KEMASAMAN TANAH DAN PENGAPURAN Diabstraksikan oleh Soemarno tanahfpub 2009 Bahan kajian MK. D.I.T.
EMPAT KOMPONEN TANAH Padatan An-organik: Mineral & Bukan mineral Padatan Organik : Bahan Organik Tanah (Senyawa organik mati) Organisme hidup Udara tanah …… Aerasi Tanah Air tanah = Larutan tanah Soil Solution, Elektrolit tanah Sifat fisiologik penting dari Larutan tanah adalah “REAKSINYA” (pH) ……. Kemasaman / kebasaan tanah
pH = - log [H + ] [H + ] dlm larutan tanah ………. Kemasaman aktif [H + ] dijerap koloid tanah ………. Kemasaman potensial Total keduanya ………………….. Kemasaman total Kisaran Nilai pH tanah: pH = 7.0 : Tanah Netral pH < 7.0 : Tanah Masam pH > 7.0 : Tanah basa/ Alkalin/Alkalis Biasanya: Tanah masam : di daerah iklim basah Tanah alkalis: di daerah kering Misel -H [H + ] Ion H+ terjerap, H dd Ion H+ terlarut
Kation aluminium: MISEL Al Al 3+ Al 3+ + H 2 O Al(OH) 2+ + H + Al 3+ + OH - Al(OH) 2+ Al(OH) 2+ + OH - Al(OH) 2 + Al(OH) 2+ + H 2 O Al(OH) H + Al(OH) H 2 O Al(OH) 3 + H + SUMBER KEMASAMAN TANAH H dd H+ Bahan Organik Tanah:
pH & Ketersediaan Hara Ca dan Mg: Ketersediaan maksimum: pH = Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0 N, K dan S: Ketersediaan maksimum: pH > 6 Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0 Fosfat : Ketersediaan maksimum: pH = Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0 Fe, Mn,Zn, Cu,Co : Ketersediaan maksimum: pH < 5.5 Ketersediaan minim pada tanah dg : pH > 7.5 Bakteri & Aktinomisetes : Ketersediaan maksimum: pH > 5.5 Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0 Mo: Ketersediaan maksimum pd pH > 6.5
Problem Kemasaman Tanah Kesuburan tanah Ketersediaan Unsur Hara Suasana fisiologis larutan tanah tidak sesuai bagi proses-proses pertumbuhan akar tanaman Keracunan unsur hara mikro Gangguan akibat tingginya ketersediaan/kelarutan kation aluminium Menurunkan kemasaman tanah = Menaikkan pH tanah = ………….. Pengapuran Gangguan kehidupan jasad renik tanah
Al dd dan % KEJENUHAN Al 1. Sumber kemasaman tanah : H+, H dd, Al dd, 2. Al dd diendapkan pada pH > % kejenuhan Al dari KTK efektif menjadi ukuran kemasaman tanah 4. Kejenuhan basa (KB) = jumlah basa dibagi KTK 5. Al dd ditentukan dengan jalan ekstraksi tanah dg 1 N KCl, dan mentitrasi ekstraksnya dengn larutan basa 6.
HUBUNGAN pH dan KEJENUHAN Al % kejenuhan Al pH tanah Sumber: Abruna et al Ultisols & Oxisols
HUBUNGAN KEJENUHAN Al dan HASIL BEANS % kejenuhan Al % hasil maks Sumber: Abruna et al Ultisols & Oxisols r = 0.93**
1. Konsentrasi Al dlm larutan tanah > 1 ppm menyebabkan penurunan hasil tanaman 2.Tembakau dan kentang sangat peka thd Al +++ dlm tanah, terutama akarnya. Gejalanya akar menjadi tebal, kaku dan becak-becak jaringan mati 3.Pertumbuhan akar jagung mulai terganggu pada kondisi 60% kejenuhan Al. 4.Al cenderung terakumulasi dalam akar dan menghambat penyerapan dan translokasi Ca dan fosfat menuju tajuk, sehingga mendorong defisiensi Ca dan P.
1. Gangguan pertumbuhan tanaman pd tanah masam dapat juga disebabkan oleh defisiensi Ca dan/atau Mg 2.Gangguan akar tembakau pd Ultisol yg tidak dikapur disebabkan oleh keracunan Al dan defisiensi Ca. 3.Kalau Al diendapkan (dg menggunakan MgCO3) dan tidak ditambahkan Ca, pertumbuhan akar tembakau akan berhenti dalam waktu 60 jam. 4.Tanah masam di daerah tropis defisien Ca tanpa menunjukkan masalah toksisitas Al. 5.Misalnya Tanah masam di Hawaii, pH < 5.0, namun Al dd nya sedikit; pengapuran berfungsi seperti pemupukan Ca 6.Tanah masam di Brazil sangat miskin Mg dan respon positif thd pupuk Mg.
TOKSISITAS Al & DEFISIENSI Ca thd AKAR TEMBAKAU waktu (hari) % maks. pemanjangan akar Sumber: Abruna et al Ultisols & Oxisols Dikapur CaCO3, pH 5.8, 4.4 meq Ca++ Dikapur MgCO3, pH 5.6, 0.4 meq Ca++ Tdk Dikapur, pH 4.2, 0.4 meq Ca++
EFEK Al thd PERTUMBUHAN AKAR TanahpHAl dd % Kejenuhan Berat kering akar tanaman: me/100 g Al Jagung (mg/pot)Sorghum Ultisol Oxisol Sumber: Brenes & Pearson, 1973.
BENTUK BAHAN KAPUR Kapor Oksida: Kapur Sirih Kemurniannya: % Pembuatannya: CaCO3 + panas CaO + CO2 CaMg(CO3)2 + panas CaO +MgO + CO2 Reaksinya dlm tanah: MISEL - H + CaO MISEL - Ca + H2O CaO + H2O Ca(OH)2 Ca(OH)2 + 2 H 2 CO 3 Ca(HCO 3 ) H2O % Oksida CaO : 77% Ekuivalen oksida Ca: 102 Daya netralisasi : (kesetaraan CaCO3) Persentase unsur Ca: 55 % Oksida MgO : 18% Persentase unsur Mg: 10.8
BENTUK BAHAN KAPUR Kapor Hidroksida: Kapur Tembok Kemurniannya: % Pembuatannya: CaO + MgO + H2O Ca(OH)2 + Mg(OH)2 Reaksinya di udara lembab terbuka: Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O Mg(OH)2 + CO2 NgCO3 + H2O Reaksinya dlm tanah: MISEL - H + Ca(OH)2 MISEL - Ca + 2H2O Ca(OH)2 + 2 H 2 CO 3 Ca(HCO 3 ) H2O % Oksida CaO : 60% Ekuivalen oksida Ca: 76.7 Daya netralisasi : (kesetaraan CaCO3) Persentase unsur Ca: 42.8 % Oksida MgO : 12% Persentase unsur Mg: 7.2
BENTUK BAHAN KAPUR Kapor Karbonat : Kapur Kalsit = CaCO3 Kapur Dolomitik = CaMg(CO3)2 Dolomit= MgCO3 Kemurniannya : % Pembuatannya: Batuan CaCO3 digiling Kapur giling Reaksinya dlm tanah: MISEL - H + CaCO3 MISEL - Ca + H2O + CO2 Oksida CaO = 44.8%; MgO = 6.70% Ekuivalen oksida Ca: Daya netralisasi : 96.6 (kesetaraan CaCO3) Persentase unsur Ca = 32; Mg = 4.03 Karbonat: CaCO3 = 80%; MgCO3 = 14% Total = 94%
PENGARUH KAPUR PADA TANAH Pengaruh Fisik: - Membantu granulasi - agregasi - Memperbaiki struktur tanah - Tata Udara (Aerasi) - Tata Air / Pergerakan air Pengaruh Kimia: (Bila tanah dg pH= 5.0 dikapur hingga ph naik menajdi 6.0) - Kepekatan kation hidrohen menurun - Kepekatan anion hidroksil meningkat/ naik - Daya larut Fe, Mn dan Al akan menurun - Ketersediaan fosfat dan Mo akan diperbaiki - Ca dd dan Mg dd akan naik - Persentase kejenuhan basa (KB) akan naik - Ketersediaan kalium berubah tgt keadaan. Pengaruh Biologik: - Merangsang kegiatan jasad tanah, termasuk mikroba tanah - Membantu pembentukan humus - Aminisasi, amonifikasi, oksidasi belerang dipercepat - Fiksasi nitrogen dari udara secara biologis dirangsang - Nitrifikasi dipercepat
Pengaruh Fisik: - Membantu granulasi - agregasi - Memperbaiki struktur tanah - Tata Udara (Aerasi) - Tata Air / Pergerakan air pH tanah dan Buffer pH Soil pH This is a measure of the soil acidity or alkalinity and is sometimes called the soil "water" pH. This is because it is a measure of the pH of the soil solution, which is considered the active pH that affects plant growth. Soil pH is the foundation of essentially all soil chemistry and nutrient reaction and should be the first consideration when evaluating a soil test. The total range of the pH scale is from 0 to 14. Values below the mid-point (pH 7.0) are acidic and those above pH 7.0 are alkaline. A soil pH of 7.0 is considered to be neutral. Most plants perform best in a soil that is slightly acid to neutral (pH 6.0 to 7.0). Some plants like blueberries require the soil to be more acid (pH 4.5 to 5.5), and others, like alfalfa will tolerate a slightly alkaline soil (pH ).
Pengaruh Fisik: - Membantu granulasi - agregasi - Memperbaiki struktur tanah - Tata Udara (Aerasi) - Tata Air / Pergerakan air Pengaruh pH tanah terhadap kandungan Al terekstraks KCl dan CuCl2 Sumber: Rotation and Tillage Affects on Soil Organic Carbon and Management of No-Till Acid Soils. Chad Godsey, Gary Pierzynski, David Mengel, and Ray Lamond. The 18th World Congress of Soil Science (July 9-15, 2006)
Pengaruh Fisik: - Membantu granulasi - agregasi - Memperbaiki struktur tanah - Tata Udara (Aerasi) - Tata Air / Pergerakan air Pengaruh kapur terhadap pH tanah yang teksturnya berbeda-beda Sumber: Seeliger (1973).
Pengaruh Fisik: - Membantu granulasi - agregasi - Memperbaiki struktur tanah - Tata Udara (Aerasi) - Tata Air / Pergerakan air Pengaruh ukuran bahan kapur dan lama waktu terhadap pH tanah. Paul Lilly dan Jack Baird Soil Acidity and Proper Lime Use. North Carolina Cooperative Extension Service. Publication AG Revised April 1993 (TWK) Last Web Update: December blications/Soilfacts/AG _Archived/#Flgure_2
Pengaruh Fisik: - Membantu granulasi - agregasi - Memperbaiki struktur tanah - Tata Udara (Aerasi) - Tata Air / Pergerakan air Ketersediaan unsur hara dipengaruhi oleh pH Paul Lilly dan Jack Baird Soil Acidity and Proper Lime Use. North Carolina Cooperative Extension Service. Publication AG Revised April 1993 (TWK) Last Web Update: December blications/Soilfacts/AG _Archived/#Flgure_2
JENIS TANAMAN yg SESUAI TANAH MASAM dg KEBUTUHAN KAPUR MINIMUM Kebutuhan Kejenuhan pHVarietas tnm yg toleran kapurAl (t/ha)(%) Gogo, ubikayu, mangga, mente Jeruk, Nanas, Desmodium, Cen- trosema, Paspalum Cowpea, Plantain Jagung, Black bean Sumber: Spain et al. 1975
MEKANISME TOLERANSI / KEPEKAAN TANAMAN thd Al dlm TANAH 1. Morfologi akar. Varietas yg toleran Al mampu menumbuhkan dan tidak mengalami kerusakan ujung-ujung akar pd kondisi tanah masam kaya Al 2.Perubahan pH rhizosfer. Varietas yg toleran Al mampu menaikkan pH zone rhizosfernya, sdg varietas yg peka menurunkan pH tsb. Perubahan pH ini diduga akibat dari penyerapan anion diferensial-selektif, sekresi asam organik, CO 2 dan HCO Lambatnya translokasi Al ke tajuk. Varietas yg toleran Al mengakumulasikan Al dlm akar, dan mentranslokasikan ke tajuk secara lebih lambat dp jenis yg peka.
MEKANISME TOLERANSI / KEPEKAAN TANAMAN thd Al dlm TANAH 4. Al dalam akar tidak menghambat penyerapan dan translokasi Ca, Mg dan K dlm varietas yg toleran Al. 5. Toleransi varietas kedelai thd Al berhubungan dengan penyerapan dan translokasi Ca. 6. Toleransi varietas keNTANG thd Al berhubungan dengan translokasi Mg dan K. 7.Toleransi varietas padi thd Al berhubungan dengan tingginya kandungan Si dlm tanaman. 8.Varietas yg toleran Al tidak mengalami hambatan penyerapan dan translokasi fosfat; tdk dmk varietas yg peka.
1. Tujuan utama pengapuran adalah menetralisir Al dd, dan biasanya diikuti oleh kenaikan pH hingga Kalau diduga ada keracunan Mn, maka pH dinaikkan Faktor-faktor yg harus diperhatikan: 1. Jml bahan kapur yg diperlukan untuk menetralkan Al dd hingga tingkat yg sesuai bagi tanaman 2. Kualitas bahan kapur 3. Cara penempatan / aplikasi bahan kapur ke tanah.
RESPON TANAMAN thd PENGAPURAN Umumnya pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik. Tnm kacang-kacangan menyukai kapur, termasuk kedelai dan kacang tanah Alasan terjadinya respon tanaman: 1. Pengaruh langsung unsur hara Ca dan Mg 2. Dinetralkannya senyawa-senyawa toksik 3. Penekanan gangguan penyakit tanaman 4. Ketersediaan beberapa unsur hara meningkat 5. Rangsangan kegiatan jasad mikro akan meningkatkan ketersediaan hara 6. Beberapa tanaman tertentu tidak senang pengapuran, misalnya semangka. 7. ……. Dll.
1. Kamprath (1970): Dosis kapur = 1.5 x ( me Al dd topsoil) = m.e. Ca yg harus diaplikasikan sbg kapur 2. Dosis kapur yg dihitung dg cara ini mampu menetralkan % Al dd dlm tanah yg mengandung 2 - 7% bahan organik 3.Faktor 1.5 digunakan untuk menetralkan H+ yg dilepaskan oleh bahan organik atau hidroksida Fe dan Al kalau pH tanah meningkat 4.Dalam tanah yg kaya bahan organik, faktor tersebut menjadi 2.0 atau 3.0, karena adanya H dd. 5.Untuk setiap satu m.eq. Al dd dlm tanah diperlukan aplikasi 1.5 meq Ca atau setara dg 1.65 ton CaCO3 per ha. 6.Faktor penting lain adalah kandungan Al dd dlm tanah yang dapat ditolerir oleh tanaman tertentu 7.Jagung sensitif terhadap kejenuhan Al 40-60%. Pengapuran hingga kejenuhan Al = 0% dapat menguntungkan, namun pengapuran untuk menurunkan kejenuhan Al menjadi 20% dapat lebih ekonomis.
RESPON HASIL TERHADAP PENGAPURAN % kejenuhan Al % Hasil maks Sumber: Abruna et al Oxisols & Ultisols Rumput gajah Sorghum Jagung
1. Kapur biasanya dibenamkan sedalam 15 cm beberapa hari sebelum tanam. 2.Tanah Oksisol sangat masam yg topsoilnya telah dikapur hingga pH 5.5, sebagian besar akar jagung tumbuh dalam topsoil. Tingginya kandungan Al dd dalam subsoil mencegah pertumbuhan akar lebih dalam. 3.Penempatan kapur pada lapisan tanah yg lebih dalam mengakibatkan perakaran tanaman tumbuh lebih dalam dan hasil tanaman lebih baik 4.Deep placement kapur dimungkinkan pada tanah-tanah berpasir yang strukturnya baik. 5.
PENGAPURAN & HASIL JAGUNG Dosis kapur ( ton/ha) Hasil biji, t/ha Sumber: Gonzales, 1973 Tanah Oxisols Zone pengapuran 0-30 cm Zone pengapuran cm
1. Efek residu pengapuran tergantung pada seberapa cepat Ca dan Mg digantukan oleh residu kemasaman dari pupuk nitrogen. 2.Pada tanah Hydrandept Selama lima tahun sejak aplikasi 2 ton kapur/ha ternyata nilai Al dd dalam tanah dipertahankan sekitar 1 meq, semula sebesar 3 m.eq, meskipun sebagian besar Ca++ telah tercuci. Setelah lima tahun efek residu pengapuran lenyap. 3.Pada Oxisol berpasir. Jagung dan kedelai respon positif terhadap kapur enam tahun setelah aplikasi, respon hasil meningkat dg waktu, diduga karena pelarutan partikel kasar kapur.
KELEBIHAN Pemberian KAPUR Kelebihan: penambahan kapur yg mengakibatkan meningkatan pH tanah melebihi yang diperlukan untuk pertumbuhan optimum tanaman. Tanaman akan menderita, terutama pada tahun pertama aplikasi kapur Biasanya terjadi pada tanah berpasir / berdebu yg miskin bahan organik Pengaruh buruk pengapuran yg berlebihan: 1. Kekurangan Fe, Mn, Cu dan Zn 2. Ketersediaan fosfat mungkin menurun karena pembentukkan senyawa kompleks dan tidak larut 3. Serapan fosfat dan penggunaannya dlm metabolisme tanaman dapat terganggu 4. Serapan B dan penggunaannya dapat etrganggu 5.Perubahan pH yang terlalu melonjak dapat berpengaruh buruk 6. ………dst. 7. ……. Dll.
Apakah KAPUR perlu diberikan? Penggunaan kapur harus didasarkan pada : Kemasaman Tanah dan Kebutuhan Tanaman 1. Sebelum mengapur tanah, karakteristik kimia tanah perlu diteliti 2. pH tanah dan Kejenuhan Basa harus ditentukan secara akurat : Lapisan atas dan Lapisan bawah 3. Cara lain adalah menentukan Al dd 4. ………. 1. Kebutuhan kapur untuk tanaman secara umum atau untuk tanaman tertentu 2. Pengelompokkan respon tanaman thd kapur : - Tanaman Senang Pengapuran - Tanaman tidak senang Pengapuran - Tanaman netral
Bentuk KAPUR yg dipakai Lima faktor unt menentukan bentuk kapur : 1. Jaminan mutu kimia bahan kapur 2. Harga bahan 3. Kecepatan reaksi dengan tanah 4. Kehalusan bahan kapur 5. Hal lain-lain (penyimpangan, pembungkusan dsb. Kecepatan Reaksi: 1. Kapur kaustik (kapur tohor dan tembok) lebih cepat bereaksi dg tanah dp kapur giling 2. Kapur dolomitik bereaksi lebih lambat dp kapur kalsitik 3. Bentuk tepung halus lebih cepat bereaksi dg tanah 4. …. Dll. Pertimbangan biaya: 1. Harga bahan kapur 2. Biaya angkut ke lahan usaha 3. Biaya aplikasi bahan kapur ke lahan usaha 4. ….. dll
Jumlah KAPUR yg diaplikasikan Enam faktor penting unt menentukan jumlah kapur : 1. Karakteristik tanah: Lapisan atas: pH, Al dd, Tekstur & Struktur, BOT Lapisan bawah: pH, Al dd, Tekstur & Struktur 2. Tanaman yg akan ditanam 3. Lamanya pergiliran tanaman 4. Macam bahan kapur dan komposisi kimianya 5. Kehalusan bahan kapur 6. Pengalaman praktis Karakteristik Tanah : 1. Tekstur dan BOT menentukan besarnya kapasitas jerapan 2. Semakin tinggi Kapasitas jerapan dan Al dd, semakin banyak kapur diperlukan 3. Kemasaman dan Al dd tanah lapisan bawah ikut menentukan jumlah kapur Contoh: Jml kapur giling unt tanah mineral setebal 20 cm seluas 1 ha: Untuk menapai pHJumlah kapur, ton/ha x me Al dd
Teknologi Aplikasi KAPUR Cara Aplikasi : 1.Kapur disebar di permukaan tanah yg baru dibajak, kemudian dicampur rata dengan tanah olahan 2.Kapur disebar di permukaan tanah, tanah dibajak (diolah) dan dicampur rata Waktu Aplikasi : 1. Biasanya sebelum tanam 2.Kapur diberikan bila diperkirakan tidak turun hujan pd saat aplikasi 3. …… 1. Pertanaman tunggal 2. Pertanaman majemuk: Pola pergiliran tanaman Kapur diberikan pd tanaman yg paling memerlukan pengapuran
Pengaruh pengapuran terhadap Cu dalam tanah dan hasil tanaman Sumber:
Crop root growth and grain yield can be affected by chemical modifications in the soil profile due to surface lime application. A field trial was carried out on a loamy dystrophic Typic Hapludox at Ponta Grossa, State of Paraná, Brazil, to evaluate root growth and grain yield of wheat (Triticum aestivum L. cv. CD 104, moderately susceptible to Al), about 10 years after surface liming (0, 2, 4, and 6 Mg ha -1 ) and three years after surface re-liming (0 and 3 Mg ha -1 ), in a long-term no-till cultivation system. Soil acidity limited wheat root growth and yield severely, probably as a result of extended water deficits during the vegetative stage. Surface liming caused increases up to 66% in the root growth (0–60 cm) and up to 140% in the grain yield. Root density and grain yield were correlated positively with soil pH and exchangeable Ca 2+, and negatively with exchangeable Al 3+ and Al 3+ saturation, in the surface and subsurface layers. Sumber: Eduardo Fávero Caires; José Cristovão Leal Corrêa; Susana Churka; Gabriel Barth; Fernando José Garbuio. Surface application of lime ameliorates subsoil acidity and improves root growth and yield of wheat in an acid soil under no-till system. Sci. agric. (Piracicaba, Braz.) vol.63 no.5 Piracicaba Sept./Oct Pengaruh pengapuran terhadap perakaran dan hasil tanaman gandum
Pengaruh pengapuran terhadap hasil tanaman gandum Sumber: Eduardo Fávero Caires; José Cristovão Leal Corrêa; Susana Churka; Gabriel Barth; Fernando José Garbuio. Surface application of lime ameliorates subsoil acidity and improves root growth and yield of wheat in an acid soil under no-till system. Sci. agric. (Piracicaba, Braz.) vol.63 no.5 Piracicaba Sept./Oct. 2006
Hasil kumulatif jagung selama tiga tahun, dipengaruhi oleh pengapuran (CPAC 1976). CPAC (1976). Relatorio Tecnico Anual do Centro De Pequisa Agropecuaria Dos Cerrados EMBRAPA, Brazilia, Brazil.
Pengapuran selama lima musim tanam dapat meningkatkan hasil tanaman gandum (Olympic, Egret), barley (Clipper) dan triticale (Tyalla) (Pinkerton and Simpson (1986)
KEMASAMAN TANAH DAN PENGAPURAN Most Southeastern soils have a pH ranging from 4 to 8. With the exception of some native vegetation (e.g. pine trees) and a few acid-loving plants such as azaleas, blueberries, gardenias, and centipede grass, most plants do best in a slightly acid soil with a pH between 6.0 and 7.0. ( Charles C. Mitchell Extension Agronomist- Soils & Professor Auburn University
KEMASAMAN TANAH DAN PENGAPURAN Problematik hara dalam tanah Masam dan tanah alkalis Problems in very acid soilsProblems in alkaline soils *Aluminum toxicity to plant roots*Iron deficiency *Manganese toxicity to plants*Manganese deficiency *Calcium & magnesium deficiency*Zinc deficiencies *Molybdenum deficiency in legumes*excess salts (in some soils) *P tied up by Fe and Al*P tied up by Ca and Mg *poor bacterial growth*bacterial diseases in potatoes *reduced nitrogen transformations
KEMASAMAN TANAH DAN PENGAPURAN Pengapuran menaikkan pH tanah: Lime reduces soil acidity (increases pH) by changing some of the hydrogen ions into water and carbon dioxide (CO 2 ). A Ca ++ ion from the lime replaces two H + ions on the cation exchange complex. The carbonate (CO 3 - ) reacts with water to form bicarbonate (HCO 3 - ). These react with H + to form H 2 O and CO 2. The pH increases because the H + concentration has been reduced. Sumber: Charles C. Mitchell Extension Agronomist-Soils & Professor Auburn University
KEMASAMAN TANAH DAN PENGAPURAN Pengapuran mengubah pH tanah Sumber: Kendra Wise, John Caddel, and Hailin Zhang Responses of Legume Forage Crops to Liming an Acid Soil. OAES. field-and-research-service- unit/
KEMASAMAN TANAH DAN PENGAPURAN The effect of subsoil acidity on an acid sensitive species (e.g, barley, canola, lucerne) layers (reproduced from NSW Agriculture Agfact AC 19 ‘Soil acidity and liming, 1996).. in-victorian-agriculture/environmental-monitoring-tools/soil-acidity
KEMASAMAN TANAH DAN PENGAPURAN Sampling below 10 cm depth as well as the topsoil will identify if there is an acidity problem in sub-surface layers (reproduced from NSW Agriculture Agfact AC 19 ‘Soil acidity and liming, 1996).. in-victorian-agriculture/environmental-monitoring-tools/soil-acidity
KEMASAMAN TANAH DAN PENGAPURAN The causes of soil acidity. (Reproduced from NSW Agriculture Agfact AC 19 ‘Soil acidity and liming, 1996).. in-victorian-agriculture/environmental-monitoring-tools/soil-acidity
KEMASAMAN TANAH DAN PENGAPURAN Pengapuran dan fiksasi P tanah
KEMASAMAN TANAH DAN PENGAPURAN PENGAPURAN MENAIKKAN pH TANAH 1.Limestone is calcium carbonate and magnesium carbonate: CaCO 3 and MgCO 3 2.The limestone dissolves in water to form carbonic acid (H 2 CO 3 ) and calcium hydroxide (Ca(OH) 2 ): CaCO 3 + H 2 O ↔ H 2 CO 3 + Ca(OH) 2 3.Carbonic acid is unstable and converts to carbon dioxide (CO 2 ) and water; the CO 2 gas escapes: H 2 CO 3 ↔ CO 2 + H 2 O 4.The remaining calcium hydroxide dissociates: Ca(OH) 2 ↔ Ca OH - 5.The Ca 2+ replaces 2H + from the soil, increasing the soil base saturation 6.The hydroxide anion (OH - ) reacts with the soil acid cation (H + ), forming water: OH - + H + ↔ H 2 O
Reaksi Pengapuran dalam Tanah
Reaksi pertukaran kation dalam tanah
KEMASAMAN TANAH DAN PENGAPURAN