Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MANAJEMEN WARALABA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MANAJEMEN WARALABA."— Transcript presentasi:

1 MANAJEMEN WARALABA

2 Waralaba (franchise):
Suatu sistem pemasaran yang berkisar pada perjanjian yang sah antara dua pihak, yang salah satunya terwaralaba (franchisee) diberi hak istimewa untuk menjalankan bisnis sebagai pemilik pribadi, dengan syarat perusahaan dijalankan menurut metode dan terminologi yang dispesifikasikan oleh pihak yang lain yaitu pewaralaba (franchisor). (longenecker, Moore & Petty, 2001). Sistem pemasaran yg berkisar pd 2 belah pihak yg terikat perjanjian legal, yg krnnya franchisee melaksanakan bisnisnya menurut terminologi yg dispesifikasikan oleh franchisor.

3 Bisnis waralaba (franchise) lanjutan
Pewaralaba mengijinkan terwaralaba untuk menggunakan nama, tempat/daerah, bimbingan, pelatihan karyawan, periklanan, dan perbekalan material yang berlanjut. Keseluruhan citra, pembuatan, dan teknik pemasaran diberikan kepada terwaralaba (franchisee).

4 FRANCHISEE & FRANCHISOR
Franchisee (terwaralaba): Seorang wirausaha yg kekuatannya dibatasi oleh hubungan kontrak dengan orgss franchising. Franchisor (pewaralaba): salah satu pihak/orang di dalam kontrak franchise yg menspesifikasi metode yg hrs diikuti dan terminologi yg hrs dipenuhi oleh pihak lain. Master licensee: adalah perh atau seseorang yg mempunyai hubungan kontrak yg berkelanjutan dng seorang franchisor unt menjual franchisenya.

5 KELEBIHAN USAHA FRANCHISE KEKURANGAN USAHA FRANCHISE
Pelatihan formal Bantuan keuangan Metode pemasaran yg telah terbukti Bantuan manajemen Jangka waktu permulaan bisnis lebih cepat Tingkat kegagalan lebih rendah KEKURANGAN USAHA FRANCHISE Pajak franchise Royalti Batas pertumbuhan Kurangnya kebebasan dalam operasi Franchisor mungkin penyalur tunggal dari beberapa perlengkapan

6 4 KOMPONEN BIAYA FRANCHISE
Upah franchise awal Kas yg diinvestasikan Pembayaran royalti Biaya periklanan

7 Bisnis waralaba (franchise) lanjutan
Empat jenis waralaba dengan ciri yang saling berbeda satu sama lain, yaitu; 1. Sistem Waralaba Nama Perusahaan (SWNP), Dalam sistem ini franchisor telah memiliki nama perusahaan terkenal dan mempunyai metode untuk pengoperasian outlet yang terbukti menguntungkan. Contoh; Pizza Hut`s, Mc Donalds, Kentucky Fried Chicken, dan lain-lain. 2. Sistem Waralaba Grosir –Pengecer (SWGP), Dalam sistem ini grosir mensponsori waralaba eceran; pewaralaba mencari pengecer independen untuk menjadi terwaralaba dengan cara sistem kontrak.

8 Bisnis waralaba (franchise) lanjutan
3. Sistem Waralaba Pabrik-Grosir (SWPG) Dalam sistem ini pewaralaba melakukan aktivitas produksi dan mendidtribusikan produknya ke tingkat pengecer dan pewaralaba mengawasi produk untuk didistribusikan. Contoh perusahaan minuman ringan coca cola, bir yang mendominasi waralaba jenis ini. Pabrik memasok sirup atau biangnya, kemudian mendistribusikannya kepada pengecer lokal. 4. Sistem Waralaba Pabrik-Pengecer (SWPP) Pada sistem ini umumnya produsen atau pabrik memberi ijin usaha kepada semua toko pengecer (outlet) untuk menyimpan sediaan dan memasarkan jajaran produknya. Contoh; kendaraan bermotor, peralatan pertanian, produk minyak dan gas, dan sepatu.

9 Bisnis waralaba (franchise) lanjutan
Dukungan awal pewaralaba meliputi salah satu atau keseluruhan dari aspek-aspek sbb: Pemilihan tempat, Rencana bangunan, Pola arus kerja, Periklanan, Grafik kemajuan perusahaan, Bantuan pada acara pembukaan, Pemilihan karyawan. Sedangkan Bantuan lain yg berlanjut meliputi faktor-faktor sbb: Pencatatan dan akuntansi, Konsultasi, Pemeriksaan dan standar, Promosi, Pengendalian mutu, Nasihat hukum, Riset, Material lainnya.

10 Persetujuan antara Franchisor dan Franchisee:
Franchisor setuju untuk: 1. Memberikan suatu wilayah penjualan yang berdiri sendiri kepada franchisee 2. Menyediakan sejumlah latihan dan bantuan manajemen. 3. Memberikan barang-barang dagangan kepada franchisee secara bersaing. 4. Membangun, atau bila tidak franchisee menyediakan fasilitas perusahaan seperti yang telah disetujui oleh franchisor. 5. Memberikan bantuan finansial tertentu atau nasehat finansial kepada franchisee. Franchisee setuju untuk: 1. Menyelenggarakan perusahaan sesuai dengan persyaratan yang diajukan franchisor. 2. Menginvestasikan secara minimum jumlah tertentu pada perusahaan. 3. Membayar kepada franchisor suatu jumlah tertentu (sebagai honorarium yang tetap). 4. Membangun, atau bila tidak franchisee menyediakan fasilitas perusahaan seperti yang telah disetujui oleh franchisor. 5. Membeli persediaan dan material standar lainnya dari franchisor atau dari pemasok yang telah disetujui.

11 Kiat untuk menjadi terwaralaba sukses menurut Ir
Kiat untuk menjadi terwaralaba sukses menurut Ir. Henky Eko Sriyantono, MT, pewaralaba bakso Malang ”Kota” Cak Eko (2007): 1. Pilihlah Waralaba yang sesuai dengan potensi pasar. Jangan paksaan waralaba ke sebuah lokasi yang tidak cocok. 2. Kenali Pewaralaba anda. Kenali latar belakang bisnisnya, produk dan jasa yang ditawarkan, jangka waktu waralaba, peluang bisnis, tanggung-jawab masing-masing pihak, permodalan, royalti, modal awal, program, perijinan,dll. 3. Carilah yang proyeksi untungnya tinggi. Dengan rumus sederhana pendapatan dikurangi biaya. Namun harus cermat, jangan mudah tergiur dengan proyeksi yang terlalu agresif karena akan menyesatkan. 4. Kunjungi gerai-gerai Terwaralaba yang sudah ada. Bangun dan jalin hubungan baik dengan mereka karena anda mempunyai kepentingan dan status yang sama sebagai terwaralaba. 5. Pilihlah Waralaba yang sesuai dengan kemampuan keuangan anda. Jangan paksakan waralaba yang tidak sesuai dengan kemampuan keuangan anda. Ukurlah seberapa besar nilai investasi yang masih bisa anda keluarkan dan memang telah anda anggarkan. Waralaba lokal tentunya menjadi primadona karena investasi yang dikeluarkan masih di kisaran di bawah 100 juta.

12 Lanjutan kiat sukses waralaba
6. Kenali hak-hak anda sebagai Terwaralaba. Sebagai terwaralaba posisi tawar anda jauh lebih lemah dibandingan pewaralaba.Anda tidak bisa melakukan tuntutan jika modal yang anda tanam tidak kembali karena gerai anda merugi. Anda juga tidak bisa menuntut jika dalam waktu tertentu yang anda inginkan modal anda belum kembali. Untuk waralaba yang mempunyai sistem yang sudah baku, anda tidak bebas untuk melakukan inovasi. Saran Cak Eko, cari waralaba yang fleksibel khususnya dalam hal inovasi baru dari terwaralaba, yang dapat menunjang kelancaran usaha anda. 7. Laksanakan kewajiban anda sebagai Terwaralaba. Kewajiban yang paling mendasar dari terwaralaba adalah membayar semua biaya kepada pewaralaba.Biaya itu terbagi atas biaya waralaba (francise fee) dan royalty. Semakin besar nilai investasi akan semakin besar ”francise fee”nya. Untuk royalty fee dibayar dari hasil penjualan kotor perbulan. Yang harus anda perhatikan berapa besaran fee dari penjualan kotor yang ditentukan pewaralaba. Biasanya pada kisaran 3% hingga 7%.

13 lanjutan 8. Pedulilah dengan bisnis Waralaba yang anda ambil. Pedulilah kepada bisnis anda setelah anda memiliki gerai. Menjadi terwaralaba bukan berarti anda bisa lepas tangan. Lakukan pemantauan terhadap kinerja karyawan anda. Pahami SOP (Standard Operating Procedur). Amati apakah karyawan anda bekerja sesuai dengan SOP. Berikan teguran yang proporsional, dan jangan sekali-kali menegur di depan karyawan lain apalagi didepan pelanggan. Kemukakan kesalahan dan bagaimana memperbaikinya. Berkat pendekatan yang humanis banyak waralaba yang sukses mengelola bisnisnya.

14 Karakteristik Franchisee yg banyak dicari Franchisor
Mau belajar Mau kerja all out Terampil mengelola bisnis Mampu menjual dengan baik Tahan banting Bersedia menerima pendapat orang lain Mempunyai modal

15


Download ppt "MANAJEMEN WARALABA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google