Perbedaan keterampilan bermain sepakbola siswa kelas atas yang tidak mengikuti Sekolah Sepakbola dan siswa yang mengikuti Sekolah SepakBola di SD Negeri Adisucipto 1 Oleh HERTIGANA 10604224034
BAB I Latar Belakang Ketidakefektifan pembelajaran penjas khusunya sepakbola juga dipengaruhi oleh siswa itu sendiri yang cenderung untuk memilih langsung bermain sepak bola daripada guru yang mengajarkan penekanan teknik dasar sepak bola, hanya siswa yang mengikuti Sekolah Sepak Bola (SSB) yang lebih memperhatikan guru dalam penekanan keterampilan dasar sepa bola. Dan sedangkan yang tidak mengikuti Sekolah Sepak Bola (SSB), siswanya cenderung memilih langsung bermain sepakbola dan kurang sungguh-sungguh. Hal ini menjadi berpengaruh terhadap terbatasnya perngetahuan siswa tentang keterampilan bermian sepakbola.
B. Identifikasi Masalah 1. Kurangnya pemahaman siswa terhadap keterampilan dasar bermain sepak bola. C. Batasan Masalah keterampilan bermain sepak bola siswa yang mengikuti Sekolah Sepak bola(SSB) dan siswa yang tidak mengikuti Sekolah Sepak Bola(SSB) di SD Negeri Adisucipto 1 Depok , Sleman D. Rumusan masalah Adakah perbedaan keterampilan bermain sepakbola siswa yang mengikuti Sekolah Sepak bola(SSB) dan siswa yang tidak mengikuti Sekolah Sepak Bola(SSB) di SD Negeri Adisucipto 1 Depok , Sleman ?”
Bab II Kajian Teori Deskripsi Teori Defenisi penjas Oreks Pendidikan jasmani atau sering dikenal dengan penjas yang pada hakikatnya merupakan suatu proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Permainan Sepakbola Dalam (www.wordspress.sejarahsepakbola.com), dijelaskan bahwa permainan sepakbola termasuk permainan bola besar. Sepakbola dimainkan di lapangan rumput oleh dua regu atau dua kesebelasan yang saling berhadapan. Tujuan permainan sepakbola adalah memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan mempertahankan daerah sendiri dari serangan lawan
4. keterampilan Bermain Sepakbola Subagyo Irianto(2010:15) mengatakan, bahwa keterampilan bermain sepakbola merupakan kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan mendasar atau teknik dasar dalam permainan sepak bola secara efektif dan efesien baik gerakan yang dilakukan tanpa bola maupun dengan bola. Teknik Dasar SepakBola Permainan sepakbola mencakup dua kemampuan gerak dasar atau teknik yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang pemain sepakbola, yakni teknik badan dan teknik bola(Remmy Muchtar, 1992: 54) 6. Sekolah SepakBola merupakan sebuah organisasi olahraga khususnya sepakbola yang memiliki format seperti sekolah-sekolah formal pada umumnya dan mempunyai kurikulum sendiri yang bertujuan untuk mengembangkan potensi para siswanya sehingga menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan yang baik, kompetitif, menjunjung sportifitas dan peduli terhadap sesama
B. Penelitian Yang Relevan Sugeng Maryanta (2010) yang berjudul “Tingkat Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola Siswa Putra Kelas IV dan V SD Negeri Gedongkuning Kota Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan dasar bermain sepakbola siswa putra kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri Gedongkuning Kota Yogyakarta. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas IV dan V SD Negeri Gedongkuning Kota Yogyakarta yang berjumlah 29 siswa, Terdiri dari 13 siswa putra kelas IV dan 16 siswa putra kelas V. Instrumen yang digunakan adalah. tes keterampilan sepakbola usia 10-12 tahun dari Daral Fauzi R (2009), yang meliputi enam butir tes keterampilan sepakbola usia 10-12 tahun: dribbling, short passed, trow in, running with the ball, heading the ball dan shooting at the ball. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, statistik ini bertujuan untuk mengumpulkan data, menyajikan data dan menentukan nilai. Hasil tes keterampilan dasar bermain sepakbola siswa putra kelas IV dan V SD Negeri Gedongkuning Kota Yogyakarta menunjukan bahwa tidak ada siswa yang masuk kategori baik sekali atau sebesar 0%, kategori baik sebanyak 8 siswa atau sebesar 27, 586%, kategori sedang sebanyak 19 siswa atau sebesar 65, 517%, kategori kurang sebanyak 2 siswa atau sebesar 6, 897%, dan tidak terdapat siswa putra kelas IV dan V yang masuk ke dalam kategori kurang sekali.
Kerangka Berfikir D. Hipotesis Dalam penelitian ini akan membahas tentang perbedaan keterampilan bermain sepakbola siswa kelas atas yang mengikuti Sekolah Sepakbola(SSB) dan yang tidak mengikuti Sekolah Sepakbola(SSB) Di Sekolah Dasar Negeri Adisucipto 1 Depok, Sleman. Dalam melakukan tes akan dilaksanakan di lapangan supaya anak mengeluarkan kemampuannya da;am mengikuti secara maksimal. D. Hipotesis Ada hubungan yang signifikan antara siswa yang mengikuti Sekolah Sepakbola dengan siswa yang tidak mengikuti Sekolah Sepakbola di SD N Adisucipto 1. Ada hubungan yang signifikan antara siswa yang tidak mengikuti Sekolah SepakBola dengan siswa yang mengikuti Sekolah Sepakbola di SD N Adisucipto 1. Ada hubungan yang signifikan antara siswa yang mengikuti Sekolah Sepakbola dengan siswa yang tidak mengikuti Sekolah Sepakbola di SD Negeri Adisucipto 1 dengan keterampilan bermain sepakbola.
BAB III Metodelogi penelitian A. desain penelitian Desain penelitian ini berkenaan dengan sebuah metode yaitu suatu cara yang berkenaan dengan bagaimana data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian tersebut dapat diperoleh. Jenis penelitian ini adalah deskriptif komparatif yaitu penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan tes dan pengukuran karena hanya menggambarkan keadaan objek secara terbatas. Objek. Selanjutnya instrumen tes yang digunakan untuk melakukan pengukuran dan pengumpulan data menggunakan tes keterampilan sepakbola usia 10-12 tahun dari Depdiknas.
B. populasi dan sempel penelitin Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI A,B dan V A,B Sekolah Dasar Negeri Adisucipto 1 Depok, Sleman yang berjumlah 40 Nama SD Siswa Putra Jumlah Seluruh siswa Kelas VI A,B Kelas V A,B SD N Adisucipto 1 20 40
c. Subyek dan Obyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VI A,B dan V A,B SD Negeri Adisucipto 1 Depok Slema yang berjumlah 40. Menurut pendapat Sugiyono (2006: 85) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampling apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi relatif kecil atau kurang dari 30, atau peneliti ingin membuat generalisasi dengan derajat kesalahan yang sangat kecil. Sempel Dalam penelitian objek yang akan diteliti adalah perbedaan keterampilan bermain sepakbola siswa kelas atas yang mengikuti Sekolah SepakBola dan Siswa yang tidak mengikuti Sekolah Sepakbola di SD Negeri adisucipto 1 Depok Sleman.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat keterampilan dasar bermain sepakbola siswa putra kelas IV dan V SD Negeri Adisucipto 1 Depok Sleman. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kemahiran yang dimiliki siswa dalam bermain sepakbola yang diukur melalui tes keterampilan sepakbola usia 10-12 tahun dari Daral Fauzi R (2009), yang meliputi enam butir tes keterampilan sepakbola usia 10-12 tahun: 1. dribbling (menggiring bola) 2. Short passed (menendang bola ke sasaran). 3. Trow in (lemparan ke dalam) 4. Running with the ball (lari dengan sentuhan bola) 5. Heading the ball (menyundul bola) 6. Shooting at the ball (menendang bola dari tempat dengan kaki tertentu).
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini, untuk mengumpulkan data digunakan instrumen yang telah ada. Instrumen yang digunakan adalah tes keterampilan sepakbola usia 10-12 tahun dari Daral Fauzi R (2009), yang meliputi enam butir tes keterampilan sepakbola usia 10-12 tahun: dribbling, short passed, trow in, running with the ball, heading the ball dan Shooting at the ball.
DAFTAR PUSTAKA Agus Mahendra. (2007). Hakekat Pendidikan Jasmani. Diambil dari: www.google.com, http://pojokpenjas.wordpress.com/2007/11/12/hakikat-pendidikan-jasmani/. Diakses pada tanggal 27 Desember 2011. Anas Sudijono (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Darmodjo. (1992). Karakteristik Siswa Sekolah Dasar. Diambil dari: www.yahoo.comhttp://xpresiriau.com/artikel-tulisan-pendidikan/karakteristik-siswa-sekolah-dasar/. Diakses pada tanggal 3 Januari 2012. Danny Mielke. (2007). Dasar-dasar Sepakbola. Jakarta: Pakar Raya. Daral Fauzi R. (2009). Tes Keterampilan Sepakbola Usia 10-12 Tahun. Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas. (2006). Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta.