Pengembangan Kota dan Pertumbuhan Permukiman Pertemuan 8

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
4. SIAPA : PELAKU PENGEMBANGAN REAL ESTATE
Advertisements

Perencanaan Kota Minggu 8.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BERBAGAI JENIS TRANSPORTASI
KOTA, WILAYAH HINTERLAND dan SISTEM KOTA-KOTA
KOTA, WILAYAH HINTERLAND dan SISTEM KOTA-KOTA
Pandangan Tentang Tantangan Penataan Ruang Kedepan
ASSALAMUALAIKUM WR.WB.
Iwan Kustiwan KK-PPK SAPPK ITB
STRUKTUR DAN POLA RUANG
ASPEK-ASPEK GEOGRAFI TRANSPORTASI
Bab 3 INTERAKSI DESA DENGAN KOTA
PERMASALAHAN KOTA.
Urbanisasi dan Permasalahannya
URBAN EXTENSION.
“Analisis Karakteristik Kaum Urban dalam dunia kerja di Surabaya”
TRANSPORTASI DAN PENGGUNAAN LAHAN
DR. SUPRAJAKA dan DR. RATNAWATI YUNI SURYANDARI
Perencanaan Transportasi Jangka Panjang
MATERI KULIAH KOTA DAN PERMUKIMAN Pertemuan ke - 9
KOTA, WILAYAH HINTERLAND
Perencanaan Tata Guna Lahan
MORFOLOGI DAN STRUKTUR RUANG KOTA
PERKEMBANGAN KOTA - Aspek yang menyangkut perluasan dan pemekaran kota
Studio Perencanaan Tapak Pertemuan 4
Bentuk Pengembangan Kota Pertemuan 7
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
Karakteristik Permukiman dan Lingkungan Pertemuan 2
Sejarah Kota Pertemuan 1
Sampah (Limbah Padat) Sampah adalah semua limbah padat yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan binatang yang biasanya padat dan dibuang karena tidak.
Deputi Bidang Pengembangan Regional
Manajemen Strategi: Pengantar
Kesehatan Lingkungan Pemukiman
Kota yang berkelanjutan
Faktor-Faktor yang Menentukan Lokasi
Pemahaman dan Analisis Iklim Mikro
ELEMEN KOTA MATERI MK PLANOLOGI.
“STRUKTUR RUANG KOTA” DOSEN PENGAMPU: EVA ALVIAWATI, S. Pd. , M. Sc
STRUKTUR KOTA DAN SISTEM KOTA
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
Negara Maju Negara Berkembang
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN
Ekonomi Kota Studi kasus Jakarta.
KONSEP DAN KARAKTERISTIK KOTA SERTA PROSES PEMBENTUKANNYA
PENATAAN DAERAH OTONOM
Pola Pengembangan Desa
4 POLA KERUANGAN DESA dan KOTA MATERI Struktur Ruang Desa dan Kota
Konteks “PERKEMBANGAN KOTA” dalam arsitektur
“ NEGARA MAJU & BERKEMBANG “
URBAN EXTENSION.
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP
Evaluasi Model Bentuk Kota Pertemuan 11
Manfaat Memelajari Geografi
Urbanisasi dan Kontra Urbanisasi
DAMPAK PERTUMBUHAN KOTA OLEH FAIZAH MASTUTIE (pertemuan ke 2)
PERMASALAHAN DALAM PENERAPAN TATA RUANG WILAYAH
Geografi Manusia 2 WILAYAH URBAN.
Kuliah I Tata Guna Lahan Pendahuluan
INTERAKSI DESA KOTA Aida Kuniawati, S.Pd, M.Si
Perencanaan Transportasi
MATA KULIAH Kategori : Tugas Perseorangan (Teori Pendekatan Struktur Tata Ruang Kota) Model Konsentris PERENCANAAN DAN MANAJEMEN PEMBANGUNAN DESA DAN KOTA.
PROPOSAL PENELITIAN Oleh Ansar G2F PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DALAM MENUNJANG PERTUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN KONAWE SELATAN.
TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI. 1. Pendahuluan Untuk melestarikan lingkungan perkotaan yang layak huni, keseimbangan antara fungsi- fungsi tersebut.
Pola Jalan di Perkotaan Pertemuan 9
Agenda 21 Perumahan dan Permukiman Pertemuan 12
Peranan Ilmu Pengembangan / Pembangunan Wilayah pada Setiap Tingkat Wilayah 01/05/ :10.
Negara Maju dan Berkembang
URBANISASI : MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN Sumber : Sosiologi Suatu Pengantar. Prof. DR. Soerjono Soekanto, Dra. Budi Sulistyowati MA. MATA KULIAH.
Transcript presentasi:

Pengembangan Kota dan Pertumbuhan Permukiman Pertemuan 8 Matakuliah : R0212/ Kota dan Permukiman Tahun : 2006 Pengembangan Kota dan Pertumbuhan Permukiman Pertemuan 8

Latar Belakang Dari waktu ke waktu, sejalan dengan selalu meningkatnya jumlah penduduk perkotaan serta meningkatnya tuntutan kebutuhan kehidupan dalam aspek politik, ekonomi, sosial, budaya dan teknologi Meningkatnya jumlah perkotaan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan ruang kekotaan yang besar. 3. Oleh sebab keterbatasan ruang, maka meningkatnya kebutuhan ruang untuk tempat tinggal selalu mengambil ruang ruang didaerah pinggiran

Pemekaran Kota Pemekaran Kota mempunyai ekspresi yang bervariasi. Ekspresi keruangan ini sebagian terjadi melalui proses tertentu yang dipengaruhi faktor fisik dan non fisik Faktor Fisik : Topografi struktur geologi Geomorfologi Periaran dan tanah Faktor Non Fisik Penambahan jumlah penduduk Urbanisasi Dampak Perencanaan Tata Ruang

Proses perkembangan/ perluasan area kekotaan ( urban sprawl ) 1. Concentric Development/ Low density continious development 2. Ribbon Development/ Linear Development/ Axial Development 3. Leap Frog Development

Bentuk kota relatif kompak Perluasan Konsentris Concentric Development Merupakan perluasan kekotaan yang paling lambat. Perluasan berjalan perlahan-lahan terbatas pada semua bagian-bagian luar kenampakan fisik kota Bentuk kota relatif kompak

Perluasan Memanjang Ribbon Development Merupakan perluasan kekotaan yang tidak merata pada bagian sisi luar, perluasan paling cepat pada sisi jalur transportasi

Perkembangan lahan kotanya sporadis Perluasan Meloncat Leap Frog Development Merupakan perluasan kekotaan yang paling merugikan, tidak efisien, tidak mempunyai nilai estetika dan tidak menarik Perkembangan lahan kotanya sporadis

Simpul Kota Dampak perkembangan/ perluasan kota muncul simpul-simpul pertumbuhan yang berfungsi sebagai pengatur aliran orang, barang maupun informasi, simpul-simpul tersebut : Pusat kota ( down town ) Pusat perbelanjaan ( shoping centres) Daerah industri (industrial areas) Daerah perkantoran ( institutional areas) Daerah permukiman ( residential areas) Daerah ruang terbuka ( open space areas)