Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehzhul fadly kambea sukri kambea Telah diubah "8 tahun yang lalu
1
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH KAB. BANGGAI
2
KARAKTERISTIK WILAYAH KAB. BANGGAI Kabupaten Banggai dengan Ibukotanya Luwuk, secara administratif terdiri atas 23 Kecamatan, 46 Kelurahan dan 291 Desa. secara geografis terletak antara 122 0 23’-124 0 20’ Bujur Timur dan 0 0 30’-2 0 20’ Lintang Selatan memiliki Luas wilayah daratan ± 9.672,70 Km² atau sekitar 14,22 % dari luas Propinsi Sulawesi Tengah dan luas laut 20.309,68 Km² dengan garis pantai sepanjang 613,25 Km
3
PENDUDUK
4
POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH KAB. BANGGAI Kabupaten Banggai memiliki potensi hasil hutan yang cukup banyak, hal ini dapat di lihat dari luasan hutan di Kabupaten Banggai, berdasarkan peta penunjukan kawasan hutan dan perairan Propinsi Sulawesi Tengah mencapai = ± 610.563 Ha, yang terdiri atas : KSA dan KPA = 23.726 Ha (2,52%), Luasan Kawasan Hutan Lindung di Kabupaten Banggai = 169.669 Ha atau 18,04 % dari total luas hutan. Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas ± 309.113 Ha (32,86%), Hutan Produksi Tetap (HP) seluas ± 55.526 ha (5,90%) dan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) seluas ± 52.529 ha (5,58% dari luas hutan Kabupaten Banggai). PERTANIAN KEHUTANAN Berdasarkan peranan sektoral perekonomian Kabupaten Banggai sampai saat ini masih di dominasi sektor pertanian sebagai motor penggerak utama perekonomian daerah, selain itu sektor ini pula yang menjadi sumber utama mata pencaharian penduduk dengan menyerap tenaga kerja terbesar yaitu 51,72% dari jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun keatas yang bekerja di semua sektor perekonomian. Kabupaten Banggai merupakan salah satu sentra pertanian di Sulawesi Tengah terutama dari tanaman padi dan palawija.
5
POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH KAB. BANGGAI PERIKANAN DAN KELAUTAN Kabupaten Banggai memiliki luas wilayah laut ± 20.309,68 Km². Panjang garis pantai Kabupaten Banggai ± 613,25 Km. Potensi Lestari perikanan laut yang di miliki yaitu ± 48.621,1 ton. Kabupaten Banggai juga memiliki Areal Pertambakan yaitu seluas ± 8.825 Ha, jenis yang di budidayakan yaitu udang windu (eksport USA, Uni Eropa dan Asia), Vannamei dan Ikan Bandeng. Sedangkan untuk areal Kolam Air tawar seluas ± 260 Ha untuk budidaya ikan mas dan ikan nila. Untuk Budidaya laut potensi yang ada seluas ± 6.396 Ha, yang baru di manfaatkan ± 78.800 m² untuk budidaya rumput laut (± 44.750 m²), budidaya kerapu/keramba apung (± 430 m²), kepiting Bakau (± 30.300 m²) dan budidaya mutiara. Desa yang ada di dominasi oleh Desa pesisir sejumlah 131 Desa (Data sebelum pemekaran) dengan 14.067 Rumah tangga perikanan. Kabupaten Banggai memiliki 72 buah pulau yang tersebar di beberapa Kecamatan, dengan rincian sebagai berikut: 2 Pulau berpenghuni, 70 Pulau tidak berpenghuni 33 Pulau telah memiliki nama, dan 39 Pulau belum memiliki nama
6
POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH KAB. BANGGAI Kabupaten Banggai memiliki potensi pertambangan yang cukup melimpah terdiri dari bahan tambang Minyak dan Gas Bumi terdapat di Blok Senoro seluas ± 6.100 Ha, dengan cadangan gas alam terbukti 1,532 TCF (Triliun Kaki Kubik), cadangan Kemungkinan 1.051 TCF, cadangan harapan 1.083 TCF, dan Blok Matindok yang memiliki 6 lapangan Gas. Blok senoro di kelola oleh JOB Pertamina Medco Tomori Sulawesi (PMTS) dan Blok Matindok yang di kelola oleh Pertamina Pengembangan Gas Matindok (PPGM). Bahan Tambang Mineral Logam, seperti Nikel, emas, Biji Besi, Granit, Pasir dan Batu, Batu Gamping, Marmer, Gabro dan Tanah Urug PARIWISATA PERTAMBANGAN Kabupaten Banggai memiliki potensi wisata yang cukup beragam yang dapat di jadikan sebagai obyek dan daya tarik wisata, utamanya wisata alam mulai dari Panorama Air Terjun, Wisata Alam, Staklamit & Staklatit, Sungai dan Kuliner, Wisata Bahari, Mata Air, Wisata Bahari, Wisata Budaya dan Wisata Religi.
7
POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH KAB. BANGGAI ENERGI Energi Surya. penyinaran matahari di Kabupaten Banggai memiliki intensitas rata-rata sebesar 53-96 %. Dengan demikian potensi energi surya di Kabupaten Banggai memiliki prospek untuk dikembangkan. Energi Air. Kabupaten Banggai terdapat jenis pasang surut prevaling diurnal, yaitu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi permukaan yang berbeda. Kecepatan arus rata- rata 2,0 knot ke arah utara pada bulan Januari, Maret, Juli dan Oktober. Sementara angin yang berhembus kearah Selatan terjadi di bulan April, Juni, November dan Desember. Dengan tinggi gelombang berkisar antara 0,1 – 1,2 M (Dishidros, 1997). Selain potensi arus laut ini terdapat pula potensi sungai-sungai yang memiliki debit air yang cukup untuk dikembangkan menjadi alternatif lain sebagai salah satu sumber daya energi listrik, seperti PLTM Hanga- hanga dan PLTM Hek. Kekuatan angin yang cukup stabil dengan arah yang tetap memungkinkan untuk dikembangkannya Pembangkit Listrik Tenaga Angin. Angin bertiup dari Phlipina dengan kecepatan angin rata-rata di Kabupaten Banggai yang berkisar 3-6 knot dengan arah angin terbanyak beradius 270 0, memungkinkan digunakannya kincir angin sebagai alat pendukung Energi Listrik Tenaga Angin. Dengan didukung perbedaan suhu maksimum antara siang dan malam sehingga terjadi tiupan angin yang silih berganti dari daratan dan lautan memungkinkan daerah Kabupaten Banggai berpotensi untuk dikembangkan sebagai daerah pengembangan listrik dengan tenaga angin. Energi Angin. Kekuatan angin yang cukup stabil dengan arah yang tetap memungkinkan untuk dikembangkannya Pembangkit Listrik Tenaga Angin. Angin bertiup dari Phlipina dengan kecepatan angin rata-rata di Kabupaten Banggai yang berkisar 3-6 knot dengan arah angin terbanyak beradius 270 0, memungkinkan digunakannya kincir angin sebagai alat pendukung Energi Listrik Tenaga Angin. Dengan didukung perbedaan suhu maksimum antara siang dan malam sehingga terjadi tiupan angin yang silih berganti dari daratan dan lautan memungkinkan daerah Kabupaten Banggai berpotensi untuk dikembangkan sebagai daerah pengembangan listrik dengan tenaga angin.
8
PERKEMBANGAN PDRB PDRB ADHB dan PDRB ADHK 2000 PDRB ADHB dan PDRB ADHK 2010
9
PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN DASAR 2000, 9 SEKTOR Sumber: BPS (Diolah Kembali).
10
Capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota se-Sulteng Tahun 2013 - 2014 Sumber: BPS (Diolah Kembali).
11
Capaian PDRB Nominal Perkapita Kabupaten/Kota se-Sulteng Tahun 2013 - 2014 Sumber: BPS (Diolah Kembali).
12
LAJU INFLASI KAB. BANGGAI TAHUN 2011 - 2015 Sumber: BPS (Diolah Kembali).
13
PDRB PER KAPITA KAB. BANGGAI Uraian20112012201320142015 Nilai PDRB (Juta Rp) 5.136.9216.389.4098.025.82311.230.40015.245.058 Jumlah Penduduk (jiwa) 329.609334.561342.698348.498354.402 PDRB perkapita (Rp/jiwa) 15.584.89419.097.88923.419.52132.225.15043.016.254 Sumber : BPS Kab. Banggai, diolah kembali
14
NILAI GINI RATIO KAB. BANGGAI Tahun Nilai Gini Ratio (1)(2) 20120,36 20130,38 20140,30 20150,32 Sumber: Data Olahan Susenas
15
KEMISKINAN
16
Kondisi Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota Se Sulawesi Tengah, Tahun 2014 Sumber: BPS, 2015 (Data Diolah Kembali)
17
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA MENCERMINKAN CAPAIAN KEMAJUAN DI BIDANG PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN EKONOMI. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA MENCERMINKAN CAPAIAN KEMAJUAN DI BIDANG PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN EKONOMI. ANGKA IPM DENGAN METODE PERHITUNGAN LAMA ANGKA IPM DENGAN METODE PERHITUNGAN LAMA
18
Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah, Periode 2013 - 2014 Sumber: BPS, 2015 (Metode Baru Perhitungan IPM).
19
Capaian Angka Harapan Lama Sekolah (Tahun) Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah, Periode 2013 – 2014 Sumber: BPS, 2015 (Metode Baru Perhitungan IPM).
20
Capaian Angka Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun) Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah, Periode 2013 - 2014
21
Sumber: BPS, 2015 (Metode Baru Perhitungan IPM). Capaian Angka Harapan Hidup (Tahun) Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah, Periode 2013 - 2014
22
Sumber: BPS, 2015 (Metode Baru Perhitungan IPM). Capaian Pengeluaran Ril Perkapita Disesuaikan (Ribu Rp) Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah, Periode 2013 - 2014
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.