Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PETROLOGI BATUAN SEDIMEN NAMA :DANIEL P.SITUMEANG NIM : JURUSAN:S1 PERTAMBANGAN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PETROLOGI BATUAN SEDIMEN NAMA :DANIEL P.SITUMEANG NIM : JURUSAN:S1 PERTAMBANGAN."— Transcript presentasi:

1 PETROLOGI BATUAN SEDIMEN NAMA :DANIEL P.SITUMEANG NIM :2015-63-052 JURUSAN:S1 PERTAMBANGAN

2 BATUAN SEDIMEN PENGERTIAN Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan yang lebih dahulu terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya diangkut oleh air, udara, atau es, yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di dalam cekungan pengendapan, membentuk sedimen. Material-material sedimen itu kemudian terkompaksi, mengeras, mengalami litifikasi, dan terbentuklah batuan sedimen

3 TEKSTUR BATUAN SEDIMEN a. Ukuran butir Dalam pemerian ukuran butir digunakan pedoman ukuran dari “Skala Wentworth”

4 b. Sortasi atau Derajat Pemilahan Derajat pemilahan adalah tingkat keseragaman dari butiran pembentuk batuan pembentuk batuan sedimen. Derajad pemilahan inipun hanya dapat diamati secara megaskopis pada batuan yang bertekstur kasar. Tingkat-tingkat dalam derajad pemilahan ini adalah : Pemilahan baik (well sorted) Pemilahan sedang (moderately sorted) Pemilahan buruk (poorly sorted)

5 C. Derajat Pembundaran (Roundness) Yaitu nilai membulat/meruncingnya fragmen pembentuk batuan sedimen, dimana untuk ini diberikan 5 kategori, yaitu: a. Angular (menyudut) b. Sub-Angular (menyudut tanggung) c. Sub-Rounded (membulat tanggung) d. Rounded (membulat) e. Well Rounded (membulat baik) Kebundaran/roundness: menyatakan kebundaran atau ketajaman sudut butiran, yang mencerminkan tingkat abrasi selama transportasi. Merupakan sifat permukaan dari butiran Disebabkan oleh pengaruh transport terhadap butiran

6 d. Kemas (Fabric) Kemas/fabric: merupakan sifat hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi butir dan packing, secara umum dapat memberikan gambaran tentang arah aliran dalam sedimentasi serta keadaan porositas dan permeabilitas batuan. Di dalam batuan sedimen klastik dikenal dua macam kemas, yaitu: Kemas Terbuka, Butiran tidak saling bersentuhan (mengambang di dalam matrik). Kemas Tertutup, Butiran saling bersentuhan satu sama lain.

7 STRUKTUR BATUAN SEDIMEN Studi struktur Sedimen paling baik dilakukan di lapangan ( Pettijohn, 1975 ), dapat dikelompokkan menjadi tiga macam struktur, yaitu : 1. Struktur Sedimen Primer Struktur ini merupakan struktur sedimen yang terbentuk karena proses sedimentasi dapat merefleksikan mekanisasi pengendapannya. Contohnya seperti perlapisan, gelembur gelombang, perlapisan silang siur, konvolut, perlapisan bersusun, dan lain-lain. Struktur primer adalah struktur yang terbentuk ketika proses pengendapan dan ketika batuan beku mengalir atau mendingin dan tidak ada singkapan yang terlihat. Struktur primer ini penting sebagai penentu kedudukan atau orientasi asal suatu batuan yang tersingkap, terutama dalam batuan sedimen.

8 2. Struktur Sedimen Sekunder Struktur yang terbentuk sesudah proses sedimentasi, sebelum atau pada waktu diagenesa. Juga merefleksikan keadaan lingkungan pengendapan misalnya keadaan dasar, lereng dan lingkungan organisnya. Antara lain : beban, rekah kerut, jejak binatang.

9 3. Struktur Sedimen Organik Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme, seperti molusca, cacing atau binatang lainnya. Antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan. Struktur batuan sedimen yang penting antara lain struktur perlapisan dimana struktur ini merupakan sifat utama dari batuan sedimen klastik yang menghasilkan bidang-bidang sejajar sebagai hasil proses pengendapan. Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya struktur perlapisan adalah:

10 a. Adanya perbedaan warna b. Adanya perbedaaan ukuran butir c. Adanya perubahan struktur sedimen d. Adanya perbedaan komposisi batuan e. Adanya perubahan macam batuan f. Adanya perubahan kekompakan Struktur batuan sedimen: Perlapisan: - Lapisan: tebal > 1 cm - Laminasi: tebal < 1 cm

11 Jenis perlapisan: Paralel lamination, Cross lamination / cross beds, Convolute lamination, Gradded bedding, Injection structures (sandstones dykes) Struktur di bidang perlapisan: Di bagian bawah : load cast, flute cast Di bagian atas : ripple marks, mud cracks, organic marks (tracks & trails, burrow)

12 Macam-macam struktur: Masif, Bila tidak menunjukkan struktur dalam atau ketebalan lebih dari 120 cm. Perlapisan sejajar, Bila bidang perlapisan saling sejajar. Ketebalannya lebih dari 1 cm Laminasi, Perlapisan sejajar yang ukuran atau ketebalannya lebih kecil dari 1 cm. Terbentuk dari suspensi tanpa adanya mekanik. Perlapisan pilihan (graded bedding), Bila perlapisan disusun atas butiran yang berubah teratur dari halus ke kasar pada arah vertikal, terbentuk pada arus pekat. Perlapisan silang siur, Perlapisan yang membentuk sudut terhadap bidang lapisan yang berada di atas atau di bawah dan dipisahkan oleh bidang erosi, terbentuk intensitas arus yang berubah-ubah.

13 KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN 1. Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat digolongkan atas 3 bagain : a). Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain. b). Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. contohnya : tanah loss, sand dunes. c) Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser. contohnya morena, drimlin.

14 2. Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan sedimen dibagi menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu : a). Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping, dolomit, napal, dan sebagainya. b). Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnya endapan sungai (aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun (aeolis), dan sebagainya. c). Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut, misalnya endapan delta dan endapan rawa-rawa (limnis).

15 3. Penggolongan batuan sedimen yang didasarkan pada cara pengendapannya, dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu : a). Sedimen Klastis Kata clastik berasal dari bahas Yunani yaitu klatos yang artinya pecahan. Jadi, sedimen klastik adalah adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal dari pecahan batuan dan sisa-sisa kerangka organisme yang telah mati. b). Sedimen Kimia Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Endapan kimia juga berasal dari sumber air panas dan secara tiba-tiba mengalami pendinginan akan menghasilkan endapan oval (kalsit)

16 Contoh : Evaporasi dari air laut dan air danau, batuan sedimen kimiawi. c). Sedimen Organik Batuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sediemn yang dibentuk atau diendapkan oleh organisme.

17 DIAGENESA BATUAN SEDIMENMaterial sedimen yang baru terendapkan dicirikan oleh material lepas, tidak, kompak, porositas tinggi, dan kandungan air yang tinggi pula. Pengendapan yang terus berlangsung, terutama bersamaan dengan penurunan cekungan sedimentasi, menyebabkan sedimen yang lebih muda akan memberikan tekanan pada sedimen yang ada dibawahnya. Proses ini akan diiringi oleh perubahan sifat fisik dan kimia sedimen akibat tekanan dan perbahan temperature pada lingkungan yang semakin dalam.

18 Perubahan tersebut akan menyebabkan terjadinya proses kompaksi dan litifikasi pada material sedimen sehingga terjadilah perubahan dari material sedimen lepas menjadi batuan sedimen. Seua proses yang mengakibatkan perubahan sedimen menjadi batuan sedimen disebut diagenesis.

19 Proses diagenesis meliputi kompaksi sedimen, yaitu termampatnya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban di atasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang lain menjadi rapat. Kemudian ada sementasi yaitu turunnya material-material di ruang antar butir sedimen dan secara kimiawi mengikat butir- butir sedimen dengan yang lain.

20 Setelah itu terjadi rekristalisasi yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang berasal dari pelarutan material sedimen selama diagenesa atau sebelumnya. Autigenesis yaitu terbentuknya mineral baru dilingkungan diagenesa, sehingga adanya mineral tersebut merupakan partikel baru dalam suatu sedimen. Dan yang terakhir dalam proses diagenesa adalah metasomatisme, yaitu pergantian material sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa pengurangan volume asal.


Download ppt "PETROLOGI BATUAN SEDIMEN NAMA :DANIEL P.SITUMEANG NIM : JURUSAN:S1 PERTAMBANGAN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google