Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Model pembelajaran klasik(klasikal) Model Pembelajaran Klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Model pembelajaran klasik(klasikal) Model Pembelajaran Klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh."— Transcript presentasi:

1

2 Model pembelajaran klasik(klasikal) Model Pembelajaran Klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas (klasikal). Model pembelajaran ini adalah model yang paling awal digunakan di TK(PAUD), dengan sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat terbatas, serta kurang memperhatikan minat individu. Seiring dengan perkembangan teori dan pengembangan model pembelajaran, model ini sudah banyak ditinggalkan. Model Pembelajaran Klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas (klasikal). Model pembelajaran ini adalah model yang paling awal digunakan di TK(PAUD), dengan sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat terbatas, serta kurang memperhatikan minat individu. Seiring dengan perkembangan teori dan pengembangan model pembelajaran, model ini sudah banyak ditinggalkan.

3 Kelemahan model pembelajaran klasik(klasikal) Kelemahan: Kelemahan: 1. Mudah menjadi verbalisme. 1. Mudah menjadi verbalisme. 2. Yang visual menjadi rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benar-benar menerimanya. 2. Yang visual menjadi rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benar-benar menerimanya. 3. Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan. 3. Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan. 4. Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya. 4. Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya. 5. Cenderung membuat siswa pasif 5. Cenderung membuat siswa pasif

4 Kelebihan model pembelajaran klasik · Kelebihan : 1. Guru mudah menguasai kelas. 2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas. 3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar. 4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya. 5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik. Guru 6. Lebih ekonomis dalam hal waktu. 7. Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman, pengetahuan dan kearifan. 8. Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas 9. Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian. 10. Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan meningkatkan keinginan belajar siswa dalam bidang akademik. 11. Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber lain

5 Model kelompok Dalam model pembelajaran berdasarkan kelompok dengan kegiatan pengaman, adalah pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok, biasanya anak dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, dan masing- masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Dalam satu kali pertemuan, anak harus menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian. Dalam model pembelajaran berdasarkan kelompok dengan kegiatan pengaman, adalah pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok, biasanya anak dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, dan masing- masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Dalam satu kali pertemuan, anak harus menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian.

6 Pengelolahan kelas model pembelajaran kelompok. Hal-hal yang perlu diperhatikan : 1.Penataan perabot di ruangan harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. 2.Pengelompokan meja dan kursi anak disesuaikan dengan kebutuhan sehingga ruang gerak peserta didik leluasa. 3.Dinding dapat digunakan untuk menempelkan informasi yang dipergunakan sebagai sumber belajar dan hasil kegiatan anak, tetapi jangan terlalu banyak sehingga dapat mengganggu perhatian anak 4.Peletakan dan penyimpanan alat bermain diatur sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai seperti kemandirian, tanggung jawab, membuat keputusan, kebiasaan mengatur kembali peralatan dan sebagainya. 5.Peletakan dan penyimpanan alat bermain diatur sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai seperti kemandirian, tanggung jawab, membuat keputusan, kebiasaan mengatur kembali peralatan dan sebagainya.

7 Pengelolaan kelas/ruangan

8 Kegiatan Pendahuluan/ Awal (+ 30 menit) Kegiatan pendahuluan/awal dilaksanakan secara klasikal artinya kegiatan yang dilakukan oleh seluruh anak dalam satu kelas, dalam satu satuan waktu dengan kegiatan yang sama. dan sifatnya pemanasan, misalnya berdoa, presensi, bernyanyi sesuai tema, bertepuk tangan, berdiskusi dan tanya jawab tentang tema dan sub tema atau pengalaman yang dialami anak. Jika pada waktu diskusi terjadi kejenuhan diharapkan pendidik membuat variasi kegiatan, misalnya dilanjutkan dengan kegiatan fisik/motorik kasar atau permainan yang melatih pendengaran anak. Kegiatan Pendahuluan/ Awal (+ 30 menit) Kegiatan pendahuluan/awal dilaksanakan secara klasikal artinya kegiatan yang dilakukan oleh seluruh anak dalam satu kelas, dalam satu satuan waktu dengan kegiatan yang sama. dan sifatnya pemanasan, misalnya berdoa, presensi, bernyanyi sesuai tema, bertepuk tangan, berdiskusi dan tanya jawab tentang tema dan sub tema atau pengalaman yang dialami anak. Jika pada waktu diskusi terjadi kejenuhan diharapkan pendidik membuat variasi kegiatan, misalnya dilanjutkan dengan kegiatan fisik/motorik kasar atau permainan yang melatih pendengaran anak. Kegiatan Inti (+ 60 menit) Sifat dari kegiatan ini adalah kegiatan yang mengaktifkan perhatian, kemampuan dan sosial emosi anak. Kegiatan terdiri dari bermacam- macam kegiatan bermain yang dipilih dan disukai anak agar dapat bereksplorasi, bereksperimen, meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi, memunculkan inisiatif, kemandirian dan kreativitasnya serta dapat membantu dan mengembangkan kebiasaan bekerja yang baik. Kegiatan Inti (+ 60 menit) Sifat dari kegiatan ini adalah kegiatan yang mengaktifkan perhatian, kemampuan dan sosial emosi anak. Kegiatan terdiri dari bermacam- macam kegiatan bermain yang dipilih dan disukai anak agar dapat bereksplorasi, bereksperimen, meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi, memunculkan inisiatif, kemandirian dan kreativitasnya serta dapat membantu dan mengembangkan kebiasaan bekerja yang baik.

9 Selanjutnya Selanjutnya Pendidik bersama anak dapat memberi nama masing-masing kelompok. Anak diberi kebebasan untuk memilih kegiatan yang ada pada kelompok yang diminatinya dan tempat yang disediakan. Semua anak hendaknya secara bergantian mengikuti kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh pendidik. Setelah anak dapat mengikuti secara teratur, maka anak boleh memilih kegiatan sendiri dengan tertib. >> Jika tidak tersedia tempat, anak tersebut dapat melakukan kegiatan di kegiatan pengaman. Fungsi kegiatan pengaman adalah: Fungsi kegiatan pengaman adalah: Sebagai tempat kegiatan anak yang telah menyelesaikan tugasnya lebih cepat sehingga tidak mengganggu teman lain. Sebagai tempat kegiatan anak yang telah menyelesaikan tugasnya lebih cepat sehingga tidak mengganggu teman lain. Untuk memotivasi anak agar cepat menyelesaikan tugasnya Untuk memotivasi anak agar cepat menyelesaikan tugasnya Untuk mengembangkan aspek emosional, sosial, kemandirian, kerjasama dan kreativitas anak. Untuk mengembangkan aspek emosional, sosial, kemandirian, kerjasama dan kreativitas anak. Sebagai alat peraga Sebagai alat peraga

10 selanjutnya Istirahat/Makan (+ 30 menit) Kegiatan ini kadang-kadang dapat digunakan untuk mengisi indikator/kemampuan yang hendak dicapai yang berkaitan dengan kegiatan makan, misalnya tata tertib makan, jenis makanan bergizi, rasa sosial dan kerjasama. Setelah kegiatan makan selesai, waktu yang tersedia dapat digunakan untuk bermain dengan alat permainan di luar kelas yang bertujuan mengembangkan fisik/motorik.. Penutup (+ 30 menit) Kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan penutup bersifat menenangkan anak dan diberikan secara klasikal, misalnya membaca cerita dari buku, pantomim, menyanyi, atau apresiasi musik dari berbagai daerah. Kegiatan ini diakhiri dengan tanya jawab mengenai kegiatan yang berlangsung, sehingga anak mengingat dan memaknai kegiatan yang dilaksanakan dan kemudian dilanjutkan dengan pesan- pesan dan doa pulang.

11 Cara Penilaian Model Pembelajaran PAUD Pendekatan Kelompok Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung guru hendaknya mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap program kegiatannya maupun terhadap perkembangan peserta didik. Segala catatan pendidik digunakan sebagai bahan masukan bagi keperluan penilaian Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung guru hendaknya mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap program kegiatannya maupun terhadap perkembangan peserta didik. Segala catatan pendidik digunakan sebagai bahan masukan bagi keperluan penilaian

12 Model sudut pembelajaran PAUD Model Pembelajaran PAUD: Model Pembelajaran PAUD: Model Sudut ( sesuai dengan kurikulum PAUD 2013. Model pembelajaran sudut memberikan kesempatan kepada anak didik belajar dekat dengan kehidupan sehari-hari. Kegiatan belajar mengajar dengan sudut model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan, menggunakan langkah-langkah pembelajaran hampir sama dengan model pembelajaran area, hanya sudut-sudut kegiatan merupakan pusat kegiatan berdasarkan minat anak. Alat-alat yang disediakan pada sudut-sudut kegiatan selayaknya lebih bervariasi dan sering diganti, disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas. Kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan, menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang mirip dengan model pembelajaran area, karena memperhatikan minat anak. Jumlah sudut yang disediakan 5 sudut dalam penggunaannya disesuaikan dengan program yang direncanakan dengan kisaran 2 samapi 5 sudut. Dalam kondisi tertentu dimungkinkan 1 sudut lebih dari 1 kegiatan. Alat-alat yang disediakan pada sudut-sudut kegiatan selayaknya lebih bervariasi dan sering diganti, disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas.

13 Aspek-aspek model pembelajaran sudut PAUD Dalam model/model sudut ruangan ditata berdasarkan kelompok pengetahuan yakni: 1. Alam Sekitar 2. Ketuhanan 3. Pembangunan 4. Keluarga 5. Budaya Dalam model/model sudut ruangan ditata berdasarkan kelompok pengetahuan yakni: 1. Alam Sekitar 2. Ketuhanan 3. Pembangunan 4. Keluarga 5. Budaya

14 PENGELOLAAN KELAS MODEL PEMBELAJARAN SUDUT Pengaturan alat bermain dan perabot di ruangan, termasuk meja, kursi dan luasnya ruangan, disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, khususnya pada sudut-sudut kegiatan. Pengaturan alat bermain dan perabot di ruangan, termasuk meja, kursi dan luasnya ruangan, disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, khususnya pada sudut-sudut kegiatan. Sumber belajar dan hasil kegiatan anak dapat dipajang di papan atau didinding ruangan. Hasil karya anak, dapat juga disimpan di laci masing-masing anak sebagai portofolio. Sumber belajar dan hasil kegiatan anak dapat dipajang di papan atau didinding ruangan. Hasil karya anak, dapat juga disimpan di laci masing-masing anak sebagai portofolio. Setelah digunakan untuk pembelajaran, alat bermain dirapikan dan disimpan sedemikian rupa sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai seperti kemandirian, tanggung jawab, membuat keputusan, kebiasaan mengatur kembali peralatan dan sebagainya. Setelah digunakan untuk pembelajaran, alat bermain dirapikan dan disimpan sedemikian rupa sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai seperti kemandirian, tanggung jawab, membuat keputusan, kebiasaan mengatur kembali peralatan dan sebagainya.

15 LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SUDUT Kegiatan Awal (+ 30 menit) Kegiatan yang dilaksanakan adalah bernyanyi, berdoa, mengucap salam, membicarakan tema/sub tema, diskusi kegiatan yang akan dilaksanakan, malakukan kegaitan fisik/ motorik. Kegiatan Inti (+ 60 menit) secara individual di sudut-sudut kegiatan Sebelum melakukan kegiatan inti, pendidik bersama anak membicarakan tugas-tugas yang diprogramkan di sudut-sudut kegiatan. Setelah itu pendidik menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di setiap sudut kegiatan yang diprogramkan. Sudut yang dibuka setiap hari disesuaikan dengan indikator yang dikembangkan dan sarana/alat pembelajaran yang ada. Kemudian anak dibebaskan untuk memilih sudut kegiatan yang disukai sesuai dengan minatnya. Anak dapat berpindah sudut kegiatan sesuai dengan minatnya tanpa ditentukan oleh pendidik, pendidik memberi motivasi.

16 SELANJUTNYA… SELANJUTNYA… Istirahat/Makan (+ 30 menit) Kegiatan makan bersama menanamkan pembiasaan yang baik, misalnya mencuci tangan, berdoa sebelum dan sesudah makan, berbagi bekal dengan teman, membereskan dan merapikan alat-alat makan dan sebagainya. Setelah kegiatan makan selesai, waktu yang tersedia dapat digunakan untuk bermain di dalam atau di luar kelas. Istirahat/Makan (+ 30 menit) Kegiatan makan bersama menanamkan pembiasaan yang baik, misalnya mencuci tangan, berdoa sebelum dan sesudah makan, berbagi bekal dengan teman, membereskan dan merapikan alat-alat makan dan sebagainya. Setelah kegiatan makan selesai, waktu yang tersedia dapat digunakan untuk bermain di dalam atau di luar kelas. Kegiatan Akhir (+ 30 menit) Kegiatan akhir dilaksanakan secara klasikal, misalnya dengan bercerita, bernyanyi, gotong royong memberikan kelas, diskusi kegiatan sehari yang telah dilakukan, informasi kegiatan esok hari, berdoa, dan mengucapkan salam PENILAIAN MODEL PEMBELAJARAN PAUD PENDEKATAN SUDUT Penilaian yang dilakukan pada pembelajaran ini sama dengan penilaian pada model pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman, yaitu selama kegiatan pembelajaran berlangsung, pendidik mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap perkembangan peserta didik maupun program kegiatannya sebagai dasar bagi keperluan penilaian.

17  menggunakan Model Area sesuai Kurikulum PAUD 2013 lebih memberikan kesempatan kepada anak didik untuk memilih atau melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelanjarannya dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati keberagaman budaya dan menekankan peda pengalaman belajar bagi setiap anak, pilihan-pilihan kegiatan dan pusat-pusat kegiatan serta peran serta keluarga dalam proses pembelajaran .

18 KIAT-KIAT MODEL AREA Pembelajarannya dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati keragaman budaya yang menekankan pada prinsip : Pembelajarannya dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati keragaman budaya yang menekankan pada prinsip : Pengalaman pembelajaran pribadi setiap anak, Pengalaman pembelajaran pribadi setiap anak, Membantu anak membuat pilihan dan keputusan melalui aktivitas di dalam area-area yang disiapkan, dan Membantu anak membuat pilihan dan keputusan melalui aktivitas di dalam area-area yang disiapkan, dan Keterlibatan keluarga dalam proses pembelajaran. Keterlibatan keluarga dalam proses pembelajaran. Keterlibatan keluarga dalam pembelajaran itu sendiri dapat dilakukan melalui beberapa cara sebagai berikut : Anggota keluarga dilibatkan secara sukarela dalam kegiatan pembelajaran, misalnya orang tua dilibatkan dalam mempersiapkan pengaturan media pembelajaran atau menjadi model dalam pembelajaran tertentu. Anggota keluarga dilibatkan secara sukarela dalam kegiatan pembelajaran, misalnya orang tua dilibatkan dalam mempersiapkan pengaturan media pembelajaran atau menjadi model dalam pembelajaran tertentu. Anggota keluarga bermitra dengan PAUD dalam membuat keputusan tentang anak, misalnya orang tua diminta pertimbangannya perihal kebutuhan layanan khusus individual untuk anak. Anggota keluarga bermitra dengan PAUD dalam membuat keputusan tentang anak, misalnya orang tua diminta pertimbangannya perihal kebutuhan layanan khusus individual untuk anak.

19 3 PILAR UTAMA PEMBELAJARAN AREA (1) konstruktivitas(2) sesuai dengan perkembangan, dan (3) pendidikan progresif. Konstruktivisme meyakini bahwa pembelajaran terjadi saat anak berusaha memahami dunia di sekelilingnya. Pembelajaran menjadi proses interaktif yang melibatkan teman sebaya anak, orang dewasa dan lingkungan. Anak membangun pemahaman mereka sendiri atas dunia dan hal-hal yang terjadi di sekelilingnya dengan membangun pemahaman-pemahaman baru dan pengalaman/ pemahaman yang telah mereka miliki sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran Area ini menggunakan metode yang selaras dengan tahap perkembangan anak. Setiap anak berkembang melalui tahapan yang yang berbeda, namun pada saat yang sama, setiap anak adalah makhluk individu dan unik. Dengan demikian pendidik harus mencermati dan menyimak perbedaan antara keterampilan dan minat tertentu dari anak-anak yang berusia sama. (1) konstruktivitas(2) sesuai dengan perkembangan, dan (3) pendidikan progresif. Konstruktivisme meyakini bahwa pembelajaran terjadi saat anak berusaha memahami dunia di sekelilingnya. Pembelajaran menjadi proses interaktif yang melibatkan teman sebaya anak, orang dewasa dan lingkungan. Anak membangun pemahaman mereka sendiri atas dunia dan hal-hal yang terjadi di sekelilingnya dengan membangun pemahaman-pemahaman baru dan pengalaman/ pemahaman yang telah mereka miliki sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran Area ini menggunakan metode yang selaras dengan tahap perkembangan anak. Setiap anak berkembang melalui tahapan yang yang berbeda, namun pada saat yang sama, setiap anak adalah makhluk individu dan unik. Dengan demikian pendidik harus mencermati dan menyimak perbedaan antara keterampilan dan minat tertentu dari anak-anak yang berusia sama.

20 A. Penataan Ruang Kelas PAUD Model Area Pengelolaan kelas pada model pembelajaran area meliputi pengorganisasian peserta didik, pengaturan area yang diprogramkan, dan peranan pendidik. Untuk itu hal-hal yang diperlukan dalam pengelolaan kelas adalah : Alat bermain, sarana prasarana diatur sesuai dengan area yang diprogramkan pada hari itu. Alat bermain, sarana prasarana diatur sesuai dengan area yang diprogramkan pada hari itu. Kegiatan dapat dilakukan dengan menggunakan meja kursi, karpet, atau tikar sesuai dengan alat yang digunakan. Kegiatan dapat dilakukan dengan menggunakan meja kursi, karpet, atau tikar sesuai dengan alat yang digunakan. Pengaturan area memungkinkan pendidik dapat melakukan pengamatan sehingga dapat memberikan motivasi, pembinaan, dan penilaian. Pengaturan area memungkinkan pendidik dapat melakukan pengamatan sehingga dapat memberikan motivasi, pembinaan, dan penilaian. Pendidik memperhatikan perbedaan individu setiap peserta didik pada saat mereka melakukan kegiatan di area. Pendidik memperhatikan perbedaan individu setiap peserta didik pada saat mereka melakukan kegiatan di area.

21 GAMBARAN MODEL PEMBELAJARAN AREA

22 1. Area Drama Area Drama merupakan tempat yang memberikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi dan mengembangkan pengalaman bermain peran. Area Drama memiliki baju-baju dan benda-benda lain yang mendorong anak memperagakan apa yang mereka lihat dikehidupan mereka, membantu mereka untuk memahami dunia mereka dan memainkan berbagai macam peran. Pemilihan benda-benda tergantung dari minat anak-anak dan tema yang sedang berlangsung pada saat itu. Alat bermain di Area Drama adalah : tempat tidur anak (boneka), almari kecil, meja kursi kecil (meja tamu), boneka-boneka, tempat jemuran, setrika dan meja setrika, baju-baju besar, handuk, bekas make up, minyak wangi, sisir, kompor-komporan, penggorengan, dandang tiruan, piring, sendok, garpu, gelas, cangkir, teko, keranjang belanja, pisau mainan, ulekan/cobek, mangkok-mangkok, tas-tas, sepatu/sandal, rak sepatu, cermin, mixer, blender, sikat gigi, odol, telepon-teleponan, tiruan baju tentara dan polisi, tiruan baju dokter, dan sebagainya 2. Area Membaca dan Menulis Area ini merupakan tempat bagi anak untuk mengeksplorasi pengalaman membaca dan menuliskan kata-kata yang ada disekitar mereka. Area Membaca dan Menulis menyediakan berbagai buku-buku atau tulisan-tulisan dan bahan- bahan untuk kegiatan menyimak atau mendengar bahasa dan menulis.Area membaca berisi buku- buku dan bahan-bahan untuk kegiatan membaca., NEXT

23 Area Sains menyediakan banyak kesempatan bagi anak-anak untuk menggunakan panca indera dan menyalurkan langsung minat mereka terhadap kejadian-kejadian alamiah dan benda-benda yang mereka temukan. Dengan mengeksplorasi bahan-bahan alami, anak menciptakan, berpikir, dan berkomunikasi. Anak-anak melatih otot halus dan kasar, mengembangkan konsep-konsep matematika, gagasan-gagasan ilmiah, dan kreativitas. Alat bermain anak di area Sains PAUD adalah : macam-macam tiruan binatang, gambar-gambar perkembangbiakan binatang, gambar-gambar proses petumbuhan tanaman, biji-bijian (jagung, kacang tanah, kacang hijau, beras), kerang batu kali, pasir, bunga karang, magnet, mikroskop, kaca pembesar(lup), pipet, tabung ukur, timbangn kue, timbangan bebek (sebenarnya), gelas ukuran, pencampur warna, nuansa warna, pita meteran, penggaris, benda-benda kasar (batu, batu bata, amplas, besi, kayu, kapas, kain, kulit kayu, kulit binatang, dan lainnya) benda-benda untuk pengenalan berbagai macam rasa (gula, kopo asam, cuka, garam, sirup, cabe, dan lain- lain), berbagai macam bumbu (bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, lengkuas, daun salam, jahe, kunyit, jinten, dan lain-lain), pengenalan aroma.. Area Sains menyediakan banyak kesempatan bagi anak-anak untuk menggunakan panca indera dan menyalurkan langsung minat mereka terhadap kejadian-kejadian alamiah dan benda-benda yang mereka temukan. Dengan mengeksplorasi bahan-bahan alami, anak menciptakan, berpikir, dan berkomunikasi. Anak-anak melatih otot halus dan kasar, mengembangkan konsep-konsep matematika, gagasan-gagasan ilmiah, dan kreativitas. Alat bermain anak di area Sains PAUD adalah : macam-macam tiruan binatang, gambar-gambar perkembangbiakan binatang, gambar-gambar proses petumbuhan tanaman, biji-bijian (jagung, kacang tanah, kacang hijau, beras), kerang batu kali, pasir, bunga karang, magnet, mikroskop, kaca pembesar(lup), pipet, tabung ukur, timbangn kue, timbangan bebek (sebenarnya), gelas ukuran, pencampur warna, nuansa warna, pita meteran, penggaris, benda-benda kasar (batu, batu bata, amplas, besi, kayu, kapas, kain, kulit kayu, kulit binatang, dan lainnya) benda-benda untuk pengenalan berbagai macam rasa (gula, kopo asam, cuka, garam, sirup, cabe, dan lain- lain), berbagai macam bumbu (bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, lengkuas, daun salam, jahe, kunyit, jinten, dan lain-lain), pengenalan aroma.. 3. Area Sains (IPA, Ilmu Pengetahuan Alam)

24 4. Area Musik Musik dapat dipergunakan sepanjang hari untuk menyatukan kegiatan pembelajaran. Bernyanyi, menggerakkan badan, bertepuk tangan, menari, dan memainkan alat-alat musik, atau menyimak dengan tenang kesemuanya dapat diberikan sebagai kegiatan pembelajaran sepanjang hari. Musik mengembangkan panca indera, mengajarkan ritme, berhitung dan pola kalimat, memperkuat otot halus dan kasar, dan mendorong kreatifitas. 4. Area Musik Musik dapat dipergunakan sepanjang hari untuk menyatukan kegiatan pembelajaran. Bernyanyi, menggerakkan badan, bertepuk tangan, menari, dan memainkan alat-alat musik, atau menyimak dengan tenang kesemuanya dapat diberikan sebagai kegiatan pembelajaran sepanjang hari. Musik mengembangkan panca indera, mengajarkan ritme, berhitung dan pola kalimat, memperkuat otot halus dan kasar, dan mendorong kreatifitas. 5. Area Balok Area Balok dilengkapi dengan berbagai macam bentuk dan ukuran balok untuk menciptakan susunan khayal atau dapat dikenali seperti bangunan, kota, pertanian, dll. Melalui bermain balok, anak mengembangkan kemampuan matematika, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah, kreativitas, dan memperkuat daya konsentrasi. Alat bermain anak PAUD di area balok adalah : balok dengan berbagai bentuk, ukuran, dan warna, leggo, lotto sejenis, lotto berpasangan, kepingan geometri dari triplek berbagai ukuran dan warna, kotak geometri, kendaraan mainan (kendaraan laut, udara, darat), rambu-rambu lalu lintas, kubus berpola, kubus berbagai ukuran dan warna. Korek api, lidi, tusuk es krim, tusuk gigi, bola dengan berbagai ukuran dan warna, kardus bekas, dan sebagainya.

25 6. Area Matematika dan Berhitung Area Matematika dan Berhitung merupakan tempat yang menyediakan permainan-permainan yang dapat membantu anak belajar mencocokkan, berhitung, dan mengelompokkan, serta menciptakan sendiri permainan yang mereka sukai, dan berlatih kemampuan berbahasa mereka. Area Matematika dan Berhitung memiliki bahan-bahan yang dapat dipisah-pisahkan dan disatukan anak. Alat bermin yang ada di dalam Area Matematika dan Berhitung adalah : lambang bilangan, kepingan geometri, kartu angka, kulit kerang, puzzle, konsep bilangan, kubus permainan, pohon hitung, papan jamur, ukuran panjang pendek, ukuran tebal-tipis, tutup botol, pensil, manik-manik, gambar buah-buahan, penggaris, meteran, buku tulis, puzzle sterefoam (angka), kalender, gambar bilangan.

26 8. Sentra Agama Area Agama merupakan tempat yang memberikan pengalaman pada anak untuk mengenal agama dan mempraktekkan tatacara beribadah sesuai agama yang dianutnya. Area Agama menyediakan miniatur rumah ibadah, perlengkapan ibadah, buku-buku bacaan, kertas gambar dan alat-alat gambar. Juga maket tempat ibadah dan alat peraga tata cara ibadah agama-agama di Indonesia, misalnya sebagai berikut : a) Islam : maket masjid, gambar tata cara shalat, gambar tata cara berwudhu, sajadah, mukena, peci, kain sarung, kerudung, buku Iqro’, kartu huruf hijaiyah, tasbih, juz’amma, Al-Qur’an, dan sebagainya. b) Hindu : maket pura, gambar orang menuju ke Pura, tiruan sesaji. c) Kristen/katolik : maket gereja, Alkitab, Rosario. d) Budha : maket pura, maket candi Budha, gambar bikshu. e) Konghucu : maket klenteng, foto orang sembahyang. 7. Area Seni, Motorik Halus Area Seni dan Motorik merupakan tempat untuk mengembangkan dan mengeksplorasi kreativitas mereka serta bersenang-senang dengan bahan baru dan pengalaman fisik (tactile). Area Seni dan Motorik memacu kreativitas, komunikasi verbal dan non verbal, percaya diri, perkembangan motorik halus dan kasar, dan kemampuan intelektual. Alat bermain anak PAUD di area seni, motorik halus adalah : meja gambar, meja kursi anak, krayon, pensil berwarna, pensil, kapur tulis, kapur warna, arang buku gambar, kertas lipat, kertas koran, lem. 7. Area Seni, Motorik Halus Area Seni dan Motorik merupakan tempat untuk mengembangkan dan mengeksplorasi kreativitas mereka serta bersenang-senang dengan bahan baru dan pengalaman fisik (tactile). Area Seni dan Motorik memacu kreativitas, komunikasi verbal dan non verbal, percaya diri, perkembangan motorik halus dan kasar, dan kemampuan intelektual. Alat bermain anak PAUD di area seni, motorik halus adalah : meja gambar, meja kursi anak, krayon, pensil berwarna, pensil, kapur tulis, kapur warna, arang buku gambar, kertas lipat, kertas koran, lem.

27 9. Area Bahasa Area Bahasa merupakan tempat yang tenang sehingga anak-anak dapat melihat-lihat buku, membacakan temannya, atau meminta guru atau orang tua agar membacakan buku untuk mereka. Kesusastraan dipergunakan selama hari-hari belajar anak. Anak-anak diminta untuk membuat buku sendiri, mendramatisasi dan menyimak cerita. Alat bermain anak PAUD di area bahasa adalah : buku-buku cerita, gambar seri, kartu kategori kata, kartu nama-nama, boneka tangan, panggung boneka, papan planel, kartu nama bulan, majalah anak, koran, macam-macam gambar sesuai tema, kliping peristiwa dan sebagainya. 9. Area Bahasa Area Bahasa merupakan tempat yang tenang sehingga anak-anak dapat melihat-lihat buku, membacakan temannya, atau meminta guru atau orang tua agar membacakan buku untuk mereka. Kesusastraan dipergunakan selama hari-hari belajar anak. Anak-anak diminta untuk membuat buku sendiri, mendramatisasi dan menyimak cerita. Alat bermain anak PAUD di area bahasa adalah : buku-buku cerita, gambar seri, kartu kategori kata, kartu nama-nama, boneka tangan, panggung boneka, papan planel, kartu nama bulan, majalah anak, koran, macam-macam gambar sesuai tema, kliping peristiwa dan sebagainya. 10. Area Pasir / Air Jika bermain pasir dan air dimasukkan ke dalam salah satu tempat di dalam kelas, kita dapat menggunakan pasir dan air menjadi salah satu area yang menarik untuk beraktifitas dengan anak-anak. Ini berhubungan earat dengan science. Beberapa aktifitas science yang berhubungan dengan area pasir dan air adalah: 1. Bagaimana air dapat berubah? Untuk percobaan ini, sediakan beberapa bahan seperti tinta, garam, kertas, pasir, spons, dll. Gunakan pipet tetes untuk membasahi bahan-bahan tersebut diatas. Ketika bahan-bahan tersebut menjadi basah, beri pertanyaan yang mendorong anak-anak untuk menggambarkan apa yang mereka lihat dan apa yang mereka pikirkan tentang peristiwa yang terjadi: 10. Area Pasir / Air Jika bermain pasir dan air dimasukkan ke dalam salah satu tempat di dalam kelas, kita dapat menggunakan pasir dan air menjadi salah satu area yang menarik untuk beraktifitas dengan anak-anak. Ini berhubungan earat dengan science. Beberapa aktifitas science yang berhubungan dengan area pasir dan air adalah: 1. Bagaimana air dapat berubah? Untuk percobaan ini, sediakan beberapa bahan seperti tinta, garam, kertas, pasir, spons, dll. Gunakan pipet tetes untuk membasahi bahan-bahan tersebut diatas. Ketika bahan-bahan tersebut menjadi basah, beri pertanyaan yang mendorong anak-anak untuk menggambarkan apa yang mereka lihat dan apa yang mereka pikirkan tentang peristiwa yang terjadi: Adakah perubahan warna yang terjadi ketika kamu menambahkan air ada bahan-bahan tersebut di atas? Adakah perubahan warna yang terjadi ketika kamu menambahkan air ada bahan-bahan tersebut di atas? Adakah perubahan bentuk yang terjadi ketika air ditambahakan pada bahan-bahan tersebut di atas? Adakah perubahan bentuk yang terjadi ketika air ditambahakan pada bahan-bahan tersebut di atas? Apakah kelihatan berbeda pada tinta dalam keadaan basah dan tinta yang dalam keadaan kering? Apakah kelihatan berbeda pada tinta dalam keadaan basah dan tinta yang dalam keadaan kering? Apa yang akan terjadi jika ditambahkan air pada segelas jus jeruk? Apa yang akan terjadi jika ditambahkan air pada segelas jus jeruk?

28 Penilaian Pembelajaran PAUD Model Area Penilaian Pembelajaran PAUD Model Area Penilaian yang dilakukan pada model pembelajaran area pada hakekatnya tidak berbeda dengan model-model pembelajaran sebelumnya karena selama kegiatan pembelajaran berlangsung, pendidik mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap perkembangan peserta didik maupun program kegiatannya sebagai dasar bagi keperluan penilaian.

29 MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN SENTRA PAUD Model pembalajaran sentra adalah pendekatan pembelajaran yang dalam proses pembelajarannya dilakukan di dalam “lingkaran” (circle times) dan sentra bermain. Lingkaran adalah saat di mana pendidik duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah bermain. Sentra bermain adalah zona atau arena bermain anak yang dilengkap dengan seperangkat alat bermain yang berfungsi sebagai pijakan lingkaran yang diperlukan untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak didik dalam berbagai aspek perkembangan secara seimbang. Sentra yang dibuka setiap harinya disesuaikan dengan jumlah kelompok di setiap PAUD. PENATAAN RUANG MODEL PEMBELAJARAN SENTRA PENATAAN RUANG MODEL PEMBELAJARAN SENTRA

30 MACAM – MACAM SENTRA PEMBELAJARAN PAUD 1. Sentra Balok 1. Sentra Balok Sentra balok memfasilitasi anak bermain tentang konsep bentuk, ukuran, keterkaitan bentuk, kerapihan, ketelitian, bahasa, dan kreativitas. Bermain balok selalu dikaitkan dengan main peran mikro, dan bangunan yang dibangun anak digunakan untuk bermain peran. Alat dan bahan main Sentra Balok: balok-balok dengan berbagai bentuk dan ukuran balok asesoris untuk main peran lego berbagai bentuk kertas dan alat tulis

31 2. Sentra Main Peran Kecil (Mikro) Main peran kecil mengembangkan kemampuan berpikir abstrak, kemampuan berbahasa, sosial-emosional, menyambungkan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan pengetahuan baru dengan menggunakan alat main peran berukuran kecil. Alat dan Bahan Sentra Main Peran Kecil (Mikro): berbagai miniatur mainan berbagai mainan alat rumah tangga berbagai mainan mini alat kedokteran berbagai mainan mini alat transportasi berbagai mainan mini alat tukang 3. Sentra Main Peran Besar (Makro) Sentra main peran mengembangkan kemampuan mengenal lingkungan sosial, mengembangkan kemampuan bahasa, kematangan emosi dengan menggunakan alat main yang berukuran besar sesuai dengan ukuran sebenarnya. Alat dan bahan Sentra Main Peran Besar (Makro): mainan untuk pasar-pasaran mainan untuk rumah-rumahan mainan untuk dokter-dokteran mainan untuk kegiatan pantai mainan untuk tukang-tukangan mainan untuk kegiatan nelayan mainan salon-salonan dll.

32 4. Sentra IMTAQ 4. Sentra IMTAQ Sentra Imtaq mengenalkan kehidupan beragama dengan keterampilan yang terkait dengan agama yang dianut anak. sentra Imtaq untuk satuan PAUD umum mengenalkan atribut berbagai agama, sikap menghormati agama. Sentra Imtaq mengenalkan kehidupan beragama dengan keterampilan yang terkait dengan agama yang dianut anak. sentra Imtaq untuk satuan PAUD umum mengenalkan atribut berbagai agama, sikap menghormati agama.. 5. Sentra Seni Sentra seni dapat dibagi dalam seni musik, seni tari, seni kriya, atau seni pahat. Penentuan sentra seni yang dikembangkan tergantung pada kemampuan satuan PAUD. Disarankan minimal ada dua kegiatan yang dikembangkan di sentra seni yakni seni musik dan seni kriya. Sentra seni mengembangkan kemampuan motorik halus, keselarasan gerak, nada, aspek sosial-emosional dan lainnya 6. Sentra Persiapan Sentra persiapan lebih menekankan pengenalan keaksaraan awal pada anak. penggunaan buku, alat tulis dapat dilakukan di semua sentra, tetapi di sentra persiapan lebih diperkaya jenis kegiatan bermainnya. Pada kelompok anak paling besar yang segera masuk sekolah dasar, frekuensi main di sentra persiapan lebih banyak. Kegiatan persiapan dapat juga diperkuat dalam jurnal siang.

33 7. Sentra Bahan Alam 7. Sentra Bahan Alam Sentra bahan alam kental dengan pengetahuan sains, matematika, dan seni. Sentra bahan alam diisi dengan berbagai bahan main yang berasal dari alam, seperti air, pasir, bebatuan, daun. Di sentra bahan alam anak memiliki kesempatan menggunakan bahan main dengan berbagai cara sesuai pikiran dan gagasan masing-masing dengan hasil yang berbeda. Gunakan bahan dan alat yang ada disekitar. Perhatikan keamanannya. Bahan dan alat yang digunakan harus bebas dari bahan beracun atau binatang kecil yang membahayakan. 8. Sentra Memasak Sentra memasak kaya dengan pengalaman unik bagi anak mengenal berbagai bahan makanan dan proses sain yang menyenangkan. Di sentra memasak anak belajar konsep matematika, sains, alam, dan sosial sehingga menunjang perkembangan kognitif, sosial-emosional, bahasa, motorik, dan juga seni, serta nilai agama.

34 SEKIAN DAN TERIMA KASIH LISMAWATI PGRA IAIN PALOPO


Download ppt "Model pembelajaran klasik(klasikal) Model Pembelajaran Klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google