KONSEP DASAR BUDGETING (1) Oleh: Ita Megasari
Definisi Budgeting Menurut M.Nafirin (2004;12) dalam bukunya yang berjudul “Penganggaran Perusahaan” adalah Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu”
Manfaat Budgeting Dapat ditentukannya kegiatan-kegiatan yang paling profitable yang akan dilakukan. Membantu manajer dalam mengelola perusahaan. Terkait dalam bidang perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.
Manfaat Budgeting ( bidang Perencanaan ) Membantu manajer meneliti, mempelari masalah- masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Budget yang disusun untuk waktu panjang, akan sangat membantu dalam mengerahkan secara tepat tenaga- tenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang dan semua tenaga operasional. membantu atau menunjang kebijaksanaan- kebijaksanaan perusahaan. Menentukan tujuan perusahaan secara jelas dan logis ( dapat dilaksanakan)
Manfaat Budgeting ( bidang Perencanaan ) Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia, sehingga dapat dihindarkannya kelebihan dan kekurangan tenaga kerja. Pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif dan ekonomis untuk membantu/mendukung tujuan akhir perusahaan yaitu memaksimalkan keuntungan perusahaan.
Manfaat Budgeting ( bidang Koordinasi ) Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan. Hubungan antara aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha. Penempatan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi.
Manfaat Budgeting ( bidang Pengawasan ) Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran- pengeluaran. Untuk mencegah pemborosan.
Manfaat Penyusunan Budgeting : Kesimpulan: Manfaat Penyusunan Budgeting : Alat perencanaan terpadu, artinya anggaran merupakan suatu alat manajemen yang dapat digunakan baik untuk keperluan perencanaan maupun pengendalian. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan, baik bagi manajemen puncak maupun manajemen menengah. Sebagai alat pengkoordinasian kerja didalam intern perusahaan. Sebagai alat pengawasan kerja. Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan Budget 1. Faktor Intern Adalah faktor-faktor yang ada didalam perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain: penjualan tahun lalu, kebijakan perusahaan, modal kerja yang dimiliki, tenaga kerja yang dimiliki, kapasitas perusahaan yang dimiliki, dan lain-lain. 2. Faktor Ekstern Adalah faktor-faktor yang ada diluar perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain: keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, penghasilan masyarakat, pendidikan masyarakat, dll. 1) Pengertian tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan. 2) Data-data waktu yang lalu. 3) Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi. 4) Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing dan gerak-gerik pesaing. 5) Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah 6) Penelitian untuk pengembangan perusahaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan perilaku para pelaksana anggaran dalam penyusunan Budget Anggaran harus dibuat serealitas dan secermat mungkin sehingga tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Adanya partisipasi dari manajemen puncak (direksi) untuk memotivasi manajer pelaksana. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan. Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan tepat waktu.
Hal-hal yang tidak diperhatikan jika penyusunan aggaran yang dibuat mengalami kegagalan: Pembuat anggaran tidak cakap, tidak mampu berpikir ke depan, dan tidak memiliki wawasan yang luas. Wewenang dalam membuat anggaran tidak tegas. Tidak didukung oleh masyarakat Dana tidak cukup
Artikel : ANGGARAN SEBAGAI INSTRUMEN KORUPSI Dari kasus-kasus mega korupsi yang dikuak oleh KPK, salah satu kata kunci yang terkait dengan tindakan korupsi yang dapat dicatat adalah "Anggaran". Nampaknya, sebagian orang yang memiliki pengetahuan tentang anggaran telah menjadikan anggaran sebagai instrumen untuk melakukan upaya memperkaya diri secara individu maupun kelompok. Dari kasus-kasus korupsi yang terkuak dan yang terkait dengan anggaran terlihat adanya sistematika kerja mafia anggaran yang mempunyai jaringan di dua lembaga negara: eksekutif dan legislatif. Biasanya, mereka memanfaatkan peluang di pembahasan APBN Perubahan. Di sinilah, mafia anggaran bergerak leluasa.
Beberapa modus operandi yang dapat dipelajari dari cara kerja mereka menghancurkan negara melalui tindakan korupsi antara lain: Pertama, bekerja sama dengan oknum eksekutif untuk mendapatkan ‘uang terima kasih’ seperti dalam kasus Wisma Atlet di Kemenegpora. Kedua, menawarkan kepada daerah-daerah adanya peluang anggaran. Dari sini, lagi-lagi mereka mendapatkan ‘uang terima kasih’ seperti yang pernah disampaikan Wa Ode Nurhayati dengan adanya keanehan alokasi anggaran kepada sejumlah daerah yang sebelumnya tidak disepakati.
Ketiga, memainkan peluang-peluang di APBN-P seperti yang terjadi di Kemenakertrans yang ternyata terdapat anggaran setengah triliun tanpa melalui pembahasan di komisi terkait di DPR. Modus yang lain adalah penggelembungan harga proyek, atau pengadaan barang dan jasa sebagaimana yang diduga terjadi di POLRI dalam kasus pengadaan barang dan jasa simulator.
Referensi : 1. Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3, Jakarta: Salemba Empat 2. Ellen Christina dan M. Fuad. 2001. Anggaran Perusahaan: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Gramedia Pustaka Tama 3. Gunawan Adisaputro. 2004. Anggaran Perusahaan. Jogjakarta: BPFE 4. Hendra Poerwanto. 2015. Pengertian Anggaran, Manfaat. https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/daft ar-pustakaanggaran. 18-02-2015. 18.02 5. Anggaran, Referensi. 2012. Artikel Anggaran – Anggaran Sebagai Instrumen Korupsi. Diposkan pada tanggal 2 Agust 2012.