Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIrwan Santoso Telah diubah "8 tahun yang lalu
1
1. Dukungan fisik dan psikologis 2. Kebutuhan makanan dan cairan 3. Kebutuhan eliminasi 4. Posisioning dan aktifitas 5. Pengurangan rasa nyeri
2
DUKUNGAN FISIK DAN PSIKOLOGIS Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan maka akan muncul perasaan takut, khawatir, ataupun cemas terutama pada ibu primipara. Perasaan takut dapat meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya akan menghambat proses persalinan. Bidan adalah orang yang diharapkan ibu sebagai pendamping persalinan yang dapat diandalkan serta mampu memberikan dukungan, bimbingan dan pertolongan persalinan.
3
Asuhan yang sifatnya mendukung selama persalinan merupakan suatu standar pelayanan kebidanan. Asuhan yang mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. J ika seorang bidan sedang sibuk, maka ia harus memastikan bahwa ada seorang pendukung yang hadir dan memantu wanita yang sedang dalam persalinan.
4
Dukungan dapat diberikan oleh orang-orang terdekat pasien (suami, keluarga, teman, perawat, bidan maupun dokter). Pendamping persalinan hendaknya orang yang sudah terlibat sejak dalam kelas-kelas antenatal. Mereka dapat membuat laporan tentang kemajuan ibu dan secara terus menerus memonitor kemajuan persalinan.
5
Bidan harus mampu memberikan perasaan kehadiran: Selama bersama pasien, bidan harus konsentrasi penuh untuk mendengarkan dan melakukan observasi. Membuat kontak fisik : mencuci muka pasien, menggosok punggung dan memegang tangan pasien dll. Menempatkan pasien dalam keadaan yakin (bidan bersikap tenang dan bisa menenangkan pasien).
6
Ada lima kebutuhan dasar bagi wanita dalam persalinan menurut Lesser & Keane ialah: Asuhan fisik dan psikologis 1. Kehadiran seorang pendamping secara terus menerus 2. Pengurangan rasa sakit 3. Penerimaaan atas sikap dan perilakunya 4. Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan yang aman.
7
Metode Pengurangan rasa nyeri Kompres panas Sebuah studi mengenai kompres panas yang diletakkan difundus menemukan bahwa tindakan ini akan meningkatkan aktifitas rahim. Kompres panas meningkatkan suhu kulit lokal, mengurangi spasme otot, dan meningkatkan ambang nyeri.
8
Cara pemberian kompres panas Bungkus sumber panas dengan satu atau dua lapis handuk untuk memastikan sumber tersebut tidak terlalu panas Letakkan handuk basah hangat, bantalan panas, kantong pasta silika yang dipanaskan, atau botol air panas diperut bagian bawah, paha, punggung bawah, bahu dan perineum.
9
counterpressure Tekanan terus-menerus selama kontraksi dilakukan pada tulang sakrum atau tekanan kepalan satu tangan. Untuk membantu mengurangi nyeri punggung pada ibu bersalin. Peremasan pada kedua pinggul untuk membantu mengurangi regangan yg terjadi pada sakroiliaca.
10
Hipnobirthing Hipnobirthing adalah suatu metode relaksasi Hipnobirthing adalah penggunaan hipnosis untuk proses persalinan yg alami. Ibu hamil dalam relaksasi dan dilakukan dalam keadaan sadar Berguna untuk mengurangi rasa sakit dan memperlancar proses persalinan.
11
Metode mengurangi rasa sakit yang diberikan secara terus menerus dalam bentuk dukungan mempunyai keuntungan- keuntungan: - Sederhana - Efektif - Biayanya murah - Resikonya rendah - Membantu kemajuan persalinan - Hasil kelahiran bertambah baik - Bersifat sayang ibu.
12
KEBUTUHAN MAKANAN DAN CAIRAN berikan ibu asupan makanan ringan dan minum air sesering mungkin agar tidak terjadi dehidrasi. dehidrasi dapat memperlambat kontraksi/ kontraksi menjadi kurang efektik
13
KEBUTUHAN ELIMINASI Buang Air Kecil (BAK) anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara rutin setiap 2 jam sekali atau lebih sering atau jika kandung kemih penuh. anjurkan ibu untuk berkemih di kamar mandi, jangan dilakukan kateterisasi kecuali ibu tidak dapat berkemih secara normal. tindakan kateterisasi dapat menimbulkan rasa sakit dan menimbulkan resiko infeksi serta perlukaan pada kandung kemih.
14
kandung kemih yang penuh dapat menyebabkan: memperlambat turunnya bagian terendah janin menimbulkan rasa tidak nyaman meningkatkan resiko perdarahan pasca persalinan akibat atonia uteri mengganggu penatalaksanaan distosia bahu meningkatkan resiko infeksi saluran kemih pascapersalinan
15
Buang Air Besar (BAB) anjurkan ibu untuk BAB jika perlu. jika ibu ingin merasakan BAB saat fase aktif harus dipastikan apakah yang dirasakan ibu bukan disebabkan oleh tekanan pada rektum, jika ibu belum siap melahirkan diperbolehkan BAB di kamar mandi tindakan klisma tidak dianjurkan dilakukan secara rutin karena dapat meningkatkan jumlah feses yang keluar pada kala II dan dapat meningkatkan resiko infeksi.
16
Mencegah Infeksi menjaga lingkungan yang bersih sangat penting untuk mewujudkan kelahiran yang bersih dan aman bagi ibu dan bayi. kepatuhan dalam menjalankan praktek2 pencegahan infeksi yang baik juga akan melindungi penolong dan keluarga dari resiko infeksi anjurkan ibu untuk mandi dan mengenakan pakaian yang bersih sebelum persalinan. anjurkan pada keluarga untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan ibu atau bayi baru lahir(BBL) gunakan alat2 steril atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT) dan sarung tangan pada saat diperlukan dalam melakukan pertolongan persalinan.
17
POSISIONING DAN AKTIFITAS POSISI ALASAN / RASIONALISASI Duduk atau setengah dudukLebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala bayi dan mengamati / mensupport perineum. Posisi merangkak Baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit - Membantu bayi melakukan rotasi - Peregangan minimal pada perineum Berjongkok atau berdiri Membantu penurunan kepala bayi - Memperbesar ukuran panggul: menambah 28% ruang outletnya - Memperbesar dorongan untuk meneran (bisa memberi kontribusi pada laserasi perineum)
18
Berbaring miring ke kiri Memberi rasa santai bagi ibu yang letih - Memberi oksigenasi yang baik bagi bayi - Membantu mencegah terjadinya laserasi
19
Pengurangan rasa nyeri Penny Simpkin menjelaskan cara-cara untuk mengurangi rasa sakit ini ialah: - Mengurangi sakit di sumbernya - Memberikan rangsangan alternatif yang kuat - Mengurangi reaksi mental yang negatif, emosional, dan reaksi fisik ibu terhadap rasa sakit.
20
Pendekatan-pendekatan untuk mengurangi rasa sakit, menurut Varney’s Midwifery: Adanya sesorang yang dapat mendukung dalam persalinan - Pengaturan posisi - Relaksasi dan latihan pernafasan - Istirahat dan privasi - Penjelasan mengenai proses/kemajuan/prosedur yang akan dilakukan - Asuhan diri - Sentuhan dan masase
21
Counterpressure untuk mengurangi tegangan pada ligament sacroiliaka - Pijatan ganda pada pinggul - Kompres hangat dan kompres dingin - Berendam - Pengeluaran suara - Visualisasi dan pemusatan perhatian - Musik.
22
Mengapa tidak boleh bersalin dalam posisi terlentang / lithotomi? Dapat menyebabkan Sindrome supine hypotensi karena tekanan pada vena kava inferior oleh kavum uteri, yang mengakibatkan ibu pingsan dan hilangnya oksigen bagi bayi. - Dapat menambah rasa sakit - Bisa memperlama proses persalinan - Lebih sulit bagi ibu untuk melakukan pernafasan - Membuat buang air lebih sulit
23
Membatasi pergerakan ibu - Bisa membuat ibu merasa tidak berdaya - Bisa membuat proses meneran menjadi lebih sulit - Bisa menambah kemungkinan terjadinya laserasi pada perineum - Bisa menimbulkan kerusakan syaraf pada kaki dan punggung.
24
NYERI PERSALINAN Nyeri didefinisikan sebagai pengalaman yang tidak menyenangkan baik sensori maupun emosional yang berhubungan dengan aktual kerusakan tubuh. (Cunningham dkk,2004), mendeskripsikan nyeri persalinan sebagai kontraksi miometrium.
25
Nyeri Persalinan memiliki 2 sumber: Nyeri Viseral merup rasa nyeri yg dialami oleh ibu karena perubahan serviks dan iskemia uterus pada persalinan kala I Selama kala I persalinan kontraksi uterus menyebabkan dilatasi serviks, pendataran dan iskemia uterus (penurunan aliran darah dan oksigen lokal) akibat dr arteri kemiometrium.
26
Impuls nyeri yang berasal dari serviks dan korpus uteri ditransmisikan melalui serabut saraf aferen yg berjalan melalui saraf otonom menuju medula melalui saraf spinal T10, T11, dan T12 dan L1.
27
Nyeri Somatik Nyeri somatik merup rasa nyeri yg dialami ibu pada akhir kala I dan kala II persalinan. Ibu mengalami nyeri yang diakibatkan peregangan perineum, vulva dan tekanan uteri servikal saat kontraksi. Selain itu terjadi Penekanan oleh bagian terendah janin secara progresif pada pleksus lumbo sakral, penekanan kandung kemih, usus, dan struktur sensitif panggul yang lain
28
Nyeri ini diproyeksikan kenervus L2 kebawah sampai saraf pudendal yg berasal dari nervus S2,S3, dan S4 tulang ischiadika dan ligamentum sacrospinosum dan sistem parasimpatis jaringan perineum.
29
Faktor-faktor yg mempengaruhi nyeri 1. Budaya Persepsi dan ekspresi terhadap nyeri persalinan dipengaruhi oleh budaya individu. Budaya mempengaruhi sikap ibu pada saat bersalin.
30
2. Emosi (Cemas dan takut) Rasa nyeri yg dialami oleh ibu yg akan melahirkan dapat menyebabkan ketegangan emosi yang semakin memperberat persepsi nyeri selama melahirkan.
31
3.Pengalaman melahirkan sebelumnya Pengalaman melahirkan sebelumnya juga dapat mempengaruhi respon ibu terhadap nyeri. Bagi ibu yg mempunyai pengalaman yg menyakitkan dan sulit pada persalinan sebelumnya, persaan cemas dan takut pada pengalaman lalu akan mempengaruhi sentifitas rasa nyeri.
32
4.Support System Dukungan dari pasangan dan keluarga berperan penting selama persalinan. Dukungan suami, keluarga, selama proses persalinan dapat membantu mengatasi rasa nyeri persalinan. Suami/pasangan dan orang tua perempuan adalah orang-orang yang paling sering memberikan support pada ibu primi para.
33
5.Persiapan Persalinan Persiapan persalinan tidak menjamin persalinan akan berlangsung tanpa nyeri. Persiapan persalinan diperlukan untuk mengurangi perasaan cemas dan takut akan nyeri persalinan Ibu dapat memilih berbagai tehnik atau metode latihan agar ibu mampu mengatasi ketakutan.
34
TERIMA KASIH
35
1.Fisiologi kala III Mekanisme pelepasan placenta Pengawasan Perdarahan Manajemen aktif kala III Pemeriksaan Placenta, selaput Ketuban, tali pusat Pemantauan : A.Kontraksi B.Robekan jalan lahir C.Perineum TTV Hygiene
36
Kebutuhan ibu kala III Mendeteksi adanya komplikasi persalinan kala III dan cara mengatasinya: A.Perdarahan kala III atonia uteri, Reyensio Placenta, Laserasi jalan lahir Tindakan2 kala III Kompresi bimanual internal dan external, kompresi aorta, manjual placenta Membuat askeb persalinan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.