Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRatna Sutedja Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
APLIKASI SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DI LEVEL-LEVEL ORGANISASI
2
PENDAHULUAN Setiap level manajemen melakukan aktivitas yang berbeda sehingga kebutuhan akan informasi juga berbeda, maka sistem informasi yang digunakan akan berbeda pula. Jenis informasi yang dibutuhkan berbagai level dalam organisasi berhubungan langsung dengan tingkat pengambilan keputusan manajemen dan struktur keputusannya.
3
Jenis-Jenis SI dalam Level Organisasi Organisasi
SI Di Level Organisasi Bawah / Operasional : Mendukung manajer operasi melakukan kegiatannya. Jenis SI di level operasi : TPS (Transaction Processing Systems) dan PCS (Process Control Systems)
4
SI Di Level Menengah Digunakan untuk pengendalian dan pengambilan keputusan semi terstruktur. Jenis SI tersebut : Sistem pakar (Expert System); Jaringan neural buatan (JNB); Artificial neural network (ANN); Sistem penunjang keputusan (SPK) atau decision support system (DSS) atau Group Support System (GSS); Sistem informasi geografik (GIS : Geogragraphic Information System)
5
SI Di Level Atas Digunakan untuk perencanaan strategik dan pemecahan masalah. Jenis SI dilevel ini adalah: sistem informasi eksekutif (EIS: Executive Information System) atau (Executive Support Systemexecutive System)
6
SI yang menghubungkan ketiga level manajemen tersebut adalah sistem otomatisasi kantor (OAS : Office Automation System) Berikut adalah gambar SI di level-level manajemen :
7
Sistem pakar (expert system)
Sistem pakar adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dan pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Manfaat sistem pakar : Selalu tersedia diorganisasi, dimana belum tentu pakar selalu berada ditempat. Dapat menyimpan dan mengingat pengetahuan yang sangat tidak terbatas dan tidak kenal lelah. Lebih cepat dan lebih konsisten.
8
Cara Kerja Sistem Pakar
Pengetahuan dalam sistem pakar diwakili aturan-aturan yang dihubungkan membentuk diagram pohon. Aturan-aturan tersebut oleh inference engine diproses dengan dua cara yaitu : Forward Reasoning / Forward Chaining dimana aturan- aturan diperiksa satu persatu urut mulai dari muka (forward) untuk memastikan bahwa aturan tersebut dalam kondisi benar. Backforward Reasoning atau disebut juga dengan backward chaining atau reverse reasoning, inference engine akan menganggap aturan sebagai suatu masalah atau hipotesis yang akan diselesaikan permasalahannya. Inference memeriksa aturan mulai dari aturan-aturan terakhir yang memberikan hasil.
9
Komponen Sistem Pakar User Interface (Komponen input dan output)
media yang digunakan untuk berhubungan input (menerima data dan pertanyaan konsultasi) dan output (menghasilkan jawaban) dengan pemakainya. Umumnya interface yang dipakai adalah keyboard dengan monitor atau perangkat suara digital. Inference Engine (Komponen model) Adalah perangkat lunak di sistem pakar yang akan mengevaluasi aturan-aturan (rules) yang disediakan oleh knowledge base dengan urutan-urutan tertentu untuk memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pemakai sistem dan alasan-alasan berkonsultasi dengan pemakai sistem. Knowledge base (Komponen basis pengetahuan sebagai pengganti komponen basis data) Knowledge base dibentuk dari aturan-aturan (rules) yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Pengetahuan yang disimpan di knowledge base ini diambil dari kepandaian pakar.
10
Sistem Pakar Dan Multimedia
Proses interaksi antara pemakai dengan sistem menggunakan interface keyboard untuk kasus-kasus tertentu dianggap kurang efektif. Oleh karena itu, pemakian multimedia akan menjadi interface yang efektif. Misalnya seorang dokter yang melakukan operasi dapat memasukan data ke sistem pakar lewat media suara dan sistem pakar memberikan hasil juga dengan media suara.
11
Kelebihan Sistem Pakar
Memberikan pengambilan keputusan yang lebih baik untuk manajer Yang dimaksud dengan keputusan yang lebih baik adalah karena sistem pakar memberikan jawaban yang konsisten dan logis dari waktu ke waktu. Jawaban yang diberikan logis karena alasan logikanya dapat diberikan oleh sistem pakar dalam proses konsultasi. Memberikan solusi tepat waktu Kadangkala manajer membutuhkan jawaban dari pkar, tetapi pakar yang dibutuhkan tidak berada ditempat, sehingga pengambilan keputusan menjadi terlambat. Dengan sistem pakar, jawaban yang dibutuhkan oleh manajer selalu tersedia setiap saat dibutuhkan. Pelayanan konsumen lebih baik Pelayanan yang lebih baik kepada konsumen dapat diberikan karena sistem pakar dapat memberikan jawaban yang lebih cepat dan tepat. Menyimpan pengetahuan di organisasi Pengetahuan pakar merupakan hal yang penting dan kadang kala pengetahuan ini akan hilang jika pakar telah keluar atau pensiun dari perusahaan. Dengan sistem pakar, pengetahuan dari pakar dapat disimpan di sistem pakar dan tersedia selama dibutuhkan.
12
Kekurangan Sistem Pakar
Sistem pakar hanya dapat menangani pengetahuan yang konsisten Sistem pakar dirancang dengan aturan-aturan yang hasilnya sudah pasti dan konsisten sesuai dengan alur diagram pohonnya. Untuk pengetahuan yang cepat berubah-ubah dari waktu ke waktu, maka knowledge base di sistem oakar harus selalu diubah, dan ini akan merepotkan sekali. Sistem pakar tidak dapat menangani hal yang bersifat judgement Sistem pakar memberikan hasil yang pasti, sehingga keputusan akhir pengambil keputusan jika melibatkan kebijaksanaan dan intuisi masih tetap ada di tangan manajemen. Format knowledge base sistem pakar terbatas Knowledge base di sistem pakar berisi aturan-aturan (rules) yang ditulis dalam bentuk statemen if-then. Format seperti misalnya pengetahuan dibuku teks atau pengetahuan berupa gambar dan grafik suli dibuat dalam bentuk if-then. Aplikasi sistem pakar di bisnis sangat terbatas Karena sifatnya yang konisten, sistem pakar hanya berguna untuk manajer menengah ke bawah.
13
Aplikasi-aplikasi Sistem Pakar Di Bisnis
Berikut ini adalah contoh aplikasi-aplikasi sistem pakar di bisnis: Untuk keputusan manajemen: analisis manajemen dan evaluasi kinerja manajemen. Diagnostik: analisis varian dan diagnostic program perangkat lunak. Penjadwalan: penjadwalan produksi dan penjadwalan proyek. Konfigurasi: konfigurasi computer yang diinginkan dan konfigurasi susunan pabrik. Pemilihan: pemilihan materi bahan mentah dan pemilihan mesin. Pengendalian: pengendalian mesin produksi, pengendalian sediaan. Internal audit: pemeriksaan kas, pemeriksaan piutang dagang Pajak: pengisisan Pajak.
14
Pengembangan Sistem Pakar
Pengembangan sistem pakar melibatkan empat pihak, yaitu analis sistem, knowledge engineer, pakar dan pemakai sistem. Keempat pihak ini akan terlibat dalam tahapan pengembangan sistemnya sebagai berikut ini : Studi Awal Studi awal ini bertujuan untuk mempelajari domain dari permasalahannya dan kelayakannya apakah dapat dibuatkan sistem pakarnya atau tidak. Pemilihan Perangkat Lunak Menentukan perangkat lunak sistem pakar yang akan digunakan, apakah akan membangun sendiri inference engine atau menggunakan ES shell.
15
Pemilihan pakar Tahap ini merupakan pemilihan pakar yang akan diambil pengetahuaanya. Pengambilan pengetahuan Tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang ada dan mewawancarai pakar yang akan diambil pengetahuannya. Membangun sistem pakar Melibatkan ke empat pihak dengan langkah-langkah sebagai berikut mengidentifikasi sasaran, mengidentifikasi atribut item-item dan nilainya, menderivasi aturan-aturan, membuat prototip. Menguji sistem Menguji sistem dilakukan oleh analis sistem, pakar untuk memberikan komentar, dan pemakai sistem. Mengimplementasikan sistem Sistem pakar yang sudah diuji dan diterima kemudian diimplementasikan. Mengoperasikan sistem Pemakai sistem kemudian mengoperasikan sistem pakar ini. Merawat sistem Sistem pakar perlu dirawat dan dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan perkembangannya.
16
Jaringan neural artifisial
Jaringan neural artifisial (artificial neural network) adalah jaringan neural buatan yang mencoba meniru jaringan neural manusia. Neuron adalah sistem pengolah data. Neuron terdiri dari tiga elemen, yaitu : Dendrites (alat input) Soma (pemroses) Axon (output)
17
SiStem penunjang keputusan
Suatu sistem penunjang keputusan (SPK) atau Decision Support Systems (DSS) didefinisikan sebagai suatu sistem informasi untuk membantu manajer level menengah menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah tersruktur (semi structured) supaya lebih efektif dengan menggunakan model-model analitis dan data yang tersedia.
18
Tujuan Sistem Penunjang Keputusan
Membantu manajer mengambil keputusan setengah terstruktur yang dihadapi oleh manajer level menengah. Membantu atau mendukung manajemen mengambil keputusan bukan menggantikannya. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajemen bukan untuk meningkatkan efisiensi. Walaupun waktu manajer penting (efisien), tetapi efektivitas merupakan tujuan utama penggunaan SPK.
19
Komponen Sistem Penunjang Keputusan
Sistem Penunjang Keputusan mempunyai 5 komponen utama yaitu: Dialog manajemen (komponen input dan output) yaitu komponen untuk berdialog dengan pemakai sistem. Model management (komponen model) yaitu komponen yang merubah data menjadi informasi yang relevan. Data management (komponen basis data) yaitu komponen basis data yang terdiri dari semua basis data yang dapat diakses. Komponen teknologi yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Komponen kontrol.
20
Perbedaan Sistem Penunjang Dengan Sistem Pakar
Sistem Pesan (SPK) Sistem Pakar (SP) a. Menggunakan data base b. Berbasis pada permodelan a. Menggunakan knowledge base b. Berbasis pada konsultasi.
21
Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Perbedaan Sistem Penunjang Keputusan Dan SIM : Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dukungan Keputusan : a. Problem khusus b. Mendukung tahapan pengambilan keputusan intelligence, design, choice, dan implementationmenurut Herbert Simon. c. Lebih mendukung keputussan stengah terstruktur dan tidak terstruktur. d. Mendukung keputusan individual manajer tertentu. a. Problem umum di perusahaan b. Mendukung tahapan pengambilan keputusan intelligence dan implementationmenurut Herbert Simon. c. Lebih mendukung keputusan terstruktur d. Mendukung keputusan banyak manajer. Dukungan Informasi : a. Periode informasi tak tentu b. Lingkup informasi sempit pada permasalahan spesifik. c. Akses informasi interaktif danonline. d. Informasi dihasilkan dari model yang canggih. a. Informasi periodik b. Lingkup informasi lebih luas pada permasalah organisasi c. Akses informasi on line dan off line. d. Informasi dihasilkan menggunakan model yang sederhana.
22
Sistem Penunjang Keputusan Berbasis Web
Sistem penunjang keputusan berbasis web sebenarnya adalah SPK biasa hanya dapat di akses lewat internet. Berguna bagi manajemen karena dapat diakses dari luar organisasi sewaktu manajer tidak berada di kantor. SPK ini juga berguna bagi pelanggan karena memberikan informasi yang benar kepada pelanggan sebelum memutuskan untuk membeli produk.
23
Sistem Penunjang Keputusan Grup (SPKG)
Sistem penunjang keputusan grup (SPKG) atau group decision support system (GDSS) adalah SPK yang digunakan oleh beberapa pengambil keputusan bersama-sama secara grup. Agar lebih efektif, SPKG harus mempunyai karakteristik khusus, yaitu: 1) Fasilitas Fisik Fasilitas fisik khususnya ruang konfrensi yang dilengkapi dengan jaringan perangkat keras komputer, multimedia, dan display yang dirancang sedemikian rupa untuk mendukung kolaborasi grup 2) Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan juga harus dirancang khusus yang memungkinkan tiap tiap peserta berpartisipasi dan berkolaborasi untuk mendapatkan keputusan bersama. 3) Teknik Pengambilan Keputusannya Teknik pengambilan keputusan dapat berupa teknik brainstorming dan teknik grup nominal.
24
Sistem Informasi Eksekutif
System Information Eksecutive (SIE) atau Executive Information System (EIS) adalah sistem informasi yang digunakan oleh manajer tingkat atas untuk membantu pemecahan masalah yang tidak terstruktur (unstructured). Adapun Perbedaan antara SIE dan SPK: Sistem Informasi Eksekutif (SIE) Sistem Penunjang Keputusan (SPK) a. Berada di level atas atau level stratejik. b. Digunakan oleh manager atas. c. Untuk keputusan tidak terstruktur d. Untuk permasalahan-permasalahan perencanaan dan perumusan strategic. e. Kurang menggunakan model-model analitikal. f. Banyak menngunakan data eksternal. a. Berada di level menengah atau level taktis. b. Lebih digunakan oleh manajer menengah c. Untuk keputusan semi terstruktur d. Untuk membantu permasalahan permasalahan tertentu. e. Lebih menggunakan model analitikal. f. Lebih banyak menggunakan data internal.
25
Karakteristik dari SIE adalah sebagai berikut :
Dirancang untuk eksekutif puncak. Menggunakan data internal dan eksternal. Untuk pemecahan tidak terstruktur. Untuk membantu perencanaan dan perumusn stratejik. Digunakan secara online oleh eksekutif. Mempunyai kemampuan untuk mengambil dan menyaring data. Mempunyai kemampuan untuk mengambil dan menggali data sampai ke data terkecil. Harus mudah digunakan. Menggunakan teks, grafik dan table yang mudah dicerna.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.