Komunikasi Terapeutik

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Model Contingency.
Advertisements

Sehat mental:  Kemampuan individu untuk mnyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat dan lingkungan. Kriteria sehat jiwa (WHO)  Dapat.
Psychological Problem
ASKEP WAHAM.
GANGGUAN KONSEP DIRI Pengertian Konsep diri adalah semua pikiran, kepercayaan dan keyakinan yang diketahui tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam.
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
KONSELING PROSES PEMBERIAN BANTUAN DARI KONSELOR KEPADA KLIEN YANG DILAKUKAN MELALUI WAWANCARA BANTUAN KONSELOR KLIEN WAWANCARA.
Keterampilan Komunikasi Interpersonal dan Konseling pada Pasien
Client-Centered Approach (Carl Rogers)
PERTEMUAN 15.
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
SP JIWA Oleh kelompok 2.
DALAM KEPERAWATAN JIWA
Wawancara Dalam Proses Keperawatan Wawancara/Interview merupakan bagian dari komunikasi interpersonal, bukan komunikasi interpersonal bagian dari wawancara.
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
Manajemen Konflik.
1. Tahap Prainteraksi  2 kegiatan ; internal & eksternal A. internal  kegiatan yang berhubungan dengan diri sendiri : orientasi tugas, peningkatan kesadaran.
Komunikasi Terapeutik
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI.
KOMUNIKASI TERAPIUTIK
SIKAP DAN TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Ditinjau dari jumlah klien yang dibantu
HUBUNGAN TERAPEUTIK Anas Tamsuri.
KONSEP DIRI By Slametiningsih, M.Kep, Sp. Kep. J
“Teori dan Pendekatan Gestalt”
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL
Komunikasi terapuetik
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi Terapeutik
HUBUNGAN TERAPEUTIK Sri Warsini.
Gangguan Hubungan Sosial: MENARIK DIRI
KONSELING KELOMPOK.
Hubungan Antar manusia
KONSEP BELAJAR ORANG DEWASA (Adult Learning)
GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM
Kecakapan Antarpribadi
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
SELAMAT DATANG DI KELAS PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
TAHAPAN PROSES KONSELING
KONSEP SEHAT-SAKIT JIWA
PERMASALAHAN DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI
T E K N I DASAR.
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
LAYANAN PEMINATAN DENGAN BIMBINGAN KELOMPOK
NURSE-CLIENT RELATIONSHIP
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Hildegard Peplau : Theory Of Interpersonal Relatioi
Tahapan Hubungan Terapeutik Perawat – Klien
Komunikasi terapuetik
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
KOMUNIKASI PADA ANAK DAN KELUARGA
Strategi Pelaksanaan Tindakan keperawatan ( SP )
Ns.Erma kasumayanti, M.Kep
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
Ns.erma kasumayanti, s.kEp
HUBUNGAN TERAPEUTIK Anas Tamsuri.
TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT PERAWAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi Kesehatan Komunikasi Terapeutik Pengertian
RETNO LUSMIATI ANISAH, S.Kep,Ns. DEFINISI  Komunikasi terapeutik adalah proses dimana perawat menggunakan pendekatan terencana dalam mempelajari kliennya.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Tri Yunita FD STr. Keb.
Perbedaan konseling dengan nasehat. Konseling Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
TAHAPAN PROSES KONSELING
KONSELING TIM HIV RSAI. PENGERTIAN Konseling : Proses interaksi yang terjadi antara dua orang individu, terjadi dalam situasi yang bersifat pribadi, diciptakan.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM KONTEKS KEPERAWATAN JIWA Muhtar Prodi D-III Keperawatan Bima
1 HUBUNGAN ANTAR MANUSIA. 2 Pengetahuan tentang hubungan antar manusia mendasari interaksi dan komunikasi antara Perawat dengan klien dalam pelayanan.
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI. DEFINISI Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan.
Transcript presentasi:

Komunikasi Terapeutik Tahap Komunikasi Terapeutik OLeh : Yuliati,SKp,MM

FASE-FASE HUBUNGAN TERAPEUTIK 1. Pra Interaksi 2. Orientasi 3.Kerja 4.Terminasi

1. Tahap Prainteraksi 2 kegiatan ; internal & eksternal A. internal  kegiatan yang berhubungan dengan diri sendiri : orientasi tugas, peningkatan kesadaran terhadap peran dan fungsi dalam membina hub. dan menilai kekuatan dan kelemahan diri 1. Perawat mencoba menggali nilai-nilai dan mengembangkan sikap terbuka serta meningkatkan kesadaran akan peran, tugas, dan pentingnya diri dalam memberi bantuan pada orang lain.

 2. Perawat menata diri untuk mengembangkan pola-pola konstruktif untuk membantu orang lain dengan memaximalkan kemampuan dan meminimalkan kekurangan diri dan meningkatkan kesadaran akan peran dan tugas yang diembannya B. Eksternal ; mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang klien yang akan dihadapinya sekaligus meningkatkan pengetahuan tentang pengelolan berbagai masalah kesehatan yang dialami klien secara konseptual

2. Tahap Orientasi Perawat dan klien bertemu dan belajar untuk mengidentifikasi masing-masing individu dengan menggunakan nama. Perawat memperkenalkan dirinya, baik secara lisan maupun tulisan. Perawat mengklarifikasi peran masing-masing pihak untuk menunjukkan tanggung jawab yang diemban dalam membina hubungan .

Perawat berperan sebagai pemimpin (dalam hubungan) Perawat dituntut untuk lebih berperan aktif dan memulai setiap ide untuk membina hubungan. Pada tahap orientasi, dibuat kontrak dengan klien yang mencantumkan : 1. Nama individu yang terlibat 2. Peran perawat dan klien 3. Harapan perawat dan klien 4.Tanggung jawab perawat dan klien 5. Tujuan hubungan 6.Tempat pertemuan 7. Waktu dan lama pertemuan 8. Situasi terminasi 9. Kerahasiaan

Dengan adanya kontrak  suatu hubungan profesional karena ada “rambu-rambu” yang memberi batasan hubungan perawat-klien KECUALI untuk pasien dengan gangguan kesadaran dan gangguan orientasi realitas Perawat berperan melakukan eksplorasi pikiran, perasaan, tindak-tanduk klien dan mengidentifikasi masalah serta menetapkan tujuan bersama klien dalam konteks hubungan profesional Tercapai kepercayaan antara kedua pihak (terbina hubungan saling percaya)

3. Tahap Kerja Perawat dan klien menggali masalah yang dialami klien untuk memenuhi kebutuhan klien yang telah diidentifikasi sebelumnya pada masa orientasi Interaksi yang terjadi sifatnya essensial Perawat dan klien bertemu untuk menyelesaikan masalah dan membentuk hubungan yang saling menguntungkan secara profesional, yaitu mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Tugas perawat memenuhi kebutuhan dan mengembangkan pola-pola adaptif klien. Selain sebagai pemberi pelayanan (care giver), peran perawat sebagai pengajar dan konselor (upaya meningkatkan motivasi klien untuk mempelajari dan melaksanakan aktifitas peningkatan kesehatan ) Interaksi yang memuaskan akan menciptakan situasi/ suasana yang meningkatkan integritas klien dengan meminimalkan ketakutan, kecemasan, ketidakpercayaan dan tekanan pada klien

4. Tahap Terminasi Dimulai ketika klien dan perawat memutuskan untuk mengakhiri,buhungan dengan klien Tahap terminasi disini adalah bersifat permanen (klien telah sembuh atau akan dipindah ke unit lain yang tidak memungkinkan lagi pertemuan), terminasi yang bersifat temporer terjadi ketika perawat dan klien berpisah pada akhir shift Perawat dan klien saling merasa kehilangan

Tugas perawat menghadapi realitas perpisahan yang tidak dapat dingkari Klien dan perawat bersama-sama meninjau kembali proses hubungan yang terbentuk, mencapai tujuan hubungan, serta menggali perasaan yang timbul akibat terminasi Hadapi fase terminasi dengan konsep kehilangan

SIKAP PERAWAT DALAM BERKOMUNIKASI Kehadiran Diri Secara Fisik a. Berhadapan menunjukkan/ memberi isyarat “ Saya Siap Untuk Anda” b. Mempertahankan kontak mata  Kontak mata sejajar menunjukkan perawat menghargai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi c.Membungkuk kearah klien  akan memberi makna ada keinginan untuk menyatakan atau mendengarkan sesuatu

Kehadiran Diri Secara Fisik d. Mempertahankan sikap terbuka ; tidak melipat tangan/kaki; sikap ini akan meningkatkan kepercayaan klien kepada perawat e.

thank you