Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehcad asdasdas Telah diubah "8 tahun yang lalu
1
Tugas Toksikologi ( Fluoride) Disusun Oleh : 1.Susanti Maya( 21131132 ) 2.Dwi Aisyah( 21131138 ) 3.Nur Sri Hayati( 21131258 ) 4.Lisnawati( 21131263 ) 5.Vinny Trie Agusti( 21131273 )
2
Fluorida merupakan senyawa yang mengandung unsur fluor Rumus molekul: NaF Berat molekul: 41,988173 gr/mol Penampilan: Zat padat putih Bau: Tidak berbau Pada pasta gigi, umumnya terkandung 1 mg fluoride sebagai natrium monofluorofofat. Senyawa ini tidak mudah larut dan umumnya tidak bersifat toksik. natrium fluoride pada obat kumur, natrium fluoride pada vitamin dan suplemen makanan, ammonium bifluorida pada bahan pembersih. Natrium fluoride secara alami terkandung dalam air laut sehingga kebanyakan organism laut, termasuk seafood mengandung senyawa fluoride. Fluorida dapat juga ditemukan pada gelatin. Pada bayi, asupan fluoride dapat diperoleh melalui air susu ibu (ASI) maupun susu formula yang diminumnya. (Meier K. H., 2007 Monografi
3
Jenis – Jenis keracunan Jenis keracunan flouride Keracunan akut Keracunan kronik Menelan 3-5 mg/kg bahan dapat menyebabkan muntah dan nyeri l ambung. Menelan 5 – 10 mg/kg bahan dapat menyebabkan hipokalsemia dan gejala muskuler. Gejala muscular akibat menurunnya kadar kalsium dalam darah dapat timbul 3 – 5 jam setelah menelan bahan. Menelan fluoride dalam jangka panjang dapat menimbulkan dental fluorosis. Paparan kronik lebih dari 20 mg/hari pada anak berusia diatas 10 tahun dapat menyebabkan fluorosis pada tulang rangka (osteoklerosis).
4
Dosis Toksik KeracunaRingan (3 – 5 mg/kg fluoride) Gejala yang timbul meliputi iritasi saluran pencernaan, mual, diare, iritabilitas elergi, lemah, dan sakit kepala Keracunan Sedang (>5mg/kg fluoride) Gejala yang timbul meliputi nyeri epigastrium, hipotensi, takikardia, dehidrasi, hyperkalemia, hipokalsemia. KeracunanBerat (>15mg/kg fluoride) Gejala yang timbul meliputi hematemesis, disritmia, kejang, tetanus, paralisis saluran pernafasan, kolaps kardiovaskuler.
5
Fluorida dapat mengganggu sejumlah sistem enzim, antara lain mengganggu fosforilasi oksidatif, glikolisis, koagulasi, dan neurotransmisi (dengan cara mengikat kalsium). Fluorida juga dapat menghambat fungsi enzim Na + /K + -ATPase yang dapat menyebabkan hiperkalemia akibat pelepasan kalium ekstraseluler. fluorida dapat menghambat asetilkolinesterase yang sebagian bertanggung jawab atas terjadinya hipersalivasi, muntah, dan diare. Dapat pula terjadi kejang akibat hipomagnesemia dan hipokalsemia
6
Selain itu mekanisme toksisitas fluoride dengan cara mengikat magnesium hypocalemia dan hypomagnesemia. Fluoride mengganggu banyak mekanisme intraseluler, termasuk glycolisis, G-protein dimediasi signaling, phosporylation oksidatif, adenosin trifosfat (ATP) produksi, fungsi Na / K- ATPase, dan saluran kalium (Meier K. H., 2007).
7
Jika < 5 mg fluoride per kg tubuh yang telah tertelan, kalsium (misalnya susu) harus diberikan secara oral untuk meredakan gejala saluran pencernaan dan pasien harus diamati selama 2-4 jam. > 5 fluoride per kg berat badan telah tertelan, mengalami muntah maka harus diinduksi kalsium cair secara oral (misalnya, susu, 5% kalsium glukonat, larutan kalsium laktat) dan bantuan medis > 8 mg fluoride per kg berat badan / tidak diketahui harus diberikan terapi suportif dan simtomatik, termasuk bilas lambung jika belum terjadi emesis terapi yang tepat untuk memperbaiki ketidak seimbangan harus dimulai jika diperlukan. Susu, garam kalsium, atau aluminium dan/atau magnesium yang mengandung antasida harus diberikan secara oral (Mc Evey, 2003) Pertahankan jalan nafas dan berikan nafas bantuan jika diperlukan, Pantau EKG dan kadar kalsium, magnesium, serta kalium serum selama sekurangnya 4-6 jam. Antidotum dan pengobatan spesifik. Pada pasien yang mengalami hypokalemia dapat diberikan kalsium glukonat secara intravena sebanyak 10-20 ml (dosis untuk anak-anak 0,2-0,3 mg/L) Hipomagnesia dapat diobati dengan pemberian magnesium sulfat secara intravena sebanyak 1-2 g yang diberikanselama 10-15 menit (dosis untu kanak-anak 25-50 mg/kg) (Meier K. 2007) Cara Penanganan
8
Mc Evey, Gerald K. 2003. AHFS Drug Information 2004. Amer Soc of Health System Meier, K.H., Fluoride in Posioningang Drug Overdose, Fifth Edition, Olson, KR. (Ed) McGraw-HillCompanies, Inc. New York. 2007
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.