Ribozim Besar Ribozim adalah RNA yang mempunyai aktivitas katalitik Ribozim besar: >500 sd 3000 nt Intron Grup I: Mempunyai kemampuan self splicing Terdapat pada mitokhondria tanaman dan jamur, gen rRNA inti, DNA kloroplas, bakteriofaga, virus eukariot, kloroplas tRNA, eubakteria): RNA merupakan polimer linier RNA dapat membentuk struktur sekunder karena adanya pembentukan pasangan basa
RNA merupakan polimer linier RNA membentuk struktur sekunder karena adanya pembentukan pasangan basa
Struktur stem-loop dapat melipat dengan berbagai konformasi sehingga bisa membentuk struktur 3D
Intron Grup II RNase P dari bakteri juga dapat melakukan self-splicing. Ditemukan pada jamur, mitokhondria tanaman, kloroplas tantaman, algae, eubacteria, kloroplas Euglena gracilis. RNase P dari bakteri Merupakan kompleks RNA-protein Komponen RNA mempunyai aktivitas katalitik Tidak seperti Intron Grup I dan II, RNase P dapat bekerja pada berbagai substrat
Ribozim Kecil Berukuran 200-500 nt Viroid: patogen tanaman yg dapat bereplikasi sendiri yg terdiri dari RNA untai tunggal tanpa protein selubung Virus satelit: molekul RNA kecil yg memerlukan virus pembantu untuk dapat bereplikasi atau membentuk kapsid Virusoid: RNA untai tunggal berbentuk sirkular yang tidak mengkode protein. Memerlukan virus penolong. Hammerhead ribozim: RNA yang dapat mengkatalisis self splicing. Berperan dalam replikasi viroid dan RNA satelit
Hammerhead ribozim: RNA yang dapat mengkatalisis self splicing. Berperan dalam replikasi viroid dan RNA satelit Selama replikasi viroid, RNA(+) direplikasi oleh RNA pol sel inang menghasilkan Konkatemer genom (-). RNA pol menggunakan templat ini untuk membuat RNA (+). RNA panjang dipotong menjadi unit tunggal oleh hammerhead ribozim yang terdapat dalam genom viroid.
Rekayasa Ribozim Bagian katalitik ribozim digabung dengan daerah yang mengenali gen target. Gen target dikenali melalui teknologi antisens Daerah mRNA target harus relatif bebas dari struktur sekunder dan tidak mempunyai sisi pengikatan protein.