Ektomikoriza Endomikoriza Ektendomikoriza MYKORIZA Ektomikoriza Endomikoriza Ektendomikoriza
Mikoriza Mikoriza adalah suatu bentuk hubungan simbiosis mutualisme antara cendawan/jamur (mykes) dan perakaran (rhiza) tanaman. Mikoriza mempunyai kemampuan untuk berasosiasi dengan hampir 90% jenis tanaman : pertanian, perkebunan, kehutanan dan pakan ternak.
Prinsip Kerja Mikoriza Jamur yang menginfeksi sistem perakaran tanaman inang, akan memproduksi jalinan hifa secara intensif di luar sel akar, di dalam sel akar atau di luar dan di dalam sel akar sekaligus. Hifa jamur memperpanjang daya jelajah akar dalam mencari unsur hara tanah dan air
Luas rizosfir tanaman bermikoriza 100 kali lebih besar dari tanaman tanpa mikoriza Akar tanaman yang bermikoriza akan mampu meningkatkan kapasitas dalam penyerapan unsur hara (fosfor, nitrogen) dan air.
Pupuk Hayati / biofertilizer Mikoriza merupakan makhluk hidup yang berasosiasi dengan akar, dan mampu menyuplai unsur hara dan air terhadap tanaman maka mikoriza disebut sebagai pupuk hayati/biofertilizer Pemberian pupuk hayati cukup dilakukan sekali seumur tanaman, karena jamur akan memperbanyak diri dalam akar tanaman
Tipe mikoriza Berdasarkan struktur tubuh dan cara infeksi terhadap tanaman inang, mikoriza dapat digolongkan dalam 3 kelompok besar, yaitu Ektomikoriza Endomikoriza Ektendomikoriza
1. Ektomikoriza Ektomikoriza adalah hifa jamur yang menyelubungi masing-masing cabang akar di bagian luar akar sehingga membentuk mantel akar, dikotomi, trikotomi dan polikotomi. Sebagian hifa lainnya menembus antar sel korteks akar (interseluler) dan membentuk struktur yang khas disebut hartig net atau jala hartig.
Ektomikoriza
2. Endomikoriza Pada Endomikoriza, hifa jamur tidak membentuk selubung luar tetapi hifa akan menembus masuk kedalam sel dan hidup dalam sel akar (intraseluler) Sebagian hifa akan memperpanjang diri di luar akar sehingga membentuk hubungan langsung antar sel akar dan tanah sekitarnya Spora jamur tumbuh pada hifa luar akar tsb
Dari golongan ini dikenal dengan Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) Hifa endomikoriza membentuk karakteristik yang khas di dalam sel akar yaitu Arbuskel, hifa yang tumbuh dalam sel akar, sehingga ukuran sel menjadi lebih besar dari sel yang tidak ada arbuskel nya Vesikel ditengarai sebagai cadangan nutrisi Dari golongan ini dikenal dengan Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA)
Mekanisme Terbentuknya CMA 1.Pembentukan appresorium : Appresorium adalah penebalan massa hifa yang menyempit, hifa ini dapat berasal dari permukaan tanah yang telah terinfeksi fungi atau langsung dari spora yang berkecambah.
Dengan bantuan appresorium, hifa menembus sel epidermis melaui permukaan akar atau rambut–rambut akar secara mekanis dan enzimatis, hifa masuk dengan memperkecil diameter kemudian kembali ke ukuran semula setelah penetrasi.
korteks membentuk struktur seperti coil hypha dan fungal clump. Proses berikutnya adalah pembentukan struktur spesifik CMA yang dikenal dengan struktur arbuskular dan vasikular.
Pembentukan arbuskular Pembentukan arbuskular: Hifa yang masuk ke dalam sel korteks akan membentuk benang–benang bercabang yang mengelompok yang biasa disebut arbuskular, berfungsi sebagai jembatan transfer unsur hara antara inang dan mikrosimbion, kehadiran arbuskular biasanya hanya 4-15 hari kemudian mengalami degenerasi.
Pembentukan sel Vasikuler Hifa yang telah memasuki lapisan korteks, kemudian menyebar di dalam dan di antara sel Vasikuler terbentuk setelah pembentukan arbuskular pada ujung hifa, yaitu dengan berbagai bentuk (oval, spherikal atau lobed) yang berfungsi sebagai penyimpan nutrien yang digunakan CMA saat penyuplaian metabolit dari inang rendah.
Pada sistem perakaran yang terinfeksi akan muncul hifa eksternal yang menyebar di sekitar rhizosfer, berfungsi sebagai alat absorbsi unsur hara dan penghasil spora. Hifa eksternal ini akan mengambil unsur C dari tanaman beserta nutrien lainnya dari hasil fotosintat.
Vesikel Glomus
Vesikel Acaulospora
Arbuskul Endomikoriza
Spora Gigaspora (kiri) dan spora Scutellospora (kanan) Spora Gigaspora (kiri) dan spora Scutellospora (kanan). AV (accessorry vesicles), H (Hifa), GS (germination shield).
Hifa eksternal, spora (S)
Arbuskel yang dihasilkan Glomus.
3. Ektendomikoriza Ektendomikoriza, merupakan bentuk intermediet antara ektomikoriza dan endomikoriza. Seperti ektomikoriza, karena menghasilkan hartig net dan mantel tetapi hidup dalam sel akar (intraseluler), jenis ini terdiri dari : Ericoid dan Orchidaceous
Orchidaceous
Ericoid
Manfaat mikoriza : 1. Mikoriza sebagai biokontrol tanaman terhadap kekeringan. Ketahanan tanaman inangnya terhadap kekeringan melalui mekanisme seperti Penyerapan air yang meningkat, Penyesuaian berbagai osmotik,
Elastisitas dinding sel yang berubah-ubah atau kandungan air yang simplastis. Mampu memanen air di bawah titik layu permanen, dimana air sangat terbatas dan tidak tersedia bagi tanaman Kemampuan hifa memasuki pori-pori tanah yang paling kecil, dimana akar tanaman sudah tidak bisa menembus dan menjangkau air
2. Mikoriza sebagai biokontrol tanaman terhadap keracunan logam berat. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa CMA dapat meningkatkan serapan logam, seperti Zn dan Cu dari tanah yang mengalami defisiensi logam
Logam yang diserap CMA disimpan dalam hifanya dan tidak diteruskan ke akar, namun belum diketahui fungsi logam tersebut bagi cendawan.
3. Mikoriza meningkatkan penyerapan unsur hara tanaman. Miselia cendawan mikoriza dapat memfasilitasi masuknya fosfor dari tanah ke akar tanaman. Tanaman bermikoriza memiliki serapan fosfor dan nitrogen ke dalam akar lebih banyak daripada yang tidak bermikoriza.
4. Mikoriza sebagai biokontrol tanaman terhadap patogen. Mikoriza bisa meningkatkan resistensi terhadap penyakit yakni dengan mendominasi lingkungan fisik (adanya lapisan hifa) sekitar perakaran tanaman inang tersebut dapat mencegah masuknya patogen Mikoriza dapat memproduksi antibiotik
5. Mikoriza mempercepat pertumbuhan tanaman Mikoriza mampu menghasilkan hormon pertumbuhan tanaman seperti Hormon Auksin dan Giberelin
Keuntungan timbal balik Mikoriza memanfaatkan sekresi akar tanaman atau zat-zat yang dikeluarkan akar tanaman karena mengandung gula sebagai sumber karbon untuk pertumbuhan tanaman