Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pengenalan Credit Worthiness Ladder (CWL) Jakarta, 19 Maret 2014.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pengenalan Credit Worthiness Ladder (CWL) Jakarta, 19 Maret 2014."— Transcript presentasi:

1 Pengenalan Credit Worthiness Ladder (CWL) Jakarta, 19 Maret 2014

2 Resiko Keuangan (Max Nilai 2.5) Manajemen Hutang (20%) 4 Indikator Struktur Tarif dan Profitabilitas (20%) 4 Indikator Arus Kas (10%)2 Indikator Resiko Usaha (Max Nilai 2.5) Pelanggan (10%) 5 Indikator Sumber Air Baku (10%) 3 Indikator Operasional Secara Teknis (10%) 4 Indikator Pemerintahan dan Kebijakan (10%) 4 Indikator Manajemen Dan SDM (10%) 3 Indikator FORMULASI PENILAIAN CWL 2

3 1. Histori Utang Menjelaskan kondisi gagal bayar (tunggakan) atas kewajiban pembayaran (pokok dan bunga). Data diambil dari neraca (hutang lancar-jatuh tempo) atau terinci dari jadwal utang yang telah tersusun 2. Rasio Kemampuan Membayar Utang (DSCR) Rumus umum untuk menghitung ini adalah EBITDA dibagi dengan Jumlah pembayaran utang (Pokok dan bunga) 3. Rasio Utang Terhadap Asset Mengukur seberapa besar utang yang dimiliki PDAM. 4. Dana Cadangan Pembayaran Utang Penilaian ini sebagai antisipasi terhadap kemungkinan kondisi di masa depan. Margin yang aman hal tersebut diharapkan memberikan kepercayaan pada pihak pemberi pinjaman yang berminat. MANAJEMEN HUTANG (4 Indikator) 3

4 1. Rasio Kecukupan Tarif Mengukur sejauh mana pendapatan PDAM mampu menutupi biayanya, termasuk biaya operasi dan pemeliharaan, depresiasi, dan amortisasi. 2. Keterjangkauan Tarif Memastikan bahwa besaran tarif masih tetap terjangkau bahkan untuk pelanggan berpendapatan terendah. Tarif yang mendekati tingkat keterjangkauan akan meningkatkan risiko menunggak dan dapat mengancam stabilitas pendapatan. 3. Laba Bersih Margin Laba Bersih menunjukkan keseluruhan tingkat profitabilitas PDAM, menandakan sejauh mana PDAM mampu mencapai laba yang memuaskan dalam investasinya. 4. Kecendrungan Laba Bersih Kecenderungan laba bersih (Untuk 3 tahun terakhir) memberikan indikasi apakah profitabilitas PDAM saat ini meningkat atau berkurang. STRUKTUR TARIF DAN PROFITABILITAS (4 Indikator) 4

5 1. Rasio Lancar Rasio lancar menunjukkan indikasi kas untuk memenuhi kewajiban utang lancar (jangka pendek). 2. Dana Cadangan Biaya Operasi Dimilikinya margin yang aman untuk antisipasi kondisi yang buruk dibandingkan kondisi perencanaan merupakan suatu praktek yang sangat bijaksana dan disukai oleh pihak pemberi pinjaman yang berminat. ARUS KAS (2 Indikator) 5

6 1. Jumlah Sambungan Aktif Mengukur besaran PDAM secara menyeluruh, PDAM besar biasanya memiliki stabilitas yang lebih baik dan skala ekonomis yang lebih tinggi 2. Pertumbuhan Bersih Sambungan Indikator stabilitas basis pelanggan menunjukkan bahwa PDAM yang baik sedikitnya harus mempertahankan tingkat perluasan pelayanannya yang seimbang dengan pertumbuhan penduduk. 3. Keragaman Pelanggan Ditetapkan sebagai sumber pendapatan yang berasal dari 10 pelanggan terbesar. 4. Cakupan Pelayanan Tingkat cakupan yang rendah yang berjalan tidak normal umumnya menunjukkan disfungsi, inefisiensi, dan kurangnya program investasi yang dilakukan. 5. Kepuasan Pelanggan Hasil survey kepuasan pelanggan memberikan indikasi kepercayaan pelanggan terhadap pelayanan. PELANGGAN (5 Indikator) 6

7 1. Perlindungan Air Baku Penerapan regulasi daerah untuk memastikan terjaganya sumber air baku merupakah hal penting. Dari sudut pandang manajemen risiko, hal ini juga menunjukkan bahwa pemerintahan daerah menyadari akan kerentanan sumber air, dan bergerak dalam perencanaan jangka panjang. 2. Stabilitas Ketersediaan Air Baku Kecenderungan penurunan air baku yang signifikan dalam tiga tahun terakhir yang memungkinkan dihadapinya resiko terhadap permintaan air dan solvabilitas keuangan 3. Perencanaan Sumber Air Baku Kegiatan mencari sumber air alternatif untuk mendukung kapasitas tambahan dan atau menggantikan sumber air yang rentan merupakan hal sangat penting SUMBER AIR BAKU (3 Indikator) 7

8 1. Kapasitas Produksi terhadap Permintaan PDAM yang beroperasi pada kapasitas penuh membawa risiko sendiri dalam hal menghambat pertumbuhan, sebaliknya, kapasitas produksi yang menganggur (idle) merupakan risiko yang lebih besar mengingat adanya biaya yang hilang terkait dengan aset tidak produktif. 2. Kehilangan Air Tingginya tingkat NRW merusak solvabilitas PDAM, NRW yang berlangsung terus menerus juga sering menunjukkan adanya pemeliharaan yang buruk, yang akhirnya akan berdampak kepada arus kas PDAM. 3. Kontinuitas Pelayanan Kemampuan PDAM untuk menyalurkan air yang handal selama 24 jam per hari menunjukkan dimilikinya kegiatan operasional teknik yang baik dan dapat meningkatkan pendapatan. 4. Periode Penagihan Piutang Tingkat pengumpulan piutang yang baik merupakan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan kas untuk biaya operasional rutin. sedangkan periode pengumpulan yang berlarut-larut dapat mengurangi likuiditas. OPERASIONAL (4 Indikator) 8

9 1. Seleksi Pimpinan Pemilihan manajemen profesional yang berkualitas, peran pemerintah daerah membantu dalam proses penyediaan air yang berkualitas kepada masyarakat. 2. Laporan Kinerja Tahunan Kewajiban atas penyerahan laporan perkembangan tahunan PDAM kepada pemerintah daerah oleh Dewan Pengawas dan Direksi. 3. Penyesuaian Tarif Dimilikinya penyesuaian tarif secara regular menghasilkan perkiraan pendapatan yang dapat diukur oleh PDAM. Kondisi ini memungkinkan PDAM tidak harus melakukan penyesuaian tarif yang tinggi di saat terentu. 4. Dukungan Investasi Pemerintah Daerah Modal Pemerintah daerah memegang peranan penting dalam upaya PDAM mengembangkan pelayanan air minum di daerah. Hal ini akan meringankan beban keuangan yang terkait dengan investasi modal yang besar. PEMERINTAHAN DAN KEBIJAKAN (4 Indikator) 9

10 1. Business Plan dan Anggaran Sangat penting bahwa penyusunan dokumen ini dilakukan secara independen, transparan, dan partisipatif, yang mencerminkan praktek usaha yang terbaik dalam industri air minum. 2. Standar Operasi dan Prosedur Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan praktek bisnis yang sangat baik dalam meningkatkan efisiensi pekerjaan administrasi dan kinerja keseluruhan PDAM. 3. Kemampuan Pegawai Hal yang mendasar untuk pencapaian target kinerja PDAM adalah melengkapi pegawainya dengan pengetahuan dan peralatan yang diperlukan untuk memenuhi tanggung jawab dalam bekerja. Perekrutan pegawai yang berkualitas merupakan bagian penting dalam aspek ini. MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA (3 Indikator) 10

11 LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN 1.Membuka file Master Penilaian.xls 2.File terdiri dari 4 sheet yaitu : a)Summary b)Data Entry c)Review d)Manual 3.Memasukkan data pada lembat kerja (Sheet) Data Entry. Pada Kolom AB – AG 4.Memberikan penilaian pada kolom G terhadap data yang ada dengan memberikan score penilaian 1 – 5. 11

12 LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN 5.Penilaian memperhatikan trend, kondisi tahun terakhir dan proyeksi tahun mendatang. 6.Langkah selanjutnya beralih pada sheet Review dan melakukan penyesuaian hasil penilaian bila diperlukan 7.Kemudian berpindah pada sheet Summary dan mengisi kota Ringkasan, Kekuatan dan Tantangan a)Ringkasan diisi dengan uraian berkenaan hasil penilaian, hal-hal yang mendasari penilaian b)Kekuatan diisi dengan uraian terkait tentang hal- hal yang menjadi hal positif c)Tantangan diisi dengan uraian berkenaan dengan hal-hal yang yang harus dibenahi. 12

13 STANDAR PENILAIAN 13

14 CONTOH PENILAIAN 14


Download ppt "Pengenalan Credit Worthiness Ladder (CWL) Jakarta, 19 Maret 2014."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google