M. FATHORROZI1 DI KOPERASI PENENTUAN HARGA M. FATHORROZI2.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ekonomi Industri Petemuan II
Advertisements

Ekonomi Industri Pertemuan III
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS
ANALISIS TOKO 7 ELEVEN Kelompok 4: Yulistiyani
Apa Keuntungan EKSPOR.
Perumusan Strategi Melalui Analisis Struktur Industri (7)
7 HAMBATAN USAHA MIKRO, KECIL
Universitas Jember Fakultas Ekonomi IESP Ekonomi KOPERASI
INOVASI PADA STRATEGI DISTRIBUSI PEMASARAN.
Studi Kelayakan Bisnis
Struktur, Perilaku dan Kinerja Pasar
Bentuk Bentuk PASAR.
ILMU EKONOMI DAN PERMASALAHANNYA
Menciptakan dan mengelola jaringan (network)
KOPERASI DI ERA GLOBAL.
Enterpreneur dan Pengembangan usaha
PASAR DAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN MODERN (Samuelson Ch.2)
PENDAHULUAN Sriyanto, SE., MM.
S-C-P Persaingan Sempurna
Manajemen Koperasi dan UMKM
EFISIENSI PENGELOLAAN TRANSPORTASI
TEORI EKONOMI MIKRO Lanjutan PERTEMUAN 2.
Pertemuan 5 Manajemen Koperasi & UKM
VIII. MANAJEMEN KOPERASI
LATAR BELAKANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
BIAYA DAN EFISIENSI TATA NIAGA
Struktur Pasar.
Pengembangan Produk Kuliah IX
Aspek Pemasaran 1 Disusun oleh: Lily W
PENDAHULUAN Muh. Yunanto, SE., MM.
MANAJEMEN PEMASARAN KOPERASI
A. Bentuk-Bentuk Penggabungan Bentuk-bentuk penggabungan dibagi menjadi penggabungan vertikal-integral dan horizontal-paralelisasi. 1. Penggabungan Vertikal-Integral.
TEORI PASAR Pengantar Ilmu Ekonomi Zidni Alvian F K
4 SALURAN DISTRIBUSI POKOK BAHASAN.
Portfolio Internasional
FE Unikama - Departemen Manajemen
ANALISIS PASAR & PEMASARAN.
Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, dan Etika dalam Pasar Kompetitif
BISNIS DALAM GLOBALISASI
Analisis persaingan hasim.
ETIKA BISNIS “Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli dan Etika dalam Pasar Kompetitif” Nurdresri Wahyu Ningtyas 4EA Fakultas Ekonomi Universitas.
Persekutuan Pabean dan Free Trade Area
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
BISNIS DALAM GLOBALISASI
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN USAHA UKM ( Studi Kasus, “ Jurnal Koperasi dan UKM”, ) mustikalukmanarief.
TEORI EKONOMI MIKRO HARGA PASAR.
Pengenalan Manajemen Pemasaran
Perumusan Strategi Melalui Analisis Industri
MANAJEMEN DAN PEMASARAN
PENDAHULUAN Dadan Rukandar, SE., MM.
EKONOMI MANAJERIAL.
Analisis lingkungan industri
PENDAHULUAN Andre Prasetya Willim, S.E.,M.M.
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
Dampak Pasar Bebas Terhadap Indonesia
Struktur Pasar.
EKSPOR IMPOR.
MANAJEMEN PEMASARAN BAB 1 PENGERTIAN PEMASARAN DAN PROSES PEMASARAN
Suatu Tinjauan Pemasaran
ANALISIS MAKRO DAN ANALISIS INDUSTRI
PENDAHULUAN Sriyanto, SE., MM.
Bab I Pengertian & Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial.
MANAJEMEN PEMASARAN BAB 1 PENGERTIAN PEMASARAN DAN PROSES PEMASARAN
Pengembangan Produk Kuliah VIII
Lanjutan Permintaan, Penawaran, Harga Keseimbangan, dan Pasar
Pengembangan Produk/Jasa
Matakuliah : Pengantar Pemasaran
CHANNEL OF DISTRIBUTION
Bab I Pengertian & Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial.
Anggota 1.Mutiara Emilia Hikmatunnisa W M.Firmansyah
Transcript presentasi:

M. FATHORROZI1

DI KOPERASI PENENTUAN HARGA M. FATHORROZI2

3 PENDAHULUAN GLOBALISASI & PERDAGANGAN BEBAS BARANG PENGGANTI PENDATANG BARU PERSAINGAN TAJAM PERGESERAN PASAR SELLER’S BUYER’S MARKET KEPUASAN NASABAH

M. FATHORROZI4 PENGEMBANGAN Bisnis Teori lama Produk LamaBaru LamaPanetrasi Pasar Pengembangan Produk Pasar BaruPengembangan Pasar Diversifikasi

M. FATHORROZI5 PENGEMBANGAN ALTERNATIF Perbaikan Internal PaksaBisa Terbiasa Membudaya Siapa Saya Inilah Saya Saya Harus…. Jati diri Bedakan

M. FATHORROZI6 KENALI DULU SI …DIA

7 PENGEMBANGAN ALTERNATIF Integrasi Vertikal Cangkokan Pedagang ProdusenKonsumen

M. FATHORROZI8 PENGEMBANGAN ALTERNATIF Integrasi Vertikal Cangkokan Konsumen Pedagang Produsen Integrasi Vertikal Ke Bawah Integrasi Vertikal Ke Atas

M. FATHORROZI9 Marketing Channel yang lebih kompleks Konsumen Trader/Retail A Grosir A Produsen Trader Input Trader/Retail B Grosir B Produsen Trader Input

M. FATHORROZI10 Kasus Pertama : Apabila konsumen ingin membeli barang yang dibutuhkannya dengan harga yang lebih murah daripada membeli di traider, maka konsumen harus membeli langsung ke produsen, sehingga ada integrasi vertikal kebawah artinya konsumen mengambil alih fungsi traider dan grosir, jadi tidak melalui sistem pasar. Misalnya anggota mendirikan koperasi konsumsi, yaitu konsumen membeli langsung pada produsen, sehingga fungsi traider dan grosir hilang. Contohnya anggota mendirikan koperasi sepatu, sehingga anggota sebagai konsumen membeli sepatu dari toko sepatu mereka sendiri.

M. FATHORROZI11 Kasus Kedua : Kalau produsen ingin mengejar efektivitas dan efisiensi dalam melayani pasar yang ada, maka produsen dapat mengambil alih fungsi pedagang. Artinya produsen menjual sendiri produk mereka ke konsumen. Berarti terjadi integrasi vertikal ke atas. Apabila didirikan koperasi maka jenis koperasi yang terbentuk adalah koperasi produksi

M. FATHORROZI12 Kasus Ketiga: Alternatif yang dihadapi oleh grosir ada 3 (tiga), yaitu: 1. Integrasi kebawah, artinya grosir mendirikan pabrik sendiri (sebagai produsen). 2. Integrasi keatas, artinya grosir mendirikan toko sendiri/koperasi. 3. Masuk kedalam sistem pasar.

M. FATHORROZI13 BENTUK INTEGRASI VERTIKAL CANGKOKAN KEMITRAAN KONTRAK KOPERASI

M. FATHORROZI14 KOPERASI MENURUT GOLONGAN NOMINALIS Individu anggota Kelompok Koperasi Hubungan Kepemilikan Perusahaa Hubungan Koperasi Pasar Hubungan Usaha yang Bersifat Menunjang Gambar : Organisasi Ekonomi Sebagai Suatu Sistem Sosial Ekonomi Sumber : Hanel (1985 : 32).

M. FATHORROZI15 DUAL IDENTITY PEMILIKPELANGGAN =

M. FATHORROZI16 BEBERAPA MANFAAT Manfaat Karena Penggabungan Efisien karena berkurangnya biaya transaksi Mengubah Profit Motive menjadi non Profit Oriented Adanya Learning by Doing Resah Harmoni

M. FATHORROZI17 PERKEMBANGAN Follower Market Share Market Leader Price Market Politic

M. FATHORROZI18 PENENTUAN HARGA di Koperasi Profit Max Koperasi di Pasar Persaingan Sempurna Pelayanan Max Social PriceP1 P2 P3 Q1Q2 Q3

M. FATHORROZI19 BAGAIMANA UKM DI INDONESIA? PERAN UKM SANGAT STRATEGIS DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Data BPS 2003 : Populasi UKM 42,39 juta unit UKM merupakan 99,85 % keseluruhan populasi pelaku bisnis di Indonesia Pertumbuhan jumlah UKM rata-rata 3% pertahun Kontribusi penyerapan tenaga kerja 99,4% Kontribusi pada PDB Rp ,5 T (56%)

M. FATHORROZI20 BAGAIMANA UKM DI INDONESIA? BAGAIMANA EKSPOR UKM? Pertumbuhannya lamban Kontribusi ekspor UKM 2000 (19,35%), 2003 (19,90%) UKM yang pernah melakukan ekspor (0,2%) Sebagian besar (91,2%) UKM melakukan ekspor melalui pihak ketiga Peluang ekspor produk UKM sangat besar

M. FATHORROZI21 UKM DI INDONESIA VS. UKM NEGARA ASEAN UKM INDONESIA TERTINGGAL JAUH Manajemen tradisionil Karakter pengusaha kurang menunjang profesionalisme Pembinaan “asal-asalan” Sering dijadikan alat kepentingan politis pihak-pihak tertentu UKM di Indonesia kurang bankable Akses sangat terbatas

M. FATHORROZI22 APA PENYAKIT UKM? MENCRET MUNTAH TULI Yaitu : SATU PEMBELI Yaitu : MENJUAL CEROBOH DAN TELEDOR Yaitu : MENJUAL MENTAH

M. FATHORROZI23 APA PENYAKIT UKM? KURAP BATUK KUTIL Yaitu : CAMPURAN USAHA DAN KELUARGA Yaitu : KURANG TELITI Yaitu : BARANG TUNGGAL DAN KETINGGALAN MODEL Yaitu : KURANG PEMASOK CAMPAK

M. FATHORROZI24 APA OBATNYA? MENCRET MUNTAH TULI Yaitu : SATU PEMBELI Yaitu : MENJUAL CEROBOH DAN TELEDOR Yaitu : MENJUAL MENTAH OBATNYA : PERMEN Yaitu pengecer atau multi konsumen KEMENYAN Yaitu ketrampilan menjual dan ramah PROMAH Yaitu proses dan nilai tambah

M. FATHORROZI25 APA OBATNYA? KURAP BATUK KUTIL Yaitu : CAMPURAN USAHA DAN KELUARGA Yaitu : KURANG TELITI Yaitu : BARANG TUNGGAL DAN KETINGGALAN MODEL Yaitu : KURANG PEMASOK CAMPAK Sumber : Pratiknyo SURBEK T Yaitu survei ke banyak pemasok dan tempat lain DIATAB Yaitu diversifikasi produk dan tambah barang KURMA Yaitu kursus dan magang ORALIT Yaitu moral dan itikad

M. FATHORROZI26 AMATI INDUSTRI DI MANA ANDA BERADA BAGAIMANA MENGAMATI INDUSTRI UKM ANDA? Persaingan UKM Sejenis Persaingan UKM Sejenis Kekuatan Tawar Pemasok Kekuatan Tawar Pemasok Kekuatan Tawar Pembeli Kekuatan Tawar Pembeli Barang Substitusi Hambatan Masuk Hambatan Masuk

M. FATHORROZI27 KEWIRAUSAHAAN KEWIRA-KOPERASIAN WIRAUSAHA KESEJAHTERAAN ANGGOTA

M. FATHORROZI28 MANAJEMEN KOPERASI Manajemen Usaha Manajemen Anggota Fungsi Manajemen : 1.Perencanaan 2.Pengorganisasian 3.Pelaksanaan 4.Pengawasan

M. FATHORROZI29 JENIS KEWIRA-KOPERASIAN Wirausaha Arbitrase Wirausaha yang mempunyai ciri memanfaatkan adanya ketidak- seimbangan dalam permintaan dan penawaran

M. FATHORROZI30 JENIS KEWIRA-KOPERASIAN Wirausaha Inovasi Wirausaha yang mempunyai ciri : 1.Memperkenalkan produk baru; 2.Memperkenalkan input baru; 3.Memperkenalkan pasar baru; 4.Memperkenalkan teknologi baru; 5.Reorganisasi.

M. FATHORROZI31 MANFAAT WIRAUSAHA INOVASI Keseimbangan 1 Keseimbangan 2 Akumulasi dari Inovator Ketidakseimbangan Pasar Muncul Wiraush Arbitrase

M. FATHORROZI32 PELAKU KEWIRA-KOPERASIAN ☺Wirausaha Anggota ☺Wirausaha Manajer ☺Wirausaha Birokratis ☺Wirausaha Katalitik

M. FATHORROZI33 MANFAAT Demand Embryonic Growth Shakeout Mature Declining Time Gambar 14.7 : Stage of The Industry Life Cycle Sumber : Hill dan Jones, 1998 : 92.

M. FATHORROZI34

M. FATHORROZI35 PERAN KEWIRAUSAHAAN Doing think right Doing the right think

M. FATHORROZI36

M. FATHORROZI37 TERIMA KASIH BELAJARLAH DARI HARI KEMARIN, HIDUPLAH HARI INI, BERHARAPLAH UNTUK HARI INI, ESOK YANG TERPENTING ADALAH JANGAN PERNAH BERHENTI BERTANYA. ( Albert Einstein )