Transformasi Struktural Perekonomian Indenesia Ari Anggarani
Apa itu APBN? Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. (UU No. 17 tahun 2003)
APBN Penerimaan (Receipts) Pengeluaran (Expenditures) A. Penerimaan Rutin (Current Revenue) E. Pengeluaran Rutin (Current Expenditure) B. Penerimaan Pembangunan (Capital Revenue) F. Pengeluaran Pembangunan (Capital Expenditure) C. Hibah (Grants) G. Pinjaman Netto (Net Lending) D. Pembiayaan (Financing) Luar Negeri (Foreign) Domestik (Domestic) A + B + C + D E + F + G
Asumsi APBN Dalam penyusunan APBN, ada beberapa asumsi makroekonomi yang harus diperhatikan: Pertumbuhan Ekonomi (%) Tingkat Bunga (%) Inflasi (%) Kurs (Rp/USD) Harga Minyak Mentah (USD/Barrel) Produksi minyak (Barrel/Hari)
Pertumbuhan ekonomi berhubungan dengan perkiraan penerimaan pajak Kurs berhubungan dengan semua komponen APBN yang memiliki hubungan dengan aktifitas internasional, mis utang luar negeri, penerimaan pajak perdagangan internasional, Harga minyak dan produksi mempengaruhi penerimaan, khususnya yang berhubungan dengan minyak Inflasi berkaitan dengan komponen pengeluaran Suku Bunga sangat terkait dengan utang dalam negeri, nilai tukar
Sensitivitas Perubahan Asumsi APBN (Contoh APBN-P 2007) Variabel Makroekonomi Unit Perubahan Asumsi Kenaikan Defisit APBN (Rp Triliun) Pertumbuhan ekonomi (%) -1 6.3 2.8 s/d 3.0 Harga minyak-ICP (USD/Barel) 10 60 0.4 s/d 0.5 Lifting minyak (ribu barel/hari) -50 950 10.2 s/d 11.0 Rata-rata nilai tukar (Rp/USD) 100 9100 0.5 s/d 0.6 Rata-rata bunga SBI 3 bulan (%) 1 8 1.6 s/d 2.0 Sumber: Departemen Keuangan
Komponen APBN Penerimaan APBN Penerimaan Dalam Negeri Penerimaan Pajak Pajak penerimaan aktifitas Dalam Negeri Contoh: PPH (Pajak Penghasilan) migas dan non migas, PPN (Pajak Pertambahan Nilai), PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), BPHTB (Biaya Perolehan Hak dan Tanah Bangunan), cukai, dll Pajak aktifitas internasional Contoh: Bea masuk dan pajak ekspor Penerimaan bukan pajak Penerimaan sumber daya alam, penerimaan laba BUMN, dan penerimaan bukan pajak lainnya Penerimaan Luar Negeri
Pengeluaran APBN Pengeluaran pemerintah pusat Belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, pembayaran utang, Subsidi (BBM dan non BBM), belanja hibah, bantuan sosial, dan belanja lainnya. Pengeluaran pemerintah daerah Dana perimbangan Dana bagi hasil, dana alokasi umum, dana alokasi khusus Dana otonomi khusus & penyeimbangan
Neraca Pembayaran Balance of Payment atau BOP merupakan pencatatan transaksi ekonomi penduduk sebuah negara dengan penduduk negara lain dalam periode tertentu
Neraca Transaksi Berjalan (Current Account) Perdagangan barang dan jasa dengan asumsi free on board (f.o.b), pendapatan faktor produksi (upah/gaji dan pendapatan modal baik FDI, portofolio, dll), dan Transfer berjalan Neraca Modal Transfer modal, akuisisi dari non-finansial/non- produced asset misal hak paten dan lisensi
Neraca Finansial Direct Investment, Investasi Portfolio, Investasi Derivatif, dan Investasi lainnya. Investasi lainnya dalam bentuk trade credits, loans, currency and deposits. Cadangan devisa terdiri dari emas, valuta asing, dll
Istilah Penting Neraca Perdagangan (Trade Balance) Nilai dari pengurangan ekspor dengan impor barang dan jasa Neraca Transaksi Berjalan (Current Account Balance) Neraca perdagangan ditambah pendapatan bersih luar negeri beserta transfer bersih luar negeri Neraca Dasar (Basic Balance) Neraca transaksi berjalan ditambah neraca modal dan investasi langsung
Neraca Pembayaran RI 2011 triwulan II (Sumber Bank Indonesia) Surplus USD 11.9 miliar; triwulan pertama USD 7.7 miliar Kenaikan surplus transaksi modal dan finansial lebih besar ketimbang penurunan surplus transaksi berjalan Cadangan devisa pada akhir triwulan II 2011 bertambah menjadi USD 119.7 miliar atau setara dengan 6.8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri.
Neraca Moneter Neraca ini merupakan “cermin” dari setiap transaksi dari agen ekonomi dan menjadi variabel penting dalam analisis ekonomi moneter
Transformasi Struktural Ketika pendapatan per kapita pada suatu perekonomian meningkat yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada sektor-sektor ekonominya
Pergerakan sektor ekonomi dalam teori transformasi struktural : pergerakan dari sektor tradisional (pertanian, dsb) ke sektor manufaktur, lanjut ke sektor jasa Jadi transformasi struktural: Sektor tradisionalsektor manufaktursektor jasa
Indikator Alokasi Tenaga Kerja Share dari Tenaga Kerja Primer (dari Total TK) Share dari Tenaga Kerja Industri (dari Total TK) Share dari Tenaga Kerja Jasa (dari Total TK) Pendapatan per kapita naik Hanya Pola Share dari Tenaga Kerja Primer yang mengalami penurunan, sementara TK Industri dan Jasa meningkat. Indikator Urbanisasi Share dari Penduduk di Perkotaan (% of Total Penduduk) Pendapatan per kapita naik urbanisasi makin meningkat sementara pedesaan menurun. Indikator Distribusi Pendapatan Inverted U (Kuznets )curve Pola distribusi pendapatan, di mana semakin tinggi pendapatan akan memperburuk distribusi, namun pada suatu tingkat pendapatan tertentu akan membaik dengan meningkatnya pendapatan