Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehmarna jailani purnomo Telah diubah "8 tahun yang lalu
1
BAB I PENDAHULUAN
2
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang terbebas dari gangguan jiwa, dan memiliki sikap positif untuk menggambarkan tentang kedewasaan serta kepribadiannya. Menurut data WHO pada tahun 2012 angka penderita gangguan jiwa mengkhawatirkan secara global, sekitar 450 juta orang yang menderita gangguan mental. Orang yang mengalami gangguan jiwa sepertiganya tinggal di Negara berkembang, sebanyak 8 dari 10 penderita gangguan mental itu tidak mendapatkan perawatan (Kemenkes RI, 2012). A. Latar Belakang
3
DATA RSJD Prov. Kep. Bangka Belitung Tahun 2013 jumlah pasien Halusinasi sebanyak 1.433 jiwa. Tahun 2014 jumlah pasien Halusinasi sebanyak 1.876 jiwa. Tahun 2016 (Januari- Maaret) jumlah pasien Halusinasi sebanyak 432 jiwa.
4
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui Bagaimana Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016. B. RUMUSAN MASALAH
5
C. TUJUAN Tujuan Umum Tujuan Khusus
6
D. MANFAAT Bagi Peneliti Bagi Tempat Penelitian (RSJD Prov. Kep. Bangka Belitung) Bagi Institusi Pendidikan (STIKES Citra Delima Bangka Belitung)
7
E. PENELITIAN TERKAIT Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri (2010) di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUP Dr. M. Djamil tentang Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat Di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2010, didapatkan hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh perawat (69,8%) telah melaksanakan komunikasi terapeutik. Selanjutnya didapatkan hubungan yang bermakna antara pengetahuan, faktor psikologi sosial dan peran dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik di Instalasi Rawat Inap Bedah Padang.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
9
Komunikasi Terapeutik Tujuan Komunikasi Terapeutik TINJAUAN PUSTAKA Keperawatan Jiwa
10
Kerangka Tereori
11
KERANGKA KONSEP Variabel Independen Variabel Dependen Kerangka konsep dan Hipotesis Pengalaman kerja Pengetahuan Sikap Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Skema 2.2 Kerangka Konsep Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016
12
Ada hubungan bermakna antara pengalaman kerja dan komunikasi terapeutik oleh perawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepualuan Bangka Belitung tahun 2016. Ada hubungan bermakna antara pengetahuan dan komunikasi terapeutik oleh perawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepualuan Bangka Belitung tahun 2016. Ada hubungan bermakna antara sikap dan komunikasi terapeutik oleh perawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepualuan Bangka Belitung tahun 2016. Hipotesis
13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
14
A.Desain Penelitian Kuantitatif dengan rancangan atau pendekatan cross sectional, B. Tempat Dan Waktu Penelitian: Penelitian ini akan dilaksanakan di RSJD Prov. Kep. BABEL, pada bulan Agustus 2016. C. Populasi, Sampel Dan Teknik Sampling Populasi: 106 orang/perawat. Sampel: 65 responden. Teknik Sampling: purposive sampling METODOLOGI PENELITIAN
15
D. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Identifikasi Variabel Identifikasi variabel adalah bagian penelitian dengan cara menentukan variabel-variabel yang ada dalam penelitian seperti variabel independen dan dependen. Di dalam penelitian menggunakan dua variabel yaitu variabel independen (Pengalaman kerja, pengetahuan dan sikap) dan variabel dependen (pelaksanaan komunikasi terapeutik) (Hidayat, 2008).
17
E. Pengumpulan data, Pengolahan Data dan Analisa Data Pengumpulan data: 1. Data Primer 2. Data Sekunder Analisa Data: 1.Analisa Univariat : Untuk mendapatkan gambaran frekuensi dan distribusi masing – masing variabel yang diteliti baik variabel independen maupun dependen 2.2. Analisa Bivariat : Analisa yang bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Pengolahan Data 1.Editing 2.Coding 3.Entry 4.cleaning
18
Penelitian ini karena menggunakan rancangan cross sectional, dimana pengukuran variabel dependen maupun independen diukur secara bersamaan. kelemahannya karena tidak bisa melihat hubungan sebab akibat, tetapi hanya melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terkait. F. Keterbatasan
19
G. Masalah Etika Informed Consent (Lembar persetujuan) Anonimity (Tanpa nama) Confodentility (kerahasiaan)
20
Wasallam Semoga Bermanfaat
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.