawancara dan melakukan analisis intra kasus untuk menemukan persamaan data dari subjek dengan SO kemudian menyimpulkannya 4. Menguji Asumsi Data menghubungkan data dengan landasan teori 5. Mencari Alternatif Penjelasan Bagi Data mencoba data dengan landasan teori lain sebab dalam penelitian kualitatif selalu ada alternatif penjelasan lain 6. Menulis Hasil Penelitian penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam dan observasi dengan subjek.
PEMBAHASAN Gambaran stres pada Pengemudi Mobil Pribadi Berdasarkan hasil penelitian subjek, peneliti mendapat gambaran stres subjek melalui teori sumber stres dan gejala stres.
PEMBAHASAN Sumber Stres 1. Fenomena Catalismic Berdasarkan hasil penelitian subjek merasa tidak nyaman berada dalam kemacetan, terutama pada saat pagi hari dan sore hari. Kemacetan yang terjadi bisa bertambah panjang dan lama membuat subjek merasa jenuh, bosan, tidak sabar dan terkadang memancing emosi subjek yang membuat subjek merasa stres. Namun subjek hanya berdiam diri. 2. Kejadian yang Memerlukan penyesuaian Pada awalnya subjek merasa jenuh, jengkel dan emosi dalam kemacetan. Tapi lama kelamaan subjek terbiasa dan untuk menenangkan diri subjek mendengarkan musik atau berdzikir.
PEMBAHASAN 3. Daily Hassel Sebelum melewati JORR, setiap hari subjek terjebak dalam kemacetan saat pergi dan pulang sore, namun setelah melewati JORR kemacetan yang dialami subjek berkurang walau setiap hari tetap bertemu kemacetan. 4. Ambient Stressor Kondisi kemacetan yang dialami subjek sangat tidak teratur. Kendaraan yang menyerobot, motor yang berjalan seenaknya dan kemacetan diperparah dengan keberadaan kontainer.
PEMBAHASAN Gejala Stres 1. Gejala Perilaku Gejala perilaku yang nampak pada subjek yaitu ketika kendaraan subjek diserobot pengendara lain, saat itu subjek emosi dan memaki-maki pengendara itu dan terkadang subjek terpengaruh untuk menyerobot kembali. 2. Gejala Emosi Kemacetan membuat subjek merasa emosi dan frustrasi yang terkadang disebabkan oleh kendaraan yang menaberak atau menyerempet kendaraan subjek. Saat itu terjadi subjek merasa cemas dan takut hal itu terjadi lagi karena membuat subjek emosi.
PEMBAHASAN 3. Gejala Kognitif Kemacetan membuat subjek lebih berkonsentrasi dan berhati-hati lagi. Kemacetan juga tidak mempengaruhi kinerja subjek karema setelah melewati kemacetan subjek merasa lega dan senang. 4. Gejala Fisik Kemacetan membuat subjek merasa lelah dan subjek mengeluhkan pegal-pegal di kakinya karena memainkan pedal kopling, gas dan rem bergantian.
PEMBAHASAN Proses Terjadinya Stres Pada Pengemudi Mobil Pribadi 1. Tahap Alarm Berdasarkan hasil penelitian stres yang di alami subjek diawali ketika subjek melihat kemacetan, subjek berpikir akan merasa tidak nyaman, terlambat sampai tujuan, BBM semakin boros, kakinya akan terasa pegal karena akan menginjak pedal gas, rem, kopling secara bergantian dan subjek juga merasa tidak senang. 2. Tahap Resistance Dalam kemacetan yang panjang dan lama, pada awalnya subjek merasa jenuh, bosan dan frustrasi. Namun lama kelamaan subjek terbiasa dan hanya berdiam diri saja, kemacetan juga tidak mempengaruhi kinerja subjek di kantor.
PEMBAHASAN 3. Tahap Kelelahan Setelah melalui kemacetan subjek merasa kelelahan terutama pada bagian kaki subjek yang terasa pegal-pegal dan pada saat tiba di rumah terlihat baju subjek yang basah di bagian punggungnya, sehingga subjek butuh waktu untuk istirahat sejenak sebelum beraktifitas kembali.
PEMBAHASAN Coping Stres Pada Pengemudi Mobil Pribadi Berdasarkan hasil penelitian Coping yang dilakukan subjek untuk menghadapi keamcetan yaitu : 1. Emotion Focus Coping Acceptance subjek sudah terbiasa dalam kemacetan dan sebagai penyesuaian diri subjek mendengarkan radio atau cd. Turning to Religion subjek berdzikir dan mengingat Tuhan untuk mengurangi emosinya. 2. Problem Focus Coping Planning perencanaan yang dilakukan subjek yaitu pergi kerja lebih pagi untuk menghindari kemacetan seeking social support for instrumental reason subjek mencari informasi mengenai kemacetan melalui radio Elshinta, hal ini dilakukan untuk mempersiapkan diri subjek untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dijalan.
SIMPULAN Gambaran Stres Sumber stres Fenomena Catalismic kemacetan panjang yang terjadi membuat subjek merasa jenuh, bosan dan emosi yang membuat subjek merasa stres Kejadian yang Memerlukan Penyesuaian subjek menyesuaikan diri dengan mendengarkan radio atau cd dan berdzikir Daily Hassel subjek menghadapi kemacetan setiap hari, pergi dan pulang kantor Ambient Stressor situasi lingkungan dalam kemacetan sangat tidak teratur
SIMPULAN 2. Gejala Stres Gejala Perilaku subjek melakukan tindakan agresi dengan memaki-maki pengendara yang menyerobot kendaraannya Gejala Emosi nampak saat ada kendaraan lain yang menyerempet kendaraan subjek, subjek merasa cemas dan takut Gejala Kognitif di kemacetan subjek merasa lebih berkonsentrasi dan berhati-hati Gejala Fisik subjek kelelahan setelah menghadapi kemacetan dan subjek merasa pegal-pegal di kakinya.
SIMPULAN Proses Terjadinya Stres Tahap Alarm saat melihat kemacetan subjek merasa tidak nyaman karena memberi dampak negatif pada subjek Tahap Resistance kemacetan yang sering dialami subjek membuat subjek terbiasa dalam kemacetan dan subjek hanya berdiam diri saja Tahap Exhaustion setelah melalui kemacetan subjek merasa kelelahan pada kakinya terasa pegal-pegal dan punggung subjek terlihat basah
SIMPULAN Coping Stres Pada Pengemudi Mobil Pribadi Emotion Focus Coping Accptance menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam kemacetan dengan mendengarkan radio atau cd Turning to Religion untuk menenangkan diri subjek berdzikir dan mengingat Tuhan Problem Focus Coping Planning subjek berencana pergi kerja lebih pagi, memperkirakan lokasi kemacetan dan merencanakan rute perjalanan. seeking social support for instrumental reason mencari informasi situasi jalan untuk mempersiapkan diri menghadapai segala kemungkinan yang terjadi di jalan
SARAN Bagi Subjek Sebagai seseorang yang selalu bepergian dengan menggunakan mobil, subjek telah mampu menyesuaikan dirinya saat di kemacetan dengan baik. Subjek disarankan untuk tetap mempertahankan dan menambah kemampuan beradaptasi subjek di kemacetan dengan bentuk coping yang lain seperti Suppresion of Competing Activities yaitu apabila subjek mengalami stres dikemacetan, subjek beristirahat menenangkan diri sebelum beraktifitas kembali dan Positive Reinterpretation and Growth dengan cara melihat bahwa kemacetan adalah hal yang biasa dan subjek harus yakin mampu menghadapi kemacetan itu dengan baik.
SARAN Bagi Pemerintah Sebagai pihak yang berwenang pemerintah diharapkan untuk bertindak lebih tegas terhadap pengguna jalan yang melanggar aturan terutama pada angkutan umum dan mencari solusi yang tepat untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Jakarta misalnya dengan memperluas halte sehingga angkutan umum yang menaikkan dan menurunkan penumpang tidak mengganggu arus lalu lintas, menyiagakan polantas di daerah rawan kemacetan, memperbaiki fasilitas pada angkutan umum supaya pengendara mobil pribadi mau beralih ke angkutan umum, melakukan perawatan pada jalan dengan teratur sehingga arus lalu lintas berjalan dengan lancar, dan membenahi jaringan transportasi yang sudah ada.
SARAN Bagi Pengguna Jalan Bagi setiap pengguna jalan baik pengendara mobil atau motor disarankan untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas dengan baik dan berkendara dengan mengutamakan keamanan diri sendiri maupun pengguna jalan yang lain. Bagi supir angkutan umum disarankan untuk berhenti menunggu dan menaikan penumpang di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah supaya tidak menghambat kelancaraan arus lalu lintas. Bagi pejalan kaki juga disarankan untuk menyeberang jalan di tempat-tempat penyeberangan yang ada, sehingga tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Kemudian bagi pengendara roda dua untuk selalu mengenakan peralatan keselamatan seperti helm dan mengendarai kendaraan dengan tidak ugal-ugalan.
SARAN Bagi Penelitian Selanjutnya Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk lebih mengembangkan kajian mengenai coping stres dengan berbagai kemampuan coping lainnya dari subjek yang berbeda-beda, supaya ada variasi coping yang dilakukan oleh subjek yang berbeda. Kemudian disarankan juga untuk mengembangkan penelitian lainnya yang masih dalam satu kaitan antara bidang ilmu psikologi dan kemacetan misalnya dalam bidang psikologi sosial, seperti perilaku prososial terhadap sesama pengendara motor di jalan dan sikap apatis oleh pengendara pada peristiwa kecelakaan