Produksi dengan Kombinasi Dua Input Variabel Kurva Isoquant Kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi 2 (dua) input produksi yang dapat menghasilkan hasil produksi (output) yang sama besarnya
Gambar 8 Kurva Isoquan
- ∂X1 = ∂X2 …………………………………… (xvii) dimana, - ΔX1 - ∂X1 atau, - ∂X1 = ∂X2 …………………………………… (xvii) dimana, - ΔX1 - ∂X1 = = - MRTS(X2-X1)………. (xviii) ΔX2 ∂X2 Tanda ‘negatif’ (-) pada MRTS tersebut, adalah menunjukkan ‘slope’-nya adalah ‘negatif’. Sedangkan nilainya adalah ‘nilai mutlak’.
Antar Isoquan yang Berbeda, Tidak Pernah Berpotongan tipe isoquan yang ‘normal’, yaitu berbentuk “asimtot’, dengan ciri-ciri sebagai berikut: Berslope negatif; Cekung terhadap titik asal; Antara isoquan yang satu dengan yang lain, tidak pernah berpotongan Antar Isoquan yang Berbeda, Tidak Pernah Berpotongan
Kurva Isoquan Linier (Substitusi Antar Input Sempurna) Tipe isoquant lainnya: a. Isoquan berbentuk linier; menunjukkan substitusi antar input produksinya sempura Input Produksi X1 Input Produksi X2 Kurva Isoquan Linier (Substitusi Antar Input Sempurna)
Kurva Isoquan Siku-Siku (Substitusi Antar Input Sangat Tidak Sempurna) b. Isoquan berbentuk siku-siku; Menunjukkan substitusi antar input produksi sangat tidak sempurna (Hubungan komplementer). Kurva Isoquan Siku-Siku (Substitusi Antar Input Sangat Tidak Sempurna) Input Produksi X1 Input Produksi X2 Q1 = 15 unit Q2 = 20 unit Q3 = 25 unit
c. Hubungan Antara Dua Faktor Produksi Dengan Kemampuan Subtitusi Berkurang jumlah faktor produksi yang satu yang dapat digantikan oleh satu satuan faktor produksi kedua, dengan ciri semakin lama penggantian salah satu faktor produksi semakin kecil X2 Isoquant Y = 25 X1
Pola jalur Ekspansi (Expantion path) Isoklin kurva yg menghubungkan titik-titik kombinasi penggunaan faktor produksi pd berbagai isokuan yg mempunyai nilai MRTS yg sama Pola jalur Ekspansi (Expantion path) Isoklin bila ekspansi produksi berdasarkan asumsi bahwa harga faktor produksi tidak berubah X2 X1 A B C Q1 C1 C2 C3 Q2 Q3 Expansion path (Jalur Perluasan Usaha)
Daerah Produksi yang ekonomis (Relevance Range of Production) MRTS = -dx2/dx1 = 0 X1 X2 Garis batas subtitusi atas Garis batas subtitusi bawah Ridge Line A C B MRTS = - dx2/dx1 = ~
Tipe Kemajuan Teknologi 1. Teknologi padat modal (capitalintensive) 2. Teknologi padat karya (labour intensive) 3. Teknologi netral TK TK TK Modal Modal Modal
Kurva Anggaran Produksi (isocost) kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi yang memerlukan biaya yang sama I = rK + wL dimana: I = kurva isocost r = sewa w = upah K,L = faktor produksi K, faktor produksi L Tenaga Kerja Mesin I1 I2 I3 Rotasi Kurva Isocost
Prinsip Efisiensi Maksimalisasi Output atau minimalisasi biaya Mesin Tenaga Kerja Pergeseran Kurva Isocost Prinsip Efisiensi Maksimalisasi Output atau minimalisasi biaya Efisiensi teknis menggambarkan tingkat produksi optimum yang akan dicapai dari penggunaan faktor produksi. efisiensi ekonomis menjelaskan penggunaan input yang mampu menghasilkan keuntungan maksimum
Maksimalisasi Output Minimalisasi Biaya Q3 Q2 Q1 Mesin Q I3 I2 I1 Tenaga Kerja Q Minimalisasi Biaya
Kombinasi optimum produsen (a) Syarat Keharusan: kurva iso-produk dan kemampuan subtitusi antara kedua faktor produksi itu harus diketahui. (b) Syarat Kecukupan: kemampuan subtitusi (rata-rata atau marginal) dari X1 untuk X2 harus sama dengan perbandingan harga dari X1 dan X2. Syarat keseimbangan produsen adalah : RTSx1x2= - dX2/dX1 = MP x1/MP x2 = f1/f2 = Px1/Px2
X1 X2 A B E X1E X2E Q1 Q2 Q3 Q3 > Q2 > Q1