Dosen Pengampu : diana ma’rifah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB II TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Advertisements

PENGENALAN PEREKONOMIAN INDONESIA
Awal Kemerdekaan – Orde Baru
Sejarah Perekonomian Indonesia.
Tugas kelompok Ekonomi
SISTEM EKONOMI INDONESIA
DUALISME Pengertian Pengaruh Dualisme
ALIRAN STRUKTURALIS Adalah aliran pengembangan ide dasar sosialisme yang muncul di akhir 1940 dan 1950an. Teori strukturalis percaya bahwa pembangunan.
SEJARAH EKONOMI INDONESIA
Pertumbuhan Ekonomi, Perubahan Struktur Ekonomi dan Krisis Ekonomi
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
Ruang Lingkup Makro Ekonomi
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
PEREKONOMIAN SEBELUM ORDE BARU
Pertemuan 13 Kebijaksanaan Makro ekonomi Indonesia dan Deregulasi
Transformasi Struktural Perekonomian Indenesia
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
SEKTOR PERTANIAN.
SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
KEBIJAKAN PERDAGANGAN DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
MODUL STUDI KELAYAKAN BISNIS
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
Garapan Drs. Puji Suharjoko
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
Pertemuan 2 Pertumbuhan dan perubahan struktur Ekonomi
PERTEMUAN 5 KERENTANAN TERHADAP KRISIS EKONOMI
SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Tahap-Tahap Pertumbuhan Pembangunan
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
Sistem ekonomi internasional Pasca PD II  liberalisme dan sosialisme- komunis Indonesia  melakukan upaya perbaikan ekonomi Kondisi ekonomi Indonesia.
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
PERTEMUAN 6.
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
Pertemuan ke 2 ‘’ Permasalahan Ekonomi ‘’
Materi Kuliah EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA
Rapat Panitia Anggaran DPR RI Tentang Asumsi Makro APBN 2009 dan RAPBN 2010 Bank Indonesia Jakarta, 1 Juni 2009.
Nama Kelompok: Hesti Rahmadhani Aisyah Nurrul Jannah Andry Kurniawati
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
I. Analisis Makroekonomi
II. SEJARAH KOPERASI DAN TIMBULNYA IDE KOPERASI
SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEMBANGUNAN DI INDONESIA
MAKRO EKONOMI PENDAHULUAN
PERANAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL
Sejarah Perekonomian Indonesia
Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Pelaku Ekonomi
SEJARAH EKONOMI INDONESIA
Chapter 2 Uang dan Kebijakan Moneter
GERAK GELOMBANG EKONOMI INDONESIA
Perekonomian Indonesia
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA
Sistem Ekonomi Indonesia
PERIODESASI SEJARAH.
PERAN PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Uang dan Moderenisasi Perekonomian
EKONOMI POLITIK PEMBANGUNAN
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
(Makroekonomi) Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Pelaku Ekonomi
DUALISME Pengertian Pengaruh Dualisme
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
PERTEMUAN III.
Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Pelaku Ekonomi
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

Dosen Pengampu : diana ma’rifah PEREKONOMIAN INDONESIA Dosen Pengampu : diana ma’rifah Sani : 089634915801 Email : manajemen_regulerche@yahoo.com

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA Masa Kolonial Adanya dualisme ekonomi, sektor ekspor dan sektor tradisional Sektor ekspor diwakili dengan adanya perkebunan2 dipedesaan. Pendirian perkebunan di daerah pedesaan semata- mata karena pertimbangan lokasi yang menguntungkan (tanah subur, iklim cocok) dan bukan untuk menciptakan lapangan kerja baru untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kira-kira ¼ dari impor Hindia belanda datang dari negeri belanda. Surplus dari Hindia belanda ini yang dipergunakan untuk menutup defisit negeri Belanda

Sistem pemerintahan Kolonial (Hindia Belanda) menciptakan sistem ekonomi kolonial yang diarahkan untuk memenuhi kepentingan negeri Belanda. Maka Hindia belanda sebagai negeri jajahan dijadikan sebagai : 1. Daerah penghasil bahan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan industri negeri Belanda. 2. Daerah pemasaran bagi hasil industri dari negeri Belanda. 3. Daerah penghasil devisa bagi kepentingan negeri Hal ini terlihat dari peranan perdagangan Hindia Belanda (Indonesia) di masa yang lalu

Menurut data yang dihimpun pada tahun 1942, perekonomian Indonesia telah mengalami masa-masa pasang surut (Anne Booth, 1990) : - Pendapatan riil naik dalam tahun-tahun 1923 – 1928 dan 1934-1939. - Masa-masa stagnasi dialami pada waktu terjadi depresiasi dunia tahun 1929 – 1933. Antara tahun 1921 – 1939 pendapatan riil penduduk Indonesia asli naik 50% (sekitar 2,6% per tahun). Sedang laju pertumbuhan penduduk waktu itu sekitar 1,5% per tahun. Ini berarti bahwa pada masa penjajahan Belanda ada peningkatan kesejahteraan hidup rakyat meskipun kecil dan lambat sekali.

PERIODE KEMERDEKAAN Masa Demokrasi Liberal (1945 – 1959) Masalah yang dihadapi tahun 1945 – 1950 Rusaknya prasarana-prasarana ekonomi akibat perang Blokade laut oleh Belanda sejak Nopember 1946 sehingga kegiatan ekonomi ekspor-impor terhenti. Agresi Belanda I tahun 1947 dan Agresi belanda II tahun 1948. Dimasyarakat masih beredar mata uang rupiah Jepang sebanyak 4 miliar rupiah (nilainya rendah sekali). Pemerintah RI mengeluarkan mata uang “ORI” pada bulan Oktober 1946 dan rupiah Jepang diganti/ ditarik dengan nilai tukar 100 (Jepang) = Rp 1 (ORI). Pengeluaran yang besar untuk keperluan tentara, menghadapi Agresi Belanda dan perang gerilya. (Suroso, 1994).

Masalah yang dihadapi Tahun 1951 – 1959 Silih bergantinya kabinet karena pergolakan politik dalam negeri. Defisit APBN yang terus meningkat yang ditutup dengan mencetak uang baru. Tingkat produksi yang merosot sampai 60% (1952), 80% (1953) dibandingkan produksi tahun 1938. Jumlah uang beredar meningkat dari Rp 18,9 miliar (1957) menjadi Rp 29,9 miliar (1958) sehingga inflasi mencapai 50%. Ketegangan dengan Belanda akibat masalah Irian Barat menyebabkan pengambilalihan perusahaan[erusahaan asing (Barat). Sementara itu di daerah-daerah terjadi pergolakan yang mengarah disintergrasi.

Struktur ekonomi Indonesia pada periode 1949-1956 masih peninggalan zaman kolonialisasi. Sektor formal/ modern, seperti pertambangan, distribusi, transpor, bank dan pertanian komersil, yang memiliki kontribusi lebih besar dari pada sektor informal/ tradisional terhadap output nasional, didominasi oleh perusahaan-perusahaan asing yang kebanyakan berorientasi ekspor komoditi primer

Mengingat situasi keamanan (Agresi Belanda 1947, 1948, pemberontakan PKI di Madiun 1948) dan silih bergantinya kabinet maka tidak dimungkinkan adanya program kebijaksanaan yang bisa dijalankan secara konsisten dan dan berkesinambungan. Antara tahun 1949-1959 terjadi 7 kali pergantian kabinet (yang rata-rata berumur 14 bulan) sehingga cukup sulit menilai program ekonomi apa yang telah berhasil diterapkan masing-masing. (Mubyarto, 1988).

MASA EKONOMI TERPIMPIN ( 1959 – 1966 ) Ditandai dengan : Perekonomian cepat memburuk dan inflasi merajalela, karena politik dijadikan panglima dan pembangunan ekonomi disubordinasikan pada pembangunan politik.

Masa Orde Lama dibagi 3 : Periode Kemerdekaan (1945-1950) Periode Demokrasi Liberal (1950-1959) Periode Demokrasi Terpimpin (1959-1965) Sebab buruknya perekonomian pada masa Orde lama : Hancurnya Infrastruktur ekonomi, fisik, maupun nonfisik selama pendudukan Jepang. Gejolak politik didalam negeri, Pemberontakan didaerah2. Manajemen Ekonomi makro yang sangat jelek pada rezim tersebut.

Pemerintahan Orde Baru (1966-1998) Pemerintahan ini bertujuan pada peningktan kesejahteraan masyarakat lewat pembangunan sosial ekonomi. Menjalin kembali hubungan baik dengan pihak Barat dan menjauhi pengaruh ideologi komunis. Tujuan Jangka panjangnya : meningkatkan kesejahteraan dengan proses industrialisasi berskala besar yang dianggap bisa mengatasi masalah ekonomi spti: pengangguran dan defisit neraca pembayaran.

Kondisi Utama dalam usaha membangun ada masa ORBA : Kemauan politik yang Kuat Stabilitas Politik dan Ekonomi Sumberdaya Manusia yang baik Sistem politik dan ekonomi terbuka yang berorientasi Barat Kondisi Ekonomi politik dunia yang lebih baik.

Pemerintahan Transisi 1998-1999 Pemerintahan Reformasi Pemerintahan Gotong Royong

SELESAI