Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
MENGINTERPRETASIKAN SKETSA
Kompetensi Dasar: Menyiapkan sketsa tangan Oleh: Heri Andriana
2
TUJUAN PEMBELAJARAN Memahami cara mempersiapkan sket tangan
Memahami cara membuat sket tangan
3
KEUNTUNGAN MEMBUAT SKET TANGAN
Cara cepat dan murah dalam menggambar Untuk menjajagi/menyelidiki masalah tentang gambar Mudah mencari pemecahannya Menolong untuk merekam ide-ide
4
FUNGSI SKETSA Menjelaskan informasi tentang perubahan rencana gambar
Atau memberikan informasi tentang perbaikan gambar
5
ALAT-ALAT SKETSA TANGAN
1. Pensil 2. Kertas gambar 3. Penghapus 4. Penggaris panjang 5. Sepasang penggaris segitiga 6. jangka 7. Busur derajat 8. Mal bentuk dll
6
POSISI KERTAS GAMBAR Tegak Eka Yogaswara, 1999
7
POSISI KERTAS GAMBAR Mendatar
8
JANGKA DAN KELENGKAPANNYA
Windarto, 2009
9
MEJA GAMBAR Windarto, 2009
10
MESIN GAMBAR ROL Windarto, 2009
11
BUSUR DERAJAT Windarto, 2009
12
MEJA GAMBAR ROL Windarto, 2009
13
MAL BENTUK GEOMETRI Windarto, 2009
14
PENSIL BATANG DAN PENSIL MEKANIK
Windarto, 2009
15
PENGGUNAAN PENGGARIS T
Windarto, 2009
16
SEPASANG SEGITIGA DAN PENGGARIS T
Windarto, 2009
17
BENTUK SEDERHANA Segitiga
18
BENTUK SEDERHANA Bujur sangkar
19
BENTUK SEDERHANA Persegi panjang
20
BENTUK SEDERHANA Lingkaran
21
MEMBAGI GARIS SAMA PANJANG
Gambar garis A-B Buat busur jangka pusat di A Buat busur pusat di B r1=r2 Trik garis tegak di titik c dan d AE=EB Suwandi, 2000
22
MEMBAGI GARIS SEBANYAK DAN SAMA PANJANG
Buat garis A-B Buat garis pertolongan dari A kebawah Tentukan jari-jari A-1 Buat garis jangka sebesar A-1 Hubungkan B-15 buat garis sejajar mulai dari angka 14 Suwandi, 2000
23
MEMBAGI SUDUT SAMA BESAR
Sudut BAC sembarang Jari-jari r1 dari pusat A memotong di D dan E. Busur jari-jari r2 dan r3 sama besar dengan pusat D dan E Tarik garis dari potongan r2 dan r3 (dari F ke A) Sudut BAF=FAC Suwandi, 2000
24
MEMINDAHKAN SUDUT Pindah garis OA ke O‘A‘
Buat r1 berpusat di O berpotongan di D dan C pada garis OA dan OB. Putar r1 berpusat di O‘ Ukur dengan jangka CD=r2 Pindah r2 berpusat di P berpotongan di Q Hubungkan O‘Q AOB=A‘O‘B' Suwandi, 2000
25
MEMBUAT SUDUT 60º Buat garis OA Tentukan r dan buat busur berpusat diO
Buat r berpusat di B hingga berpotongan di C Hubungkan OC AOC=60º Suwandi, 2000
26
MEMBUAT SUDUT 90º Buat garis AO memanjang ke kiri
Buat r1 berpusat di O hingga berpotongan di B dan C Buat r2 berpusat di B dan C hingga berpotongan di D Hubungkan O dan D AOD=90º Suwandi, 2000
27
MEMBUAT SUDUT 45° Buat garis OA memanjang kekiri
Buat r1 berpusat di O berpotongan di B dan C Buat r berpusat di B dan C berpotongan di D Buat garis bantu O ke D berpotongan dengan busur r1 di E Buat r2 berpusat di B dan E hingga berpotongan di F Hubungkan O dan F AOF=45º Suwandi, 2000
28
MEMBUAT SEGI 4 BERATURAN
Buat sumbu AB Buat jangka berpusat di O, r=1/2 sisi segiempat Buat R(sembarang dan berpusat di A dan B, hingga didapat titik C dan D Hubungkan CD melalui O, memotong lingkaran di E dan F Tarik garis sejajar AB melalui EF Tarik garis sejajar EF melalui AB, berpotongan G,H,I dan J GHIJ segiempat Suwandi, 2000
29
MEMBUAT SEGI 5 BERATURAN
Buat lingkaran r1 berpusat di O Buat garis sumbu lingkaran di A dan B Buat busur r berpusat di A dan B berpotongan di C Tarik garis dari O ke C memotong lingkaran di G Suwandi, 2000
30
Membuat segi 5 beraturan
Lingkarkan jangka berjari-jari r1 berpusat di B memotong di D dan E, lalu hubungkan D dan E, memotong sumbu AB di titik F Ukur jangka F ke G (r2=FG) lingkarkan r2 berpusat di F memotong sumbu AB di H. Ukur GHdengan jangka (r3=GH) sebagai sisi segi 5 beraturan. Pindahkan r3 berturut turut dengan pusat I,J,Kdan L Hubungkan menjadi segi5 beraturan Suwandi, 2000
31
MEMBUAT SEGI 5 BERATURAN
Buat r1 berpusat di B memotong di D dan E, hubungkan DE, didapat titik F Ukur jangka F ke G (r2=FG). Buat r2 berpusat di F, didapat titik H. Ukur GH dengan jangka (r3=GH) sebagai sisi segi 5 beraturan. Pindahkan r3 berturut turut dengan pusat I,J,Kdan L Hubungkan menjadi segi5 beraturan Suwandi, 2000
32
MEMBUAT SEGI 6 BERATURAN
Buat lingkaran r berpusat di O Buat garis sumbu AB melalui O Buat busur r berpusat di A dan B memotong lingkaran C,D,E dan F Hubungkan A,D,E,B,F,C,dan A Jadi segi 6 beraturan Suwandi, 2000
33
MEMBUAT SEGI 7 BERATURAN`
Buat lingkaran r pusat di O Buat garis sumbu AB melalui O Buat garis tegak lurus AB melalui O berpotongan di P perpanjang keatas garis AB dibagi 7 Ukur dengan jangka A1‘dan lingkarkan berpusat di A hingga berpotongan. Perpanjang AB di E. Suwandi, 2000
34
MEMBUAT SEGI 7 BERATURAN
Ukur dengan jangka dari O ke E(r3), lingkarkan berpusat di O hingga memotong garis perpanjangan Op di G. Tarik garis dari E ke G hingga memotong lingkaran di titik H Ukur H ke 3‘ merupakan sisi segi 7 beraturan. Pindahkan s=H3‘ ke P,Q,R,S,T,U Segi7 beraturan Suwandi, 2000
35
MEMBUAT SEGI N BERATURAN
Cara sama dengan segi 7 beraturan Membuat garis/membagi garis sesuai jumlah segi n beraturan. Suwandi, 2000
36
MEMBUAT BUSUR SINGGUNG LUAR
Buat lingkaran r1 berpusat di A Buat lingkaran r2 berpusat di B Tentukan panjang jari-jari r yang menyinggung kedua lingkaran (r=CD) Suwandi, 2000
37
MEMBUAT BUSUR SINGGUNG LUAR
Perpanjang CD kekanan, hingga memotong DE=r1 dan DF=r2 Tentukan panjang R1=CD+DE=CE R2=r+r2, r2=DF sehingga R2=CF Suwandi, 2000
38
MEMBUAT BUSUR SINGGUNG LUAR
Buat R2 berpusat di B, maka berpotongan R1 dititik P dan Q. Tarik garis A ke P berpotongan r1 di R dan S Tarik garis B ke Q berpotongan r2 di T dan U Suwandi, 2000
39
MEMBUAT BUSUR SINGGUNG LUAR
R,S,T dan U adalah titik singgung busur lingkaran jari-jari r Buat busur lingkaran berpusat di P dan Q Lingkarkan r1 berpusat di A Suwandi, 2000
40
MEMBUAT BUSUR SINGGUNG DALAM
Buat garis sumbu lingkaran di A dan B Buat lingkaran jari-jari r1 berpusat di B Buat lingkaran jari-jari r2 berpusat di A Suwandi, 2000
41
MEMBUAT BUSUR SINGGUNG DALAM
Tentukan panjang jari-jari R=CD R1=R-r1= CE R2=R-r2 =CF Busurkan R1 pusat di B dan R2 pusat di A, berpotongan di G dan H Suwandi, 2000
42
MEMBUAT BUSUR SINGGUNG DALAM
Tarik garis A ke G dan H perpanjang memotong lingkaran r2 dititik I dan J. Tarik garis B ke G dan H memotong lingkaran r1, memotong lingkaran r1 di K dan L Suwandi, 2000
43
MEMBUAT BUSUR SINGGUNG DALAM
Lingkarkan busur di pusat G dan H hingga didapat busur singgung I,J,K dan L Suwandi, 2000
44
MEMBUAT GARIS SINGGUNG
Buat lingkaran r berpusat di P Tentukan titik S pada lingkaran Lingkarkan busur r berpusat di s berpotongan di T Suwandi, 2000
45
MEMBUAT GARIS SINGGUNG
Hubungkan P dan T, perpanjang Buat busur r tadi ke titik T, memotong P,S dan U pada perpanjangan PT. Buat SU tegak lurus PS. Perpanjangan garis SU ke kiri
46
MEMBUAT GARIS SINGGUNG LUAR
Buat r1 berpusat di A Buat r2 berpusat di B Tarik garis sumbu AB Buat lingkaran dengan r3=r1-r2 berpusat di A Suwandi, 2000
47
MEMBUAT GARIS SINGGUNG LUAR
Buat busur sembarang, berpusat di A dan B, berpotongan di R dan S Tarik garis RS, berpotongan dititik T (AT=BT) Buat r5 berpusat di T memotong lingkaran r3 di C dan D Suwandi, 2000
48
MEMBUAT GARIS SINGGUNG DALAM
Pembuatannya sama dengan garis singgung luar hanya r3=r1+r2 Suwandi, 2000
49
MEMBUAT ELIPS Buat R berpusat O Buat r berpusat di O
Bagi lingkaran menjadi 16 bagian sama besar. Tiap titik beri tanda angka Buat garis horisontal dari lingkaran R ke r di tiap titik Suwandi, 2000
50
MEMBUAT ELIPS Buat garis vertikal dari titik lingkaran r ke R di tiap titik Beri tanda di perpotongannya Hubungkan jadi elips. Suwandi, 2000
51
PENSKETSAAN ISOMETRI Merupakan salah satu dari beberapa metode sederhana untuk membuat sketsa lukisan beberapa pandangan.
52
PENSKETSAAN ISOMETRI Cara membuat: Pegang benda dengan tangan
Posisikan miring arah kita. Sudut depan kearah tegak, dan kedua tepi bawah dan tepi lainnya sejajar keduanya, kira-kira 30° dengan bidang mendatar
53
PENSKETSAAN ISOMETRIK
30° °
54
ELIPS ISOMETRIK Benda-benda berbentuk silindris atau kerucut ditempatkan dalam isometrik , maka akan terlihat miring. Tampak seperti elips. Dalam mensketsa elips isometrik adalah sumbu mayor elips selalu tegak lurus dengan garis sumbu silinser.
55
ELIPS ISOMETRIK Eka Yogaswara, 2004
56
PENSKETSAAN MIRING Sudut yang dipakai adalah 0° dan 40°
Eka Yogaswara, 2004
57
PENSKETSAAN PERSPEKTIF 1 TITIK HILANG
Eka Yogaswara, 2004
58
PENSKETSAAN PERSPEKTIF 2 TITIK HILANG
Eka Yogaswara, 2004
59
PENSKETSAAN PERSPEKTIF 3 TITIK HILANG
Eka Yogaswara, 2004
60
UKURAN DAN TOLERANSI Eka Yogaswara, 2004
61
MENGINTERPRETASIKAN SKETSA
Kompetensi Dasar: Mengartikan detil sketsa tangan Oleh: Hettyk Ratnasari
62
TUJUAN PEMBELAJARAN Memahami arti detail sketsa tangan
Memahami cara membuat sketsa tangan
63
MACAM-MACAM GARIS Garis tebal kontinyu. Garis tebal putus-putus.
Garis tipis kontinyu. Garis tipis gores titik gores
64
PENGGUNAAN GARIS Garis tebal kontinyu, ukuran 0,5 dan 0,7 mm
Digunakan untuk garis tepi, garis benda yang terlihat
65
PENGGUNAAN GARIS Garis tipis kontinyu, ukuran 0,25 dan 0,35 mm
Digunakan untuk garis bantu,garis arsir, garis permukaan radius, garis ukur,garis penampang putar dan garis sumbu pendek.
66
PENGGUNAAN GARIS Garis bebas, ukuran 0,25 mm
Digunakan untuk garis robekan yang memperlihatkan bagian dalam benda
67
PENGGUNAAN GARIS Garis putus-putus atau gores-gores tipis,ukuran 0,5 dan 0,3 mm Digunakan untuk garis yang terhalang
68
PENGGUNAAN GARIS Garis tipis gores titik gores, ukuran 0,25 mm
Digunakan untuk garis tengah simetri atau garis sumbu. Dan garis lingkaran tusuk
69
PENGGUNAAN GARIS Garis gores gores titik gores tapi kedua ujungnya tebal. Digunakan untuk garis pemotongan benda kerja
70
PROYEKSI PIKTORIAL Macam proyeksi piktorial 1. Proyeksi Dimetri
2. Proyeksi Isometri 3. Proyeksi Miring 4. Perspektif Wahyu Mahmud Sueb, 2004
71
PROYEKSI DIMETRI a. Sudut kemiringan sb x = 7° dan sb y = 42°
b. Skala pada ukuran untuk sb y adalah 1:2 sedangkan yang lain 1:1 Wahyu Mahmud Sueb, 2004
72
PROYEKSI ISOMETRI a. Sudut kemiringan 30° untuk sb x dan sb y
b. Skala pada semua sb adalah 1:1 Wahyu Mahmud Sueb, 2004
73
MACAM ISOMETRI A. Isometri Normal B. Isometri terbalik
C. Isometri Horisontal
74
ISOMETRI NORMAL Wahyu Mahmud Sueb, 2004
75
ISOMETRI TERBALIK Wahyu Mahmud Sueb, 2004
76
PROYEKSI PERSPEKTIF Wahyu mahmud Sueb, 2004
77
PROYEKSI ORTOGONAL Bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus atau sejajar terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi
78
PROYEKSI ORTOGONAL DARI SEBUAH TITIK
Eka Yogaswara, 1999
79
PROYEKSI ORTOGONAL DARI SEBUAH GARIS
Eka Yogaswara, 1999
80
PROYEKSI ORTOGONAL DARI SEBUAH BIDANG
Eka Yogaswara, 1999
81
PROYEKSI ORTOGONAL SEBUAH BENDA
Eka Yogaswara, 1999
82
PROYEKSI EROPA 1. Pandangan depan 2. Pandangan samping
3. Pandangan atas Wahyu Mahmud Sueb, 2004
83
PENERAPAN PROYEKSI EROPA
Eka Yogaswara, 1999
84
PROYEKSI AMERIKA pandangan atas pandangan depan Pandangan samping
Wahyu Mahmud Sueb, 2004
85
PENERAPAN PROYEKSI AMERIKA
Wahyu Mahmud Sueb, 2004
86
SIMBOL PROYEKSI Proyeksi Eropa Proyeksi Amerika A B .
87
PENGENALAN SKETSA (VIDEO)
88
DAFTAR PUSTAKA 1. Menggambar Teknik 1, depdikbud
3. Windarto, Buku Teknik Pemesinan, 2008,Depdiknas, 4. Wahyu Makhmud Sueb dkk, Menggambar Mesin secara terperinci, Buku Gambar Teknik mesin ,2004 5. Modul Teknik Pemesinan, 2007 6. Nanang Ruhyat ,Modul 3, Menggambar Teknik, Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB 7. Nanang Ruhyat,Modul 7, Menggambar Teknik, Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.