PERANCANGAN HOOD Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc
4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Gambar.6.1 , yang mana kontaminan diisap dengan tekan isap dari dari fan, melalui ; hood, duct, dan di buang lewat stack . Hood/kap berfungsi untuk menangkap atau pengumpul kontaminan di area tempat kerja akibat dari suatu proses kerja,
4/17/2012 1.1. TYPE HOOD ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
Klasifikasi Hood Pada Sisitim Ventilasi Lokal Enclosing hood Receiving hood atau kanopi hood, dan Capturing hood 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
1. Enlosure Hood Dirancang dengan bentuk memagari seluruh proses kerja dengan kondisi penyebaran kontaminan yang beragam, apakah, uap, gas, atau partikulat. 4/17/2012 Kecepatan tangkap yang diisyaratkani, yaitu antara 100 - 200 fpm atau 0,50 - 1,00 m/s, menurut OSHA standard, ANZI Z.9.1 , dan HSE(Health and Safety Executive), ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
2. Receiving Hood Canopy Hoods Jenis hood ini merupakan jenis yang umum yang digunakan sebagai alat penghisap udara pada tangki pembakaran yang terbuka. Canopy hoods umumnya digunakan untuk menghisap udara yang panas (uap pembakaran), atau untuk menurunkan nilai kelembaban yang terlalu tinggi pada suatu area tertentu. Namun alat ini juga memiliki beberapa batasan. 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Contohnya, Canopy hoods memiliki aliran udara yang lebih rendah dibandingkan pada capturing hoods, dan juga canopy hoods tidak dapat digunakan untuk menghisap kontaminan dari sumber yang tidak mengalami pemanasan
Secara umum klasifikasi kanopi hood, terbagi atas dua jenis, yaiitu Jenis persegi panjang atau rectangular kanopi hood Jenis bulat/lingkaran atau circular canopy hoods 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
3. Capturing Hoods Capturing hood merupakan alat tangkap yang digunakan untuk menghisap udara dengan kecepatan udara yang cukup tinggi untuk menangkap kontaminan di udara yang terdapat disekitar hood Alat ini ini tidak hanya digunakan pada kontaminan yang dilepaskan searah dengan hood, tetapi juga pada kontaminan yang dilepaskan oleh sumber dengan arah yang berlawanan dari aliran hisap hood. Kecepatan tangkap minimum antara 50 -100 fpm (untuk kontaminan yang memiliki kecepatan lepas ke udara yang rendah) harus dipenuhi sehingga dapat menjangkau jarak terjauh dari hood. kecepatan tangkap 500 -2000 fpm bila kontaminan dilepaskan ke udara dengan kecepatan tinggi dengan aliran udara turbulen 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
Gambar 1.3. Capturing hood 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Gambar 1.3. Capturing hood
4/17/2012 2.2. HOOD DESAIN ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
Gambar. aliran udara masuk ke exterior hood Volume udara yang dihisap oleh hood tergantung pada: bentuk, jenis dan ukuran hood, jarak hood terhadap sumber kontaminan, suhu aliran exhaust kontaminan, dan pola aliran udara yang masuk ke hood berdasarkan jenis eksterior hood (lihat gambar). 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Gambar. aliran udara masuk ke exterior hood
4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Gambar. 1.6. 6umber, American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH) 1988, Figure HOOD TYPES 3-11, Industrial Ventilation : A Manual of Recommended Practice, 23rd Edition. Copyright 1988
Ketiga tipe hood, yang telah disebutkan diatas memiliki metode pendimensian yang berbeda-beda, namun pada dasarnya memiliki konsep dan tujuan yang sama yaitu bagaimana hood yang dirancang dengan pendimensian tersebut dapat menghisap sejumlah kontaminan dalam volume, kecepatan dan luas area tertentu. Perencanaan hood ini didasarkan atas kontrol terhadap ketiga komponen tersebut. 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Volume atau tekanan udara yang diperlukan oleh hood tergantung pada: bentuk, jenis dan ukuran hood, kecepatan tangkapan yang diperlukan, jarak hood terhadap sumber kontaminan, dan suhu aliran exhaust kontaminan. Mengacu pada beberapa variabel, persamaan untuk memperkirakan volume exhaust yang diperlukan, didasarkan atas data empiris untuk satu jenis khusus hood.
Tabel -1 .Kecepatan Penangkapan dalam Berbagai Proses Kecepatan tangkapan adalah kecepatan yang diperlukan pada berbagai titik untuk membelokkan aliran udara yang berlawanan arah dan menangkap udara yang mengandung kontaminan. Tabel -1, menunjukkan kecepatan tangkapan untuk berbagai proses 4/17/2012 Tabel -1 .Kecepatan Penangkapan dalam Berbagai Proses Kondisi Penyebaran Kontaminan Contoh Kecepatan Tangkap (fpm) Dilepaskan tanpa kecepatan Penguapan dari wadah 50-100 Dilepaskan dengan kecepatan rendah menuju udara yang tenang Wadah semprot, pengisian kedalam wadah, proses transfer dengan kecepatan rendah, penglasan. 100-200 Dilepaskan secara aktif menuju zona dengan aliran udara yg cukup cepat. Proses penyemprotan cat, proses penghancuran. 200-500 Dilepaskan dengan kecepatan yang cepat menuju aliran udara yang sangat cepat Proses penggilingan, abrasive blasting, tumbling 500-2000 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
bentuk aliran udara yang masuk ke hood seperti digambarkan pada Gambar 1.7 dan Gambar 1.8 berikut ini. 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Dua hal utama penting digambarkan pada gambar 6.8. Pertama penurunan kecepatan yang cepat terjadi dengan peningkatan jarak dari permukaan hood. Sehingga makin dekat hood ke dalam sumber, makin efektif dan efisien tangkapan polutannya. Kedua, udara mengalir masuk dari semua arah, berarti makin besar udara masuk yang diperluikan . Flanges dapat digunakan untuk mengeliminasi dorongan udara dari area yang tidak mengandung polutan. Gambar 6.9. menunjukkan efek penambahan flange pada kontur dan streamlines. Dalam banyak kasus diperkirakan bahwa flange dapat menurunkan kebutuhan aliran udara sebesar 25% dan membutuhkan tidak lebih dari 6 inci tambahan dari masukan hood. Persamaan desain sistem hood berikut ini diklasifikasikan menurut bentuk hood. Semua persamaan digunakan untuk aliran kontaminan dengan suhu rendah kecuali telah ditentukan. Q = V (10 X2 + Af) Q = 0.75 V (10 X2 + Af)
1. Perncanaan Enclosure Hood 4/17/2012 Dalam perancangan Enclosure hood, jenis hood ini dirancang dalam bentuk booth, sehingga dapat dihitung besar Q untuk setiap hood dengan menggunakan rumus: Q = V . A . Fs ----------------- (1) Dimana ; Q = aliran udara (cfm) V = capture velocity (fpm) A = luas bukaan hood yang di desain (ft2) Fs = konstanta safety, biasa berkisar antara 1-1,5 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
Q = V . A . Fs Contoh-1. dinana, Panjang = 4 ft, lebar = 3 ft Pada gambar. adalah Enclosure Hood, dimana diketahui panjang Enclosure Hood sebesar 4 ft, dan lebar Enclosure Hood sebesar 3 ft. Hitunglah berapah besar debit hisapan (Q ), 4/17/2012 dinana, Panjang = 4 ft, lebar = 3 ft luas bukaan hood ---- Ah = (4x 3) ft = 12 ft2 Kecepatan tangkap (50 -100) fpm (direkomendasikan, tabel-6.1) Fs, konstanta safety diambil 1,5 Hitungan, Q = V . A . Fs V = 50 - 1000 fpm Q = 50 x 12 x 1,5 = 900 cfm Q = 100 x 12 x 1,5 = 1.800 cfm Maka, besarnya debit Enclosure Hood (Q), adalah Q = debit hisapan hood (= 900 – 1.800) cfm ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
2. Rancangan Canopy Hood Qh = 6.2 L (W)1.33(ΔT)0.417 ……………..(2) a. Perhitungan aliran udara untuk jenis rectangular canopy hoods/ persegi panjang , dengan jarak rendah adalah, 4/17/2012 Qh = 6.2 L (W)1.33(ΔT)0.417 ……………..(2) Dimana ; L = panjang dari hood,ft W = lebar dari hood, ft ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
Sumber panas satu sumber Perhitungan aliran udara untuk jenis Hood Persegi Panjang (rectangular kanopi hood), dengan proses Isotermal Proses Isotermal, yaitu proses perubahan keadaan sistem pada suhu konstan Sumber panas satu sumber Perhitungan besar debit hisapan (Q), dihitung dengan persamaan yang diambil dari gambar 6.9. Q = 1,4 P.X.V …......................... (3) X= jarak sumber kontaminan ke bukaan/mulut hood Sumber panas lebih dari satu sumber Dan bila mana sumber, lebih dari satu sumber maka persamaan, menjadi, Q = 2,8 .P.X.V ............................ (4) dimana, P = perimeter tank----- (W * L) X = jarak sumber kontaminan ke bukaan/mulut hood V = keceptaan tangkap, dimana 50 ≤ - ≤ 500 fpm (ACGIH, dan OSHA) 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
Perancangan hood untuk jenis Hood Persegi Panjang /circular canopy hoods , dengan jarak rendah, memiliki perhitungan aliran udara sebagai berikut 4/17/2012 Qh = 4.7 (Dh)2.33(ΔT)0.417 ……………….(5) Dimana ; Qh = aliran exhaust hood (cfm) Dh = diameter hood (ft) ΔT = perbedaan temperatur antara sumber panas dengan udara ambient,°F ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
Q = 1,4 P.X.V Bila, V= 50 – 100 fpm Q = 420 – 840 cfm Contoh, masalah -2 Gambar 6.15 adalah sebuah kanopi hood yang dirancang untuk menerima panas isothermal hanya pada satu titik sumber, dengan tinggi, atau jarak dari sumber ke kanopi X = 1,20 m. Sisi = 0,4 X = 0,4 m . Parameter tank, panjang = 3 ft, dan lebar = 2 ft .Kecepatan tangkap, V = (0,25 - 0,50) m/s.Hitunglah besar debit hisapan hood untuk menarik kontaminan pada area tersebut. 4/17/2012 Q = 1,4 P.X.V dimana, Tinggi, X = 1.20 m = 4 ft Sisi, = 0,4 X = 0,4 * 4 = 1,6 ft L = 3 ft + 1,6 ft = 4,6 ft W = 2 ft + 1,6 ft = 3,6 ft ----- P= 3 ft x 2 ft = 6 ft2 Kecepatan tangkap, V =50 – 100 fpm ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Bila, V= 50 – 100 fpm Q = 420 – 840 cfm
3. Capturing Hoods Vu = 0.09 Vmax (0.63 + 0.36y) ……………. (4) Dimana ; Dalam merancang jenis capturing hoods, terdapat dua jenis yaitu untuk proses panas dan dingin. Capturing hoods yang diterapkan ditempatkan sedekat-dekatnya dengan sumber emisi (side-draft hoods).Berikut ini adalah persamaan perhitungan debit dan kecepatan hisap yang dibutuhkan untuk setiap hood pada proses panas (1) 4/17/2012 Vu = 0.09 Vmax (0.63 + 0.36y) ……………. (4) ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Dimana ; Q = total volume hisapan (cfm) Ta = suhu udara ambien (R) Tu = suhu udara yang keluar dari sistem (R ) Vmax = kecepatan centerline pada satu titik sumber diatas hood X = jarak max dari sumber emisi ke hood (ft) Y = ketinggian max menuju hood (ft)
Gambar , 1.9. Sumber Titik Pengisapan 4/17/2012 Gambar , 1.9. Sumber Titik Pengisapan ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Jarak antara Hood dan sumber yang pendek kecepatan tangkap(CFM) kontaminan lebih efektif. Hood, gambar 6.11 pindah dari dua inci jauhnya dari sumber ke empat inci jauhnya dari sumber akan memerlukan empat kali jumlah volume udara yang di hisap melalui sistem untuk memberikan gelar yang sama ambil. Gambar .1.10 Flow Rate as Distance From Hood
Q = V.A ……….. (5) Q = V (10 X2 + Af) ………… (6) Perhitungan debit untuk proses dingin dinyatakan dengan persamaan berikut ini: Q = V.A ……….. (5) 4/17/2012 Q = V (10 X2 + Af) ………… (6) Dimana : Q = debit hisapan hood (cfm) V = kecepatan tangkap (fpm) X = jarak axis (ft) (Catatan : persamaan hanya dapat digunakan untuk jarak X yang terbatas, yaitu dengan jarak X max = 1,5 D) Af = area bukaan hood, ft2 D = diameter bukaan hood/sisi terpanjang hood persegi, ft A = Area hisapan ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
Gbr, 1.12. Btk ttk terjauh dan btk aliran simetris 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Gbr, 1.12. Btk ttk terjauh dan btk aliran simetris
Sebelum merancang hood perlu diketahui informasi mengenai : Q = V.A ----- dimodifikasi dg persamaan2 dibawah ini : Ac = {(10X2 + 2Af)/2} = 5X2 + Af ……………. (7) 4/17/2012 Ac = {(10X2 + nAf)/n} = (10X2/n) + Af …n = 1,2,3 … (8) Q = V (10X2 + n* Af)/n ……… (9) Sebelum merancang hood perlu diketahui informasi mengenai : sifat & karakteritik partikulat, jenis kontaminan, posisi ergonomic pekerja, dan leteratur yang mendukung desain hood ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
Pada gambar ; 1.13, 1.14, 1.15, 1,16, dan 6.17, memperlihat bermacam bentuk aliran udara dan kecepatan tangkap serta besar debit hisapan hood. 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
Gambar, 6.16, Flow Capture/Velocity 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Gambar, 6.16, Flow Capture/Velocity Sumber : American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH) 1988, Figure 3-10 Flow/ Capture Velocity Industrial Ventilation : A Manual of Recommended Practice, 23rd Edition. Copyright 1988
ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L 4/18/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L Gambar, 6.23, Flow Capture/Velocity Sumber : American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH) 1988, Figure 3-12 Distribution Techniques Industrial Ventilation : A Manual of Recommended Practice, 23rd Edition. Copyright 1988
4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Gambar, 6.18, Flow Capture/Velocity Sumber : American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH) 1988, Figure 3-13 Distribution Techniques Industrial Ventilation : A Manual of Recommended Practice, 23rd Edition. Copyright 1988
4/17/2012 HOOD – A Keterangan gambar detail hood kanopi -A Tinggi, X = 0.30 m (1 ft) (jarak dari sumber ke kanopi) Sisi, D = 0,4 X Kecepatan tangkap, v1 =200 -500 fpm Luas Area Hood A- Af = 10 x 26/144 = 1,8 ft2 Q = V (10 X2 + Af) dimana, V = kecepatan tangkap (200 – 500) fpm Q = debit hisapan hood (2.360 – 5.900) cfm X = 1 ft Af =1,8 ft2 Keterangan gambar . detail hood kanopi - B Tinggi, X = 0,3 m (1 ft) (jarak dari sumber ke konopi) Sisi, D = 0,4 X Kecepatan tangkap, v1 = 200 - 500 fpm Cross-Sectional Area Af = 30 x 25/144 = 5,2 ft2 Q = V (5 X2 + Af) dimana, V = kecepatan tangkap (200 - 500 fpm) Q = debit hisapan hood (2.040 – 5.100 cfm) X = 1 ft Af = 5,2 ft2 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
Q = V . AC Hood D, adalah Side draft hood, menggunakan rumus: 4/17/2012 Panjang bukan hood = 5 ft + 1 ft = 6 ft Lebar bukaan hood = 3 ft + 1 ft = 4 ft Kecepatan tangkap, V = 200 -500 fpm Luas bukaan hood = p x l = 6 ft x 4ft = 24 ft2 Q = V . AC dinana, V = kecepatan tangkap (200 – 500) fpm Q = debit hisapan hood (= 4.800 – 12.000) cfm Ab = 24 ft2 Keterangan gambar detail hood Jarak, X = 1 ft (jarak dari sumber ke hood) panjang = 4 ft, lebar = 3 ft Luas Area Hood D = 3 x 4 = 12 ft2 Q = V (10 X2 + Af) dimana, V = kecepatan tangkap (100 – 200) fpm Q = debit hisapan hood (2.200 – 4.400) cfm X = 1 ft Af = 12 ft2 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
KEHILANGAN TEKANAN PADA HOOD 4/17/2012 KEHILANGAN TEKANAN PADA HOOD ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
Kehilangan tekanan yang terjadi pada hood sangat berhubungan dengan : ukuran hood, bentuk dan kecepatan udara pada duct yang meninggalkan hood. tekanan kecepatan (VP). Dari duct tekanan statis (SP), kehilangan tekan pada saat masuk di hood (Fh), 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Hood entry loss = h entry loss = Loss Factorduct entry x VPduct he = Fe .VP ------- Plain Hood He =0,93VP
4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Gambar.6.25 Hood entry loss, he, Sumber ; William Popendarf, Industrial Hygiene Control of Airborne Chemical Hazard
Tabel 6.2 Faktor kehilangan tekan dan kehilangan tekanan statis hood 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Sumber : (Cooper ,1992)
FAKTOR KEHILANGAN DI HOOD 4/17/2012 FAKTOR KEHILANGAN DI HOOD ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Sumber, American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH) 1988, Figure HOOD TYPES 3-11, Industrial Ventilation : A Manual of Recommended Practice, 23rd Edition. Copyright 1988
Tabel.6.4. Peberdaan (Fh) faktor kehilangan tekan pada saat masuk di hood/hood entri loss factor dengan (Ce) coefficient entri/efifieni kofisien entri 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
5.1.1. Bentuk Hood Sederhana Pada gambar 6.20, yang dituangkan dalam persamaan 6.11 di bawah ini sangat berguna selama desain awal sistem local exhaut ventilasi/ventilasi setempat untuk menentukan tekana statis hood dan dilanjutkan dengan tekanan sistem secara keseluruhan. 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Gambar. 6.20. Contoh sederhana dari Hood
Sebagaimana ditunjukkan dalam gambar 6. 20,dan persamaan 6 Sebagaimana ditunjukkan dalam gambar 6.20,dan persamaan 6.11, tekanan statis hood ditentukan oleh dua hal yaitu ;: (i) tekanan kecepatan dari duc/system pemipaan, dan (ii) Kehilangangn entri loss hood/transition loss,yaitu kehilangan yang terjadi antara hood dengan duct (lihat gambar.6.20) Maka untuk menghitung pada Hood Static Pressure (SPh) adalah, 4/17/2012 SPh = VPd + hed ................. (6.11) Dimana : SPh = Tekanan Statis Hood/Hood Static Pressure, in wg H ed = Entri loss, diambal pada gambar.6.22 (ACGIH figure 5-15, p.5-30) , = Fh * VPd VPd = Tekanan kecepatan dari pipa/Duct velocity pressure, in Wg ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
Contoh Soal, VPd = (Vd/4005)2 = 0,56 in wg Bila diketahui, Kecepatan Permukaan/Face Velocity (Vf) = Q/Aface = 250 fpm Kecapatan dari pipa/Duct Velocity (Vd) = Q/Aface = 2.000 fpm 4/17/2012 VPd = (Vd/4005)2 = 0,56 in wg Fh = 0,25 ----- diambil gambar 6.22 (ACGIH figure 5-15, p.5-30) SPh = hed + VPd = (0,25 * 0,56) + 0,56 = 0,70 in wg ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
Kehilangangn entri loss hood/transition loss,yaitu kehilangan yang terjadi antara hood dengan duct Maka untuk menghitung pada Hood Static Pressure (SPh) adalah terjadi kehilangan ganda, sperti pada persamaan.6.11 ditambah kehilangan dari slot/slot entry loss, lihat persamaan 6.12 4/17/2012 SPh = hes + hed + VPd.......................................... (6.12) ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Gambar.6.21 Kehilangan ganda
Contoh : Bila diketahui : Slot velocity = 2,000 fpm VPs = 0,25 in wg Bila diketahui : Slot velocity = 2,000 fpm VPs = 0,25 in wg hes = VPs hes ,yaitu kehilanagn pada slot/ slot entry loss Duct velocity = 3.500 fpm VPd = 0,76 in wg hed = 0,25 VPd SPh = hes + hed + VPd = 1.78(0.25) + 0.25(0.76) + 0,76 = 1.40 in wg 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR
Hood Entry Loss Factors 4/17/2012 Hood Entry Loss Factors ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Gambar.6.22, Hood Entry Loss Factors Sumber : American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH) 1988, Figure 5-15- Hood Rntry Loss Factors Industrial Ventilation : A Manual of Recommended Practice, 23rd Edition. Copyright 1988
Daftar Pusataka, American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH®), 1998 Industrial Ventilation : A Manual of Recommended Practice, 23rd Edition. Copyright 1988. Reprinted with permission American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH®), 2007 Industrial Ventilation: A Manual of Recommended Practice for Design, 26th Edition Feb 1, 2007 - 680 pages Barbara A. Plog, National Safety Council, 1999 Fundamentals of Industrial Hygiene Study Guide and Answer Book National Safety Council, 1999-356 pages Stoecker, W. 1968 Design of Industrial Ventilation Systems. 5th ed. Industrial Press, New York. 3.. Principles for Air Conditioning Practice. Industrial Press, New York. 4. DallaValle, J. M. 1952. Exhaust Hoods, 2nd ed. Industrial Press, New York William A. Burgess, Michael J. Ellenbecker, Robert D. Treitman 0 Reviews. 2004 Ventilation for Control of the Work Environment, John Wiley & Sons, Jul 12, 2004 - Science - 575 pages Robert Jennings Heinsohn 1991 Industrial Ventilation: Engineering Principles Wiley, Feb 6, 1991 - Technology & Engineering - 720 pages Wesley Chester Lincoln Hemeon, D. J. Burton0 Reviews, 1998, Hemeon's Plant and Process Ventilation Lewis Publishers, Jul 1, 1998 - Architecture - 388 pages John Leslie Alden ,2007 Design of industrial exhaust systems - University of Wisconsin – Madison 252 pages Wesley Chester Lincoln Hemeon, 2007 Plant and process ventilation Industrial Press, 1963 the University of Michigan 481 pages 4/17/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR