KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
Manusia sebagai mahkluk sosial
Pendekatan Sosiologis Terhadap Kelompok-kelompok Sosial Suatu kelompok sosial cenderung untuk tidak menjadi kelompok yang statis,tapi selalu berkembang memerankan fungsinya yang baru atau bahkan mempersempit lingkupnya. Suatu aspek yang menarik dari kelompok sosial tersebut adalah bagaimana cara mengendalikan tindakan anggot-anggotanya agar tercapai tata tertib didalam kelompok.
Manusia merupakan makhluk yang bersegi jasmaniah(raga) dan rohaniah (jiwa). Segi rohaniah terdiri dari pikiran dan perasaan yang akan menjadi landasan gerak dari segi jasmani. Segi rohaniah menghasilkan kepribadian dan prosesnya akan terjadi seumur hidup manusia. Proses ini dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri dan dari lingkungan sekitar nya. Setelah berhubungan dengan sesamanya maka mereka akan menghasilkan pola pergaulan yang disebut dengan pola interaksi sosial. Pergaulan ini akan memberi pandangan yang berbeda-beda dan mempengaruhi cara berfikir masing-masing individu.
Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial Tipe yang melihat ukuran besar-kecil nya jumlah anggota suatu kelompok,bagaimana individu mempengaruhi kelompoknya serta interaksi sosial dalam kelompok tersebut Tipe yang melihat atas dasar derajat interaksi sosial dalam kelompok sosial tersebut Tipe lainnya adalah melihat kepentingan dan wilayah suatu kelompok(masyarakat setempat)
Kelompok-kelompok Sosial yang Beraturan Kelompok sosial dipandang dari sudut individu In-Group dan Out-Group Kelompok Primer (Primary Group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group) Paguyuban (gemeinshcaft ) dan Patembayan (gesselshcaft) Formal Group dan Informal Group Membership Group dan Reference Group Kelompok Okupasional dan Volunter
Kelompok sosial di pandang dari sudut individu Kelompok sosial biasanya adalah kekerabatan , usia ,seks , dan kadang – kadang atas dasar perbedaan pekerjaan atau kedudukan .
Contoh kelompok sosial berdasarkan usia
In – Group dan Out Group In group adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasikan dirinya Out group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in groupnya Perasaan in group atau out group didasari dengan suatu sikap yang dinamakan etnosentris, yaitu adanya anggapan bahwa kebiasaan dalam kelompoknya merupakan yang terbaik dibanding dengan kelompok lainnya
Contoh in group dan out group
Kelompok Primer (primary group) dan Kelompok Sekunder (secondary group)
Menurut Charles Horton Cooley Kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri mengenal antara anggota-anggotanya serta kerjasama erat yang bersifat pribadi.
Ada dua poin penting dalam pengertian kelompok primer : Bahwa Cooley bermaksud untuk menunjuk pada suatu kelas yang terdiri dari kelompok-kelompok yang konkret (contoh : keluarga, kelompok sepermainan,RT, RW) Istilah saling mengenal menekankan pada sifat hubungan antar individu, seperti simpati dan kerja sama yang spontan Maka secara singkat dapat dikatakan bahwa kelompok primer adalah kelompok-kelompok kecil yang agak langgeng (permanen) dan berdasarkan kenal-mengenal secara pribadi antara sesama anggotanya.
Agar dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai teori Cooley tersebut maka terutama akan dibicarakan : Kondisi-kondisi fisik dari kelompok primer Sifat hubungan-hubungan primer Kelompok-kelompok yang kokret dan hubungan-hubungan primer
Kondisi-kondisi fisik dari kelompok primer Syarat : Anggota kelompok tersebut secara fisik berdekatan satu dengan yang lainnya Kelompok tersebut adalah kecil Adanya suatu kelanggengan hubungan antar anggota kelompok yang bersangkutan
Sifat hubungan-hubungan primer Salah satu sifat utama hubungan-hubungan primer adalah kesamaan tujuan dari individu- individu yang tergabung di dalam kelompok. Dalam hal ini, hubungan itu bukan merupakan alat mencapai tujuan, tetapi bahwa hubungan merupakan salah satu tujuan utama. Lepas dari unsur kontrak, ekonomi, politik, ataupun hubungangan kerja.
Persamaan tujuan dalam hal ini memiliki 2 arti : Individu yang bersangkutan memiliki keiginan dan sikap yang sama, sehingga mereka berusaha mencapai tujuan yang sama. Salah satu pihak bersedia untk berkorban demi kepentigan pihak lain
Hubungan primer bersifat pribadi, dalam arti bahwa hubungan tersebut melekat pada kepribadian seseorang dan tidak dapat diganti oleh orang lain. Selain itu hubungan primer juga bersifat inklusif, artinya apabila seseorang mengadakan hubungan primer dg orang lain, maksudnya adalah mengadakan hubungan dengan segala sesuatu yang menyangkut dia.
Kelompok-kelompok yang konkret dan hubungan-hubungan primer Tidak selalu kelompok-kelompok kecil hidup secara harmonis. Bahkan ada yang ditandai oleh rasa saling benci dan konflik. Dan memang di dalam kehidupan social tidak ada kelompok primer yang memenuhi persyaratan secara sempurna.
Contoh kelompok primer : teman sepermainan
Kelompok Sekunder adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri dari banyak orang, dimana hubungannya tidak perlu berdasarkan kenal-mengenal secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu langgeng.
Untuk dapat membedakan dengan kelompok primer, tidak hanya dari batasan-batasan yang telah disebutkan, maka lebih tepat untuk membedakannya dari sudut hubungan atau interaksi social yang membentuk struktur kelompok social yang bersangkutan. Contoh hubungan sekunder : kontrak (jual- beli) Kesimpulannya, syarat-syarat dan sifat-sifat kelompok primer dan kelompok sekunder saling mengisi dan dalam kenyataan tidak dapat dipisahkan secara mutlak.
Contoh kelompok sekunder : kontrak kerja sama
Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesellschaft) Paguyuban (gemeinschaft) merupakan bentuk kehidupan bersama, dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni,bersifat alamiah, dan kekal. Hubungan seperti ini dapat di jumpai dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga. Patembayan (gesellschaft) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu pendek. Ia bersifat sebagaisuatu bentuk dalam pikiran belaka. Contohnya: ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu pabrik.
Ciri pokok suatu paguyuban (gemeinschaft) yang di katakan oleh Tonnies Intimate, yaitu hubungan yang menyeluruh yang mesra. Private, yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja. Exclusive, yaitu hubungan tersebuthanyalah untuk “kita” saja dan tidak untuk orang- orang lain di luar “kita”.
Tipe-tipe paguyuban: Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood), yaitu paguyuban yang merupakan ikatan yang di dasarkan pada ikatan darah atau keturunan, contoh: keluarga, kelompok kekerabatan. Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place), yaitu suatu paguyuban yang terdiri dari orang-orang yang berdekatan tempat tinggalsehingga dapat saling tolong-menolong,contoh: rukun tetangga, rukun warga, arisan. Paguyuban karena jiwa-pikiran (gemeinschaft of mind), yang merupakan suatu paguyuban yang terdiri dari orang-orang yang walaupun tak mempunyai hubungan darah ataupun tempat tinggalnya tidak berdekatan, tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran yang sama, ideologi yang sama
Contoh paguyuban : keluarga
Contoh patembayan : ikatan pedagang –PPKLI (Persatuan Pedagang Kaki Lima Indonesia)
Tipe-tipe Kelompok Sosial Formal Group merupakan kelompok yang mempunyai peraturan tegas yang sengaja di ciptakan untuk mengatur hubungan diantara anggotanya. Contohnya: Perkumpulan pelajar, himpunan wanita, persatuan sarjana. Informal Group merupakan kelompok yang tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti. Contohnya: Klik (Clique) yang merupakan bentuk kelopok kecil tanpa struktur formil.
Contoh kelompok formal : Himpunan Wanita Karya (HWK)
Contoh kelompok informal : clique
Ciri organisasi yang dibentuk dg birokrasi menurut Max Weber : Tugas-tugas organisasi di distribusikan dalam beberapa posisi yang merupakan tugas-tugas jabatan. Posisi-posisi dalam organisasi terdiri dari hierarki struktur sosial. Suatu system peraturan menguasai keputusan-keputusan dan pelaksanaan. Unsur staf yang merupakan pejabat bertugas memelihara organisai dan khususnya keteraturan komunikasi. Para pejabat berharap bahwa hubungan dengan bawahan dan pihak lain bersifat orientasi impersonal. Penyelenggaraan kepegawaian di dasarkan pada karir . Kepegawaian ditekankan pada kualifikasi teknis ketimbang faktor-faktor politik, kekerabatan atau hubungan-hubungan pribadi atau koneksi.
Membership Group dan Reference Group Mengutip pendapat Robert K Merton, bahwa membership group adalah suatu kelompok sosial dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
Contoh membership group : membership produk oriflame
Robert K. Merton dengan menyebut beberapa hasil karya Harrold H Robert K. Merton dengan menyebut beberapa hasil karya Harrold H. Kelley, Shibutani dan Ralph H. Turner mengemukakan adanya dua tipe umum reference group, yakni : Tipe normatif : menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang. Contohnya, anggota angkatan bersenjata yang berpegang teguh pada tradisi yang telah dipelihara oleh para veteran.
Contoh tipe normatif : angkatan bersenjata
Tipe perbandingan : merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadiannya atau lebih dipakai sebagai perbandingan untuk menentukan kedudukan seseorang. Misalnya, status ekonomis seseorang dibandingkan dengan status ekonomis dari orang-orang yang semasyarakat.
Kelompok Okupasional dan Volunter Kelompok Okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, di mana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Contohnya yaitu kelompok profesi seperti asosiasi sarjana farmasi, ikatan dokter indonesia dll. Kelompok Volunter adalah kelompok yang memiliki kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat. Melalui kelompok ini diharapkan akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum. Contohnya yaitu organisasi-organisasi bernafaskan budaya atau agama seperti Front Pembela Islam (FPI)
Contoh kelompok okupasional : IDI (Ikatan Dokter indonesia)
Contoh kelompok volunter : FPI
Kelompok-kelompok Sosial Yang Tidak Teratur Kerumunan (crowd) Ukuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik. Paling tidak batas kerumunan adalah sejauh mata melihat dan selama telinga dapat mendengarkannya. Kerumunan tersebut segera mati setelah orang-orangnya bubar. Jadi kerumunan merupakan kelompok social yang bersifat sementara (temporer).
Secara garis besar dapat dibedakan sbb : kerumunan yang berguna bagi organisasi social masyarakat, serta timbul dengan sendirinya tanpa diduga sebelumnya kerumunan yang dikendalikan oleh keinginan-keinginan pribadi
Contoh kerumunan yang berguna bagi masyarakat :
Contoh kerumunan yang dikendalikan kepentingan pribadi : jual obat keliling
Publik Berbeda dengan kerumunan, public lebih merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung, melalui alat-alat komunikasi. Seperti misalnya desas-desus, surat kabar, radio, televise, film, dsb.
Contoh publik
Dinamika Kelompok Sosial Kelompok sosial bukan merupakan kelompok statis. Setiap kelompok sosial pasti mengalami perkembangan serta perubahan. Pada umumya kelompok sosial mengalami perubahan sebagai akibat proses formasi maupun reformasi dari pola-pola di dalam kelompok tersebut karena pengaruh dari luar.
Perubahan struktur kelompok sosial karena sebab-sebab dari luar, merupakan perubahan yang disebabkan karena : berubahnya situasi atau keadaan dimana kelompok tadi hidup. Pergantian anggota-anggota kelompok Perubahan yang terjadi dalam situasi social dan ekonomi
Di dalam dinamika kelompok, mungkin terjadi antagonisme antar kelompok Di dalam dinamika kelompok, mungkin terjadi antagonisme antar kelompok. Apabila terjadi peristiwa itu, secara hipotesis prosesnya adalah sebagai berikut : Bila dua kelompok bersaing, maka akan timbul steriotip Kontak antara kedua kelompok yang bermusuhan tidak akan mengurangi sikap tindak bermusuhan tersebut Tujuan yang harus dicapai dengan kerjasama akan dapat menetralkan sikap tindakan bermusuhan Di dalam kerjasama mencapai tujuan, steriotip yang semula negative, menjadi positif
Contoh dinamika sosial : tawuran
Thank You