BAB VI ATURAN PRODUKSI UNTUK SUATU FINITE STATE AUTOMATA
1. Aturan Produksi Bahasa Regular Sebuah otomata berhingga menspesifikasikan sebuah bahasa sebagai semua untai yang menggerakkannya dari state awal ke salah satu dari state yang diterimanya.
Contoh : Ekspresi Regular : a (a* b* ) b a q2/A b ε q4 q0/S q1/E a ε q3/B b Ekspresi Regular : a (a* b* ) b b
Selain dengan ekspresi regular, kita dapat mengkonstruksi aturan-aturan produksi untuk suatu tata bahasa regular. Batasan aturan produksi untuk bahasa regular : → adalah sebuah simbol variabel. maksimal memiliki sebuah simbol variabel yang terletak di paling kanan jika ada. → bisa dibaca : alpha menghasilkan betha. Simbol variabel/non terminal adalah simbol yang masih bisa diturunkan.(dinyatakan dengan huruf besar) Simbol terminal sudah tidak bisa diturunkan lagi.(dinyatakan dengan huruf kecil)
Suatu tata bahasa didefinisikan dengan 4 tupel yaitu : G = { V, T, P, S }, dimana : V = himpunan simbol variabel / non terminal. T = himpunan simbol terminal. P = kumpulan aturan produksi. S = simbol awal.
Mengkonstruksikan Aturan Produksi dari suatu FSA
Contoh : S → aA E → A E → B A → aA A → b B → bB B → b a q2/A b ε q4 q0/S q1/E a ε S → aA E → A E → B A → aA A → b B → bB B → b q3/B b b