Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFerdino Hamzah Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
BULAN Oleh FERDINO D. HAMZAH, S.PD SMA TERPADU WIRA BHAKTI GORONTALO
2
BULAN MERUPAKAN SATU-SATUNYA SATELIT DALAM TATA SURYA YANG UKURAN BESARNYA HAMPIR SEBANDING DENGAN PLANET INDUKNYA, YAITU BUMI. JADI SEBENARNYA, KITA INI TINGGAL PADA SALAH SATU ANGGOTA DARI SISTEM PLANET GANDA
3
JARAK BULAN E R A d p BUMI BULAN M PARALAKS BULAN p adalah besarnya sudut yang dibentuk arah pusat bulan oleh kedua ujung dari radius bumi (E dan A) Titik A adalah titik singgung dari garis yang berasal dari titik M terhadap bulatan bumi EA adalah R, yaitu radius bumi Sedangkan EM adalah d yaitu jarak bumi-bulan
4
JARAK BULAN E R A d p BUMI BULAN M PARALAKS BULAN Dimana, p diberikan dalam besaran radian
5
JARAK BULAN E R A d p BUMI BULAN M PARALAKS BULAN Jika p diberikan dalam derajat ( 0 ) maka rumus menjadi
6
JARAK DAN DIAMETER BULAN E R A d p BUMI BULAN M PARALAKS BULAN Jika p diberikan dalam menit busur ( ‘ ) maka rumus menjadi
7
JARAK DAN DIAMETER BULAN E R A d p BUMI BULAN M PARALAKS BULAN Jika p diberikan dalam detik busur ( ‘’ ) maka rumus menjadi
8
JARAK DAN DIAMETER BULAN E R A d p BUMI BULAN M PARALAKS BULAN Karena orbit bulan mengintari matahari betuknya eliptis, maka jarak bumi-bulan berubah-ubah sehingga paralaks pun berubah-ubah. Paralaks rata-ratanya adalah 57 ’,04.
9
JARAK BULAN E R A d p BUMI BULAN M PARALAKS BULAN Jika paralaks diketahui 57 ’,04 dan radius bumi, R = 6.377 km, maka kita dapat menentukan jarak bumi-bulan, yaitu :
10
DIAMETER BULAN BUMI Jarak dari bumi diketahui BULAN P A B Jika diameter sudut bulan P dapat diukur ( besar diameter sudut rata-rata bulan (P) adalah 31’,09, maka diameter linier (diameter fisis atau diameter sebenarnya bulan ) dapat dihitung sebagai berikut :
11
ORBIT BULAN DILIHAT DARI BUMI, SEMENJAK TERBIT DARI ARAH TIMUR SEBAGAI AKIBAT ROTASI BUMI PADA SUMBUNYA, BULAN BERGERAK SEDIKIT KE ARAH TIMUR DI ANTARA BINTANG-BINTANG. DENGAN RUJUKAN BINTANG-BINTANG TAMPAK JELAS BAHWA BULAN TELAH BERUBAH POSISINYA SEKITAR 13 0, 2 PERHARI. KALAU DIKONVERSIKAN KE WAKTU, BESAR SUDUT INI SAMA DENGAN 50 MENIT INI BERARTI BAHWA SAAT BULAN TERBIT ATAU TERBENAM ATAU MENCAPAI TITIK KULMINASINYA MUNDUR 50 MENIT DARI SUAUT HARI KE HARI BERIKUTNYA HARGA INI BERKAITAN DENGAN SATU BULAN SIDERIS (SIDERIAL MONTH), YAITU WAKTU YANG DITEMPUH BULAN UNTUK MENUELESAIKAN SATU ORBIT PENUH MENGELILINGI BUMI, DIUKUR DENGAN ACUAN BINTANG, YANG BESARNYA 27 1/3 HARI
12
ORBIT BULAN BULAN SINODIS (SYNODIC MONTH), YAITU WAKTU YANG DIPERLUKAN BULAN UNTUK MENYELESAIKAN SATU SIKLUS FASA MISALNYA DARI SATU BULAN BARU KE BULAN BARU BERIKUTNYA, ATAU DARI BULAN PURNAMA KE BULAN PURNAMA BERIKUTNYA, ATAU DARI BULAN KWARTIR (PEREMPAT) PERTAMA KE BULAN KWARTIR PERTAMA BERIKUTNYA DAN SETERUSNYA
15
FASE BULAN
17
PADA BULAN BARU ELONGASI BULAN BERVARIASI ANTARA 0 0 DAN 5 0 KARENA INKLINASI ORBIT BULAN TERHADAP EKLIPTIKA. JIKA INKLINASINYA 0 0 DAN BULAN SELALU BERGERAK DI EKLIPTIKA MAKA AKAN SELALU TERJADI GERHANA MATAHARI PADA SETIAP BULAN BARU ATAU GERHANA BULAN PADA SETIAP BULAN PURNAMA TETAPI KARENA BULAN MEMPUNYAI INKLINASI 5 0, BULAN BISA BERADA SEJAUH 5 0 DARI MATAHARI PADA SAAT BULAN BARU. BEGITU JUGA PADA SAAT BULAN PURNAMA, BAYANGAN BUMI TIDAK SELALU MENGENAI PERMUKAAN BULAN
18
GERHANA GERHANA BULAN TERJADI JIKA BULAN MASUK DALAM BAYANGAN BUMI, DAN HANYA TERJADI SAAT FASA BULAN PENUH GERHANA MATAHARI JIKA BULAN TERTUTUPI PIRINGAN MATAHARI DILIHAT DARI BUMI. PERISTIWA INI TERJADI SAAT FASA BULAN BARU
19
GERHANA
24
GERHANA BULAN
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.