7. TUMBUKAN (COLLISION) (lanjutan 1).

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Advertisements

Momentum dan Impuls.
Kelompok Ricko Al-furqon 021 Agung Kurniawan 023 Winahyu Widi P.
TUMBUKAN.
MOMENTUM LINEAR dan TUMBUKAN
IMPULS DAN MOMENTUM.
MOMENTUM LINIER DAN IMPULS
GERAK MENGGELINDING.
Dinamika Rotasi.
Dinamika Rotasi.
USAHA dan ENERGI.
GERAK DALAM DUA DIMENSI (Bagian 2)
IMPULS, MOMENTUM & TUMBUKAN
6. SISTEM PARTIKEL.
Pertemuan 07(OFC) IMPULS DAN MOMENTUM
11. MOMENTUM SUDUT.
5. USAHA DAN ENERGI.
12. Kesetimbangan.
7. TUMBUKAN (COLLISION).
FISIKA IMPULS DAN MOMENTUM Asriyadin.
7. TUMBUKAN (COLLISION).
Momentum Linear & Impuls Pertemuan 1 (14 Dec 2009)
Sistem Partikel dan Kekekalan Momentum.
Matakuliah : K FISIKA Tahun : 2007 TUMBUKAN Pertemuan 12.
Usaha & Momentum.
PERTEMUAN VI IMPULS DAN MOMENTUM.
SOLUSI RESPONSI Momentum dan Impuls
Momentum dan Impuls.
Berkelas.
MOMENTUM DAN TUMBUKAN Departemen Sains.
Pertemuan 11 Usaha dan Energi
Sebuah benda bermassa 5 kg terletak pada bidang datar yang licin dari keadaan diam, kemudian dipercepat 5 m/s2 selama 4 sekon. Kemudian bergerak dengan.
MOMENTUM LINIER.
MOMENTUM LINEAR dan TUMBUKAN
TUMBUKAN LENTING SEMPURNA
MOMENTUM dan IMPULS BAB Pendahuluan
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
TUMBUKAN SMA Kelas XI Semester 1. TUMBUKAN SMA Kelas XI Semester 1.
TUMBUKAN Untuk Kelas XI semester 2 LANJUT Edi Mashudi SMAN 2 Kuningan.
Pusat Massa Pikirkan sistem yg terdiri dari 2 partikel m1 dan m2 pada jarak x1 dan x2 dari pusat koordinat 0. Kita letakkan titik C disebut pusat massa.
MOMENTUM LINEAR dan TUMBUKAN
Matakuliah : D0684 – FISIKA I
MOMENTUM DAN IMPULS.
MOMENTUM DAN IMPULS PERTEMUAN 14.
Momentum dan Impuls.
MOMENTUM By Irma Rosa Indriyani
Standar Kompetensi Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik Kompetensi Dasar Menunjukkan hubungan antara konsep.
TUGAS TIKPF Agus Susilo Magister Pendidikan Fisika
DINAMIKA.
Sistem Partikel dan Kekekalan Momentum.
TUGAS TIKPF Agus Susilo Magister Pendidikan Fisika
ROTASI KINEMATIKA ROTASI
MOMENTUM DAN IMPULS (lanjutan) faridi.wordpress.com
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
TUMBUKAN TIDAK LENTING SAMA SEKALI SMK KESEHATAN SAMARINDA
Momentum dan Impuls.
Panjang Gelombang de Broglie
USAHA DAN ENERGI Definisi Usaha dan Energi Usaha dan Perubahan Energi
MOMENTUM LINIER DAN IMPULS
Standar Kompetensi Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik Kompetensi Dasar Menganalisis hubungan antara usaha,
DINAMIKA.
PERTEMUAN VI IMPULS DAN MOMENTUM.
MOMENTUM LINEAR dan TUMBUKAN
Momentum Linier,Tumbukan, Gerak Roket
MOMENTUM LINEAR dan TUMBUKAN
MOMENTUM DAN IMPULS Kelas XI Semester 1. MOMENTUM DAN IMPULS Kelas XI Semester 1.
MOMENTUM LINEAR dan TUMBUKAN
PERTEMUAN VI IMPULS DAN MOMENTUM.
IMPULS - MOMENTUM GAYA IMPULS. Suatu benda jika mendapat gaya sbesar F, maka pada benda akan terjadi perubahan kecepatan. Apakah gaya F bekerja dalam waktu.
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN Oleh: Edi susanto Pendidikan teknik otomotif S1.
Transcript presentasi:

7. TUMBUKAN (COLLISION) (lanjutan 1)

7.4 Tumbukan Tidak-Elastis Sempurna Satu Dimensi 7.4.1 Target Pada AwalnyaTidak Bergerak Tumbukan tidak elastis sempurna adalah tumbukan yang terjadi jika energi kinetik pada sistem tidak kekal dan secara keseluruhan dikonversikan menjadi bentuk energi lainnya, misal energi panas. Jika diasumsikan bahwa sistem diisolasi dan tertutup, maka pada sistem tetap berlaku kekekalan momentum. Misal sistem terdiri dari dua benda. Benda 1 mempunyai massa m1 dan bergerak dengan kec. v1. Benda 2 mempunyai massa m2 & dalam keadaan diam (kecepatan v2 = 0). Setelah terjadi tumbukan, benda 1 dan 2 bergabung menjadi satu, sehingga keduanya mempunyai kec. yang sama, yaitu v (Gambar 7.5).

  m1 m2 v1 v2 = 0 Sebelum tumbukan x m1 m2 v b) Sedang terjadi Gambar 7.5 Dua benda yang mengalami tumbukan tidak elastis sempurna Dengan menerapkan hukum kekekalan momentum linier pada Gambar 7.4 menghasilkan m1 v1 = m1 v + m2 v (7.33) atau (7.34)

7.4.2 Target Pada Awalnya Sudah Bergerak Jika kedua benda pada awalnya sudah bergerak, maka kekekalan momentum dari sistem adalah m1 v1 + m2 v2 = (m1 + m2) v (7.35) atau (7.36)

Contoh 7.4 Sebuah gerbong kereta 10.000 kg bergerak dengan kecepatan 24 m/s menabrak gerbong kereta lainnya yang sejenis dalam keadaan diam. Jika kedua gerbong tersebut akahirnya tersambung akibat terjadinya tumbukan, berapa Kecepatan keduanya setelah terjadi tumbukan? Besar energi kinetik awal yang diubah menjadi bentuk energi lainnya? Penyelesaian

m1 v1 = 24 m/s m2 v1 = 0 Sebelum tumbukan m1 + m1 v Setelah tumbukan

b) Besar energi kinetik awal yang diubah menjadi bentuk energi lainnya. Energi kinetik awal (sebelum terjadi tumbukan)

Energi kinetik akhir (setelah terjadi tumbukan) Besar energi kinetik awal yang diubah menjadi bentuk energi lainnya adalah 1,88 x 106 J – 1,44 x 10 J = 1,44 x 106 J

7.5 Tumbukan Dua Dimensi Elastis Pada tumbukan dua dimensi elastis, kekekalan momentum dan kekekalan energi kinetik juga tetap berlaku. Misal dua partikel dengan massa m1 dan m2 yang mempunyai jarak vertikal antara masing-masing titik pusat sebesar b (lihat Gambar 7.5). Setelah tumbukan terjadi kedua partikel akan bergerak pada arah x dan y.

Tumbukan dua dimensi elastis x y 2 1 Gambar 7.5 Tumbukan dua dimensi elastis

Tumbukan dua dimensi elastis y x 2 1 m2 m1 v1i v2f v1f Gambar 7.5 Tumbukan dua dimensi elastis

Kekekalan momentum Arah sumbu x m1v1i = m1 v1f cos1 + m2 v2f cos2 (7.37) Arah sumbu y 0 = –m1 v1f sin1 + m2 v2f sin2 (7.38) (7.39)

Contoh 7.5 Sebuah bola bilyard A yang mempunyai massa 0,400 kg dan bergerak dengan laju 1,80 m/detik menabrak bola bilyard B dalam keadaan diam yang mempunyai massa 0,500 kg. Sebagai akibat tumbukan yang terjadi, bola A berbelok arah sebesar 300 terhadap sumbu x dan kecepatannya menurun menjadi 1,10 m/detik. Tulis persamaan kekekalan momentum untuk komponen x dan y. Tentukan kecepatan bola B dan sudut antara bola B dan sumbu x. Penyelesaian

Diketahui: mA = 0,400 kg ; mB = 0,500 kg ; vAi = 1,80 m/s ; vA f = 1,10 m/s ; vB i = 0 ; A = 300. Kekekalan momentum arah sumbu x mA vAi + mB vBi = mA vA f cosA + mB vB f cosB mA vAi = mA vA f cosA + mB vB f cosB 0 + 0 = mA vA f sinA – mB vB f sinB 0 = mAvA f sin A – mB vB f sinB

b) Dari kekekalan momentum a) didapat mA vAi + mB vBi = mA vA f cosA + mB vB f cosB mA vAi = mA vA f cosA + mB vB f cosB