Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS Klinik Terapi Olahraga Adaptif FIK - UNY

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS Klinik Terapi Olahraga Adaptif FIK - UNY"— Transcript presentasi:

1 Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS Klinik Terapi Olahraga Adaptif FIK - UNY
AKTIVITAS FISIK DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN TERAPI PENYAKIT TIDAK MENULAR Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS Klinik Terapi Olahraga Adaptif FIK - UNY

2 PENGANTAR Penyakit tidak menular sebagian besar merupakan penyakit degeneratif, seperti DM, PJK, Hipertensi, Stroke, Arthritis dll. Munculnya penyakit degeneratif didahului oleh kumpulan gejala (Sindrom) Metabolik sebagai alarm.

3 Kriteria SM mnrt WHO (1999) Resistensi Insulin (DM tipe 2, Gangguan toleransi glukosa) Ditambah 2 gejala berikut: Tekanan Darah >140/90 atau tx hipertensi Trigliserid darah >150 mg/dL HDL <35 mg/dL pd pria dan 40 pd wanita BMI >30, W/H ratio >0.9 pria, 0.85wanita Albumin Urin >20mcg/min

4 Kriteria SM menurut AHA
Sama atau lebih dari tiga komponen dibawah ini: Peningkatan lingkar pinggang: Pria lebih atau sama dengan (102, Asia: 91 cm) Wanita lebih atau sama dengan (88, Asia: 81 cm) Kadar Trigliserid sama atau lebih dari 150 mg/dL HDL cholesterol: kurang dari 40 mg/dL (pria) dan 50 mg/dL (wanita) Tekanan darah sama atau lebih dari130/85 mm Hg Glukosa puasa lebih dari 100 mg/dL

5 Faktor Resiko Metabolic Syndrome
Kegemukan di perut Atherogenic dyslipidemia Peningkatan Tekanan Darah Resistensi Insulin atau Intoleransi glukosa Kondisi Prothrombotic (darah gampang menjendal) Kondisi Proinflammatory (Pblh drh terluka)

6 Resiko Obesitas, DM, Dislipidemi pada lingkar pinggang tertentu

7 Implikasi Klinis Penyakit Cardiovascular Diabetes Penyakit Liver
Fungsi Cognitive menurun INTERVENSI UTAMA: PERUBAHAN KE ARAH GAYA HIDUP SEHAT

8 GAYA HIDUP SEHAT Pengaturan makan dan minum Kerja dan Olahraga
Istirahat dan Tidur Pengelolaan Stress

9 Waspadai Kegemukan

10 Prinsip Makan Sehat Sayur dan buah lebih banyak dari pada nasi
Lebih memilih ikan dan daging binatang kaki dua (kecuali yang kurang darah) Telur disarankan seminggu hanya dua kali Seminimal mungkin makanan instant dan makanan kaleng Dalam sehari harus masuk lima warna alami 2006

11

12 INDIKATOR KECUKUPAN MAKAN DAN SERAT
Berat badan terjaga Tidak gampang sakit Buang air besar 1. Setiap hari (Anjuran sehari 2x) 2. Selesai dalam 2 menit, mudah 3. Terasa tuntas 4. Faeces mengapung

13

14 14

15 Drink Water Immediately
Safe Zone Drink Water Immediately Mildly Dehidrated Drink More Water Not Dehydrated Extremely Dehydrated

16 MENGAPA HARUS BEROLAHRAGA?
Berpenyakit degeneratif cepat lelahharus berolahraga? Tubuh manusia sangat adaptif. Semakin digunakan semakin berkembang. OR memaksa seluruh organ bekerja, termasuk penyediaan energi memperbaiki metabolisme glukosa dan lemak Organ dan metabolisme membaik rasa lelah tertundakehidupan sosial dan seksual wajar.

17 SIAPA YANG BOLEH BEROLAHRAGA?
Orang yang sedang dirawat di RS  latihan pada posisi tidur  aliran darah tepi, kekuatan, stretching. Orang yang bisa berjalan  jalan kumulatif 40’, stretching, penguatan otot dan sendi, pelancaran aliran darah tepi. Orang yang bisa aktif bekerja  jalan biasa 40’, terengah-engah 20’

18 OLAHRAGA APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Yang disenangi: jalan, bersepeda, renang, senam dll. Yang aman: cuaca tak ekstrim, cedera minimal, bersama teman. Yang murah dan bisa diatur/disesuaikan Yang bisa berselang-seling: berat-ringan

19 Physical activity

20 Initiation and Maintenance of PA Behavior Change
Self efficacy beliefs critical in initiation Pleasure, satisfaction, and self regulatory skills (goal setting and monitoring) are most important in sustaining PA behavior

21

22 BERAPA DOSIS OLAHRAGANYA?
Lama latihan: pemanasan 5’-10’, inti 20’, pendinginan 5’-10’. Frekuensi latihan: 3-5 kali per minggu, atau 150 jam per minggu. Beratnya latihan: 1’ terengah diikuti 3’ istirahat aktif: terutama pengaturan nafas dan aliran darah tepi. Lat. Harian: stretching, pekerjaan rumah (menyapu, mencuci)

23 ACSM & AHA 2007, HHS 2008 Rekomendasi Aktivitas utk usia 18-64 tahun.
Aktivitas Aerobik Intensitas Sedang: 150 minutes/mgg, OR Intensitas tinggi: 75 minutes/mgg (selang-seling) Minimal 10 menit disebar di seluruh hari Latihan Beban 2 hari atau lebih/mgg 8-10 station 8-12 repetisi Physical activity and public health: Updated recommendation for adults from the ACSM and AHA. MSSE and HHS publication October 2008.

24 Frekuensi 3-5 hari per minggu untuk latihan yang terengah dan berkeringat

25 Intensitas Latihan sedang Jalan, senam low impact Masih bisa bicara
Integrasikan dengan pekerjaan sehari-hari

26 Contoh Latihan Intensitas Sedang
Jalan kaki Pekerjaan Rumah Tangga: menyapu, mencuci, bersih-bersih rumah Berkebun Lompat memasukkan bola di keranjang Bulu tangkis main-main Dansa Golf Jalan ke Mall Bersepeda dan berenang santai

27 Contoh Intensitas Tinggi
Jogging, lari Bertani Pertandingan Olahraga Senam High Impact Bersepeda Lintas Alam Renang cepat

28 Latihan Beban Melatih kelompok otot besar
8-12 ulangan (lelah pd ulngn terakhir)() Istirahat 2-3 minutes diantara alat latihan 1 – 2 set sudah cukup Istirahat cukup ssdh latihan

29 Pada usia >65 tahun atau dengan penyakit khronik
Aktivitas Aerobik (jalan, pek RT) Latihan beban: beban ringan Membawa tas belanjaan Latihan Kelenturan 2 hr/mgg, 10 min Latihan Keseimbangan 3x/mgg (Yoga, taichi, mako Ho, Pilates, dll) Nelson ME et al. Physical activity and public health in older adults: Recommendation from the ACSM and the AHA. Med Sci Sports Exer 2007;39(8):1435.

30

31 Potongan Otak Vertikal
Fissura Longitudinalis cortex cerebri Sensorik Asosiasi Motorik corpus callosum

32 GELOMBANG OTAK 13 – 35 Hz BETA 7 – 13 Hz ALFA 3,5 – 7 Hz TETA
0,5 – 3,5 Hz DELTA

33 APA YANG PERLU DIANTISIPASI?
Hipoglikemia: bawa permen, roti, bersama teman. Hiperglikemia: istirahat, minum air putih. Cedera: perhatikan kaos kaki dan sepatu

34 Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
Apa manfaatnya? Menguatkan dan memperbesar jantung: denyut jantung istirahat rendah Meningkatkan kapasitas paru: frekuensi pernafasan rendah Meningkatkan metabolisme energi di otot: tidak gampang lelah Menguatkan dan memadatkan tulang: mencegah osteoporosis Menguatkan dan melenturkan sendi Menambah koordinasi keseimbangan dan kecepatan: tidak mudah cedera Meningkatkan rasa percaya diri, dan rileks: endorphin dan kadar garam Centers for Disease Control and Prevention (CDC) 2006

35 Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
Manfaat Kesehatan? Memperbaiki elastisitas pembuluh darah: mencegah dan mengelola tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, stroke. Memperbaiki metabolisme energi: Mencegah dan mengelola Diabetes Mellitus, mencegah dislipidemi dan obesitas MemperbaikiI peristaltik usus: Mencegah kanker usus MemperbaikiI elastisitas dan kekuatan sendi: Mencegah radang sendi MemperbaikiI postur tubuh: Mencegah gangguan muskuloskeletal Centers for Disease Control and Prevention (CDC) 2006

36 Atherosclerosis timeline Content Points:
The pathological effects of atherosclerosis occur over decades. A subtle injury to the endothelium initiates the atherosclerotic process.3 Endothelial dysfunction underlies many stages in the progression of atherosclerosis from earliest onset to the lesions that result in coronary heart disease (CHD).4 Foam cells may infiltrate the vessel, progressing to a fatty streak. As the lesion progresses, small pools of extracellular lipid form within the smooth muscle layers, disrupting the intimal lining of the vessel. Progression to an advanced lesion, or atheroma, occurs when accumulated lipid, cells, and other plaque components disrupt the arterial wall. Progression of atheroma involves accumulation of smooth muscle cells that elaborate extracellular matrix macromolecules. Once the plaque becomes fibrous, the danger of rupture increases. This type of advanced lesion can be found beginning in the fourth decade of life. The clinically important complication of atheroma usually involve thrombosis. Arterial stenoses by themselves seldom cause acute unstable angina or acute myocardial infarction. Indeed, sizable atheroma may remain silent for decades or produce only stable symptoms, such as angina, precipitated by increased demand. Thrombus formation usually occurs because of physical disruption of atherosclerotic plaque. The majority of coronary thromboses result from a rupture of the plaque’s protective fibrous cap, which permits contact between blood and the highly thrombogenic material located in the lesion’s lipid core. The endothelium participates in the atherosclerotic process and remodeling through secretion of specific compounds.1 These will be discussed in later slides.

37 Touch


Download ppt "Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS Klinik Terapi Olahraga Adaptif FIK - UNY"
Iklan oleh Google