Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
L/O/G/O www.themegallery.com KONSENSUS DAN KONFLIK
2
konsep-konsep dalam ilmu politik senantiasa berkutat dalam masalah: a. Kekuasaan – sumber kekuasaan – pengaruh – pembuat dan pelaksanan kebijakan b. Kewenangan – kekuasaan berdasarkan legitimasi c. Konflik dan konsensus d. Pengambilan keputusan dan cara mendistribusikan kekuasaan
3
Konsensus Kesepakatan kata atau permufakatan bersama (mengenai pendapat, pendirian, dsb) yang dicapai melalui kebulatan suara (Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Konsensus bersifat abstrak, sehingga tidak mempunyai keterlibatan terhadap politik praktis akan tetapi dalam prakteknya konsensus dapat memengaruhi politik Penggunaan sumber kekuasaan dapat dengan paksaan, konsensus atau kombinasi dari keduanaya
4
Pendekatan struktural fungsional Masyarakat terintegrasi karena adanya kesepakatan bersama.dan adanya aturan aturna yang di sebur norma norma sosial untuk mengatasi perbedaan pendapat di antara mereka. Norma norma sosial inilah yang membentuk sebuah struktur sosial
6
fenomena sosial masyarakat TEORI KONFLIK DAN KONSENSUS teori konflik dialektik Teori Konflik memiliki dua wajah yakni konflik dan konsensus. Premisnya ada dua pula yaitu pertama adalah apabila tidak terjadi konflik maka tidak ada konsensus, kedua dimana apabila terjadi konflik maka disitu akan terjadi konsensus pula. - Mengakui bahwa masyarakat tidak akan ada tanpa konsensus dan konflik - Memberikan konsep penghubung antara konflik dan perubahan sosial Manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai andil dalam terjadinya disintegrasi dan perubahan sosial. Masyarakat memang selalu dalam keadaan konflik untuk menuju proses perubahan. Masyarakat dalam berkelompok dan hubungan sosial didasarkan atas dasar dominasi yang menguasai orang atau kelompok yang tidak mendominasi
7
Dahrendrof “Class and Class Conflik in Industrial Society” masyarakat memiliki dua wajah yakni konflik dan konsensus Teori konflik adalah suatu tatanan sosial yang dilihat sebagai manipulasi dan kontrol dari sekelompok orang yang dominan dan menganggap perubahan sosial terjadi secara cepat. Sedangkan pada teori konsensus adalah suatu persamaan nilai dan norma yang dianggap penting bagi perkembangan masyarakat.
8
Dalam Masyarakat perbedaan distribusi otoritas selalu menjadi faktor yang menentukan konflik sosial sistematis Dengan adanya konflik, masyarakat bisa saling mengkritik diri untuk mengontrol diri mereka sendiri dalam berinteraksi dalam lingkungan masyarakat. Konflik memang sudah pasti terjadi dalam masyarakat, akan tetapi tidak semua konflik menimbulkan hal negatif namun, juga bisa dalam sisi positif.
9
Emilie Durkheim Konsensus terkandung dalam konsep kesadaran kolektif -----sumber solidaritas yang mendorong mereka untuk mau bekerja sama. Rumusan Durkheim, bahwa setiap orang “mengetahui bahwa kita sama dengan orang-orang yang merepresentasi kita” (Durkheim, 1951:79) Representasi yang dimaksud Durkheim adalah bukan hanya menyamakan fisik, melainkan juga kesamaan-kesamaan pikiran dan perasaan. Eksistensi masyarakat tergantung pada konsensus moral
10
Dalam teori konflik masyarakat tunduk pada proses perubahan yang diringi oleh pertentangan yang nantinya akan melahirkan hasil negativ ataupun melahirkan perubahan-perubahan positiv. Sedangkan konsensus adalah masyarakat yang bersifat statis, memiliki keteraturan karena terikat oleh adanya norma, nilai serta moral yang disepakati bersama yang bersifat informal dan disatukan oleh adanya kerjasama yang benar- benar nyata serta bersifat sukarela.
11
Konflik kata kerja’ Latin configere = Saling memukul konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. - Fisik - Kepandaian - Pengetahuan - Adat istiadat - keyakinan -etc
12
Jenis Konflik Individu atau kelompok Horizontal atau vertical Konflik horizontal = antar-etnis, antar- agama, antar-aliran, dll. Konflik vertical = antara buruh dengan majikan, pemberontakan atau gerakan separatis terhadap kekuasaan negara. Coup De etat.
13
Teori konflik abad ke 18 dan 19 sebagai respon dari lahirnya dual revolution, yaitu Demokratisasi dan Industrialisasi, Pendekatan konflik beranggapan bahwa konflik adalah gejala sosial yang melekat di dalam kehidupan setiap masyarakat dan tidak mungkin untuk dihindari
14
Konflik Politik Konflik ini berkaitan dengan Negara/Pemerintahan,Otoritas Politik,dan Kebijakan Konflik Politik Selalu melibatkan Kelompok Cakupan isu selalu terkait masalah publik
15
Sumber Konflik Politik Kehadiran Penguasa Politik (The Rulling Class)- kelompok minoritas yg Menjalankan fungsi2 politik dan menikmati kemudahan2 yg diberikan oleh kekuasaan politik. Penguasa Politik Gagal Menjalankan Fungsi Conflict Management Kelangkaan Sumberdaya dan Posisi Kecenderungan Penguasa Politik Untuk Mempertahankan Kekuasaannya
16
KONSENSUS Prinsip Dasar nya adalah Bergaining – Kesedian semua pihak yang terlibat konflik untuk mengurangi tuntutannya sendiri dan menerima bagian dari tuntutan pihak lain
17
Model Model Konsensus 1.Gabungan dari pendapat dari pihak pihak yang terlibat konflik. 2. Konsensus Pendapat Dominan. salah satu pihak akan mendapatkan yg di inginkan. - Model ini hanya terjadi jika yang berkonflik lebih dari 2 pihak. - Adanya kemungkinan akan muncul anggapan bahwa pendapat salah satu pihak di rasa akan cukup baik untuk semua Instrumen : - Musyawarah - Disarkan pada kompromi
18
3. Konsensus Pendapat Luar. Kesepakatan yg bersumber dari pendapat pihak-pihak lain yg tidak terlibat Konflik. - Mediator 4. Konsensus Gabungan. Penggunaan butir2 pendapat pihak berkonflik di kombinasikan dengan butir yg berasal dari pihak yg tidak berkonflik
19
Konsensus dengan wewenang Pelibatan Pihak pihak yang mempunyai Wewenang dalam penyelesaian konflik -Pemerintah -Pengadilan -Kepala Suku
20
Konsensus Voting
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.