CHAPTER 6 PROCESS COSTING
PROCESS COSTING Karakteristik : a. Produk yang dihasilkan relatif homogen b. Memproduksi untuk memenuhi kebutuhan massa atau pasar. c. Semua biaya produksi dibebankan ke pusat biaya,dalam hal ini adalah departemen d. Menentukan biaya per unit dengan membagi total biaya yang masuk ke pusat biaya dengan jumlah unit yang diproduksi.
Physical Production Flow Sequential Product Flow Produk diproses di beberapa departemen secara berurutan. Produk yang belum selesai di satu departemen tidak dapat diteruskan ke departemen berikutnya. Produk yang ditransfer ke departemen berikutnya bisa berupa Work in Process, tetapi produk yang ditranfer dari departemen terakhir ke gudang, sudah merupakan finished goods.
Sequential Product Flow Proses dimulai di Departemen pertama dengan biaya produksi : bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead, kemudian setelah selesai ditransfer ke Departemen kedua dengan biaya produksi masing-masing, kemudian selesai ditransfer ker gudang Finished goods. Proses ini selalu berulang-ulang dengan cara demikian. See Figure 6-1, page 6-3
Paralel Product Flow Proses dimulai di dua departemen atau lebih secara bersamaan(paralel), kemudian pekerjaan dilanjutkan ke masing dua departemen berikutnya dengan mengeluarkan biaya produksi sendiri-sendiri. Pada tahap berikutnya pekerjaan akan bergabung pada satu departemen sebelum masuk ke gudang Finished goods atau terjual. See Figure 6-2, page 6-4
Selective Product Flows Proses dilakukan secara berpindah dari satu departemen ke departemen lain tergantung pada produk apa yang akan dihasilkan. Contoh pada usaha pemotongan hewan a. Produk Butchering Dept. ditransfer ke Packaging Dept, terus ke Finished goods b. Produk Butchering Dept ditransfer ke Smoking Dept. kemudian ke Packaging Dept. terus ke Finished goods
Selective Product Flows c. Produk Butchering Dept. ditransfer ke Grinding Dept. kemudian ke Packaging dan terakhir ke Finished goods Proses produksi antara a, b dan c menghasilkan produk yang berbeda. See Figure 6-3, page 6-5
Accounting for Materials, Labor and Factory Overhead Costs Materials Cost Memiliki bukti permintaan bahan baku sebagai dasar pembebanan biaya bahan baku. . Jurnal : Work in Process-Dept.A xxx Work in Process-Dept B xxx Material inventory xxx
Labor Costs Kartu absensi dan kartu jam kerja merupakan dasar untuk pembebanan biaya tenaga kerja langsung. Jurnal : Work in Process-Dept. A xxx Work in Process-Dept. B xxx Payroll xxx
FOH Control Mencatat factory overhead aktual yang terjadi dalam akun FOH control. FOH control menampung transaksi seperti: A/P ( taxes,utilities etc.) Accumulated Depreciation Prepaid insurance Materials ( for indirect materials) Payroll ( for indirect labor)
Applied FOH Applied FOH dihitung dengan mengalikan antara tarif predetermined dengan aktivitas aktual. Jurnal : Work in Process-Dept.A xxx Work in Process-Dept.B xxx Applied FOH xxx
Over or Under Applied FOH Dikatakan Over applied, bila : FOH Control < Applied FOH . Dikatakan Under applied, bila: FOH Control > Applied FOH
The Cost of Production Report Formatnya harus menunjukkan : a. Biaya total dan biaya per unit dari pekerjaan yang diterima dari satu atau beberapa departemen lain. b. Biaya total dan biaya per unit dari bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik yang ditambahkan ke departemen tersebut.
The Cost of Production Report c. Biaya dari persediaan Work in Process awal dan akhir. d. Biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ditransfer ke gudang barang jadi. e. Laporan dibagi dalam 2 bagian : Bagian 1 : Total biaya yang harus dipertang gung jawabkan Bagian 2 : disposisi biaya tersebut
Unit Ekuivalen Average Method : = Unit yang ditranfer ke departemen berikutnya atau ke barang jadi + %tase penyelesaian pada unit persediaan akhir . FIFO Method : = %tase penyelesaian yang akan dikerjakan pada persediaan awal + unit yang mulai dan selesai periode ini + %tase penyelesaian pada unit persediaan akhir.
Average Method Karakteristik : a. Tidak ada pemisahan atau prioritas terhadap produk yang akan dikerjakan di persediaan awal dengan unit yang ditambahkan b. Karena perlakuannya sama, maka perhitungan biaya per unit dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya pada persediaan awal ditambah dengan biaya tambahan periode berjalan, kemudian dibagi dengan unit ekuivalen.
Contoh The Cost of Production Report-Average Method See Exhibit 6-1, page 6-10 Cutting Department adalah departemen pertama Tanpa penambahan bahan baku
Contoh The Cost of Production Report-Average Method See Exhibit 6-2, page 6-12 Assembly Department adalah departemen kedua. Tanpa penambahan bahan baku
Contoh The Cost of Production Report-Average Method See Exhibit 6-3,page 6-14 Mixing Department adalah departemen kedua. Dengan penambahan bahan baku
Contoh The Cost of Production Report-FIFO Method See Exhibit 6-4, page 6-18 Cutting Department adalah departemen pertama Tanpa penambahan bahan baku
Contoh The Cost of Production Report-FIFO Method See Exhibit 6-5, page 6-20 Assembly Department adalah departemen kedua. Tanpa penambahan bahan baku
Contoh The Cost of Production Report-FIFO Method See Exhibit 6-6, page 6-22 Mixing Department adalah departemen kedua. Dengan penambahan bahan baku