Pemeriksaan Kesehatan (Skrining) Tenaga Kerja

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Advertisements

Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
PENTINGNYA PEMERIKSAAN KESEHATAN SEBELUM KERJA
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA
Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan
Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
PENYAKIT AKIBAT KERJA.
Penyaji Materi : dr. Sinatra Gunawan, MK3, SpOk
1. DATA DASAR 2. PENGKAJIAN DAN RENCANA
Pertolongan Pertama.
Psikologi Dunia Kerja Pekerja Wanita dan Tenaga Kerja Cacat
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK (INFORMED CONSENT)
LIMA TINGKAT PENCEGAHAN
Ria Hartini Sitompul G1B011054
Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Health Monitoring and Surveillance
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Diagnosis dan Penilaian Kecacatan utk PAK
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Drs. Haris Sadiminanto, MMSi, MBA MATERI X V ( MINGGU XV ) LISENSI TENAGA KESEHATAN KERJA DAN PELAPORAN KECELAKAAN DAN P.A.K.
PERANCANGAN & PENGELOLAAN TENAGA KERJA
ILMU KEDOKTERAN KERJA.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501 Tahun 2010
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA
PENATAAN REKAM MEDIS LilyWidjaya.
HIV AIDS Di TEMPAT KERJA
Gambaran Umum Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Wabah
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
HIMPUNAN PERATURAN KESELAMATAN & KESEHATAN K3
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
SOSIALISASI JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK) & JAMINAN KEMATIAN (JKM) BAGI APARATUR SIPIL NEGARA PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI Yogyakarta, 14 – 16 April.
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN KERJA
- Drh. Meirina Ernawati M.kes -
PRAKTIK KEPERAWATAN.
PERATURAN PELAKSANAAN BIDANG KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA
Pemeriksaan Kesehatan (Skrining) Tenaga Kerja
Beta Ahlam Gizela dr., Sp.F, DFM
Aspek Hukum Kesehatan Kerja
Seputar kebijakan kemkes terkait uu 35/2009
PROGRAM NASIONAL KESEHATAN LANSIA
LILY WIDJAJA, Amd.PK., SKM., MM.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
KESEHATAN KERJA.
Aplikasi Pemeriksaan Psikologis
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
PERSIAPAN PENANGGULANGAN MASALAH GIZI, MAKANAN DAN DIETETIK
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
UU Praktik Kedokteran no 29 tahun 2004
Pemeriksaan Kesehatan Khusus
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
REKAM KEDIS Darmawan MUB, S.Kom, SKM.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pertolongan Pertama.
Diagnosis dan Penilaian Kecacatan utk PAK
Standar kesehatan kerja perkantoran
Aspek Etik dan Hukum Kesehatan
Rahasia Kedokteran (Permenkes No.36/2012)
TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT PERAWAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
- Drh. Meirina Ernawati M.kes -
Beta Ahlam Gizela dr., Sp.F, DFM
UNIVERSITAS GAJAHMADA, 24 OKTOBER 2018
UNDANG UNDANG KESEHATAN
- Drh. Meirina Ernawati M.kes -
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO 1501/MENKES/PER/X/2010
Pasien Rawat Jalan Sugito Wonodirekso
Rekam Medis dalam Asuhan Klien. Pengembangan Pelayanan RM dibagi menjadi 5 (lima) tingkatan (level) sebagai berikut : 1.Penyelenggaraan rekam medis secara.
K3LH Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup A.Pengertian K3LH Keselamatan yang berkaitan dengan mesin,pesawat,alat kerja bahan dan proses pengolahannya.tempat.
PEN DAHULU AN MENGAPA UPAYA KESEHATAN KERJA PENTING ? Pekerja kemungkinan akan mendapat masalah terkait pekerjaan dan lingkungan pekerjaan disamping masalah.
Transcript presentasi:

Pemeriksaan Kesehatan (Skrining) Tenaga Kerja Nurul Wandasari S, M.Epid Semester Genap 2012/2013 Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul

Sumber daya manusia Penting dalam menunjang produktivitas Pembinaan --> ! ! UPAYA K3 antara lain : Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja

Aspek perundangan UU no. 1 tahun 1970 pasal 8 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per-02/MEN/1980 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. 03/MEN/1982 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pemberi kerja wajib memberikan perlindungan yg mencakup kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan mental & fisik

Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Bekerja Agar tenaga kerja yang diterima : Kondisi kesehatan yang optimal Tidak berpenyakit menular Cocok untuk pekerjaannya

Meliputi : Pemeriksaan fisik lengkap Kesegaran jasmani Rontgen paru Laboratorium rutin Pem lain yang dianggap perlu Ada yang sudah punya standard sendiri

Rangkaian pemeriksaan Data / identitas Anamnesis riwayat kesehatan yang selengkap-lengkapnya Pemeriksaan fisik secara keseluruhan dan sistematik Pemeriksaan penunjang

!! - Job Functions - Position requirements Contoh : General requirements 1. Work Area 2. Environmental factors 3. Physical exposure __Excessive heat __Constant noise > 85 dB __Deck Department __Excessive cold __Intermittent noise>85dB __Engine Department __Oxygen deficiency __Impact noise __Steward Department __Hands in water __Vibration continuous __Work alone __Hands in solvents __Vibration intermittent __Confined spaces __Hazardous substances __Hand arm vibration __Climbs heights __Whole body vibration __Works on ladders __Microwave/radio energy __Slippery uneven surfaces __Low lighting __Works with moving machinery __Dust / fumes exposure __Uses powered hand tools

4. Emergency duties __ Fire fighting __Boat drill __Responsible for passenger safety 5. Visual requirements 6. Hearing requirements Near ____________ __Cannot wear hearing aid Far______________ __Must work in high noise area Color vision______ __Must be able to understand spoken commands 7. Mental Factors __Rapid mental & muscular coordination __Short term memory __Long term memory __Excessive stress 8 . Functional factors __Lifting / carrying heavy goods __Reaching __Standing : how long ……… __Repetitive movements __Sitting : how long ……… __Climbing __Pushing __Stair climbing

9. Physical Coordination __Both hands required __Both legs required __Full use of hands required __Full use of legs required __Fine finger motion required __Operating heavy equipment __Grasping required __Operating machinery 10. Exposure __Hours __Days a. Chemical __Chlorinated solvents __Corrosives __Pesticides __Irritant gasses __Paints __Oil , tar __ Others ……… b. Dust / fumes __Dust general __Coal dust __Wood dust __Lead __Metal dust __Smoke __Metal fumes __Hydrocarbon fumes __Silica __Others ……………….. __Asbestos

Sistematika pemeriksaan kesehatan Data / identitas termasuk : riwayat pekerjaan terdahulu ( + berapa lama, jabatannya dan jenis paparan di lingkungan kerja ) Anamnesis selengkap-lengkapnya -Kemungkinan adanya penyakit saat ini -RPD : TB, asma, alergi, kejiwaan, neurologis, HNP, epilepsi, tifus, hepatitis, tumor, kardiovaskuler, endokrin, ginjal. rematik, dll Riwayat operasi, rawat RS -RPK : penyakit kronis degeneratif, penyakit2 keturunan -Wanita : A/ tentang obsgin

Pada saat melakukan anamnesa, sekaligus evaluasi keadaan kejiwaan secara umum Pengamatan untuk menilai sikap dan penampilan Keadaan kesadaran, emosi, motivasi, proses berfikir, kemampuan orientasi waktu, orientasi situasi, orientasi lingkungan Ada perusahaan yang melakukan Test Psikologis * Pemeriksaan fisik Pem fisik standard : harus dilakukan semua secara keseluruhan dan sistematik Penekanan2 tertentu : sesuai rencana penempatan Mis : -Ketajaman penglihatan dg test Snellen utk penempatan pd tugas yg memerlukan visus yg baik. -Pemeriksaan otologis dan ketajaman pendengaran dengan test berbisik

Pemeriksaan penunjang -Rontgen foto thorax -Lab : DL , UL, Lain2 Faeces : telur cacing, parasit -Pem khusus : Audiometri > 40 tahun : EKG Pengolah makanan : carrier tifus Ada perusahaan yang mensyaratkan : - HBsAg - VRDL-TPHA - HIV - Test Narkoba

Peraturan perundangan di Indonesia tentang beberapa jenis pemeriksaan kesehatan pra kerja Keputusan Menakertrans No. Kep.68/MEN/IV/2004 tentang Pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS ditempat kerja : antara lain mencantumkan : -pengusaha dilarang melakukan test HIV untuk digunakan sebagai prasyarat suatu proses rekrutmen atau kelanjutan status pekerja atau kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin -test HIV hanya dapat dilakukan terhadap pekerja atas dasar kesukarelaan dengan persetujuan tertulis dari pekerja ybs, dengan ketentuan bukan untuk digunakan sebagaimana dimaksud diatas -Apabila test HIV dilakukan, maka wajib disediakan konseling kepada pekerja ybs sebelum dan sesudah dilakukan test HIV -Test HIV tsb hanya boleh dilakukan oleh dokter yang mempunyai keahlian khusus sesuai perundangan & standar yg berlaku -Informasi yang diperoleh dari kegiatan konseling, test HIV,pengobatan, perawatan dan kegiatan lainnya harus dijaga kerahasiaannya

Peraturan lainnya  mengenai Hepatitis B Surat Edaran Dirjen Pembinaan Hubungan Induatrial dan pengawasan Ketenagakerjaan No. SE.07/BW/1977 tentang : Pengujian Hepatitis B dalam pemeriksaan kesehatan tenaga kerja Pertimbangan dari studi kepustakaan dan konsultasi pakar penyakit hati : -Seseorang dg HBsAg positif belum tentu menderita hepatitis, selama fungsi hati normal tidak dapat dianggap menderita hepatitis. -Prevalensi HBsAg (+) di Indonesia cukup tinggi, yaitu 5 – 15% -penularan ditempat kerja tidak mudah karena hanya mungkin melalui darah/ transfusi darah/suntikan/ trans placental Berdasarkan hal tsb, dianjurkan kepada semua perusahaan/instansi untuk tidak melakukan pengujian serum HBsAg sebagai alat seleksi pada pemeriksaan awal maupun berkala

Kesimpulan hasil pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja Fit for duty Fit for duty with minor correctable defect Fit for selected / limited duty Unfit for duty

Fitness Category ( alternatif lain ) Sehat, tidak ada pembatasan pekerjaan Sehat, tidak ada pembatasan pekerjaan, tetapi perlu pengawasan medik Sehat, hanya untuk pekerjaan tertentu ……… Tidak sehat sementara : temporary, indefinitely Tidak sehat permanen

Contoh kasus 1 Pemeriksaan2 yg perlu dilakukan ? Calon karyawan, laki2 usia 28 tahun Rencana penempatan : sebagai Juru Masak Riwayat pekerjaan : sejak 2 tahun sebelumnya bekerja di restoran lain sbg juru masak RPD : tifus pd usia 12 tahun, berobat jalan sakit kuning thn 1999, rawat RS 2 minggu pernah OMP telinga kiri waktu kecil Tidak merokok, tidak pernah menggunakan narkoba Pemeriksaan2 yg perlu dilakukan ?

Lanjutan contoh kasus 1 Kesimpulan ? Saran ? Pem fisik : BB= 67 kg TB= 170 cm T = 130/80 Gigi : caries M1 kiri atas dan M1 kanan bawah Visus : normal, buta warna ( - ) Membran timpani telinga kiri perforasi ringan . Test berbisik : dlm batas normal Varices ( - ) Rontgen foto thorax : normal Lab : DL : normal, fungsi hati : normal, UL : normal, Widal (-), HBsAg (-), VDRL (-), HIV (-), test narkoba (-), Faeces : telur cacing (+), kultur faeces : salmonella-shigella (-) Kesimpulan ? Saran ?

Contoh kasus II Pemeriksaan2 yg perlu dilakukan ? Calon karyawan, laki2, usia 35 tahun Rencana penempatan : sbg teknisi mesin di kapal tanker berbendera Norwegia Riwayat pekerjaan : 1997 – 2001 : membantu keluarga di bengkel 2001-2005 : usaha sendiri sebagai tukang las-ketok RPD : Pernah OMP telinga kiri waktu kecil th 1998 fraktur jari II tangan kiri krn kecelakaan LL, diurut oleh dukun patah tulang Merokok 6 btg/ hari, tidak pernah menggunakan narkoba RPK : Ayah : diabetes Pemeriksaan2 yg perlu dilakukan ?

Lanjutan contoh kasus II Pem fisik : BB 83 kg, TB 158 cm, T = 130/90 Visus : normal, buta warna (-), membr timpani kiri perforasi , test berbisik : pendengaran kiri agak berkurang Jari II tangan kiri bag distal agak bengkok, pergerakan normal Rontgen foto thoraks : normal Audiogram : pd 250-2000 Hz, rata2 = 24 dB (telinga kanan), 50( kiri) pd 3000-4000 Hz, rata2 = 45dB (kanan), 65 (kiri) Lab : Gula darah sewaktu = 176 Kesimpulan ? Saran ?

Pemeriksaan Kesehatan Berkala TUJUAN : Mempertahankan derajat kesehatan sesudah berada dalam pekerjaannya Menilai kemungkinan adanya pengaruh dari pekerjaan sedini mungkin yang perlu dikendalikan dengan usaha pencegahan Sekurang-kurangnya satu tahun sekali

Kendala Biaya yang tinggi Kurang mengerti Penting : peran dokter perusahaan ------- berbagai modifikasi

Pemeriksaan kesehatan berkala Penting untuk deteksi dini penyakit akibat kerja Daftar penyakit akibat kerja : Tercantum dalam : Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per-01/MEN/1981 Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 22 tahun 1993 tentang : Penyakit yang timbul karena hubungan kerja

Langkah2 utk diagnosis penyakit akibat kerja Pendekatan epidemiologis Bila ditemukan adanya gangguan kesehatan / keluhan pada sekelompok pekerja Untuk mengidentifikasi adanya hubungan kausal antara suatu pajanan dg penyakit Identifikasi harus mempertimbangkan : Kekuatan asosiasi Konsistensi Spesifitas Adanya hubungan waktu dengan kejadian penyakit Hubungan dosis Penjelasan patofisiologis

Langkah2 diagnosis PAK Pendekatan Klinis ( individual ) Utk menentukan apakah seseorang menderita penyakit yg diakibatkan oleh pekerjaannya atau tidak Menentukan diagnosis klinis Menentukan pajanan yg dialami individu tsb dalam pekerjaan Menentukan apk ada hubungan antara pajanan dg penyakit Menentukan apk pajanan yg dialami cukup besar Menentukan apk ada faktor2 individu yg berperan Menentukan apk ada faktor2 lain diluar pekerjaan Menentukan diagnosis penyakit akibat kerja

Pemeriksaan Kesehatan Khusus Sesudah mengalami kecelakaan atau penyakit yg memerlukan perawatan lebih dari 2 minggu Adanya dugaan2 tertentu mengenai gangguan kesehatannya Bila ada keluhan dari : tenaga kerja / pengawas K3 / Depnaker setempat / masyarakat

Hasil pem. Kesehatan berkala dan pem. Kesehatan khusus Perlu tindak lanjut untuk kelainan medis yang ditemukan Perlu tindak lanjut dari segi pekerjaannya, bila kelainan yang ditemukan akan mengganggu keselamatan dan kesehatan kerja

Cacat menetap akibat pekerjaannya Penilaian tingkat kecacatan untuk penentuan kompensasi Pedoman : Kepmenakertrans no. Kep.79 / MEN / 2003