MANAJEMEN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Pertemuan 08 Matakuliah: O0062 / Pengantar Ilmu Komunikasi Tahun : September 2008.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR-DASAR KOMUNIKASI
Advertisements

EFFECTIVE COMMUNICATION
FUNGSI KOMUNIKASI DALAM BISNIS
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MARKETING COMMUNICATION
Peran Komunikator Muhammad Najih Farihanto S.I.Kom
TEORI KOMUNIKASI PERIKLANAN
Komunikasi Kepemimpinan
Faktor-faktor dalam komunikasi
Hambatan dalam Komunikasi Massa
Tenik Komunikasi Persuasif
Komunikasi Efektif.
Pesan (Message) Pesan adalah sesuatu hasil karya komunikator yang dianggap dapat mewujudkan motif (maksud) komunikasinya. Pesan hasil karya komunikator.
PERSPEKTIF ATAU PARADIGMA KOMUNIKASI Pertemuan 02
KOMUNIKATOR DALAM KOMUNIKASI Powered By : KELOMPOK VI MOH. HASANUL ANSORI SYARIPUDIN GEDE RAHMAT GAZALI NIM : NIM : NIM :
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K )
Komunikasi Efektif Agus Triyono.
K V: HAMBATAN KOMUNIKASI MASSA
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
KOMUNIKASI EFEKTIF.
KONSEP DASAR PR II.
KOMUNIKASI EFEKTIF Iroh Rohayati Fatah
MODUL STUDI KELAYAKAN BISNIS
TEKNIK KOMUNIKASI DALAM HUMAS
Pengantar Ilmu Komunikasi
HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM HUMAS
Media Penyiaran&Teori Komunikasi
Dasar-dasar Komunikasi Efektif
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya
KOMUNIKASI BISNIS.
KOMUNIKASI Ilmi A Stialani, S.Psi.
Komunikasi Efektif 29 Februari 2012 Kecakapan Antar Personal
PENGERTIAN, KOMPONEN DAN PROSES KOMUNIKASI
KOMUNIKASI MASSA Pertemuan 11
PENULISAN ADVERTORIAL
Lobi dan Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
KONSEP DASAR PR II.
KONSEP DASAR PR II.
Fungsi dan kegiatan PR berpusat pada komunikasi
KOMUNIKASI.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Komunikasi Efektif.
TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ
SOURCE (KOMUNIKATOR) Tutorial Dasar Komunikasi
MAKALA KOMUNIKASI Tris budiyanto Surhatta Panji Darusman Farid Nur
KOMUNIKASI EFEKTIF Oleh: M. Noor Alamsyah Rain Suyati.
KOMUNIKASI EFEKTIF.
NAURI ANGGITA TEMESVARI, SKM., MKM
Pengantar Public Relations III. Proses Komunikasi dalam PR
Hambatan dalam Komunikasi Massa
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Pertemuan ke-13 KOMUNIKASI VERBAL.
Surya Gemilang Saputra Taufik Hidayat Raharjo
Komunikasi : Suatu Pengantar
PENYAJIAN LISAN Penyajian lisan atau kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan,
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Komunikasi Efektif.
KOMPONEN KOMUNIKASI Kelompok 2 : Muhammad zulfikar Nurul qomariyah
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Lobi dan Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
Komunikasi Efektif.
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Komunikasi Efektif. Pengertian Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif Apa itu komunikasi efektif? Komunikasi efektif adalah tersampaikannya gagasan, pesan.
Teknik Komunikasi Persuasif 1.Perencanaan 2.Teknik komunikasi 3.Pentahapan komunikasi Persuasi (persuasion) Persuasio (Bhs Latin) Persuadere (Kt Kerja.
Komunikasi Interpersonal  Komunikasi interpersonal menduduki peran yang sentral dalam kehidupan sehari-hari.  Komunikasi ini juga akan memenuhi terhadap.
Penyaji : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia PEMBELAJARAN ORANG DEWASA Tahun, 2018.
KOMUNIKASI EFEKTIF -Pengantar Psikologi-. 2 *Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dari si pengirim ke si penerima. *Suatu ide, tidak peduli.
Jurnalistik, Komunikasi, dan Pers A.Jurnalistik dan Komunikasi Eksistensi jurnalistik sebagai bagian dari Ilmu Komunikasi tidak dapat dilepaskan dari.
Transcript presentasi:

MANAJEMEN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Pertemuan 08 Matakuliah: O0062 / Pengantar Ilmu Komunikasi Tahun : September 2008

Bina Nusantara 2 Materi Peran Komunikator Teknik komunikasi persuasif

Bina Nusantara 3 TUJUAN Mahasiswa dapat memahami peran komunikator dalam membangun komunikasi yang efektif

Bina Nusantara 8.1. Pendahuluan Keefektifan komunikasi tidak saja ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi efektifitas media yang digunakan, tetapi juga oleh diri si komunikator. Komunikator dalam mengutarakan pikiran dan perasaannya dalam betuk pesan untuk membuat komunikan menjadi tahu atau berubah sikap, pendapat, atau perilakunya. Komunikan akan mengkaji siapa komunikator yang menyampaikan informasi itu. Jika ternyata informasi yang diutarakannya tidak sesuai dengan diri komunikator – betapapun tingginya teknik komunikasi yang dilakukan – hasilnya tidak akan sesuai dengan yang diharapkan. Pada pertemuan ini kita akan membahas peran komunikator dan managemen komunikasi supaya pesan yang disampaikan kepada komunikan menjadi lebih efektif. Semua materi dalam pertemuan ini diambil dari Prof. Drs. Onong Uchjana Efenddy, M.A, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004

Bina Nusantara 8.2. Peran Komunikator Etos komunikator Etos adalah nilai diri seseorang yang merupakan paduan dari kognisi, afeksi dan konasi. Kognisi adalah proses memahami yang bersangkutan dengan pikiran; afeksi adalah perasaan yang ditimbulkan oleh perangsang dari luar; dan konasi adalah aspek psikologis yang berkaitan dengan upaya atau perjuangan. Pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan akan menjadi lebih komunikatif apa bila terjadi proses psikologis yang sama antara insan-insan yang terlibat dalam proses tersebut. Oleh karena itu etos komunikator ditentukan oleh faktor- faktor berikut:

Bina Nusantara a. Kesiapan Seorang komunikator yang tampil di mimbar harus menunjukan kepada khlayak bahwa ia muncul di depan forum dengan persiapan yang matang. Demikianpun bila kita hendak mewawancarai seseorang, kita harus melakukan persiapan, seperti mencari tahu siapa komunikan kita (baik riwayat hidupnya, prestasi, budaya dan lain sebagainya). Hal yang sama juga terjadi dalam komunikasi massa. Ada pameo yang berbunyi “qui ascendit sine labore, descendit sini honore” (siapa yang naik tanpa bekerja, turun tanpa kehormatan. Makna pameo ini ialah, siapa yang naik mimbar tanpa persiapan, akan turun secara tidak terhormat. b. Kesungguhan Seorang komunikator yang berbicara dan membahas suatu subyek dengan menunjukan kesungguhan, akan menimbulkan kepercayaan pihak komunikan kepadanya. c. Ketulusan Seorang komunikator harus membawakan kesan ketulusan kepada khalayak, bahwa ia berhati tulus dalam niat dan perbuatannya. Cara yang terbaik untuk menumbuhkan ketulusan ini adalah menumbuhkan faktor pendukug etos tersebut.

Bina Nusantara d. Kepercayaan Seorang komunikator harus senantiasa memancarkan kepastian. Ini harus selalu muncul dengan penguasaan diri dan situasi secara sempurna. Ia harus selamanya siap menghadapi situasi. e.Ketenangan Khalayak cenderung akan menaruh kepercayaan kepada komunikator yang tenang dalam penampilan dan tenang dalam mengutarakan kata-kata. Ketenangan ini perlu dipelihara dengan pengorganisasian pikiran, perasaan, dan hasil dari penginderaan secara terpadu, sehingga terlontar jawaban yang argumentatif. f. Keramahan Keramahan komunikator akan menimbulkan rasa simpati komunikan kepadanya. Keramahan tidak berarti kelemahan, tetapi pengekspresian sikap etis. Keramahan tidak saja ditunjukan dengan ekspresi wajah, tetapi juga dengan gaya dan cara pengutaraan paduan pikiran dan perasaannya. g.Kesederhanaan kesederhanaan tidak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat fisik, tetapi juga dalam hal penggunaan bahasa sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaan.

Bina Nusantara Sikap komunikator Sikap adalah suatu kesiapan kegiatan, suatu kecenderungan pada diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial. Dalam hubungannya dengan kegiatan komunikasi yang melibatkan manusia-manusia sebagai sasarannya, pada diri komunikator terhadap lima jenis sikap, yakni: a. Reseptif sikap reseptif berarti kesediaan untuk menerima gagasan dari orang lain. Dengan sikap reseptif seorang komunikator berhati terbuka, tidak mentunakan orang lain. b.Selektif untuk menjadi komunikator yang baik, ia harus menjadi komunikan yang terampil di mana ia selektif dalam menerima pesan, sehingga dengan cara yang sama ia pun selektif dalam menyampaikan pesan.

Bina Nusantara a.Dijestif Yang dimaksud dengan dijestif di sini ialah kemampuan komunikator dalam mencerna gagasan atau informasi dari orang lain sebagai bahan bagi pesan yang akan ia komunikasikan. Ia mampu memahami makna yang lebih luas dan lebih medalam dari yang tersurat, ia mampu melihat intinya yang hakiki seraya dapat melakukan prediksi akibat dari pengaruh gagasan atau informasi tadi. d. Asimilatif Asimilatif berarti kemampuan komunikator dalam mengorelasikan gagasan atau informasi yang ia terima dari orang lain secara sistematis dengan apa yang telah ia miliki dalam benaknya, yang merupakan hasil pendidikan dan pengalamannya. e. Transmisif yaitu kemampuan komunikator dalam mentransmisikan konsep yang telah ia formulasikan secara kognitif, afektif dan konatif kepada orang lain.

Bina Nusantara Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam perencanaan komunikasi persuasif yakni: a.Teknik asosiasi teknik asosiasi adalah penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpangkannya pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian orang. Teknik ini sering dilakukan oleh kalangan bisnis atau kalangan politik. b. Teknik integrasi komunikator menyatu secara komunikatif dengan komunikan. Hal ini dapat terwujud melalui kata-kata verbal atau nonverbal. Sehingga komunikan merasa senasib. c. Tenik ganjaran untuk mempengaruhi orang lain komunikator menjanjikan ganjaran.

Bina Nusantara 8.3. Teknik komunikasi persuasif Perencanaan komunikasi persuasif Agar komunikasi persuasif itu mencapai tujuannya dan sasarannya, maka perlu dilakukan perencanaan yang matang. Perencanaan dilakukan berdasarkan komponen-komponen proses komunikasi. Komponen komunikasi terdiri dari komunikator, pesan, media, dan komunikan. Bagi komunikator isi pesan sebuah pesan sudah jelas, namun belum tentu bagi komunikan. Pesan harus ditata sekian sehingga sesuai dengan diri komunikan yang akan menjadi sasaran. Dalam hubungan dengan ini seorang komunikator sebaiknya selalu melakukan komunikasi dengan diri sendiri (komunikasi intrapersona), seperti bertanya kepada diri sendiri dan berusaha juga menjawabnya sendiri; siapa komunikan yang akan jadi sasaran? Apakah seorang atau sekelompok orang? Atau masyarakat secara keseluruhan? Jika hanya seorang, apa pekerjaannya, pendidikannya, agamanya, idelologiya dan hobinya? Bila sekelompok orang, apakah kelompok kecil atau besar? Apakah homogen atau heterogen? Jawaban terhadap pertannyaan ini sangat menentukan bagaimana kita memilih media, atau mengelolah media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan.

Bina Nusantara d.Teknik tataan Yang dimaksud dengan teknik tataan adalah menyusun pesan komunikasi sedemikian rupa, sehingga enak didengar, dibaca, sehingga orang termotivasikan untuk menghayati atau membuat keputusan berdasarkan pesan yang disampaikan. e. Teknik red-herring Teknik seni komunikator untuk meraih kemenangan dalam suatu perdebatan

Bina Nusantara Pentahapan komunikasi persuasif Demi berhasilnya komunikasi persuasif perlu dilaksanakan secara sistematis. Dalam konteks ini ada formula yang biasa disingkat AIDDA. A = ATTENTION (PERHATIAN) I = INTEREST (MINAT) D = DESIRE (HASRAT) D = DECISION (KEPUTUSAN) A = ACTION (KEGIATAN) Komunikasi persuasif didahului dengan upaya membangkitkan perhatiian, setelah berhasil menarik perhatian komunikan, komunikator berusaha menumbuhkan minat. Dengan melakukan bujukan, ajakan, himbauan dan lain sebagainya, komunikator membangkitkan hasrat komunikan, sehingga pada tahap berikutnya komunikan mengambil keputusan untuk melakukan kegiatan sebagaimana yang diharapkan.

Bina Nusantara 8.4. Penutup Dari pembahasan di atas jelas bagi kita bahwa efektivitas dari suatu komunikasi sangat juga ditentukan oleh bagaimana sikap komunikator dalam menyampaikan pesannya kepada komunikan. Itu artinya efektivitas suatu komunikasi tidak semata-mata bergantung pada konteks kultural, media yang digunakan dan pesan yang disampaikan melainkan juga sikap atau etos dari komunikator itu sendiri.