Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRenhard Rumapea Telah diubah "8 tahun yang lalu
1
PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN
DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO MARET 2014
2
I II III IV V VI OUTLINE PENDAHULUAN
ORGANISASI DAN RUANG LINGKUP KINERJA INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN IV KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN V ARAH PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2015 VI PENUTUP
3
I. PENDAHULUAN
4
PENDAHULUAN Industri makanan merupakan industri yang mengolah bahan baku hasil pertanian/perkebunan, peternakan dan perikanan menjadi bahan setengah jadi (intermediate products) dan produk jadi yang siap dikonsumsi. Pengembangan industri makanan, hasil laut dan perikanan ke depan masih mempunyai prospek yang baik khususnya untuk memenuhi pasar dalam negeri dengan populasi jumlah penduduk Indonesia lebih dari 240 juta orang dengan pendapatan per kapita yang terus meningkat dari USD pada tahun 2007 menjadi USD 3.562,6 pada tahun 2012 (sumber BPS). Pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan baku industri makanan akan mempunyai efek ganda yang luas, seperti peningkatan nilai tambah dan pendapatan masyarakat, serta perluasan lapangan kerja, peningkatan pertumbuhan sub sektor ekonomi lainnya, peningkatan penerimaan pajak bagi pemerintah dan mendukung ketahanan pangan nasional.
5
II. ORGANISASI DAN RUANG LINGKUP
6
II. ORGANISASI DAN RUANG LINGKUP
A. Bagan Organisasi DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN DAN TEMBAKAU 6
8
B. Tugas Pokok dan Fungsi
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang industri makanan, hasil laut dan perikanan . FUNGSI : penyusunan program, evaluasi dan pelaporan di bidang industri makanan, hasil laut dan perikanan. penyiapan perumusan kebijakan termasuk penyusunan peta panduan pengembangan klaster industri kakao, industri pengolahan kelapa, industri gula, industri pengolahan ikan, dan pengembangan klaster industri makanan, hasil laut dan perikanan lainnya. penyiapan pelaksanaan kebijakan termasuk pengembangan klaster industri kakao, industri pengolahan kelapa, industri gula, industri pengolahan ikan, dan pengembangan klaster industri makanan, hasil laut dan perikanan lainnya . penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang industri makanan, hasil laut dan perikanan . penyiapan pemberian bimbingan teknis di bidang industri makanan, hasil laut dan perikanan pelaksanaan urusan tata usaha dan manajemen kinerja Direktorat. 8
9
C. Ruang Lingkup Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan
Industri biskuit Industri kakao dan coklat olahan Industri daging dalam kaleng Industri tepung kelapa (desiccated coconut) Industri pengolahan ikan dan udang beku Industri ikan dalam kaleng Industri kecap dan saos lainnya Industri kerupuk udang Industri margarine Industri mete olahan Industri mie instan Industri minyak goreng kelapa/minyak kelapa Industri minyak goreng lain dari minyak nabati Industri minyak goreng sawit Industri monosodium glutamat (MSG) Industri olahan rumput laut (agar-agar) Industri pakan ternak/ikan 9
10
III. KINERJA INDUSTI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN
11
Produk Domestik Bruto (PDB)
LAJU PERTUMBUHAN INDUSTRI PENGOLAHAN NON-MIGAS MENURUT CABANG-CABANG INDUSTRI LAPANGAN USAHA 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1). Makanan, Minuman & Tembakau 5,05 2,34 11,22 2,78 9,14 7,57 3,34 2). Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki -3,68 -3,64 0,60 1,77 7,52 4,27 6,06 3). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya. -1,74 3,45 -1,38 -3,47 0,35 -3,14 6,18 4). Kertas dan Barang cetakan 5,79 -1,48 6,34 1,67 1,40 -4,75 -4,45 5). Pupuk, Kimia & Barang dari karet 5,69 4,46 1,64 4,70 3,95 10,50 2,21 6). Semen & Brg. Galian bukan logam 3,40 -1,49 -0,51 2,18 7,19 7,80 3,00 7). Logam Dasar Besi & Baja 1,69 -2,05 -4,26 2,38 13,06 5,86 6,93 8). Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9,73 9,79 -2,87 10,38 6,81 6,03 10,54 9). Barang lainnya -2,82 -0,96 3,19 1,82 -1,13 -0,70 Industri Non Migas 5,15 4,05 2,56 5,12 6,74 6,42 6,10 Produk Domestik Bruto (PDB) 6,35 6,01 4,63 6,22 6,49 6,26 5,78 Sumber : BPS diolah Kemenperin; Pertumbuhan cabang industri non-migas pada tahun 2013 yang tertinggi dicapai oleh Alat Angkut, Mesin dan Peralatannya sebesar 10,54%, sedangkan industri makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,34%, jauh dibawah pertumbuhan pada tahun 2013 yang mencapai sebesar 7,57%. 11
12
Kontribusi Industri Pangan Terhadap PDB Industri Non Migas
13
PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR DI INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
14
PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
Sumber : Tahun adalah data proyeksi Rencana Tenaga Kerja (RTKS) Industri dengan basis data Sakernas (BPS)
15
PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI SEKTOR INDUSTRI PANGAN
Source : BKPM
16
IV. KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN
17
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN… (1)
a. Visi Mewujudkan industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan yang berdaya saing kuat dengan pemanfaatan bahan baku lokal serta mampu meningkatkan ketahanan pangan. b. Misi Meningkatkan nilai tambah sumber daya alam nasional Meningkatkan penggunaan bahan baku dalam negeri Meningkatkan mutu, produktivitas dan efisiensi Meningkatkan akses pasar dan perluasan pasar ekspor Meningkatkan pemerataan pembangunan Industri Makanan Meningkatkan kualitas SDM dan penguasaan teknologi Menunjang ketahanan pangan melalui penyediaan pangan olahan Mengendalikan produk tertentu, yang menyangkut moral hazard dan kesehatan Mengembangkan Research & Development
18
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN… (2)
Pemanfaatan potensi Sumber Daya Alam sebagai bahan baku yang didukung oleh infrastruktur yang memadai. Pengembangan industri makanan, hasil laut dan perikanan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan subsitusi impor. Peningkatan kualitas produk industri makanan, hasil laut dan perikanan melalui Standar Nasional Indonesia (SNI), Hazard Analitical Critical Control Point (HACCP) dan Good Manufacturing Practices (GMP). Peningkatan kualitas SDM industri makanan, hasil laut dan perikanan dengan peningkatan kemampuan penguasan teknologi dan manajemen. Penguasaan pasar dalam negeri dan ekspor. Peningkatan daya saing industri melalui peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait, asosiasi, lembaga penelitian dan perguruan tinggi dalam rangka pengembangan industri makanan, hasil laut dan perikanan, dengan pendekatan klaster serta penanganan berbagai permasalahan yang di hadapi oleh klaster industri tersebut.
19
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITI
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, telah ditetapkan pengembangan sepuluh Klaster Industri Inti, Pengembangan Industri Terkait dan Penunjang dari empat Industri Inti. Direktorat Industri Makanan yang dalam jangka menengah dititik beratkan pada upaya untuk memperkuat dan menumbuh klaster-klaster telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perindustrian tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Prioritas yaitu: Klaster Industri No. Permenperin Industri Pengolahan Kakao dan Cokelat 113/M-IND/PER/10/2009 Industri Pengolahan Kelapa 114/M-IND/PER/10/2009 Industri Pengolahan Ikan 116/M-IND/PER/10/2009 Industri Pengolahan Gula 120/M-IND/PER/10/2009 SNI Wajib Produk Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan : Produk No. Permenperin Kakao Bubuk 45/M-IND/PER/5/2009 60/M-IND/PER/6/2010 Gula Rafinasi 83/M-IND/PER/11/2008 Tepung Terigu 49/M-IND/PER/7/2008 35/M-IND/PER/3/2011
20
DASAR PENGEMBANGAN Perpres No. 28 Tahun “Kebijakan Industri Nasional” (Industri Agro merupakan Salah Satu Industri Andalan Masa Depan) Strategi : Hilirisasi Fokus : Kebijakan Fiskal dan Penyediaan Infrastruktur (termasuk Listrik dan Gas Bumi) Jangka Panjang : - Peningkatan R & D dan SDM - Pengembangan Mesin Pengolahan TERCAPAINYA SASARAN PERTUMBUHAN KLASTER MENINGKATNYA DAYA SAING INDUSTRI INDUSTRI KAKAO INDUSTRI BUAH INDUSTRI KELAPA INDUSTRI TEMBAKAU INDUSTRI KOPI INDUSTRI GULA INDUSTRI HASIL LAUT SAWIT FURNITURE INDUSTRI KARET INDUSTRI PULP KERTAS OLAHAN SUSU AGRO FOKUS RENCANA AKSI PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN 12 Klaster Industri Agro KLASTER
21
REVITALISASI INDUSTRI GULA
PROGRAM PENGEMBANGAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2014 REVITALISASI INDUSTRI GULA 1 Bantuan Keringanan Pembiayaan Mesin/Peralatan Pabrik Gula Dalam Rangka Revitalisasi Industri Gula 2 Konsultansi Manajemen dan Monitoring Industri Gula (KMM - Industri Gula) 3 Lembaga Penilai Independen Industri Gula (LPI - Industri Gula) 4 Fasilitasi dan Koordinasi pelaksanaan Revitalisasi Industri Gula 5 Konsultasi Bimbingan Sistem Manajemen Mutu 6 Pelaksanaan Audit Teknologi Industri Gula Rafinasi 7 Evaluasi Persediaan Raw Sugar dan Pendistribusian Gula Kristal Rafinasi 8 Survey Kebutuhan Gula Rafinasi untuk Industri Makanan dan Minuman 9 Verifikasi Kontrak dan Penyaluran Gula Kristal Rafinasi
22
PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN
PROGRAM PENGEMBANGAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2014 PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN 1 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Klaster Industri Gula 2 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Klaster Industri Kakao 3 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Klaster Pengolahan Industri Kelapa 4 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Hasil Laut 5 Penerapan dan Pembinaan Keamanan Pangan Melalui CPPOB Pada Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan 6 Fasilitasi dan Koordinasi Iklim Usaha Sektor industri Tanaman Pangan 7 Pembangunan Pabrik Pakan Ternak Unggas dalam rangka P4B di Manokwari - Papua Barat 8 Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia Pada Industri Pakan Ternak 9 Monitoring dan Evaluasi Bantuan Mesin dan Peralatan Dilingkungan Direktorat IMHLP
23
PROGRAM PENGEMBANGAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2014
STANDAR NASIONAL INDONESIA 1 Perumusan dan Revisi SNI Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan 2 Pelaksanaan Pengawasan SNI Wajib Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan 3 Penyusunan Peraturan Penerapan SNI Wajib Produk Makanan, Hasil Laut dan Perikanan PAMERAN DAN KERJASAMA INTERNASIONAL 1 Partisipasi dan Fasilitasi serta Penyelenggaraan Kegiatan Pameran Industri Makanan Hasil laut dan Perikanan di Dalam dan Luar Negeri 2 Partisipasi Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan Dalam Rangka Fora Kerjasama dan Organisasi Internasional Lainnya 3 Partisipasi Pada Sidang Standarisasi Internasional 4 Peningkatan Konsumsi Cokelat Dalam Negeri dan Partisipasi Sidang ICCO/ACC
24
PROGRAM PENGEMBANGAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2014
KAJI TINDAK, PROGRAM PENGEMBANGAN DAN EVALUASI KINERJA 1 Kaji Tindak Pelaksanaan Kegiatan Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan 2 Sinkronisasi Program Pengembangan Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan 3 Penyusunan Laporan, Pendataan dan Evaluasi Kinerja Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan DIVERSIFIKASI PRODUK DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN 1 Fasilitasi Pengembangan Industri Makanan Berbasis Crude Palm Oil (CPO) 2 Kajian Tekno Ekonomi Pembuatan Vitamin A Rethinol Palmitat
25
LOKUS DEKONSENTRASI PENGEMBANGAN
INDUSTRI MAKANAN HASIL LAUT DAN PERIKANAN ACEH Industri Kelapa Sumut Industri Kelapa Kep. Riau Kaltim Riau Sulut Maluku Utara Kalbar Industri Pakan Ternak Sumbar Gorontalo Jambi Babel Kalteng Sulteng Industri Kakao Papua Barat Bengkulu Sumsel Kalsel Maluku Industri Kakao Sulsel Sultra Lampung Papua DKI Jakarta Industri Kakao Industri Kakao Banten Jateng Industri Hasil Laut Jatim Jabar Bali DI Yogya NTB NTT Industri Gula
26
V. ARAH PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN 2015
27
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN HASIL LAUT DAN PERIKANAN 2015 - 2019
UU NO. 3/2014 Tentang Perindustrian : Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Strategi : Hilirisasi dan Diversifikasi Fokus : Kebijakan Fiskal dan Penyediaan Infrastruktur (termasuk Listrik dan Gas Bumi) Jangka Panjang : - Peningkatan R & D dan SDM - Pengembangan Mesin Pengolahan TERCAPAINYA SASARAN PERTUMBUHAN MENINGKATNYA DAYA SAING INDUSTRI AGRO 1. INDUSTRI PANGAN 2. INDUSTRI BAHAN PENYEGAR 3. INDUSTRI PAKAN 4. INDUSTRI OLEOFOOD, OLEOKIMIA DAN KEMURGI 5. INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN INDUSTRI PRIORITAS BERBASIS AGRO RENCANA AKSI (Kebijakan Industri Nasional)
28
INDUSTRI PRIORITAS PADA DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN
INDUSTRI PANGAN Industri Pengolahan Hasil Laut Industri Pengolahan Minyak Nabati Industri Tepung Industri Gula Berbasis Tebu INDUSTRI PAKAN Industri Pakan BAHAN PENYEGAR Industri Pengolahan Kakao BAHAN OLEOFOOD Industri Oleofood
29
Revitalisasi Permesinan Industri Gula Pengembangan Industri Pangan
PROGRAM PENGEMBANGAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2015 Revitalisasi Permesinan Industri Gula 1 Bantuan Langsung Mesin/Peralatan Industri Gula 2 Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Revitalisasi Permesinan Industri Gula Pengembangan Industri Pangan 1 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Industri Gula 2 Evaluasi Persediaan Raw Sugar dan Pendistribusian Gula Kristal Rafinasi 3 Verifikasi Kontrak dan Penyaluran Gula Kristal Rafinasi 4 Pelaksanaan Audit Teknologi Industri Gula Rafinasi 5 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Industri Ikan dan Hasil Laut 6 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Industri Pengolahan Kelapa 7 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Industri Tepung Non Gandum
30
PROGRAM PENGEMBANGAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2015
PENGEMBANGAN INDUSTRI PAKAN TERNAK 1 Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia Pada Industri Pakan Ternak PENGEMBANGAN INDUSTRI BAHAN PENYEGAR 1 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Pengolahan Industri Kakao 2 Peningkatan Konsumsi Cokelat Dalam Negeri dan Partisipasi Sidang ICCO/ACC 3 Pelatihan Kewirausahaan Pengolahan Cokelat PENGEMBANGAN INDUSTRI OLEOFOOD 1 Fasilitasi Pengembangan Industri Makanan Berbasis Crude Palm Oil (CPO)
31
PROGRAM PENGEMBANGAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2015
STANDARDISASI 1 Perumusan dan Revisi SNI Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan 2 Pelaksanaan Pengawasan SNI Wajib Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan 3 Penyusunan Peraturan Penerapan SNI Wajib Produk Makanan, Hasil Laut dan Perikanan 4 Penyusunan Draft RSKKNI Industri Pengolahan Daging 5 Penyusunan Draft RSKKNI Industri Pengeolahan Ikan 6 Penerapan dan Pembinaan Sistem Keamanan Pangan melalui CPPOB pada industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan PROMOSI DAN KERJASAMA 1 Partisipasi dan Fasilitasi serta Penyelenggaraan Kegiatan Pameran Industri Makanan Hasil laut dan Perikanan di Dalam dan Luar Negeri 2 Partisipasi Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan Dalam Rangka Fora Kerjasama dan Organisasi Internasional Lainnya 3 Partisipasi Pada Sidang Standarisasi Internasional
32
VI. PENUTUP
33
VI. PENUTUP Pengembangan industri makanan memerlukan komitmen dan dukungan dari seluruh pihak (stake holder) yang terlibat, baik dari instansi Pemerintah Pusat, Daerah dan Dunia Usaha. Pengembangan industri hilir makanan akan meningkatkan nilai tambah dan mempunyai multiplier effect yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Hal-hal yang masih perlu mendapat perhatian khusus : Peningkatan infrastruktur Peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan Pengembangan teknologi di bidang proses dan mesin peralatan pabrik Peningkatan SDM Pemberian insentif terhadap pengembangan industri makanan
34
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.