ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB Kelompok IV SIKLUS KREBS Nama: Vike Putri Anna Ines Dhara R. Yuni Ristanti S Badrut Tamam Ibnu Ali rRetno Marhaeni
SIKLUS KREBS Pertama kali ditemukan oleh Krebs tahun 1937, sehingga disebut “Daur Krebs” Disebut juga siklus asam trikarboksilat (tricarboxylic acid cycle = TCA cycle) atau siklus krebs Letak : di dalam mitokondria. Reaksi berlangsung secara berurutan dan berulang
SIKLUS KREBS Merupakan jalur metabolisme utama dari berbagai senyawa hasil katabolisme Hasil katabolisme karbohidrat Hasil katabolisme lemak Hasil katabolisme protein Tujuan reaksi ini untuk mengubah asam piruvat menjadi CO2, H2O dan sejumlah energi
In Mitochondria In Cytosol Siklus Krebs terjadi di mitokondria dengan menggunakan bahan utama berupa asetil-CoA, yang dihasilkan dari proses dekarboksilasi oksidatif.
DEKARBOKSILASI OKSIDATIF
Tahap-tahap daur Krebs 1. Pembentukan sitrat Merupakan reaksi kondensasi aldol yg disertai hidroli- sis dan berjalan searah Merupakan reaksi kondensasi aldol yg disertai hidroli- sis dan berjalan searah
Tahap-tahap daur Krebs 2. Pembentukan Isositrat Merupakan pembentukan isositrat dari sitrat, dikatalisis secara reversible oleh enzim akonitase. Enzim ini mengkatalisis reaksi reversible penambahan H 2 O pada ikatan rangkap cis-akonitat dalam 2 arah, yang satu ke pembentukan sitrat dan yang lain ke pembentukan isositrat. Isositrat digunakan kembali ketahap berikutnya dengan cepat sehingga menurunkan terbentuknya kembali cis-Akonitat.
Tahap-tahap daur Krebs 3. Dehidrogenasi isositrat
Tahap-tahap daur Krebs 4. Oksidasi α-ketoglutarat menjadi Suksinil-CoA
Tahap-tahap daur Krebs 5. Pembentukan Suksinat
Tahap-tahap daur Krebs 6. dehidrogenase suksinat Suksinat dioksidasi menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase yang berikatan dengan flavin adenine dinukleotida (FAD) sebagai koenzimnya. Enzim ini terikat kuat pada membrane dalam mitokondrion. Dalam reaksi ini FAD berperan sebagai penerima hydrogen.
Tahap-tahap daur Krebs 7. Pembentukan L-malat Merupakan reaksi reversible penambahan satu molekul H 2 O ke ikatan rangkap fumarat, meghasilkan L-malat, dengan dikatalisis enzim fumarase tanpa koenzim. Enzim ini bersifat stereoospesifik, bertindak hanya terhadap bentuk L-stereoisomer dari malat. Dalam reaksi ini fumarase mengkatalisis proses penambahan tras atom H dan gugus OH ke ikatan rangkap fumarat.
Tahap-tahap daur Krebs 8. dehidrogenase L-malat
Jumlah energi yg dihasilkan dari Daur Krebs Oksidasi 1 mol asetil KoA lewat TCA cycle menghasilkan : * 3 mol (NADH + H + ) yg akan masuk rantai respirasi menghasilkan 3 x 3 mol ATP = 9 mol AP * 1 mol FADH 2 yg akan masuk rantai respirasi meng- hasilkan 2 mol ATP * Enzim suksinat thiokinase menghasilkan 1 mol ATP ( atau GTP ) * Jadi dari 1 mol asetil KoA dihasilkan 12 mol senyawa fosfat berenergi tinggi
Jumlah energi dari glikolisis dan Daur Krebs Glukosa 8 ATP 2 Piruvat 2x3= 6 ATP 2 Asetil koenzim-A 2x12 = 24 ATP 38 ATP CO 2 dan H 2 O Daur Krebs
Regulator dalan Daur Krebs 1. Sitrat sintase, isositrat dehidrogenase dan α - ketoglutarate dehidrogenase adalah enzim yang mengontrol laju dalam TCA karena nilai ∆G nya negatif. TCA terjadi di dalam mitokondria namun sebagian besar dari siklus metabolisme terjadi di dalam mitokondria dan sitosol sehingga sulit untuk menentukan tahap mana yang menjadi penentu laju. Namun, tiga dari 8 step memiliki perubahan energi bebas yang negatif. Enzim yang berperan dalam tahap tersebut mendorong reaksi jauh dari kesetimbangan.
Regulator dalan Daur Krebs 2. Tidak seperti enzim dalam glikolisis dan metabolisme glikogen, sebagian besar TCA diatur oleh: - Kemampuan substrat untuk berdifusi ke dalam mitokondria. - halangan dari produk (NADH, ATP dan sitrat) - feedback inhibition yag kompetitif dari intermediate sepanjang siklus. Produk dan NADH berperan dalam feedback inhibition - ADP dan ATP merupakan regulator allosterik dari isositrat dehidrogenase. Tingginya aktifitas ADP mengaktifasi enzim, sebaliknya ATP menghambat kerja enzim. - Ca 2+ mengaktifasi piruvat dehidrogenase, isositrat dehidrogenase dan α -ketoglutarat dehidrogenase
PERTANYAAN PENANYA : Agus wedi 1. mengapa anion Hidrida pada pembentukan α- ketoglutarat, menyerang ikatan rangkap histidin, bukan N + pada histidin? Jawab: karena terjadi resonansi sebelum anion hidrida menyerang karbokation pada cincin aromatik histidin, sehingga karbokation pada ikatan c-c lebih elektropositif dari pada N + dan juga C karbonil. Halangan sterik gugus karbonil juga menjadi pengaruh mengapa anion Hidrida menyerang karbokation c + pada cincin histidin.
2. mengapa pada siklus Krebs ada yang menggunakan NAD + dan ada juga yang menggunakan FAD? Jawab: NAD + dan FAD merupakan koenzim yang sama-sama berfungsi sebagai penerima elektron, bedanya NAD + menerima elektron berupa hidrida (H - ) sementara FAD hanya dapat menerima satu elekron dari H biasanya hidrogen hasil pemecahan antara ikatan C-H yang membawa satu elektron.