Eubacteria X-G Anisah Rahmah (04) Dhiyau Jundana (10) Gladys Velonia (16) Isna Mayzora (22) Nabila Afifi Husna (28) Rosya Prilia Chairani (34) X-G
Eubacteria 1. Pengertian Eubacteria 2. Ciri-ciri Eubacteria 3. Cara Hidup Eubacteria 4. Reproduksi Eubacteria 5. Habitat Eubacteria 6. Cyanobacteria 7. Peranan Bakteri
1. Pengertian Eubacteria Eubacteria berasal dari kata Eu dan Bacteria. Eu berarti sejati dan bacteria berarti bakteri. Jadi, eubacteria adalah bakteri yang sejati yang merupakan kelompok makhluk hidup yang sehari-hari kita kenal sebagai bakteri Bakteri ditemukan pertama kali oleh orang Belanda yang bernama Anthony van Leewenhoek Ilmu yang mempelajari tentang bakteri disebut bakteriologi
2. Ciri-ciri Eubacteria a. Ukuran b. Bentuk c. Struktur dan fungsi
a. Ukuran Ukuran tubuh bakteri bervariasi, dari berdiameter 0,12 mikron sampai yang panjangnya ratusan mikron (1 m = 1/1000 mm) Namun, rata-rata sel bakteri berukuran 1-5 mikron Bakteri dapat dilihat melalui mikrokop cahaya dan mikroskop elektron Bakteri yang paling renik adalah Mycoplasma yang berukuran 0,12 mikron, sedangkan bakteri terbesar adalah Thiomargarita yang berukuran 200 mikron Mycoplasma Thiomargarita
b. Bentuk Bentuk dasar sel bakteri beraneka ragam, yaitu: Kokus (bulat) Basil (batang) Spirila (spiral)
Bakteri Kokus Monokokus Berupa sel bakteri kokus tunggal. Contohnya Chlamydia trachomatis (penyebab penyakit mata) Diplokokus Dua sel bakteri kokus berdempetan. Contohnya Neisseria gonorrhoeae (penyebab penyakit kelamin raja singa) Tetrakokus Empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk segi empat. Contohnya Pediococcus cerevisae Sarkina Delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus. Contohnya Thiosarcina rosea (bakteri belerang) Streptokokus Lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai. Contohnya Streptococcus mutans (penyebab gigi berlubang)
Stafilokokus Lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan secara bergerombol seperti buah anggur. Contohnya Staphylococcus aureus (penyebab penyakit radang paru-paru)
2) Bakteri Basil Monobasil Berupa sel bakteri basil tunggal. Contohnya Escherichia coli (bakteri usus besar manusia) Diplobasil Dua sel bakteri basil berdempetan Streptobasil Beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai. Contohnya Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks pada hewan ternak)
3) Bakteri Spirila Spiral Bentuk sel bergelombang. Contohnya Thiospirillopsis floridana (bakteri belerang) Spiroseta Bentuk sel seperti sekrup. Contohnya Treponema pallidum (penyebab penyakit kelamin sifilis) Vibrio Bentuk sel seperti tanda baca koma. Contohnya Vibrio cholerae (penyebab penyakit kolera)
c. Struktur dan Fungsi Struktur dan fungsi sel bakteri dapat terbagi menjadi dua, yaitu: Struktur dan fungsi dasar Struktur dan fungsi tambahan Struktur dan fungsi dasar dimiliki hampir semua jenis bakteri, sedangkan struktur dan fungsi tambahan dimiliki oleh jenis bakteri tertentu
Struktur dan fungsi dasar Struktur dan fungsi dasar pada bakteri meliputi: Dinding sel Tersusun dari peptidoglikan (gabungan protein dan polisakarida) Berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri Membran plasma Membran yang menyelubungi sitoplasma yang tersusun dari lapisan Fosfolipid dan protein Bersifat selektif permeabel dan berfungsi untuk mengatur pertukaran Zat antara sel dengan lingkungannya Sitoplasma Adalah cairan sel yang mengandung ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
4) Ribosom Adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun dari protein dan RNA Berfungsi pada sintesis protein 5) DNA Berupa rantai tunggal berbentuk melingkar (nukleoid) yang membawa informasi genetik 6) Granula penyimpanan Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
Struktur dan fungsi tambahan Struktur dan fungsi tambahan pada sel bakteri meliputi: Kapsul (lapisan lendir) Lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu Berfungsi untuk membantu sel bakteri melekat pada suatu permukaan atau sel bakteri lainnya, untuk pertahanan bakteri dari sel-sel fagosit dan melindungi sel bakteri saat mengalami kekeringan Flagelum struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel yang tersusun dari protein Berfungsi sebagai alaat gerak pada beberapa jenis bakteri yang Berbentuk batang dan spiral Pilus dan fimbria Pilus adalah struktur berbentuk rambut halus yang menonjol dari dinding sel, mirip dengan flageum tapi lebih pendek, kaku dan kecil Berfungsi sebagai penghubung saat bakteri melakukan konjugasi (pertukaran materi genetik) dan sebagai pelekat anatar sel bakteri yang satu dengan yang lainnya
Klorosom Struktur yang berada tepar dibawah membran plasma Mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya Berfungsi untuk proses fotosintesis Vakuola gas Terdapat pada bakteri yang hidup di air dan melakukan fotosintesis Berguna untuk memungkinkan bakteri mengapung di air untuk Memperoleh cahaya matahari agar fotosintesis terjadi Endosprora Bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri Gram positif Terbentuk di dalam sel bakteri jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri Mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom Dinding endospora tebal dan tersusun dari protein Berfungsi sebagai pertahanan diri
3. Cara Hidup Eubacteria Bakteri membutuhkan makanan agar dapat tumbuh dan berkembang biak Bakteri memperoleh makanan dengan cara yang beragam Cara bakteri memperoleh makanan dan kebutuhannya akan oksigen dapat dijadikan dasar pengelompokan bakteri
Berdasarkan cara memperoleh makanan, bakteri dibedakan menjadi bakteri heterotrof dan bakteri autotrof Bakteri Heterotrof adalah bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari organisme lain. Bakteri heterotrof terbagi menjadi: Bakteri saprofit Bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-sisa organisme atau produk organisme lain Contoh bakteri saprofit adalah Eschericia coli Bakteri parasit bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya Bila bakteri menimbulkan penyakit pada inangnya, bakteri disebut sebagai bakteri patogen Contohnya adalah Mycobacterium tuberculosis
Bakteri Autotrof Bakteri yang mampu membuat makanannya sendiri Bakteri autotrof terbagi menjadi: Bakteri fotoautotrof Bakteri yang menggunakan cahaya matahari untuk membuat makanannya Contohnya bakteri autotrof adalah Thiocystis sp. Bakteri kemoautotrof Bakteri yang menggunakan energi kimia untuk mensintesis makananya Energi kimia diperoleh dari proses oksidasi senyawa organik Contohnya adalah Nitrobacter yang mengoksidasi ion nitri menjadi ion nitrat
Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak makanannya agar memperoleh energi, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri aerob dan bakteri anaerob Bakteri Aerob Bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh energinya Contohnya adalah Nitrobacter Bakteri Anaerob Bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh energinya Energi diperoleh dari proses perombakan senyawa organik tanpa menggunakan oksigen yang disebut fermentasi Bakteri anaerob dibedakan menjadi: Bakteri anaerob obligat hanya bisa hidup jika tidak ada oksigen, contohnya Micrococcus denitrificans Bakteri anaerob fakultatif dapat hidup jika ada oksigen maupun tidak ada oksigen, contohnya Lactobacillus
4. Reproduksi Eubakteria Eubacteria bereproduksi dengan dua cara, yaitu: Aseksual (vegetatif / tidak kawin) Seksual
A. Aseksual Eubacteria bereproduksi aseksual dengan cara membelah diri Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua Beberapa jenis bakteri dalam lingkungan yang sesuai dapat membelah setiap 20 menit
B. Seksual Eubacteria bereproduksi secara seksual yaitu pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya Perukaran tersebut disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA Rekombinasi genetik menghasilkan dua sel bakteri yang masing-masing memiliki kombinasi materi genetik dari dua sel induk
Rekombinasi genetik pada bakteri dilakukan dengan 3 cara, yaitu: Transformasi Masuknya DNA telanjang ke dalam sel bakteri dan mengubah sifat sel bakteri Contohnya adalah Rhizobium b) Tranduksi Pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya dengan perantara organisme lain yaitu bakteriofage (virus bakteri) c) Konjugasi Pemindaha materi genetik secara langsung melalui kontak sel yang membentuk struktur seperti jembatan antara dua sel bakteri yang berdekatan Contohnya adalah Escherichia coli
Transformasi Konjugasi Tranduksi
5. Habitat Eubacteria Bakteri hidup pada berbagai habitat Bakteri ditemukan dimana-mana, misalnya tanah, air, udara, sisa makhluk hidup dan dalam tubuh organisme lain Umumnya bakteri hidup di lingkungan yang agak lembab atau agak basah, dengan temperatur 25o – 37oC Lingkungan tersebut merupakan kondisi optimal untuk perkembang biakan bakteri dengan cepat
6. Cyanobacteria Mempunyai pigmen fikosianin Ukuran lebih besar daripada sel prokariotik 1-50 mikron Hidup dalam bentuk uniseluler/koloni/filamen Tidak memiliki flagel tetapi bersifat motil Hidup di air tawar, laut dan tanah-tanah lembap Dapat bersimbiosis seperti dengan lumut hati, paku-pakuan, jamur dan invertebrata
7. Reproduksi ganggang biru-hijau terbagi menjadi tiga, yaitu : Pembelahan sel, terutama yang bersel satu, contoh: Gleocapsa Fragmentasi, terutama yang berbentuk filamen, contoh: Oscillatoria Pembentukan spora, dilakukan jika lingkungan kurang menguntungkan
8. Peranan Cyanobacteria Menguntungkan Cyanobacteria berperan dalam memberikan nutrisi organik pada organisme simbiotiknya Beberapa cyanobacteria dimanfaatkan sebagai sumber makanan alternatif, misalnya Spirulina Beberapa species cyanobacteria bersimbiosis dengan tumbuhan untuk menambat / fiksasi nitrogen bebas, sehingga menambah kesuburan tanah, contohnya Anabaena azzolae Menghasilkan oksigen yang dibutuhkan manusia Sebagai tumbuhan perintis Apabila di suatu tempat belum ada makhluk hidup, cyanobacteria yang memulai
Merugikan Beberapa species cyanobacteria memproduksi neutrotoksin dan endotoksin Neutrotoksin Neurotoksin, yaitu jenis racun yang menyerang sistem saraf. Racun jenis ini melumpuhkan sistem pernafasan dan merusak otak korbannya yang menyebabkan kematian. Jenis racun ini tidak menimbulkan rasa sakit pada gigitannya sehingga seringkali korban tidak mengetahui bahwa telah tergigit. Contoh jenis ular yang memiliki racun neurotoksin adalah jenis elapidae seperti ular Welang dan ular Weling. Namun khusus jenis ular Kobra selain memiliki racun neurotoksin juga memikiki racun hemotoksin. Endotoksin Toksin yang merupakan bagian integral dari dinding sel bakteri Gram negative. Endotoksin dapat dikatakan sebagai toksin yang khas dimiliki oleh bakteri Gram negatif
7. Peranan Bakteri Dapat mengikat N2 Membentuk senyawa nitrat Membentuk asam sulfat dari S Fermetasi makanan Menghasilkan antibiotik membantu proses pencernaan manusia dan melawan bakteri jahat yang masuk tubuh manusia, dan membantu kesehatan internal manusia.
Terima kasih atas perhatiannya The End Terima kasih atas perhatiannya