PROPOSAL SKRIPSI SRIYATI 2013-31-265 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU VULVA HYGIENE PADA IBU HAMIL DI UNIT KIA PUSKESMAS KAMAL 2 JAKARTA BARAT TAHUN 2015
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Menurut WHO tahun 2010 AKI dan AKB Masih Tinggi AKI → Infeksi pada kehamilan dapat menyebabkan kematian ibu, dan dapat menyebabkan kelahiran premature, BBLR dan KPD (Kemenkes, 2012) AKB → Di Indo. Kejadian Premature 10-20 % dan 50% dari kasus tersebut terjadi karena adanya infeksi lokal seperti infeksi pada alat genital maupun infeksi sistemik selama kehamilan. Persalinan premature ► 36% kematian bayi
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi selama masa kehamilan adalah dengan melakukan Vulva hygiene yang baik dan benar agar ibu terhindar dari infeksi pada alat genital. Data dari Depkes 2010 Kejadian infeksi alat genital yang dapat terjadi pada ibu hamil antara lain ; Bacterial Vaginosis 10-25 % terjadi pada bumil Herpes Genital 30-35% ISK 2-12 % Angka kejadian infeksi tertinggi sekitar 75% adalah terjadi pada bumil yang menggunakan vaginal dauches dan memiliki perilaku vulva hygiene yang buruk ( Khawaja T et all, 2011).
Indonesia negara tropis → bumil sering berkeringat → menambah kelembaban pada daerah vagina → dapat menimbulkan bau tak sedap dan infeksi vagina → diperlukan vulva hygiene yang baik Vulva hygiene merupakan tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan organ kewanitaan bagian luar (vulva) dan sekitarnya yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah infeksi (Ayu,2010). Data dari Sudinkes Jakarta Barat tahun 2011 menunjukkan baru 54,2 % ibu hamil yang memiliki perilaku vulva hygiene yang baik dan benar. Sedangkan target yang ingin dicapai yaitu sebesar 80% (Depkes RI, 2012).
Di Puskesmas kamal 2 30 % bumil yang memiliki pengetahuan dan perilaku vulva hygiene yang baik 70 % bumil belum memiliki pengetahuan yang cukup dan memiliki perilaku vulva hygiene yang buruk 2. Identifikasi masalah Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku vulva hygiene : Pengetahuan → pengetahuan merupakan salah satu indikator yang memungkinkan bumil untuk dapat melakukan vulva hygiene dengan baik, pengetahuan bumil tentang vulva hygiene di wilayah kerja Puskesmas kamal 2 masih rendah hal ini dapat disebabkan kurangnya informasi/penyuluhan yg didapat dari tenaga kesehatan.
Pendidikan → Tingkat pendidikan yang masih rendah menyebabkan pemahaman dan pengetahuan bumil tentang vulva hygiene menjadi kurang baik. 3.Pekerjaan → menambah pengalaman, memudahkan mendapatkan informasi dan dapat menggunakan fasilitas toilet yang memadai. 4.Sikap petugas Kesehatan KIA → masih rendah → kurangnya promkes dan penyuluhan tentang perilaku vulva hygiene selama kehamilan.
3.Pembatasan Masalah Karena keterbatasan waktu, biaya, tempat dan peralatan yang dimiliki peneliti, maka pada penelitian ini hanya diambil sebagian kecil dari faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku vulva hygiene pada ibu hamil yaitu faktor pengetahuan, pekerjaan, pendidikan dan sikap tenaga kesehatan KIA yang berhubungan dengan perilaku vulva hygiene pada ibu hamil di Unit KIA Puskesmas Kamal 2. 4. Tujuan Penelitian Tujuan Umum → mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku Vulva Hygiene pada Ibu hamil Di Unit KIA Puskesmas Kamal 2 Jakarta Barat Tahun 2015.
Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku vulva hygiene pada ibu hamil yaitu pengetahuan, pekerjaan, pendidikan dan sikap petugas kesehatan KIA di Unit KIA Puskesmas Kamal 2 Jakarta Barat Tahun 2015. 2. Mengidentifikasi perilaku vulva hygiene ibu hamil di Unit KIA Puskesmas Kamal 2 Jakarta Barat Tahun 2015. 3. Menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku vulva hygiene pada ibu hamil yaitu pengetahuan, pekerjaan, pendidikan dan sikap petugas kesehatan KIA di Unit KIA Puskesmas Kamal 2 Jakarta Barat Tahun 2015.
BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS Perilaku → pengertian, perubahan perilaku, pengukuran perilaku, dan pembentukan perilaku . Vulva hygiene → Pengertian, tujuan, cara melakukan dan dampak yang dapat terjadi bila tidak melakukan vulva hygene. Kehamilan → Pengertian, tanda-tanda kehamilan, perubahan-perubahan pada bumil dan penyakit infeksi yang dapat terjadi pada bumil Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku vulva hygiene → Pengetahuan, pendidikan, pekerjaan dan sikap petugas kesehatan KIA
2. Kerangka berpikir
3. Kerangka konsep
4. hipotesis Ho :Tidak ada hubungan antara pengetahuan, pekerjaan, pendidikan dan sikap petugas KIA dengan perilaku vulva hygiene pada ibu hamil di Unit KIA Puskesmas Kamal 2 Jakarta Barat Tahun 2015. Ha :Ada hubungan antara pengetahuan, pekerjaan, pendidikan dan sikap petugas KIA dengan perilaku vulva hygiene pada ibu hamil di Unit KIA Puskesmas Kamal 2 Jakarta Barat Tahun 2015.
Bab iii metodologi penelitian Tempat dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan di Unit KIA Puskesmas Kelurahan Kamal 2 Jakarta Barat dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2015. Jenis Penelitian → penelitian survei analitik dengan menggunakan desain cross sectional dimana data yang menyangkut variable bebas dan variable terikat dikumpulkan dalam waktu bersamaan (point time approach) Populasi → ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke Unit KIA Puskesmas Kamal 2 yang berjumlah 80 orang. Sampel → dengan rumus Slovin didapat sebanyak 67 sampel dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling
Bahan pembersih vagina 4. Pengumpulan data Sumber data → data primer dan data sekunder Instrumen penelitian Variabel dependen : Perilaku vulva hygiene Selalu Momen vulva hygiene Kuesioner 15 item Alternatif jawaban Sering Cara vulva hygiene pakaian dalam Jarang Bahan pembersih vagina Tidak pernah
Variabel Independen Variabel Independen Kuesioner Alternatif jawaban Pengetahuan 11 item Pertanyaan Definisi vulva hygiene Dampak tidak melakukan vulva hygiene Benar Salah Pekerjaan Kegiatan sehari-hari Tidak bekerja Wiraswasta PNS Pedagang Buruh Pabrik Pendidikan Jenjang Pendidikan Terakhir Tidak Sekolah, Tamat SD, Tamat SMP, Tamat SMA TamatAkademi/Perguruan Tinggi Sikap Petugas Kesehatan KIA 4 Item Pertanyaan Konseling Petugas Pemberian Informasi Penyuluhan Petugas Selalu, Sering, Jarang, Tidak Pernah
Analisis data Uji instrumen → ujin Validitas dan uji Reliabilitas Teknik mendeskripsikan data Univariat → tabel distribusi Frekuensi Bivariat → uji Chi Squre dengan derajat kesalahan 5 %, batas kemaknaan 0,05. jika p-value ≤ 0,05 maka hasil bermakna yang artinya Ho ditolak (Ada hubungan) dan apabila p-value > 0,05 maka hasil tidak bermakna yang artinya Ho gagal ditolak/diterima ( Tidak ada hubungan )
TERIMA KASIH Hipotesis Statistik a. Ho : p = 0 artinya Tidak ada hubungan antara pengetahuan, pekerjaan, pendidikan dan sikap petugas KIA dengan perilaku vulva hygiene pada ibu hamil. b. Ha : p ≠ 0 artinya Ada hubungan antara pengetahuan, pekerjaan, pendidikan dan sikap petugas KIA dengan perilaku vulva hygiene pada ibu hamil. TERIMA KASIH