DISTRICT HEALTH ACCOUNT (DHA)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEBIJAKAN PELAYANAN KES DASAR DALAM PROGRAM JAMKESMAS TAHUN 2008
Advertisements

KEPALA INSPEKTORAT UTAMA SEKRETARIAT UTAMA 1
POSYANDU BALITA RIWANTO, SKM.
SELAMAT DATANG DI KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN.
Critical review fungsi dan program Puskesmas
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
SEPUTAR KARTU INDONESIA SEHAT MENUJU KELUARGA PRODUKTIF
MANFAAT STIKER P4K DALAM RANGKA PENURUNAN AKI DAN AKB
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN ( BOK )
PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI PARADIGMA SEHAT
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS PELAYANAN KEFARMASIAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI
PUSKESMAS Organisasi & manajemen Kesehatan
PENINGKATAN PHBS DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA
Latar Belakang  Kesehatan merupakan hak azasi (UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No 23 Tahun 1992) dan sekaligus sebagai investasi  Kesehatan, pendidikan.
HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR SPM BIDANG KESEHATAN TAHUN 2008
KEBIJAKAN PROGRAM KB PASCA SALIN
MENDORONG KEBIJAKAN LAYANAN LAYANAN KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI YANG BERPIHAK PADA PEREMPUAN MISKIN *dr. Delis J Hehi, MARS (*Anggota DPD RI )
KEBIJAKAN PROGRAM LANSIA DI KABUPATEN CILACAP
PENERAPAN AKREDITASI DI UPT PUSKESMAS SAMPANG
SUSUNAN ORGANISASI PUSKESMAS
KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2016
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN OLE h Dr.Hj.Musdiawaty HR RoE,M.Kes Watansoppeng, 19 Maret 2014.
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS DI LINGKUP PROGRAM KESMAS
dr.Andi.Hj.Hadijah Iriani R.Sp.THT.MSi Kepala bappeda kota makassar
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
H. ARSON ABADI, SKM, M.Si Dinas Kesehatan Kab.OKU SELATAN
MENGGERAKKAN DAN MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
KEBIJAKAN DAN PEMBERDAYAAN LANSIA KOTA YOGYAKARTA
METODE Rancangan : Kuantitatif dan Kualitatif
Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara
ANALISIS KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI PUSKESMAS
OPTIMALISASI BOK DALAM PROGRAM PAMSIMAS/STBM TAHUN 2017
PROGRAM PAMSIMAS III Menuju Pencapaian Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Berkelanjutan.
PENDIDIKAN KESEHATAN DUKCAPIL
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI DI KABUPATEN SLEMAN
Surveilans Berbasis Masyarakat
AGUS JOKO PITOYO, S,SI,, M,A Fakultas Geografi, UGM
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
KUWAT SRI HUDOYO SEKRETARIS DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
INDIKATOR PENCAPAIAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN
Promosi Kesehatan dalam Berbagai Tatanan
Sirih berlipat sirih pinang
Epidemiologi-Susanto, 2012
JAMPERSAL Kelompok 2.
PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT
Kasubdit Bina Gizi Makro
Oleh Dr. I Gusti Ngurah Agung Swastika KADIS KESEHATAN KAB KLUNGKUNG
KW - SPM PROMOSI KESEHATAN
ORGANISASI PERANGKAT DAERAH Dr. Ni’matul Huda, SH, MHum
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
Kom III SUHARI MM.
Kelebihan Model Pembiayaan Malaysia
ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
SINKRONISASI KEBIJAKAN DAERAH VS DANA BOK
 Wujud pemberdayaan masyarakat  UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)  Promotif, Preventif  Mulai dicanangkan 1986.
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Masyarakat Peduli, Tanggap serta Mampu untuk Hidup Bersih dan Sehat Disampaikan pada: Orientasi Kader Pemberdayaan.
IMPLEMENTASI APLIKASI SPM BERBASIS WEB
KEMENTERIAN KESEHATAN PUSAT PEMBIAYAAN DAN JAMINAN KESEHATAN (P2JK)
DUKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG TERHADAP PROGRAM IMUNISASI
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo
KEBIJAKAN DEPKES DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA Pusdiknakes.
1 LAPORAN TAHUNAN PUSKESMAS SISTEMATIKA Dinas Kesehatan Kab Tasikmalaya Basuki Kartono, SKM, MKM.
Indeks Kepuasan Masyarakat Bidang Kesehatan
Puskesmas Taratara merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Daerah Kota Tomohon Kode Puskesmas P Sejarah Pembangunan Puskesmas.
1 Pusat Pembiayaan & Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan R.I JAMKESMAS-JAMPERSAL TAHUN 2011.
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) UPT Puskesmas Kasiyan 2019.
OM OM SWASTYASTU 1. Kajian Terhadap Kebijakan Pemberian Bantuan Perlindungan Sosial Lanjut Usia di Kabupaten Badung Dewa Ayu Raka Dewi, SE.,M.Si Analis.
Transcript presentasi:

DISTRICT HEALTH ACCOUNT (DHA) BANGLI, 14 NOVEMBER 2011 Hasil DHA Kab. Bangli-2010

GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANGLI Hasil DHA Kab. Bangli-2010

GEOGRAFI LUAS WILAYAH : 520,81 Km2 ( 9,25%) KINTAMANI KINTAMANI : Luas : 366,97 Km2 (70,45% ) Tdd : 48 desa BANGLI : Luas 56,26 Km2 (10,80%) Tdd : 4 kelurahan 5 desa TEMBUKU SUSUT SUSUT : Luas 49,31 Km2 (9,48%) Tdd : 9 Desa Tembuku : Luas 48,32% (9,28%). Tdd : 6 Desa BANGLI Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Sasaran Program Kesehatan DEMOGRAFI JML PENDUDUK : 215.747 jiwa JML PENDUDUK MISKIN : 47.727 JIWA Persebaran Penduduk : Kintamani : 42, 85 % Bangli : 20, 97 % Susut : 19, 94 % Tembuku : 16, 23 % KINTAMANI Kepadatan Penduduk : 414 jiwa/km2 SUSUT Sasaran Program Kesehatan TEMBUKU Jml WUS : 46.776 Ibu Hamil : 4.046 Ibu Bersalin : 3.9431 Bayi : 3.7682 Balita : 16.923 Usia Sekolah : 22.200 Usia Produktif : 142.115 Lansia : 117.339 BANGLI Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Permasalahan Jml Penduduk miskin : 47,727 BBLR : 124 bayi Gizi Kurang : 2,63% Gizi buruk : 3 bayi = 0,02 % AKI : 76,49/100.000 AKB :14,29/1000 Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Upaya Untuk Menanggulangi Masalah Modal Manusia Pembangunan Bangli: Sarana Prasarana Tenaga Kesehatan Pembiayaan Kesehatan Berbagai Macam Program Kesehatan Hasil DHA Kab. Bangli-2010

PEMBIAYAAN Total APBD Th 2010 : Rp 470.699.912.616,96 APBD Kabupaten untuk pembiayaan kesehatan Rp 23.285.219.467,00 (4,95%)  UU Kes 36/2009 : 10% dari total APBD di luar gaji Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Hasil DHA Kabupaten Bangli Tahun 2010 Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Dibiayai pemerintah : US$ 27.10/kapita >World Bank (US$12/kapita) Sumber Pembiayaan untuk kesehatan paling dominan bersumber dari rumah tangga (60.10%) Kecukupan anggaran : US$ 67.88/kapita > Standar WHO (US$ 34 /kapita) Dibiayai pemerintah : US$ 27.10/kapita >World Bank (US$12/kapita) Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Anggaran kesehatan paling besar dikelola oleh Perusahaan Asuransi Kesehatan (30.42%), dan Rumah Tangga (29.67%) Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Pembiayaan kesehatan paling besar disediakan oleh Non Pemerintah (53,46%)  tidak dirinci pemerintah atau swasta Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Dana kesehatan sebagian besar sudah digunakan untuk kegiatan langsung (78.16%) Namun, kesehatan individual (65.74%) lebih besar dari kesehatan masyarakat (12.42%) Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Sebagian besar untuk kegiatan operasional (95 Sebagian besar untuk kegiatan operasional (95.30%) obat & bahan medis (36.50%)  kuratif cukup tinggi Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Secara teoritis, anggaran berbasis kinerja  apabila belanja kesehatan lebih besar pada belanja operasional & kegiatan langsung BANGLI  Biaya kesehatan sebagian besar untuk kegiatan operasional & langsung ( 77.15%) ANGGARAN BERBASIS KINERJA Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Dominan digunakan untuk program penunjang (64 Dominan digunakan untuk program penunjang (64.12%)  Jaminan Kesehatan (31.06%) Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Program & kegiatan kesehatan sebagian besar dilaksanakan di tingkat kabupaten (86.72%) Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Penerima manfaat terbesar untuk program kesehatan adalah pada usia produktif (29,93%) Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Rata-rata pengeluaran/bulan : 1.570.114 Belanja makanan/bulan > non makanan/bulan Rokok lebih tinggi dari pendidikan & kesehatan Biaya untuk pulsa cukup besar Hasil DHA Kab. Bangli-2010

penyuluhan dibidang kesehatan termasuk investasi Ansuransi Kesehatan ↑ kampanye anti rokok ↑↑ penyuluhan dibidang kesehatan termasuk investasi Ansuransi Kesehatan ↑ investasi dibidang pendidikan  kualitas pendidikan ↑ Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Sumber pembiayaan untuk Program KIA semuanya dari APBN Belanja kesehatan program KIA seluruhnya dikelola oleh pemerintah  Dinas Kesehatan (50.63%) Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Pelayanan program KIA >> Dinas Kesehatan (50.63%) Kegiatan pada Program KIA sebagian besar sudah pada kegiatan langsung (72.87%) Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Belanja kesehatan pada program KIA hampir seluruhnya untuk operasional (93.40%), yaitu pada perjalanan. Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Kegiatan program KIA sebagian besar dilaksanakan di tingkat Desa/Kelurahan/Masyarakat (64,43 %) Penerima manfaat terbesar pada program KIA adalah pada usia produktif (36,85% ) Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Program KIA sebagian besar sudah digunakan untuk operasional & kegiatan langsung Hasil DHA Kab. Bangli-2010

KESIMPULAN Penduduk adalah modal utama pembangunan Kab. Bangli Modal utama tersebut masih mengalami permasalahan-permasalah. Masih ada permasalahan kesehatan pada Ibu & bayi  AKI & AKB Mereka adalah sumber daya manusia masa depan, memerlukan investasi masa kini. Dari segi sarana, pelayanan kesehatan relatif memadai. Dari segi tenaga: sudah memadai tetapi dalam hal pendistribusian masih perlu dikaji Dari segi pembiayaan, Melalui APBD baru sebesar 4,95% (ketentuan UU kesehatan 10% dari APBD); sumber pembiayaan dari pemerintah USD 27,10/ kapita (standard WB : USD 12/kapita); dari seluruh sumber USD 67,88/kapita  sudah melebihi US$34 (WHO) Dari segi pemanfaatan, ...... Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Kesimpulan… Dari segi pemanfaatan: Walaupun penggunaan untuk kegiatan langsung sudah besar namun sebagian besar digunakan untuk kegiatan Kuratif Walaupun biaya operasional sudah cukup tinggi tetapi sebagian besar untuk obat & bahan medis c. Program-program yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat & program prioritas yang termasuk dalam MDGs, masih memerlukan jumlah biaya yang lebih normatif d. Belanja kesehatan belum banyak terpakai untuk upaya kesehatan berbasis masyarakat (Promkes, Kesling, pembinaan posyandu, dll) Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Kesimpulan… e. Urutan biaya pengeluaran rumah tangga untuk belanja esen sial & non esensial terdiri dari : Belanja Rokok  Rp 48.727.602.131 Biaya Kesehatan  Rp 38.761.558.609 Pendidikan  Rp 27.167.846.753 Pulsa Rp 22.406.664.900 Sirih pinang  Rp 2.805.280.140 Alkohol  Rp 838.027.237 Masyarakat lebih banyak mengeluarkan belanja untuk rokokuntuk pemeliharaan kesehatan dan pendidikan. g. Pada quintil 4 dan 5 rumah tangga memiliki kemampuan untuk mengeluarkan belanja kesehatan (membayar pelayanan atau premi asuransi kesehatan) Hasil DHA Kab. Bangli-2010

SARAN-SARAN Perlu upaya untuk mencukupi anggaran program-program prioritas khususnya: KIA Gizi Kesehatan lingkungan TBC Promosi kesehatan Program-program tersebut diatas perlu dicukupi pembiayaannya, khususnya untuk: Kegiatan langsung  Promotif, Preventif Biaya operasional  promotif, preventif Hasil DHA Kab. Bangli-2010

Saran-saran… Komitmen PEMDA dan Legislatif terhadap kesehatan, seperti terlihat dalam hasil DHA ini perlu ditingkatkan agar menambah alokasi anggaran kesehatan. Agar DHA dapat dilaksanakan secara reguler (setiap tahun). Hasil DHA Kab. Bangli-2010