RISET KOMUNIKASI Pertemuan 13 Matakuliah: O0062 / Pengantar Ilmu Komunikasi Tahun : September 2008.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
METODE PENELITIAN HUKUM
Advertisements

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN
Pertemuan IX.
Perbedaan Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah :
Rencana Penelitian.
Penelitian Ilmiah Motivasi dan tujuan penelitian
Sumber: Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi
Didik Haryadi Santoso.  Misi & Desain Perkuliahan  Kesepakatan Belajar (Nilai, Absensi dsb)  Bahan/Literatur Kuliah  Pembagian Kelompok.
PENDEKATAN & KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF
DESAIN (RANCANGAN) PENELITIAN
Penelitian Kualitatif
POKOK BAHASAN MATA KULIAH METODE PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA JAWA
METODOLOGI PENELITIAN dan PENERAPANNYA
Langkah-langkah Penelitian
MPS REKAPITULASI DAN TEKNIK PENULISAN LAPORAN PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF.
PROPOSAL PENELITIAN/SKRIPSI
Metodologi Penelitian Kualitatif
RAGAM DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Ditinjau dari Berbagai Aspek
BAB 4 PENELITIAN SOSIAL.
METODOLOGI PENELITIAN
Kuantitatif VS Kualitatif
SISTEMATIKA PROPOSAL PTK Oleh : Terry Irenewaty, M.Hum. Universitas Negeri Yogyakarta Karangmalang, Agustus 2011.
Kuliah II & III: Metodologi Penelitian Dalam Psikologi Sosial
Desain Penelitian.
Metode Penelitian Sri Hermawati.
PENELITIAN SOSIOLOGI.
Filsafat, Hakekat & Metode Ilmiah
Kuantitatif penelitian Kualitatif.
PROPOSAL PENELITIAN ILMIAH
PROSES PENELITIAN Penelitian Fenomena paradigma Workability
Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan yang.
Pendekatan ilmiah vs non ilmiah
METODOLOGI PENELITIAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Metode Ilmiah Fery Mendrofa mata kuliah riset fery mendrofa.
Metode Ilmiah Fery Mendrofa mata kuliah riset fery mendrofa.
DESAIN PENELITIAN (RANCANGAN PENELITIAN)
BAB I : Pondasi Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian dalam aplikasi Oleh Dr. Halomoan Harahap, M.Si
PSIKOLOGI EKSPERIMEN BIDANG LAIN PERSEPSI PSIKOLOGI BELAJAR KLINIS
METODOLOGI PENELITIAN
Program Ekstensi Ilmu Komunikasi
BAB 1. RISET ILMIAH.
Hj. Noneng Masitoh, Ir. M.M Agi Rosyadi, S.E. M.M
Beda Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
RESEARCH in PUBLIC RELATIONS ~ Introduction ~ Class rules
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENELITIAN SOSIAL BAB 4 OLEH: MAHARROMIYATI, S. Pd
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
Metode Penelitian Pertemuan 3
SIKAP ILMIAH RASA INGIN TAHU JUJUR TELITI OBJEKTIF TEKUN TERBUKA.
METODE PENELITIAN KOMUNIKASI
Metodologi Penelitian Sosial
Metode Penelitian Pertemuan 4
KONSEP DASAR PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Penelitian dan Penulisan II
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian ilmiah. Langkah-langkah tersebut merupakan sitematika.
METODOLOGI PENELITIAN BISNIS
BAB 4 PENELITIAN SOSIAL.
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
PENELITIAN KUALITATIF
Metode Penelitian Komunikasi – 2
PENELITIAN PENDIDIKAN
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Ditinjau dari Berbagai Aspek
Perbedaan Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah :
PENELITIAN KUALITATIF
Transcript presentasi:

RISET KOMUNIKASI Pertemuan 13 Matakuliah: O0062 / Pengantar Ilmu Komunikasi Tahun : September 2008

Bina Nusantara 2 Materi Pengertian penelitian ilmiah Karakteristik Metode Ilmiah Riset dalam praktek komunikasi Ruang lingkup riset komunikasi Elemen-elemen dasar riset komunikasi Metodologi Desain Riset

Bina Nusantara 3 TUJUAN Mahasiswa dapat menganalisa permasalahan komunikasi dengan menggunakan metodologi penelitian komunikasi

Bina Nusantara 13.1.Pengertian penelitian ilmiah Riset (penelitian) berarti to search for, to find. Dalam bahasa latin kata riset dari dari dua kata yakni “re” dan “ cercier”. Re berarti lagi dan cercier berarti mencari. Berdasarkan arti kata riset ini, maka riset berarti mencari informasi tentang sesuatu (looking for information about something). Bisa juga diartikan sebagai sebuah usaha untum menemukan sesuatu. Sebenarnya setiap hari kita melakukan riset, namun perlu kita membedakan riset ilmiah dan riset non ilmiah yang dapat kita lakukan setiap hari. Berikut ini adalah tabel perbedaan antara riset ilmiah dan non ilmiah. Riset sehari-hariRiset ilmiah intuisi common sense Casual dilakukan setiap saat selective Kebetulan fokus pada keputusan pribadi Berdasarkan teori Terstruktur Ada aturan ketat yang sistematis Terencana Obyektif, tidak memihak Pemikiran ilmiah Fokus pada pengetahuan tentang realitas

Bina Nusantara Karakteristik Metode Ilmiah Menurut Wimmer dan Dominick (Kriyantono, 2007K2-3) ada lima karakteristik metode ilmiah yakni: Bersifat publik yakni terbuka untuk koreksi dan verifikasi. Objektif yakni aturan-aturan eksplisit dan prosedur mengikat peneliti dan berhubungan dengan fakta-fakta. Empirikal yakni peneliti lebih memerhatikan pada dunia yang dapat diketahui atau secara potensial dapat diukur. Sistemik dan kumulatif Prediktif Riset dalam praktek komunikasi Kita sudah menjelaskan pada pertemuan-pertemuan terdahulu mengenai tujuan komunikasi, komunikasi yang efektif dan komponen- komponen apa saja yang diandaikan dalam sebuah komunikasi yang efektif. Dalam konteks ini riset komunikasi berupaya menyediakan data bagi setiap karakteristik komponen komunikasi. Data-data empiris itu hanya dapat diperoleh melalui kegiatan riset, sehingga keputusan yang diambil dalam menerapkan komunikasi mencerminkan realitas yang dihadapi.

Bina Nusantara Ruang lingkup riset komunikasi Ruang lingkup riset komunikasi terdiri dari komponen-komponen komunikasi itu sendiri yakni: Riset yang berkaitan dengan komunikator Riset yang berkaitan dengan pesan Riset yang berkaitan dengan media Riset yang berkaitan dengan khlayak Riset yang berkaitan dengan efek.

Bina Nusantara Elemen-elemen dasar riset komunikasi Elemen-elemen dasar riset komunikasi terdiri dari; Konsep Konstruksi teori Variabel Hipotesis Data

Bina Nusantara Metodologi Pendekatan kualitatif dan kuantitatif Pendekatan kuantitatif Dalam riset kuantitatif tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. Secara umum riset kuantitatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) hubungan riset dengan subyek. Periset menganggap bahwa realitas terpisah dan ada di luar dirinya, karena itu harus ada jarak supaya obyektif. Alat ukurnya harus dijaga keobyektifannya. 2). Riset bertujuan menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data. Bila dalam analisis ditemukan penolakan terhadap hipotesis dan teori, biasanya periset tidak langsung menolak hipotesis dan teori tersebut melainkan meneliti dulu apakah ada kesalahan dalam teknik samplingnya atau definisi konsepnya kurang operasional, sehingga menghasilkan instrumen yang kurang valid.

Bina Nusantara 3). Riset harus dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang representatif dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta alat ukur yang valid dan reliabel. 4). Prosedur riset rasional – empiris, artinya peneliti berangkat dari konsep-konsep atau teori-teori yang melandasinya. Konsep atau teori inilah yang akan dibuktikan dengan data yang dikumpulkan di lapangan.

Bina Nusantara Pendekatan kualitatif Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan atau samplingnya sangat terbatas. Periset adalah bagian integral dari data, artinya periset ikut aktif dalam menentukan jenis data yang diinginkan. Dengan demikian, periset menjadi instrumen riset yang harus terjun langsung di lapangan. Secara umum riset yang menggunakan metodologi kualitatif mempunya ciri-ciri: 1.intensif, partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, periset adalah instrumen pokok riset. 2.Perekaman yang sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-catatan di lapangan dan tipe-tipe lain dari bukti-bukti dokumenter. 3.Analisis data lapangan 4.Melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, quotes (kutipan-kutipan) dan komentar-komentar. 5.Tidak ada realitas yang tunggal, setiap peneliti mengkreasi realitas sebagai bagian dari proses penelitiannya. Realitas dipandang sebagai dinamis dan produk konstruksi sosial. 6.Subjektif dan berada hanya dalam referensi peneliti. Periset sebagai sarana penggalian interpretasi.

Bina Nusantara 7) Realitas adalah holistik dan tidak dapat dipilah-pilah 8)Periset memproduksi penjelasan unik tentang situasi yang terjadi dan individu-individunya. 9)Lebih pada kedalaman (depth) daripada keluasan (breadth). 10)Prosedur riset: empiris-rasional dan tidak berstruktur. 11)Hubungan antara teori, konsep dan data: data memunculkan atau membentuk teori baru Metode riset komunikasi Berdasarkan metodologi Kuantitatif a) metode survei - survei deskripsi - eksplanatif b) metode analisis c) metode eksperimen

Bina Nusantara Berdasarkan metodologi kualitatif a). Metode FGD b). Metode wawancara mendalam c). Metode observasi d). Metode studi kasus Jenis atau tipe riset Jenis eksploratif Deskriptif Eksplanatif Evaluatif Desain Riset Desain Riset Kuantitatif Bab I. Perumusan Masalah (pendahuluan) terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan riset dan manfaat riset

Bina Nusantara Bab II: Kerangka pemikiran/Tinjauan pustaka; terdiri dari: 1) kajian pustaka, teori-teori, hasil studi terdahulu, atau uraian observasi awal; 2) konseptualisasi konsep/permasalahan berdasarkan kajian pustaka, studi-studi terdahulu; 3) kerangka berpikir dan 4) pengajuan hipotesis teoritis Bab III: Metodologi terdiri dari 1) pendekatan atau metodologi; 2) metode dan tipe riset; 3) operasionalisasi konsep; 4) perumusan hipotesis riset; 5) defenisi populasi sampel; 6) teknik pengumpulan data; 7) teknik analisis data dan 8) kesimpulan dan saran Desain riset kualitatif Bab I: Latar belakang masalah terdiri dari a) latar belakang masalah; b) perumusan masalah; c) pembatasan masalah/fokus riset; d) tujuan riset; dan e manfaat riset. Bab II: Kepustakaan yang berkaitan Bab III: Metodologi riset yang teridiri dari; a) deskripsi latar, sumber data, satuan kajian; b) tahap-tahap riset; c) metode riset; d) pengumpulan dan pencatatan data; e) analisis data; dan f) pemeriksaan keabsahan data Bab IV: analisis dan interpretasi data Bab V : Kesimpulan dan saran