Oleh : Indra Nursila Hasnah, S.Si Kimia Organik Awalnya, kimia organik hanya difokuskan untuk mempelajari senyawa-senyawa yang berasal dari makhluk hidup. Namun, ternyata itu salah, karena Friedrich Wohler (1800-1882) dapat menyintesis urea. Hal itu berarti senyawa organik bukan hanya berasal dari makhluk hidup. Pada akhirnya, senyawa organik didefinisikan sebagai cabang ilmu kimia yang khusus mempelajari senyawa-senyawa yang mengandung unsur karbon atau disebut kimia karbon. selengkapnya. . . ada di materi Benzena (lanjutan) Oleh : Indra Nursila Hasnah, S.Si
Benzena Benzena merupakan kelompok hidrokrabon aromatik tersederhana. Nama “aromatik” itu diberikan karena anggota-anggota yang pertama dikenal dari golongan ini mempunyai aroma yang sedap. Akan tetapi, belakangan dikenal juga senyawa sejenis yang tidak berbau, bahkan ada yang berbau tidak sedap. Kini, istilah aromatik itu dikaitkan dengan struktur dan sifat-sifat khas tertentu. selengkapnya. . . ada di materi Benzena (lanjutan)
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Mendeskripsikan senyawa organik, gugus fungsi, dan reaksinya, benzena, dan turunannya. Setelah mempelajari bab ini, Anda akan dapat : menjelaskan rumus struktur benzena dan membuktikan bahwa setiap atom C pada cincin benzena fungsinya sama, menjelaskan reaksi substitusi atom H pada cincin benzena dan pengertian orto, meta, dan para, menjelaskan sifat kimia dan sifat fisis benzena dan turunannya, menjelaskan kegunaan benzena dan turunannya dalam kehidupan sehari-hari serta dampaknya. selengkapnya. . . ada di materi Benzena (lanjutan)
Ciri Benzena bentuk siklik segienam memiliki ikatan rangkap terkonjugasi (ikatan rangkap selang-seling dengan ikatan tunggal) mengalami resonansi, yaitu perpindahan electron pi (∏) untuk menstabilkan kearomatisan sudut antar-ikatan 120° mudah bereaksi substitusi, tetapi sulit mengalami adisi aromatis (wangi). selengkapnya. . . ada di materi Benzena (lanjutan)
Rumus molekul benzena C6H6 memperlihatkan ketidakjenuhan. Tidak jenuh dapat diartikan masih memiliki ikatan rangkap hingga bersifat lebih reaktif. Senyawa dikatakan jenuh bila ikatannya tunggal. Senyawa tidak jenuh memiliki ikatan rangkap dua (ikatan ∏) atau ikatan rangkap tiga. selengkapnya. . . ada di materi Benzena (lanjutan)
selengkapnya. . . ada di materi Benzena (lanjutan)
Gugus fungsi dapat diartikan sebagai bagian yang paling reaktif dari senyawa karbon. Ketika terjadi reaksi, bagian inilah yang terjadi perubahan. Gugus fungsi menyebabkan perbedaan sifat yang khas pada senyawa karbon, senyawa yang berbeda gugus fungsinya maka berbeda pula sifat-sifatnya. selengkapnya. . . ada di materi Benzena (lanjutan)
Struktur Kekule Tahun 1865, Kekule mengajukan struktur lingkar enam dengan tiga ikatan rangkap yang berkonjugasi dan selalu berpindah-pindah (beresonansi). Oleh karena ikatan rangkap dalam benzena selalu berpindah-pindah, maka semua ikatan karbon-karbonnya sama panjang, yaitu di antara panjang ikatan tunggal dan panjang ikatan rangkap. Dari percobaan diketahui panjang ikatan C-C dalam benzena adalah 140 pm. Rumus Kekule juga dapat menjelaskan tiga jenis isomer benzena disubstitusi, C6H4X2. Ketiga isomer itu ditandai dengan orto (o), meta (m), dan para (p). orto (o) : posisi substituen pada nomor 1 dan 2 meta (m) : posisi substituen pada nomor 1 dan 3 para (p) : posisi substituen pada nomor 1 dan 4 Isomer adalah senyawa-senyawa yang punya rumus molekul sama, tetapi struktur atau konfigurasinya berbeda. Struktur menggambarkan apa mengikat apa. Konfigurasi menggambarkan susunan ruang atom-atom dalam molekul. selengkapnya. . . ada di materi Benzena (lanjutan)
mudah bereaksi substitusi, tetapi sulit mengalami adisi selengkapnya. . . ada di materi Benzena (lanjutan)
reaksi benzena selengkapnya. . . ada di materi Benzena (lanjutan)
reaksi substitusi Pada reaksi substitusi, atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul digantikan oleh atom atau gugus atom lain. Reaksi substitusi umumnya terjadi pada senyawa yang jenuh (semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan tunggal), tetapi dengan kondisi tertentu dapat juga terjadi pada senyawa tak jenuh. selengkapnya. . . ada di materi Benzena (lanjutan)
Sifat-sifat Benzena Selengkapnya ada di Material Safety Data Sheets (MSDS) senyawa ini. Zat cair yang tidak berwarna, mudah menguap, dan bersifat racun. Seperti halnya hidrokarbon lainnya, benzena bersifat nonpolar, tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut yang kurang polar atau nonpolar, seperti eter dan tetraklorometana. Benzena sendiri banyak digunakan sebagai pelarut. Secara kimia, benzena tidak begitu reaktif, tetapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga. Benzena lebih mudah mengalami substitusi daripada adisi. Jenis pereaksi yang dapat menyerang cincin benzena adalah pereaksi yang suka elektron. Pereaksi seperti ini disebut pereaksi elektrofil. Contohnya adalah halogen (X2) dan HNO3. Beberapa reaksi penting dari benzena adalah halogenasi, nitrasi, sulfonasi, dan alkilasi. selengkapnya. . . ada di materi Benzena (lanjutan)
Benzena (lanjutan) selengkapnya. . . ada di materi selengkapnya. . . ada di materi Benzena (lanjutan)
terima kasih