KONFLIK SOSIAL Tondi Hasan, S.Sos
Pengertian Konflik Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik, dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2002) diartikan sebagai percekcokan, perselisihan, dan pertentangan.
Definisi Konflik Sosial sebagai suatu interaksi antara orang-orang atau kelompok yang saling bergantung merasakan adanya tujuan yang saling bertentangan dan saling mengganggu satu sama lain dalam mencapai tujuan itu
Sumber Konflik Perbedaan Pendapat Salah Paham Ada Pihak Yang dirugikan Perasaan Sensitif
Bentuk Konflik Konflik Pribadi Konflik Rasial Konflik Antar Kelas-kelas Sosial Konflik Politik Konflik Bersifat Internasional
Akibat-akibat Konflik Tambahnya Solidaritas in-group Goyah dan retaknya persatuan kelompok tersebut Perubahan Kepribadian para individu Hancurnya Harta benda dan jatuhnya korban manusia Dominasi dan takluknya salah satu pihak
Proses Konflik Oposisi atau ketidakcocokan potensial kondisi yang mencipta-kan kesempatan untuk munculnya konflik Personalisasi persepsi dari salah satu pihak atau masing-masing pihak terhadap konflik yang sedang dihadapi
Maksud keputusan untuk bertindak dalam suatu cara tertentu dari pihak-pihak yang berkonflik Perilaku pernyataan, tindakan, dan reaksi yang dibuat untuk menghancurkan pihak lain, serangan fisik yang agresif, ancaman dan ultimatun Hasil Jalinan aksi-reaksi antara pihak-pihak yang berkonflik dan menghasilkan konsekuensi
Pola Penyelesaian Konflik Ada 3 cara pola penyelesaian konflik Cara paling tidak efektif Cara yang efektif Cara yang paling efektif
1. Cara paling tidak efektif Paksaan Penundaan Bujukan Koalisi
2. Cara yang Efektif Konsistensi damai Mengendalikan konflik dengan cara tidak saling mengganggu dan tidak saling merugikan b. Mediasi ( Perantara) Jika penyelesaian konflik menemui jalan buntu, masing-masing pihak bisa menunjuk pihak ketiga untuk menjadi perantara yang berperan secara jujur dan adil serta tidak memihak
3. Cara paling Efektif Tujuan Sekutu besar “melibatkan pihak-pihak yang berkonflik ke arah tujuan yang lebih besar dan kompleks “