Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehnena sembiring Telah diubah "8 tahun yang lalu
2
Bona manulang (213420080) Ester evi sinaga (213420228) Nena sembiring (213420059)
3
Nilai wajar didefinisikan dalam IFRS sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
4
Pentingnya harga pasar membuat banyak akuntan di negara berkembang cemas. Merupakan tantangan yang besar bagi negara berkembang untuk menentukan nilai pasar karena volatilitas pasar di negara berkembang lebih tinggi daripada negara-negara maju. IFRS 13 tidak serta merta secara kejam memaksakan yang dimaksud nilai wajar haruslah nilai pasar. Oleh sebab itu sangat penting untuk memahami hirarki nilai wajar dalam IFRS Berdasarkan hirarki di atas maka nilai wajar untuk aset non keuangan seperti gedung dan peralatan biasanya menggunakan level 2 dan level 3. Perusahaan sedapat mungkin harus menggunakan level 1 untuk mencari nilai wajar aset dan liabilitas. Namun level 2 dan level 3 digunakan bila memang tidak ada nilai pasar terhadap aset dan liabilitas yang akan diukur, tentunya level 2 diutamakan sebelum perusahaan akhirnya harus menggunakan level 3. Unobservable input termasuk juga informasi internal perusahaan (anggaran dan prakiraan/forecast) yang senantiasa disesuaikan bila asumsi perusahaan berubah.
5
Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas tertentu. Ketika mengukur nilai wajar, entitas memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika enentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Karakteristik tersebut misalnya : ◦ kondisi dan lokasi aset; dan ◦ pembatasan, jika ada, atas penjualan atau penggunaan aset
6
Nilai perolehan adalah jumlah yang dibayarkan untuk mendapatkan suatu aset, termasuk biaya- biaya yang dikeluarkan dimana biaya tersebut memberi dampak langsung dalam perolehan aset.
7
Kelebihan dari Prinsip Harga Perolehan adalah nilai suatu aset yang dicatat/diakui perusahaan dapat diukur secara objektif dan diverifikasi. 1) Dapat diukur secara objektif, maksudnya nilai yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dibandingkan secara langsung dengan nilai aset yang sebenarnya dengan menghitung harga perolehan dan dikurangi dengan penyusutannya (jika memungkinkan adanya penyusutan) 2) Dapat diverifikasi, artinya nilai aset yang disajikan dalam laporan keuangan bisa dipercaya. Karena nilai yang dicantumkan sesuai dengan harga perolehannya, maka kebenarannya dapat dilihat dari "surat-surat bukti transaksi" untuk perolehan aset tersebut.
8
Aset Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure) Laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan dapat ditempatkan pada lembar muka (on the face) laporan keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan.
9
Pajak tangguhan adalah pajak yang kewajibannya ditunda sampai waktu yang ditentukan atau diperbolehkan. Pada dasarnya antara akuntansi pajak dan akuntansi keuangan memiliki kesamaan tujuan, yaitu untuk menetapkan hasil operasi bisnis dengan pengukuran dan rekognisi pengahasilan dan biaya. Namun ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian, bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan tidak sekadar intstrumen penstranfer sumber daya ( fungsi budgeter), akan tetapi seringkali pula digunakan untuk tujuan memepengaruhi perilaku wajib pajak untuk inveastasi, kesejahteraan dll ( fungsi mengatur) yang kadang-kadang merupakan alas an untuk membenarkan penyimpangan dari standar akuntansi keuangan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.