Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

LAYOUT DAN MATERIAL HANDLING

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: " LAYOUT DAN MATERIAL HANDLING"— Transcript presentasi:

1 OLEH YASMIN FARADISA SMK-SMTI BANDA ACEH 2017

2 LAYOUT

3 Pengertian Tata Letak  Tata letak adalah suatu rancangan fasilitas, menganalisis, membentuk konsep, dan mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Rancangan ini pada umumnya digambarkan sebagai rancangan lantai, yaitu satu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara ekonomis dan aman.  Tata letak juga merupakan salah satu bagian terbesar dari suatu studi perancangan fasilitas. Perancangan fasilitas sendiri terdiri dari pelokasian pabrik dan perancangan gedung dimana sebagaimana diketahui bahwa antara tata letak dengan penanganan material saling berkaitan erat. Penyusunan tata letak yang baik dapat memperlihatkan suatu penyusunan daerah kerja yang paling ekonomis untuk dijalankan, disamping itu akan menjamin keamanan dan kepuasan kerja dari pegawai. Prestasi kerja dapat meningkat bila penyusun tata letak dilakukan dengan baik dan aktif.

4  Prinsip-prinsip dasar dalam rancanagan tata letak (Layout) yaitu:  Integrasi secara menyeluruh atas semua faktor yang mempengaruhi faktor produksi.  Jarak pindah barang diupayakan seminimal mungkin.  Aliran kerja berlangsung secara normal.  Semua area dimanafaatkan secara efektif & Efesien.  Kepuasan kerja dan rasa aman pekerja dijaga sebaik-baiknya.  Pengaturan tata letak harus fleksibel.

5  Analisis Produk yaitu menganalisis jenis dan jumlah produk yang harus dibuat.  Analisis Proses adalah menganalisis jenis dan urutan proses pengerjaan produk.  Analisis Jenis & jumlah mesin/peralatan seta luas area yang dibutuhkan.  Rancangan layout mesin dan departemen.  Menetapkan prosedur atau metode pengaturan layout (Tipe Layout).

6  Memudahkan proses manufaktur  Meminimumkan pemindahan barang  Memelihara keluwesan susunan dan operasi  Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi  Menghemat pemakaian ruang bangunan  Meningkatkan keefektifan pemakaian tenaga kerja  Memberikan kemudahan, keselamatan, dan kenyamanan pada pekerja

7 1. Tata letak berdasarkan proses (Process layout)  Tata letak berdasarkan proses merupakan metode pengaturan dan penempatan dari mesin dan segala fasilitas produksi dengan tipe yang sama dalam sebuah departemen. Penyusunan tata letak pabrik tipe ini adalah berdasarkan proses pengerjaan yang sama, dimana mesin-mesin atau peralatan yang sama terletak pada suatu daerah, misalnya mesin bor dipasang pada antar ruang tersebut. Demikian juga dengan mesin-mesin dan peralatan lainnya.  Jenis tata letak ini sangat cocok untuk industri yang sifatnya menerima job order dengan jenis produk yang bervariasi produk banyak dan volume produksi rendah. Pada umumnya industri kecil lebih cocok menggunakan jenis tata letak seperti ini.

8  Keuntungan utama tata letak proses adalah adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja. Sebagai contoh, jika terjadi kerusakan pada satu mesin, proses produksi secara keseluruhan tidak perlu berhenti; pekerja dapat dialihkan pada mesin laindalam departemen yang sama.Tata letak ini juga sangat baik untuk menangani produksi komponen dalam batch yang kecil, atau disebut job lot, dan untuk memproduksi beragam komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.  Sedangkan kelemahan tata letak berdasarkan proses ini adalah pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum. Pesanan akan menghabiskan waktu lebih lama untuk berpindah dalam sistem karena penjadwalan yang sulit, penyetelan mesin yang berubah, dan penanganan bahan yang unik. Sebagai tambahan, peralatan yang memiliki kegunaan umum, membutuhkan tenaga kerja yang terampil, dan persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi karena adanya pelatihan dan pengalaman yang dibutuhkan, dan jumlah barang setengah jadi yang tinggi membutuhkan modal yang lebih banyak.

9

10  Penyusunan pabrik tipe ini adalah berdasarkan urutan proses produksi, dimana mesin-mesin atau peralatan disusun menurut urutan proses, dengan demikian suatu pengerjaan akan diikuti oleh pengerjaan berikutnya, sesuai dengan urutan-urutan prosesnya.  Untuk industri/perusahaan yang membuat produk secara massal dalam waktu relatif panjang (terus menerus) dan tidak tergantung pesanan, maka jenis tata letak yang sesuai adalah product layout.

11 Keunggulan tata letak produk  Ongkos penanganan material lebih rendah  Pekerjaan pada setiap mesin terspesialisasi sehingga bisa disederhanakan dan dikerjakan oleh karyawan yang keterampilannya rendah dan murah.  Pengendalian prosuksi lebih sederhana karena variasi produk rendah, dan aliran bahan sudah terdefenisi dengan jelas.  Memiliki aliran bahan dengan pola lurus (straight line flow) ataupun pola U (U turn flow) sehingga sistem pemindahan bahan relative efisien.  Rendahnya biaya variabel per unit yang biasanya dikaitkan dengan produk yang terstandarisasi dan bervolume tinggi.  Mengurangi persediaan barang setengah jadi.  Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.

12 Kelemahan tata letak produk  Kurang fleksiel sehingga sulit digunakan untuk menangani produk yang beragam.  Pekerjaan yang membosankan bagi pekerja.  Investasi mahal pada mesin-mesin khusus.  Kesalingbergantungan antarmesin pada suatu lintasan yang sangat tinggi. Satu mesin mogok bisa menghentikan seluruh mesin lain.  Dibutuhkan volume yang tinggi, karena modal yang diperlukan untuk menjalankan proses cukup besar.

13

14  Pada layout tipe ini fasilitas produksi yang berpindah-pindah ke tempat di mana operasi mesin tersebut dibutuhkan. Layout tipe ini hanya digunakan pada pembuatan produk-produk besar seperti kapal, banguna, Bandar udara dan produk-produk berukuran besar lainnya.  Para operator mesin beserta seluruh mesin-mesin produksi dan perangkat pendukung dibawa ke lokasi pembuatan produk. Layout ini memberikan fleksibilitas yang sangat tinggi dan aliran bahan yang sangat rendah karena fasilitas produksi ditempatkan dimana operasi dilakukan. Tetapi biaya pemindahan fasilitas akan tinggi karena harus selalu berpindah-pindah ke tempat dimana fasilitas tersebut dibutuhkan. Dengan demikian, efek biaya yang ditimbulkannya terhadap biaya produksi pada umumnya cukup tinggi.

15

16  Yaitu pengelompokan mesin-mesin ke dalam sel mesin dan part-part ke dalam family part berdasarkan kesamaaan desain dan urutan proses (flow process). Tata letak tipe ini didasarkan pada pengelompokan produk atau komponen yang dibuat. Produk-produk yang tidak identik dikelompokan berdasarkan langkah-langkah pemrosesan, bentuk, mesin atau peralatan yang dipakai bukan berdasarkan pada kesamaan jenis produk akhir seperti halnya pada tipe produk layout. pada group layout, mesin-mesin dan falsilitas produksi dikempokan dan ditempatkan dalam sebuah manufacturing cell. karena disini setiap kelompok produk akan memiliki urutan proses yang sama, maka akan menghasilkan tingkat efisiensi yang tinggi dalam proses manufacturing.

17

18 MATERIAL HANDLING

19  material handling adalah kegiatan mengangkat, mengangkut, meletakkan bahan-bahan dalam proses di dalam pabrik, kegiatan ini dimulai sejak bahan-bahan masuk, atau diterima di pabrik, sampai pada saat barang jadi dikeluarkan dari pabrik.

20  Tujuan utama dari perencanaan material handling adalah untuk mengurangi biaya produksi. Selain itu, material handling sangat berpengaruh terhadap operasi dan perancangan fasilitas yang diimplementasikan.  Beberapa tujuan dari sistem material handling antara lain: 1. Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan memberikan perlindungan terhadap material. 2. Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja. 3. Meningkatkan produktivitas: a. Material akan mengalir pada garis lurus. b. Material akan berpindah dengan jarak sedekat mungkin. c. Perpindahan sejumlah material pada satu kali waktu d. Mekanisme penanganan material. e. Otomasi penanganan material. f. Menjaga atau mengembangkan rasio antara produksi dan penanganan material. g. Meningkatkan muatan/beban dengan penggunaan peralatan material handling otomatis. 4. Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas: a. Meningkatkan penggunaan bangunan. b. Pengadaan bangunan serbaguna. c. Standarisasi peralatan material handling. d. Menjaga dan menempatkan seluruh peralatan sesuai kebutuhan dan mengembangkan program pemeliharaan inventif. e. Integrasi seluruh peralatan material handling dalam suatu sistem. 5. Mengurangi bobot mati. 6. Sebagai pengawasan persediaan.

21 Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:  Produk, bentuk dan ukuran, jumlah unit rata-rata yang harus dipindahkan, daya tahan terhadap getaran dan benturan, bentuk dari bahan baku, dan barang setengah jadi yang harus dipindahkan.  Pabrik, lokasi pintu, lokasi tangga, daya tahan lantai, letak rungan, dan jalur yang tersedia.  Proses produksi, urutan, arah pemindahan material, dan perlengkapan produksi.  Peralatan material handling, peralatan yang digunakan sesuai dengan material yang dipindahkan.

22  Sistem material handling yang disusun harus memenuhi tujuan dan persyaratan dasar.  Sistem penanganan dan penyimpanan hendaknya terintegrasi.  Peralatan material handling dan prosedurnya didisain sedemikian rupa dengan mempertimbangkan faktor kemampuan manusia dan keterbatasannya.  Metode dan peralatan material handling yang dipilih harus memberikan biaya per unit angkut yang rendah.  Faktor pemakaian energi dari sistem material handling dan prosedurnya harus diikutsertakan dalam melakukan justifikasi ekonomi.  Pemakaian ruangan yang seefektif mungkin.  Sedapat mungkin memanfaatkan gaya berat dalam memindahkan material dengan tetap memperhatikan keterbatasan.  Gunakan komputerisasi dalam material handling.  Dalam penanganan dan penyimpanan arus data harus terintegrasi dengan arus fisik material.  Urutan operasi dan tata letak peralatan harus efektif dan efisien.  Standarisasikan metode dan peralatan material handling.  Mekanisasikan peralatan material handling untuk efisiensi.  Metode dan peralatan material handling harus mempunyai dampak minimal terhadap lingkungan.  Metode penanganan harus sesederhana mungkin dengan mengeliminasi, mengurangi atau mengkombinasikan gerakan dan atau peralatan yang tidak perlu.  Metode dan peralatan harus bisa menangani berbagai kondisi operasi.  Metode dan peralatan material handling harus sesuai dengan peraturan keselamatan yang berlaku.  Sistem material handling harus mencakup jadwal pemeliharaan, jadwal perbaikan, serta kebijakan jangka panjang.

23 1. Pengurangan jumlah dan jarak pengangkutan. Hal ini dapat ditempuh dengan mengadakan perubahan terhadap layout. 2. Pengurangan waktu yang dibuthkan di dalam pengangkutan bahan. Hal ini dapat dicapai dengan mengurangi atau menghilangkan sama sekali waktu-waktu menunggu (waiting time). Dengan melakukan penghematan terhadapwaktu maka akan terdapat penghematan berbagai macam biaya disampung itu jadwak waktupun dapat dipercepat. Penghematan waktu berarti pula pemanfaatan alat-alat material handling secara lebih efektif. 3. Pemilihan alat pengangkutan bahan yang tepat Alat-alat pengangkutan bahan harus dipilih agar biaya operasional dan biaya modalnya minimum, terdapat keluwesan yang tinggi dalam pengangkutan bahan-bahan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi, dan sebagainya.

24  Biaya handling menjadi lebih murah atau mudah.  Hasil yang dapat ditampung oleh pabrik lebih banyak.  Berkurangnya waktu yang tidak produktif.  Mempertinggi keselamatan para pekerja  Menaikkan semangat para pekerja  Memperbaiki hubungan kerja  Mengurangi biaya per unit produk

25  Bahan-bahan dibongkar dengan tangan  Adanya barang-barang yang ditempatkan di halaman  Banyak orang yang berkerumun menunggu melakukan proses handling  Lebih banyak barang yang dikirmkan daripada yang datang  Pemindahan dilakukan dengan alat yang kurang lengkap  Adanya barang yang sering rusak saat bongkar muat  Adanya kekacauan bagian produksi karena banyaknya barang-barang yang tertimbun

26  Fixed path equipment, yaitu peralatan material handling yang sudah tetap (fixed) digunakan suatu proses produksi,dan dapat digunakan untuk maksud-maksud lain. Sifat-sifat dari fixed path equipment ialah: biasanya tergantung atau ditentukan oleh proses produksi. Sifatnya sudah tetap (fixed) tidak fleksibel, karena hanya digunakan untuk mengangkut barang-barang atau bahan-bahan secara terus-menerus dan tidak dapat digunakan untuk maksud yang lain. Mesin-mesin atau peralatan ini biasanya menggunakan kekuatan tenaga listrik. Contoh fixed path equipment adalah: ban berjalan (conveyor), ada yang diletakkan di atas ruang dan ada di lantai, derek (cranes), lift (elevator), kereta api.  Varied Path Equipment, yaitu peralatan material handling yang sifatnya fleksibel dapat dipergunakan untuk bermacam-macam tujuan dan tidak khusus untuk mengangkut atau memindahkan bahan-bahan/barang-barang tertentu. Sifat-sifat dari varied ialah: biasanya tidak tergantung dari proses produksi. Dapat dipergunakan bermacam-macam operasi. Mesin-mesin atau peralatan semacam ini biasanya digunakan dengan kekuatan tenaga manusia atau tenaga mesin (motor). Contoh dari varied path equipment adalah bermacam-macam truk, forktruck atau forklift, kereta dorong.

27


Download ppt " LAYOUT DAN MATERIAL HANDLING"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google